17 November 2007

Penurunan Harga Pasar Modern Sidikalang “Rabut”

Sidikalang-Dairi Pers: Aksi demo yang digelar pedagang pusat pasar Sidikalang pra pendirian pasar modern Sidikalang yang disikapi pem-kab Dairi dengan menurunkan harga tampaknya akan memetik hasil”rabut” (tak jelas). Janji wakil Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinagoro akan menurunkan harga kios /tempat berjualan di arena baru itu antara 25 s/d 40 persen hingga sekarang tak jelas. Perhitungan untuk penurunan harga yang baru itu hingga kini belum dibuat atau dirapatkan dengan DPRD Dairi.
Kadis PU Dairi Ir. Tagor H Sinurat,Msc yang dikonfrimasi Dairi Pers sesaat sebelum kedatangan Anggota DPRD Sumut di kantor Bupati Dairi menyebutkan hingga kini belum ada perkembangan janji pemerintah itu. “Siapa memang yang menurunkan dan tanyalah ke sana” ujar Sinurat.
Sementara itu Kadis Pasar Dairi Drs. Wesly P Manullang saat dikonfirmasi Rabu (7/11) mengatakan suatu yang pantas disyukuri atas penurunan tersebut jika memang itu terjadi. Namun dikatakan dinas pasar bukanlah instansi yang ditugaskan untuk mernghitung akses penurunan seperti yang dijanjikan itu. Terus terang saya tidak tahu banyak soal itu karena saya masih baru menjabat. Proses pembangunan pasar modern ini sudah sejak 4 tahun lalu dan kehadiran saya disini belum tahu semuanya tentang kondisi pasar modern itu. Namun dikatakan kalau proses pembangunan konstruksi pasar modern itu menjadi tanggung jawab dinas PU Dairi. Dinas pasar sebenarnya hanya pengelola jika pasarnya sudah rampung, Kata Manullang.
Sementara itu data yang dikumpulkan Dairi Pers menyebutkan daftar harga kios yang sebelumnya telah disosialisasikan dibuat oleh Depkeu melalui konsultan dengan persetujuan DPRD Dairi. Jika memang ada penurunan tersebut maka dapat dipastikan proyek ini akan mengorbankan APBD Dairi akibat penurunan harga kios.
Kendati demikian dengan jawaban kedua kadis tersebut dapat diduga agaknya apa yang dijanjikan wakil Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinagoro seputar penurunan harga itu sepertinya akan menuai banyak masalah. Bisa saja apa yang dijanjikan itu belumlah menjadi keputusan bersama pemkab Dairi atau mungkin janji itu tak disikapi secara serius jajaran pemkab Dairi karena mungkin keputusan sepihak saja.
Disisi lain juga muncul berbagai dugaan apakah memang pemkab Dairi benarbenar telah menerima aspirasi itu atau hanya sekedar menjawab dan massa pedagang tenang.
Bisa Boomerang
Pernyataan wakil Bupati Dairi saat menerima delegasi pedagang di DPRD Dairi beberapa waktu silam agaknya akan menempuh jalan panjang. Pedagang tentu dengan serta merta menerima janji itu yang berartiu harga kios itu akan turun sesuai janji. Namun gerakan jajaran pemkab dalam membuat daftar harga baru itu belum terlihat.
Jika kondisi ini terus dipertahankan tanpa reaksi pemkab Dairi bisa saja rencana pembangunan pasar modern sidikalang itu akan menjadi gagal dan caos. Janji yang telah terlontar dari pejabat Dairi itu juga bisa menjadi boomerang yang akan berbalik menyerang pemkab Dairi sendiri. Pedagang tentu tidak mau tahu itu apa sudah dibahas di pemkab Dairi atau hanya janji sepihak seorang wakil bupati saja.
Belum diketahui apa dan bagaimana rencana pemkab selanjutnya pasca demo yang berakhir dengan janji penurunan itu. Namun berbagai dugaan menyeruak termasuk diataranya janji itu dikaitkan dengan suksesi pilkada Bupati Dairi. Mereka yang bakal turun menjadi calon Bupati Dairi bersaing mengambil simpati masyarakat agar terpilih dan dianggap pahlawan.
Namun jauh dari pilkada itu kini saatnya pemkab Dairi diuji apakah masih sejalan dan bersama atau memang benar telah terpecah karena ada yang “potong kompas” demi simpati. Harga diri pemkab Dairi juga kembali dipertanyakan. Disisi lain rakyat atau pedagang pasar sudah menganggap janji itu sebagai hutang yang harus dibayar pemkab Dairi. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar