20 November 2008

Sukses Tani: OBAMA JADI PRESIDEN AS: ADAKAH PENGARUHNYA BAGI PETANI KOPI SIDIKALANG?



Hari Rabu pada pekan yang lalu ini beberapa pedagang di Pekan Sidikalang kembali geger karena dua orang dari Amerika datang berkunjung. Lalu mereka dengan dengan sangat gembira memfoto hampir seluruh aktivitas masyarakat yang kebetulan hari pekan kecil tsb. Apa yang menarik mereka datang ke Dairi?
Terpilihnya Barack Hussein Obama jadi presiden USA telah menarik hati orang-orang Amerika datang ke Indonesia. Tamu kali ini adalah ahli-ahli kopi dari organisasi Specialty Coffee Association yang pusatnya adalah di New York. Mereka berdua, yakni Mr. Thompson Owen (Perusahaan Sweet Maria’s Home Coffee Roasting) dan Ms. Wendy de Jong (Tony’s Coffees & Teas), walaupun masih muda, adalah para pimpinan top perusahaan pedagang besar kopi. Mereka memang anggota SCA of America yang mengunjungi dan ingin terlibat langsung dengan perdagangan kopi dari SCA of Indonesia (SCAI). Penulis kolom ini adalah anggota yang terdaftar resmi pada SCAI.
Obama pernah beberapa tahun sekolah SD di Indonesia. Dan sampai sekarang beliau masih bisa berbahasa Indonesia, menurut kawan-kawannya sewaktu SD tsb. Lalu, orang-orang Amerika patut merasa perlu dengan barang khas yang berasal dari Indonesia. Apalagi kopi? Mereka termasuk peminum kopi, sekitar 15 kali lebih banyak dibanding rata-rata orang Indonesia. SCAI memfasilitasi kunjungan tsb. Dan kunjungan agrowisata adalah perjalanan yg paling disukai penduduk dari negara-negara maju.
Yang kita petik adalah mari manfaatkan kesempatan emas ini untuk mempromosikan Kopi Sidikalang. Karena untuk orang-orang Amerika hal-hal yang biasa pun menurut kita sudah merupakan kejutan yang pantas diabadikan mereka. Bahkan tandiang dan simaroma-oma pun mereka foto sebagai kenangan. Mr.Owen berjanji akan memuat foto-foto menarik dari Dairi tsb pada situsnya www.sweetmarias.com yang sudah dikenal pada aktivis kopi internasional.. Semoga para perantau Dairi pun akan kagum dengan foto-foto tsb jika sudah dimuat nanti. Semoga para petani kopi Sidikalang juga akan makin meningkat pendapatannya karena promosi akan meningkatkan nilai jual produk, khususnya hasil pertanian.

Foto Mr. Thompson Owen dengan Gayanya yang Lucu di Depan Patung Harimau Sumatra (depan Gedung Nasional Sidikalang)

Wawancara SCA dengan Petani Kopi Dairi di Desa Bangun I.
Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.
Tim Sukses Tani Dairi Pers akan berusaha menjawab pertanyaan bidang pertanian dan pedesaan yang perlu disajikan pada kolom ini atau konsultasi langsung. Silahkan hubungi langsung atau SMS-kan pertanyaan (tolong sebut nama dan alamat) ke ponsel kami: 0813 6230 1475.

Y a n g M i r i n g : Zaman

Zaman datang silih berganti tanpa ada yang mengetahui. Bagi bangsa ini banyak zaman telah dilalui. Zaman berjuang untuk merdeka, zaman mempertahankan kemerdekaan, Zaman orde lama, orde baru dan kini zaman reformasi. Kita sering mendengar manusia tiga zaman, manusia empat zaman serta lainnya. Manusia yang mampu bertahan disegala zaman bisa disebut tangguh. Tentu tangguh karena mampu menyesuaikan diri.
Darwin menyebut manusia berasal dari kera. Dengan evolusi ,kini menjadi berubah. Waktu membuat orang ganteng, tinggi semampai, ada yang mancung, kulit putih dan ada cewek yang cantik dengan mayang terurai, Kulitnya halus bak kulit bayi. Bahkan ada yang rela mati demi wanita. Setidaknya itu dibuktikan Romeo yang rela mati demi Juliet. Padahal jika juliet itu ada semasa zaman pra sejarah mungkin bisa dibayangkan badan berbulu hingga satu jengkal, hidung mekrok dan tak pakai baju.
Lukisan monalisa karya Michael Angelo diperebutkan. Harganya hingga triliunan rupiah. Itu diklaim sebagai wanita tercantik zamannya. Bayangkan untuk lukisan saja rela menguras kocek hingga triliunan rupiah.Berantam lagi. Lantas bagaimana pula nilai manusia aslinya ?
Ini semua berkata manusia sebenarnya adalah pelaku perubahan. Manusia rindu dan inginkan perubahan. Dengan perubahan ada harga . Dengan perubahan ada nilai. Dengan perubahan ada sejarah dan dengan perubahan ada cerita.
Zaman reformasi menuding zaman orde baru kurang demokratis. Padahal zaman orde baru sebelumnya menuding zaman orde lama tak beres. Dan zaman orde lama menyebut zaman penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusian dan peri keadilan. Suka tidak suka harus kita akui kita sering menyalahkan masa lalu. Padahal yang menyalahkan masa lalu itu justru pelaku masa lalu. Itu namanya menyesuaikan diri dengan zaman. Saya khawatir usai orde reformasi ini akan muncul orde lainnya yang tetap saja menyalahkan masa orde reformasi.
Saya pernah membaca buku sejarah pelaku orde lama Soekarno ditahan, diasingkan. Pengikutnya juga hampir sama ditahan dan diasingkan oleh penguasa sesudah zaman itu. Padahal jika mau jujur penguasa orde baru kala itu juga bagian yang tak terpisahkan dari zaman orde lama.
Teman saya mengatakan semua pentolan Partai “A” (contoh) bagus dan pemimpin yang handal. “Itu tepat tetapi tidak luar biasa” karena hanya itu pilihan satu-satunya pada zaman itu. Lihat saja ketua-ketua partai sekarang hampir semua dari satu partai yang pernah berkuasa di zaman orde baru. Kembali zaman yang membuat mereka harus beradaptasi. Zaman yang menuntut mereka harus berubah. Kesimpulanya adalah tidak bisa menilai dan mengklaim bagus seseorang kalau pilihan yang diberikan hanya satu.
Sama halnya dengan anak sekolah yang diberikan pertanyaaan dengan jawaban multipel choice. Jika pilihan jawaban yang diberikan hanya satu namanya tak luar biasa bahkan bisa disebut ujian ecek-ecek.
Zaman ternyata tak bisa dihambat, manusia sebagai mahluk dinamis menginginkan perubahan. Sejarah telah menceritakan itu semua. Namun tidak juga salah jika ada mahluk hidup yang tak inginkan perubahan zaman. Paling resikonya mati dengan prinsipnya mempertahankan “keortodokan”. Lihat saja film Jurrasic Park dengan binatang purbanya tewas karena tak bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Mereka tinggal sejarah. Binatang yang tegap, besar , kuat dan ditakuti di zamannya itu kini hanya tontonan menghibur bagi anak-anak. Meski besar, tegap, kuat dan ditakuti namun tak mampu untuk perubahan hanya dihadiahi tewas dan mainan anak-anak (Chief Of Editor)

Tidak Ada Yang Kebal, Takutlah Pada Peraturan

Sidikalang-Dairi Pers : Gencarnya pemberantasan korupsi serta perubahan tren yang terjadi harus disikapi semua jajaran pemkab Dairi jika tidak ingin berurusan dengan hukum. Tidak ada yang kebal, tidak ada yang kuat. Mantan Kapolri masuk, mantan menteri masuk, mantan walikotamasuk, juga mantan bupati masuk bui hanya karena korupsi. Era sekarang era transparansi . Ikuti tren yang terjadi jika tidak ingin tergilas oleh zaman.
Demikian disampaikan Bu-pati Dairi DR MP Tumanggor dalam pidato pelantikan Sekda Dairi Rabu (23/10) di Sidi-kalang. Disebutkan kondisi perang terhadap korupsi yang dilakukan pemerintah seka-rang harus disikapi mereka-mereka yang berhubungan dengan keuangan negara. Takutlah pada peraturan karena kini zaman telah berubah dan tidak ada yang kebal dengan hukum, sebut-nya.
Dikatakan komit peme-rintahan sekarang untuk pem-berantasan korupsi sudah menjadi harga mati. Untuk kejahatan korupsi tidak pan-dang bulu sehingga ini menjadi sinyalemen bagi semua untuk tidak bermain-main dengan korupsi. Saya ingin pada akhir jabatan saya ini semua ber-langsung baik-baik saja. Saya tidak ingin ada yang berurusan dengan aparat hanya karena korupsi. Pemerintah sekarang tegas akan hal itu.
Pilkada
Sementara itu menying-gung pilkada DR MP Tumang-gor menyebutkan agar menya-lurkan hak pilih dan pilihlah pasangan calon Bupati Dairi yang berkenan di hati. Jangan menjadi terkotak-kotak hanya karena pilkada. (R.07)

Serangan Tikus Reda Petani Berampu lega

Berampu-Dairi Pers : Petani Berampu, Dairi yang beberapa tahun silam diteror hama tikus kini mulai bernafas lega. Hama pengerat batang padi tersebut tahun ini tidak menyerang tanaman mereka lagi. Namun demikian bebera-pa lahan masih juga diserang hama binatang menyusui tersebut tetapi jumlah tidak terlalu luas.
Sihombing salah seorang petani daerah itu kepada Dairi Pers Kamis (23/10) mengakui kalau hasil panen tahun ini mulai normal. Serangan hama tikus tidak terlalu terasa namun kewalahan petani justru karena pupuk yang langka. Harga alat-alat pertanian masyarakat membubung tinggi. Namun diakui cukup lega untuk tahun ini karena hasil panen mereka masih cukup menguntungkan.
Hasil panen petani meski tidak seberhasil tahun-tahun sebelumnya namun mereka bersyukur serangan tikus tahun ini jauh berkurang. Sihombing menambahkan tahun ini kon-disi iklim juga terjadi peruba-han . Jika pada bulan Oktober musim kemarau kini justru musim hujan mengguyur. Hal tersebut berakibat sulitnya pengeringan hasil panen mere-ka. (R.07)

SD 030384 Kanopan Kekurangan Guru Pengajar

Siempatnempu-Dairi Pers: Sekolah Dasar(SD) Kanopan Kecamatan Siempatnempu kekurangan guru pengajar mata pelajaran agama kristen.Hal ini dibenarkan kepala sekolah SD Kanopan J.Silaban ketika dikonfirmasi Dairi Pers ditempat kerjanya rabu(22/10).
“Kebanyakan anak didik kami beragama nasrani, kami memang memiliki guru agama katolik tapi itu tak sebanding dengan jumlah siswa yang berjumlah tiga ratusan lebih,oleh sebab itu kami sagat membutuhkan tenaga pengajar dibidang tersebut tegasnya.
Ditambahkanya hal tersebut sudah pernah diajukan ke pihak terkait tapi karena masih banyak sekolah lain yang lebih membutuhkan maka untuk SD Kanopan hal itu masih dipertimbangkan.Sekolah ini juga membutuhkan renovasi ruangan kelas dimana ada dua ruangan kelas yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
SD Kanopan dengan guru yang berjumlah 18 orang dengan murid 337 siswa ini juga telah meluluskan anak-anak terbaik terbukti dengan adanya siswa lulusan sekolah ini yang melanjutkan pendidikannya di sekolah SMP terbaik di sidikalang.(Lian/Erwin)

Pupuk Sulit Hasil Pertanian Desa Hutaimbaru Menurun

Siempatnempu-Dairi Pers:Pupuk yang menjadi kebutuhan para petani,dalam bulan terahir ini sangat sulit didapat dipasaran walaupun tersedia harganya melambung tinggi.Hal ini dialami para petani yang berada di Desa Hutaimbaru kecamatan Siempatnempu.Hasil pertanian khususnya padi menurun drastis pada hal komoditi ini adalah komoditi andalan masyarakat di desa tersebut.
Pantauan Dairi Pers di desa tersebut menyebutkan para petani sudah sangat menprihatinkan,karena sebagian para petani adalah perantau yang datang dari desa lain mereka harus menyewa areal pertanian dan membayar sewa tanah setiap tahunnya kepada para pemilik areal tersebut.
Salah satu warga bermarga Maha yang dikonfirmasi Dairi Pers ketika sedang memanen padi menyebutkan”Hasil pertanian tahun ini tidak memuaskan saya jadi pusing karena harus membayar uang sewa areal pertanian ini,belum lagi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,kadang saya harus mencari pekerjaan sampingan guna menutupi kebutuhan kami” tandasnya.
Sementara petani lain yang bermarga Aritonang menyebutkan untuk mendapatkan pupuk jenis urea mereka harus menunggu lama padahal umur tanaman sudah waktunya di pupuk”tanaman tidak lagi menghasilkan sebagaimana yang kami harapkan pekerjaan kami jadi sia-sia padahal ini satu-satunya tumpuan hidup kami”ujarnya.Seraya berharap agar para petani di desa tersebut lebih diperhatikan oleh instansi terkait.

.

PT DPM SosiaLisasi di Laeparira

Laeparira-Dairi Pers:Untuk menyikapi adanya berbagai informasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat mengenai bagaimana tentang kegiatan PT DPM yang memproduksi seng dan timah hitam di Sopokomil Kecamatan Silima pungga-pungga, yang sampai saat ini belum memperoleh ijin pemakaian lahan dari Menteri Kehutanan RI,pihak DPM melakukan Sosialisasi.
Sosialisasi dilakukan pihak PT DPM dengan para kepala desa dari 2 Kecamatan yakni Kecamatan laeparira dan kecamatan Berampu,yang diadakan di kantor Camat Laeparira ,Kamis ( 24/10 )
Camat Laeparira Eddi Banurea SH. Mengatakan tujuan diadakannya sosialisasi ini adalah untuk menyatukan persepsi yakni adanya suatu kesamaan pandangan dan pendapat bilamana adanya informasi yang beredar di tengah masyarakat,kiranya para Kepala desa dapat memberikan penjelasan yang tepat dan akurat kepada masyarakat di 2 kecamatan.
Bangun Simamora Humas PT DPM dalam paparannya menegaskan bahwa sampai saat ini PT DPM belum beroperasi,masih dalam tahap Eksplorasi dan Konstruksi,hal ini pun dilakukan menurut aturan dan ada payung hukumnya,adanya informasi yang beredar bahwa saham PT DPM telah dibeli oleh Investor atau Take Over kepada pihak lain,hal itu dikatakannya tidak ada hubungannya dengan kegiatan yang dilakukan PT,DPM,kegiatan dilakukan dengan membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan,untuk itu Bangun Simamora meminta adanya komunikasi yang secara bersama-sama dengan para Kepala desa ,sehingga tidak adanya informasi yang simpang siur.
Sosialisasi yang diadakan PT DPM juga memberikan gambaran jika mana nantinya beroperasi,bagaimana dampak positifnya dan apa dampak negatipnya kepada masyarakat,setelah selesi pemaparan tentang sosialisasi diadakan tanya jawab,yang masing-masing kepala desa dari 2 kecamatan memberikan pertanyaaan yang cukup antusias,dan dipaparkan pihak PT.DPM,
Sosialisasi ini dihadiri oleh Camat Laeparira dan Camat Berampu.Unsur Muspika.Kepala desa dari 2 Kecamatan dan Tokoh Masyarakat (SB).

KTP Boleh Untuk Memilih 10.000 Surat Suara Rusak

Sidikalang-Dairi Pers : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dapat digunakan sebagai peng-ganti kartu pemilih jika hingga pada hari H Pemilihan belum sampai kepada pemilih. Namun penggunaan KTP hanya dipe-runtukkan untuk mereka yang namanya sudah terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap).
Ketua KPU Dairi Drs.
Pasder Berutu MBA didam-pingi Lindawaty Br. Simanjutak menyebutkan KTP juga dapat digunakan namun khusus bagi yang mereka yang telah terdaftar dalam DPT. Namun demikian dikatakan untuk pendistribusian unda-ngan atau kartu pemilih dipas-tikan akan tiba pada PPK hingga TPS satu hari sebelum hari pemilihan.
Sementara itu disebutkan semua logistic berkaitan dengan pilkada Dairi tanggal 23 Oktober telah mulai disalurkan ke PPK kecamatan dan diinapkan sementara di kecamatan yang selanjutnya didistribusi ke PPS hingga TPS. Metode yang dilakukan hari pertama didistribusi untuk kecamatan yang letaknya jauhdari kota Sidikalang. Dan terakhir akan didistribusi untuk kota Sidikalang.
Paket logistic yang dirim yakni surat suara, kotak pemili-han, kotak suara, tinta, Bantalan tinta, alat mencoblos hingga formulir berita acara. Me-nyinggung sterilnya suara suara di PPK dikatakan KPU bersama polisi telah melakukan kerja sama untuk pengama-nannya hingga sampai selamat di PPS. “logistik ini dijaga ketat dan akan terus steril hingga hari H pencoblosan “ ujar Pasder.
Rusak
Sementara itu diperkirakan sekitar 10.000 surat suara yang tiba di KPU rusak dari perce-takan. Surat suara yang rusak ini dipastikan akan diganti dan sudah rampung sebelum pil-kada. Kerusakan suara ini murni dari percetakan yakni pada sisi kartu surat suara robek. Namun demikian Pasder menyebutkan suarat suara itu akan diganti dengan menggunakan berita acara dan disaksikan pihak berwajib.
Sedang aktifitas pelipatan surat suara dilakukan KPU Dairi dengan melibatkan siswa SLTA di dua tempat. Surat suara yang dilipat ini dilakukan 250 siswa SLTA dan dipusat-kan di dua tempat yakni KPU Dairi serta SMKN 1 Sidikalang. Pemberla-kuan sterilisasi lokasi dilakukan ketat oleh aparat polisi. Mereka yang melipat surat suara ini masuk ke ruangan pelipatan di periksa dan digeledah aparat . Demikian juga seusai menye-lesaikan tugas pelipatan juga diperiksa. Dalam pelipatan ini juga dikaitkan dengan sortir surat suara yang ditemukan rusak.
Menyinggung kesiapan KPU D dalam melaksanakan pilkada Pasder meyebutkan sudah siap dan semua persia-pan rampung. Menyinggung hasil pilkada Pasder menye-butkan tidak akan memberi-tahukan hasil perhi-tungan sementara. KPU Dairi hanya mengumumkan perolehan suara resmi, katanya. (R.07)

Keseharian Anak SD Penjual Lumut

Sidikalang-Dairi Pers: Masih pagi benar sekira pukul 6 pagi Ramot Bintang siswa kelas 6 SD Bintang Hulu, Dairi telah berangkat ke mata air sekitar 1 km dari rumahnya. Ember dan satu tangguk jaring ditangan. Dalam kedingin kota Sidikalang anak sekecil itu telah menjaring helai demi helai lumut. Sekitar setengah jam dia kembai dan bersiap untuk ke seklah.
Lumut yang tumbuh dimata air daerah itu menjadi komoditi uang. Lumut ini digunakan pemancing kota Sidikalang sebagai umpan. Satu hari saya bisa mendapat Rp. 10.000 ujar Ramot kepada Dairi Pers. Sedang bagaimana awalnya terjun sebagai pencari lumut umpan pancingan itu dikatakan awalnya disuruh para pemancing mencari lumut menggunakan tangguk jaring. Usai megumpulkan satu plastik saya diberikan Rp. 2.000. Saya berpikir jika ini dijual dipinggir jalan pasti laku. Dan itu awalnya mencoba menjual lumut ternyata berhasil. Kini pemancing kota sidikaang tidak bersusah payah lagi untuk turun, berendam dalam kolam yang penuh lumut.
Bagiamana keseharian Ramot? Kepada Koran ini berturur dia merupakan anak ke 5 dan 7 bersaudara. Orang tuanya hanya seorang petani dengan penghasilan pas-pasan. Namun demikian bagi mereka sekolah menjadi satu kewajiban. Semua saudaranya bersekolah. Usai sekolah biasanya langsung ke ladang untuk membantu orang tua. Namun Ramot mengatakan usai sekolah orang tuanya membenarkannya berjualan lumut dikompleks MIN Bintang Hulu. Uang yang didapat diberikan kepada orang tua dan biasanya sekitar Rp. 1.000 s/d Rp. 2.000 diberikan kepadanya untuk ditabung atau biaya jajan.
Lumut merupakan salah umpan pemancing Sidikalang yang digandrungi. Lumut ini tumbuh subur dimata air . Tanaman air ini tumbuh alami tanpa pupuk dan hanya tumbuh pada habitat tertentu. Tidak ada yang menyangka tumbuhan yang tumbuh liar ini akhirnya mendatangkan peluang ekonomi.
Pantauan Dairi Pers puluhan anak setiap harinya bekerja sebagai pencari lumut di daerah itu. Batas harga yang tidak ada membuat penghasilan anak-anak SD ini tidak menentu. Jika pembeli yang simpati datang mereka bisa mendapat uang lebih. Namun disisi lain bisa saja lumut yang tidak habis terjual akhirnya dibuang. Tanaman ini hanya bisa digunakan umpan selama 12 jam saja. Lewat dari waktu tersbut akan busuk dan berbau.
Keseharian Ramot dengan rutinitas kerja dan mencari rezeki merupakan sesuatu yang belum waktunya. Harusnya anak sekecil itu masih bermain dan menghabiskan masa kecilnya dengan keindahan dan bersendawa. Namun jalan hidup seorang anak seperti Ramot tidak seperti impian anak-anak lainnya. Saat dipertanyakan cita-citanya Ramot hanya tersenyum dan tak mampu berkata.
Ramot hanya salah satu gambaran anak Dairi yang kurang beruntung dengan masa kecilnya. Gilasan ekonomi yang kini melanda Dairi dengan turunnya harga-harga panen masyarakat membuat banyak orang tua di Dairi tertekan ekonomi. Masa kecil anak-anak hilang seiring harus turun membantu orang tua untuk menopang ekonomi. (R.07)

Harga Kopi Arabika di Dairi Semakin Merosot Petani Sesak Napas

“Harga Kopi Merosot Karena Krisis Global?”
Sidikalang-Dairi Pers: Sejak memasuki bulan Oktober ini,harga kopi arabika (pupuler disebut kopi ateng) semakin merosot di pasaran.Dari harga Rp 13.000/liter turun secara berangsur yang kini menjadi Rp Rp8500/liter.
Kecamatan Sidikalang,Sitinjo,Parbuluan,Sumbul dan termasuk Siempatnempu merupakan kecamatan yang paling besar penduduknya bertanam kopi ateng.Boleh di katakan warga di lima kecamatan ini mengandalkan hidupnya dari bertanam kopi ateng.P.Boang Manalu,warga desa Panji kecamatan Sidikalang mengatakan,harga kopi ateng Rp 8500/liter,tidak sesuai lagi dengan biaya produksi.
Menurut Boang Manalu,kalau dengan harga kopi sekarang Rp 8500/liter, jelas membuat kami sesak napas.Padahal tenaman kopi ateng merupakan andalan hidup petani di daerah ini.Sekarang kami dihadapkan dengan dua pilihan.Yakni kebun kopi di biarkan tidak di urus lagi dan di gantikan dengan tanaman lain.Di usahai terus,jelas sudah merugikan.
Kalau dilakukan rotasi tanaman,dengan menebang pohon kopi yang sekarang untuk di gantikan dengan tanaman lainnya,bisa saja tahun depan harga kopi meningkat.Kedaan itulah membuat kami selaku petani kopi ateng pusing tujuh keliling.Di pertahankan dengan kondisi harga sekarang,jelas tidak dapat lagi membiaya sekolah anak,ujarnya.
Beberapa petani kopi ateng lainnya yang di hubungi Dairi Pers,juga senada mengatakan bahwa petani kopi ateng di Dairi,sudah sesak napas.Namun beberapa petani saat di tanya,kurang jelas mengetahui faktor penyebab merosotnya harga kopi.
Namun salah seorang petani kopi ateng di Desa Parbuluan,mengaku marga Sigalingging mengatakan,merosotnya harga kopi besar kemungkinan karena faktor krisis global.Umumnya produk pertanian ekspor,kini harganya merosot,termasuk sawit,cengkeh dan lainnya,ujarnnya.(R.01)

Halaman SMP Negeri I Tanah Pinem Memprihatinkan

Tanah Pinem-Dairi Pers: Halaman SMP Negeri I Tanah Pinem kecamatan Tanah Pinem,memprihatinkan.Halaman sekolah ini penuh lumpur bila musim hujan.Sehingga orang yang hendak ke sekolah harus melompat lompat menghindari lumpur.Namun Dairi Pers kurang mengetahui apakah kepala sekolah tersebut,sudah pernah mengusulkannya kepada Pemkab Dairi,agar perbaikan halaman sekolah mendapat perbaikan.
Pantauan Dairi Pers,Senin (20/10) di lokasi,hampir semua halaman sekolah di penuhi lumpur.Karena memang daerah tersebut sudah lama di guyur hujan berkepanjangan.Namun menurut sumber,satu jam saja turun hujan mengguyur halaman sekolah,sudah berlumpur.Sebab halaman sekolah berdengkul dengkul dan dapat manahan air hujan.
Warga yang bermukim di sekitar sekolah tersebut mengaku marga Ginting mengakui keadaan halaman sekolah sangat memprihatinkan.Yang paling menyedihkan saat murid berbaris mengadakan upacara kenaikan bendera.Sepatu murid harus di penuhi lumpur,kendati dari rumah terlihat bersih.Namun saat tiba di halaman sekolah,pasti berlumpur,ujarnya.
Dikatakan,untuk memperbaiki halana sekolah harus memakan dana yang cukup banyak.Tidak dapat di perbaiki kalau hanya mengandalkan swadaya masyarakat,ujarnya saraya mengharpkan perhatian Pemkab Dairi.(R.01)

Gubsu Puji TWI

Sidikalang-DairiPers: Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin,SE dalam kunkernya ke Dairi pekan silam menyempatkan diri berkunjung ke TWI sitinjo Dairi. “Saya tak mengira di Dairi ada pemandangan luar biasa seperti ini. Ide dan visinya ini luar biasa dan ini potensi besar untuk Dairi”. Demikian diungkapkannya usai berkeliling melihat miniatur agama TWI Dairi.
Gubsu dengan gaya merak-yatnya saat meninjau TWI ini menyempatkan diri berbincang dengan anak-anak pengunjung yang kebetulan berada di kompleks TWI. Perbincangan ringan seputar cita-cita dan nasionalisme itu membuat pemimpin Sumut ini terlihat sangat merakyat.
Dikatakan TWI sebagai obyek wisata mempunyai spesifikasi yang tidak dimiliki daerah lain. Model pariwisata Dairi ini menjadi khas dan susah ditiru daerah lain karena memang topografi alamnya yang luar biasa. Dengan miniatur yang memuat kebera-gaman empat agama yang ada di Indonesia sebagai pelajaran betapa indahnya kerukunan antar umat beragama.
Dalam kesempatan itu Gubsu menyempatkan diri melihat berbagai bangunan serta memberikan berbagai ide untuk melengkapi keberaga-man bangunan yang ada.Turut mendampingi Gubsu Bupati Dairi DR MP Tumanggor, Jajaran kadis, kaban pemp-rovsu serta jajaran pemkab Dairi (R.07)

Gubsu: Jangan Terlalu Mudah Terbuai Pada Janji-Janji

Sidikalang-Dairi Pers:Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin pada kunjungan kerjanya ke Pemkab Dairi,Kamis pekan lalu, mengingatkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Dairi, agar bekerja secara proporsional menyongsong penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang sudah dekat. Dalam pertemuan dengan Ketua KPU Drs Pasder Berutu, anggota Lindawaty Simanjuntak dan Asal Padang di sekretariat penyelenggara pemilu itu.
Gubsu menekankan perlunya seluruh tim kerja menempatkan diri pada posisi yang benar dan netral. Jangan karena diimingi sesuatu, lalu hasilnya tidak objektif. Penyimpangan oleh pelaksana berpotensi melahirkan ketidakpuasan bagi masyarakat maupun pendukung. Demi pilkada berkualitas, ditekankan supaya lembaga tersebut bekerja keras, jujur dan fair.
Seputar sikap masyarakat terhadap janji-janji kampanye para kandidat bupati/wakil bupati, Gubsu mengatakan, jangan terlalu gampang terbuai. Percaya boleh saja tetapi jangan mudah dipercaya pada iming-iming. Pilihlah calon terbaik sesuai hati nurani.Jangan karena di iming imingi atau di pengaruhi orang lain.Sebab hati nurani tidak pernah bohong, ujarnya. Ini adalah agenda pertama dimana masyarakat memilih langsung kepala daerah otonom.Seiring itu, mari kita sukseskan agenda sebagai bagian partisipasi warga dalam pembangunan demokrasi..
Kepada para calon agar siap menerima hasil kompetisi itu. Jika mau bertarung gendangnya hanya dua, kalah atau menang. Nah sebagai manusia berjiwa besar satu diantaranya harus terjadi. Siapapun yang menang, seyogianya didukung dan dihormati oleh kandidat tersisih sebab keputusan itu adalah suara rakyat.(R.01)

Drs. Arsenius Marbun, MMA Sekda Dairi

Sidikalang-Dairi Pers : Bupati Dairi atas nama Gubsu Syamsul Arifin, SE melantik dan mengambil sumpah Drs. Arsenius Marbun ,MMA menjadi sekda Dairi Rabu (23/10) di balai budaya Sidikalang. Pelantikan ini berdasar SK Gubsu No. 821.23/2590/2008. tanggal 20 Oktober 2008. Pelantikan orang ketiga kabu-paten itu dihadiri Muspida Dairi Ketua PN Sidikalang Belman Tambunan, SH, Dandim 0206Dairi Let Kol (Inf) Zukriadi, Serta Kajari Sidikalang Saut Simanjuntak, SH. Tampak Hadir kepala dinas, badan dan bagian dilingkungan setda Dairi.
Drs. Arsenius Marbun sebelumnya bertugas sebagai kepala Bappeda Dairi. Dalam karir PNSnya sekda Dairi ini pernah bertugas di Sumatera Barat dan karirnya di Dairi pernah menjabat kadis Perin-dagkop, serta terakhir pelak-sana sekda Dairi. Sedang tempat kelahiranya di kecama-tan Tigalingga, Dairi.
Pantauan Dairi Pers pelan-tikan ini berlangsung sangat sederhana . Papan bunga yang biasanya hadir dan mengeli-lingi balai budaya sama sekali tidak terlihat. Hanya beberapa papan bunga yang tampak. Sedang pesta syukuran yang biasanya dilakukan menyertai acara serupa juga sama sekali tidak tampak. Namun demiki-an pelantikan tersebut berlang-sung hikmad .
Bupati Dairi DR MP Tu-manggor dalam arahannya menyebutkan tugas seorang sekda tidak ringan yakni merumuskan kebijakan pem-kab yang menerima masukan dari instansi dinas serta instansi teknis lainnya. Dan mengkordinasikan pelak-sanaan tugas daerah. Tugas menjadi sekda tidak mudah sehingga dibutuh-kan kinerja dan kebijakan yang lebih.
Disebutkan pimpinan seka-rang berbeda dengan pimpinan pada masa orde baru. Masa orde baru mengandalkan perintah dan masa sekarang mengandalkan apa mau kita. Zaman ini menutut transpa-ransi yakni keterbukaan atas berbagai kebijakan serta arah pembangunan. Banyak lem-baga yang meminta transpa-ransi dan harus dilayani. LSM, Wartawan dan pengawas masyarakat menuntut tran-sparansi itu sehingga masya-rakat mengetahui duduk persoalan yang dihadapi.
Juga dituntut Good Gaver-nance yakni pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bagai-mana melayani masyarakat serta Accountable yakni adanya standart kerja yakni semua kinerja pegawai mem-punyai skala ukur. Dairi jelang berakhirnya periode kepe-mimpinan MP Tumanggor dihadap-kan dengan Lapkip dengan nilai rendah. Padahal menurut Bupati kepala dinasnya S2 dan Bupatinya S3. “Saya merasa malu mendengar Lapkip Dairi yang sangat buruk ini “ sebut Bupati. Dan penegakan hukum. Perlunya kewaspadaan dalam pengelo-laan amanah rakyat. Hukum kini panglima sehingga PNS tidak kebal hukum. Siapapun tak ada yang kebal hukum, Katanya.
Diakhir sambutannya Bu-pati DR MP Tumanggor berpe-san dengan masa kerjanya yang tinggal 6 bulan diharpkan semua jajaran pemkab Dairi berlaku sebaik-baiknya karena kondisi dan zaman telah berubah. Tren ini harus diikuti jika tidak ingin tergilas oleh zaman. Menyang-kut pilkada Dairi Bupati berpesan agar menyalurkan hak pilih dan tidak Golput. Salurkan aspirasi dan pilih yang berkenan di hati. Jangan terpecah-pecah karena pemilihan, sebutnya (R.07)

Dinas Perhubungan Sosialisasikan Lampu Pengatur Jalan

Sidikalang-Dairi Pers: Dinas Perhubungan dan Pariwisata Dairi,selama tiga hari sejak Rabu (22/10) melaksanakan sosialisasi lampu pengaman jalan (trafick Light) yang berlokasi di simpang empat kota Sidikalang.
Kepala bidang (Kabid) dinas perhubungan,R.Simbolon kepada Dairi Pers,Rabu (22/10) di lokasi mengatakan,sosialisasi ini hanya berangsung selama tiga hari.Kepada setiap pengemudi di anjurkan agar tetap mematuhi peraturan (trafick light).Namun selama sosialisasi dilakukan,pengemudi kenderaan yang melanggar rambu jalan ini,hanya di ingatkan dan tidak di kenakan tindakan.
Dikatakan,selesai sosialiasi,pengemudi yang melanggar rambu jalan (trafick light) itu,akan di kenakan tindakan tegas sesuai undang undang yang berlaku,tanpa pilih bulu.Untuk itu agar pengemudi kenderaan di harapkan dapat mematuhi rambu rambu jalan.
Lampu pengaman jalan yang berlokasi di simpang empat kota Sidikalang,menurut Simbolon sudah lama di nantikan,mengingat jumlah kenderaan di kota ini setiap tahun meningkat.Dan di lokasi ini sering terjadi kecelakaan lalulintas.Dengan adanya lampu pengaman itu,di harapkan dapat menekan angka kecelakaan lalulintas,ujarnya.
Selain itu,kehadiran trafick light di simpang empat Sidikalang dapat menambah ke indahan kota.Namun tujuan utamanya adalah untuk menertibkan pemakai jalan,yang selama ini semraut.Sehingga sering terjadi kecelakaan.
Menyinggung tentang arus lalulintas yang sering macet di berbagai titik di sekitar pasar induk Sidikalang,menurut Simbolon sulit teratasi karena dampak pembangunan pasar induk tersebut.Namun demikian,setiap hari pekan (Sabtu) petugas dari dinas Perhubungan,terus berada di lokasi untuk menertibkan pemakai jalan terutama pengemudi kenderaan.(R.01)

Warga Desa Lae Rambon Kesulitan Mendapat Air Bersih

Sitinjo-Dairi Pers:Warga Desa Lae Rambon Kecamatan Sitinjo, mengeluh disebabkan kesulitan mendapatkan air bersih.Untuk kebutuhan sehari hari mereka harus rela menempuh jarak satu kilo meter menuju mata air yang ada di daerah itu.
Akibat jarak yang mereka tempuh untuk mendapatkan air bersih cukup jauh sebagian banyak warga Lae Rambon hanya mengharapkan air hujan.Hal itu di benarkan oleh salah satu warga Lae Rambon, N.Br.Togatorop.
N.Br.Togatorop menambahkan,warga Desa Lae Rambon ada yang jarang mandi bahkan ada juga Warga Lae Rambon yang tidak pernah mandi selama satu mingguTetapi begitulah nasib kami tegas N.Br.Togatorop kepada Dairi Pers.
Dikatakan,keadaan itu sudah cukup lama di alami warga.Yang paling menyedihkan bila anak usia SD pergi mengambil air dengan jalan kaki sepanjang 1 km.sangat melelahkan.Kalau musim hujan masih lumayan.Tetapi bila musim kemarau,kami harus luntang lantung mencari air minum,ujarnya.
Boru Togatorop sangat mengharpkan perhatian Dinas terkait untuk segera meninjau dan segera membangun sarana air bersih di desa tersebut.Kmi sudah cukup lama dilanda kekurangan air bersih keluhnya.(Erwin/Lian).

Daftar Kekayaan Cabup Dairi

Terkaya Ir. Tagor H Sinurat Terendah Irwansyah
Sidikalang-Dairi Pers : Pelaporan daftar kekayaan calon kepala daerah menjadi suatu keharusan menurut pera-turan. Daftar kekayakan calon Bupati yang diumumkan KPU Dairi Rabu (23/10) menyebut-kan Ir. Tagor H Sinurat, MSc sebagai calon Bupati yang mempunyai kekayaan terting-gi, sedang terendah Irwansyah Pasi, SH. Pengumuman ini hanya untuk 13 calon bupati dan wakil Bupati. Sedang salah satu Calon Bupati Viktor Udjung hingga kini belum diketahui daftar kekayaannya.
Ketua KPU Dairi Drs. Pasder Berutu, MBA dalam pres realesnya menyebutkan daftar kekayaan pribadi calon Bupati/wakil Bupati ini meru-pakan hasil laporan para calon Bupati/wakil bupati ke KPK yang kemudian KPK mem-berikannya kepada KPU. Tujuannya agar kelak dapat diaudit pertambahan kekayaan kepala daerah sesudah menga-hiri masa jabatannya. Daftar kekayaan ini sebagai salah satu metode antisipasi korupsi pejabat kepala daerah.
Dari daftar yang disertakan Ir. Tagor H Sinurat, MSc yangmaju berpasangan dengan Ir. Arson Sihombing menjadi calon dengan kekayaan pribadi tertinggi dengan jumlah Rp. 14.633.539.000 sedang kekayaan terendah Irwansyah Pasi, SH dengan jumlah Rp. 816.852.865,- Berada dibawah Tagor Sinurat calon wakil Bupati Dra. Remita Sembiring dengan kekayaan Rp. 13.590.299.779. ( R.07)

Buronan Poltabes Medan Ditangkap di Dairi

Sidikalang- Dairi Pers : Sat Reskim Polres Dairi membekuk WI (35) penduduk jalan Martubung Pasar VIII No. 29 Medan dari salah satu penginapan jalan Medan Panji Siburabura Sidikalang Rabu (22/10). Penangkapan tersang-ka yang merupakan buronan pelaku kejaha-tan pemerasan serta pencurian dengan keke-rasan itu telah lama masuk dalam DPO Poltabes Medan . Penangkapan tersangka ber-langsung mulus dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP SN. Harahap bersama lima anggotanya.
Kapolres Dairi AKBP Drs Yasirman melalui Kasat Res-krim kepada wartawan menga-takan WI disebut sebut otak pelaku kejahatan bersama tujuh temannya melakukan kejahatan pemerasan serta pencu-rian di rumah salah satu korbannya Lindawati penduduk di jalan Ham-paran Perak, Kecamatan Medan Marelanpada tanggal 12 Agustus 2008 silam yang mengakibat-kan korban mengalami keru-gian jutaan rupiah. Pengaduan korban ini selanjutnya ditelu-suri pihak poltabes Medan.
Disebutkan Polres Dairi menerima informasi dari poltabes Medan akan kebera-daan tersangka yang berada di wilayah hukum polres Dairi. Mendapat informasi tersebut, tanpa membuang waktu tiga personil anggota serse dibantu dua personil provost Polres Dairi dikerahkan untuk menca-ri tau keberadaan tersangka . Tersangka berhasil diringkus petugas dari salah satu lokasi penginapan di Panji.
Keterangan dari Polres Dairi menyebutkan hasil pemeriksaan awal WI menga-ku awalnya melakukan kejaha-tan akibat tersangka sakit hati ka-rena dipecat tokenya Ahua (suami korban) dari peker-jaannya sebagai supir. Selain dipecat sepeda motor milik tersangka juga ditahan korban sebagai jaminan penebus hutangnya.
Berselang beberapa ming-gu kemudian, diketahui ter-sangka bersama temannya JN yang disebut-sebut salah seorang oknum anggota polisi yang bertugas di Medan menakut nakuti korban yang tidak memiliki ijin usaha counter hand phone dan assesoris. Dengan menuduh barang palsu enam tersangka mengambil beberapa hand phone milik korban Sementara ketika dimintai komentarnya bahwa didalam surat penga-duan korban ke Poltabes Medan WI adalah intel gadungan. Dia membantah disebut mengaku intel poldasu ketika menjalankan aksinya. “ Saya tak ada mengaku intel polda, tapi teman saya adalah salah satu seorang petugas kepolisian,” ujarnya.
AKP SN Harahap menga-takan bahwa WI berikut berkas penyerahan tersangka hari itu juga segera dikirim ke Poltabes Medan guna memper-tang-gung jawabkan perbua-tannya. Tersangka dikirim ke Poltabes Medan dikawal dua petugas Polres Dairi yaitu Kanit Reskrim Ipda B. Manurung dibantu Briptu Gunawan Surbakti sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Kasat. ( Agus )

Paguyuban Puja Kusuma Pakpak Bharat Terbentuk

Pakpak Bharat-Dairi Pers: Organisasi kemasyarakatan adalah merupakan wadah
Berkumpulnya suatu kelompok, suku, agama dan etnis guna memperjuangkan kenejahteraan anggotanya.
Paguyuban Pujakusuma Pakpak Bharat terbentuk Kamis (23/10) di Hotel Lolona Salak dalam masa bakti Tahun 2008-2013. Ketua Panitia pembentukan Pabguyuban Pujakusuma Pakpak Bharat AKP. Irianto di temui Wartawan mengatakan,bahwa merupakan rapat pertama kali di adakan yaitu rapat pembentukan Pengurus Paguyuban Puja Kusuma Kabupaten Pakpak Bharat.
Paguyuban Puja Kusuma adalah merupakan wadah Kesatuan dan Persatuan Putera/Putri Jawa kelahiran Sumatera dan bertempat tinggal di Sumatera dan bertujuan untuk menjalin silaturahmi sesama warga, khususnya suku jawa dan untuk membantu dan mendukung program pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan harapan kita nantinya Paguyuban ini merupakan sarana peningkatkan sumber daya manusia bagi warga Pakpak Bharat.
AKP.Irianto Ketua Pujakesuma Kabupaten Pakpak Bharat yang terpilih dan juga menjabat Kasat Intelpam Polres Pakpak Bharat menjelaskan, menjelaskan bahwa Paguyuban Pujakesuma bukan tempat bergagah-gagahan akan tetapi Pujakesuma harus punya peranan dalam membangun Kabupaten Pakpak Bharat ujarnya.
Pada pada acara itu Ketua DPD Pujakesuma Kabupaten Dairi Sunaryo Sag menyampaikan dalam sambutanya Paguyuban Pujakesuma Kabupaten Pakpak Bharat merupakan organisasi sosial Kemasyarakatan dan harus dapat menunjukkan sebagai contoh di tengah tengah masyarakat dan bagi pengurus dapat mendata seluruh warga jawa di pelosok desa.
Sementara menurut data yang diperoleh jumlah warga jawa yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat sekitar ratusan jiwa ujar Sunaryo.
Lebih lanjut Ketua DPD Puja Kesuma itu mengatakan terbentuknya wadah Pujakesuma ini sangat banyak manfaatnya.PB.01

“Black Campain” Masih Digandrungi

Sidikalang-Dairi Pers : Seruan pilkada Damai Dairi hingga membubuhkan tanda tangan “Berani menang berani kalah” oleh tujuh pasangan cabup Dairi beberapa bulan silam ternyata hanya manis dibibir saja. Beberapa oknum pasangan Cabup Dairi tetap masih menggandrungi “black Campaign” (Kampanye Kotor).
Hal ini diakui Ketua KPU Dairi dalam pres realasenya yang menyebutkan ada pelanggaran kampanye dalam etika sampai dengan teguran tertulis sebagai mana yang direkomendasikan panwaslu Dairi. Panwas sendiri telah mengirimkan teguran terhadap pasangan calon yang melanggar kesepakatan Damai yang ditandatanganibersama . Namun panwaslu Dairi tidak secara rinci memberitahukan pasangan calon yang melakukan pelang-garan itu.
Sementara itu data yang dikumpulkan Dairi Pers me-nyebutkan memilih kampanye kotor masih digandrungi seba-hagian pasangan calon Bupati Dairi. Modus yang digunakan membnuka aib pasangan pesaing seakan pasangannya sempurna betul. Andai dibe-narkan kampanye kotor mungkin jenis pasangan cabup seperti ini paling mudah diserang karerna terlalu banyak ketidak sempur-naan yang dimilikinya. Namun demikian secara umum hanya sebahagian kecil pasangan cabup yang doyan “kampanye kotor “ tersebut.
Ada juga pasangan cabup yang hobby membariskan pendukungnya yang mempu-nyai marga yang sama dengan marga pasangan cabup pesa-ingnya. Ada yang memburuk-burukkan kinerja pesaingnya. Anehnya untuk pemaparan visi misi serta janji dan program-nya kerja untuk rakyat jika kelak terpilih hanya selintas disam-paikan. Bagi pasangan jenis ini memburukkan pasa-ngan lain jauh lebih menarik ketimbang memaparkan pro-gram kerjanya untuk rakyat.
Bukan itu saja ada juga pasangan yang lebih memen-tingkan mencari latar belakang keluarga pesaingnya. Jika ditemukan keanehan dijadikan komoditi “murahan” kam-panye. Isu itu bahkan disam-paikan berulang-ulang. Gam-baran temperamen yang tidak ter-kontrol masih jelas terlihat. Mementingkan penyelidikan kasus kelemahan pesaing masih jauh lebih penting dibanding dengan kasus per-masalahan Dairi yang tengah bergelut dengan kemis-kinan dan tekanan ekonomi yang makin terasa.
Sementara itu meski tegu-ran lisan hingga tertulis yang disampaikan pihak panwaslu agaknya tidak terlalu berpe-ngaruh pada “selera” sebaha-gian Cabup Dairi yang terus mengkonsumsi kampanye kotor tersebut. Mungkin tegu-ran pengawas ini tidak terlalu digubris karena hingga kini belum ada sejarah pilkada di negeri ini yang akhirnya salah seorang cabup didiskwalifikasi hanya karena memburukkan pasangan lain.
Kepada Dairi Pers banyak warga berharap hendak pilkada Dairi ini cepat berlalu karena potensi “ketidakenakan” semakin hari semakin mena-jam. Perbedaan pendapat lebih diutamakan hanya karena beda dukungan.
Dengan mantapnya ada pasangan Cabup yang “cuap –cuap” membuka aib pasangan lain. Baginya mungkin mem-buka aib ini salah satu materi kampanye yang berkwalitas. Tak jarang cuap-cuap ini semakin beringas karena “ditepuki”TSnya yang disebar di kerumunan massa.
Agaknya kesepakatan pilkada Damai yang ditanda-tangani belum sesuai dengan prakteknya. Namun demikian kembali pada rakyat Dairi menjatuhkan pilihan atas pasangan yang bersaing. Memjatuhkan pilihan pasa-ngan cabup yang hoby “blck Cam-paign” juga merupakan hasil pilkada Dairi. Karena seburuk apa juga cabup yang terpilih kelak harus disepakati itulah pasangan terbaik untuk kaca-mata rakyat Dairi. (R.07)

Benar-benar Pesta - Tajuk Rencana

Ini rangkuman sebahagian penggal kisah rakyat Dairi dalam rangkaian pilkada . Benar-benar pesta . Demikian yang terpantau Dairi Pers. Ujung-ujungnya banyak yang ingin terlibat dengan pilkada hanya karena uang dan janji. Kendati harus diakui ada juga yang terlibat karena murni percaya atas kemampuannya.
Abang Becak
Sejak pilkada digelar profesi ini menjadi ketiban rezeki. Hampir semua pasa-ngan Cabup Dairi menyewa kendaraan roda tiga milik mereka untuk berkampanye. Maka tak ayal jika hari pertama mereka menempelkan salah satu nomor beserta stiker tanda pasangan di becaknya. Besoknya sudah ganti dengan stiker pasangan lain. Entah apa dasar pemikiran para calon hingga membuat abang becak menjadi opsi pilihan. Kemung-kinan abang becak mewakili kaum bawah yang efektif untuk menarik simpati rakyat
Konvoi becak yang biasanya berada di depan peserta konvoi kendaraan ini menjadi simbol betapa calon yang berkampanye pro dengan rakyat. Pengemudi becak juga harus mengakui ini hari ketiban rezeki karena dicarter, diberikan unang minyak, baju kaos serta makan siang gratis.
Meski demikian untuk memstikan mereka memilih siapa yang mencarter becaknya tidak ada jaminan. Kenyataan becak yang sama juga digunakan pasangan cabup lainnya untuk hal serupa.
Baju Kaos & Tk.Sablon
Propesi yang satu ini juga mendapat rezeki layaknya durian runtuh. Meski perce-takan gambar para Cabup Dairi ini bukan di Dairi namun ini menjadi rezeki nomplok yang datang sekali dalam lima tahun. Orderan baju kaos serta samblon gambar para calon biasanya hingga ribuan potong menjadi rezeki meledak meletup. Bahkan hingga ke-walahan menerima pesanan baju kampanye.
Rumah Makan & Catering
Pengusaha rumah makan dan catering juga bernasib sama dengan propesi yang diatas. Untuk bagian konsumsi biasanya para cabup menggu-nakan jasa mereka untuk menyiapkan konsumsi peserta kampanye. Meski tidak diketahui penghasilan siapa yang paling besar namun pengakuan beberapa rumah makan di Sidikalang menye-butkan biasanya para cabup memesan dengan sistim cate-ring sehari sebelumnya. Namun ada juga tiba-tiba meminta bungkusan nasi hingga ratusan bungkus. Biasanya pesanan seperti itu karena nasi yang disediakan catering tidak cukuip.
Diakui keuntungan terbesar justru untuk pesanan menda-dak. Sedang untuk pesanana sistim catering keuntungannya tidak terlalu besar karena pesanan dalam partai besar. Diakui kadang kewalahan untuk melayani pesanan mendadak karena harus buru-buru dan berpacu dengan waktu.
Petani
Tidak semua memang petani tertarik dengan politik. Namun bagi sebahagian peta-ni yang doyan dengan politik ini memang benar-benar pesta. Jadi tidak jarang pemandangan dipinggir jalan mereka muncul dengan baju kaos lengkap sablon tanda gambar pasangan calon Bupati. Jika hari-hari biasa ke ladang tak perlu penampilan untuk komoditas politik ini mulai mandi dan menyisir rambut.
Bagi mereka masa kampa-nye sebagai pesta rakyat dapat uang transportasi, makan siang, menikmati hiburan artis serta melepaskan kebosanan atas rutinitas ke ladang sepanjang waktu. Untuk mende-ngarkan visi misi belum menjadi tujuan utama . Yang utama adanya penyega-ran dari rutinitas.
Pedagang K5
Bagi profesi ini masa kampanye juga masa mengais rezeki dengan menggelar dagangan kaki lima dipinggir lokasi kampanye. Barang yang paling dibutuhkan peserta kampanye biasanya rokok, mancis, minuman ringan serta kopi. Untuk satu kali masa kampanye mereka dapat mengais rezeki hingga ratusan ribu rupiah bahkan jutaan. Namun tak semua pedagang kaki lima ini menggelar dagangan pada kampanye semua pasangan Calon Bupati.
Agaknya juga mereka harus jeli membaca situasi massa yang terbesar. Jika massa seadanya mereka juga enggan menggelar dagangan karena takut rugi.
Ini hanya sebahagian gambaran propesi yang ketiban rezeki semasa kampanye pilkada. Banyak diantara mereka menginginkan pilkada berlangsung dua putaran. Tujuannya agar keberadaan mereka juga digunakan calon yang bertemu di putaran terakhir. Benar-benar pesta demikian mungkin prinsip yang tak diungkapkan. Seba-liknya para calon lebih menginginkan pilkada hanya satu putaran saja karena sudah lelah dengan biaya dan persediaan dana yang sudah menipis.
Gamarana diatas khusus nya mobilisasi massa belum dapat menggambarkan peta kekuatan para calonBupati Dairi. Massa terbesar dalam kampanye juga belum jaminan pasti memenangkan putaran pilkada. Hasil akhir tetap saja pengumuman KPU pasca pemungutan suara 27 Oktober. (R.07)

Banyak Areal Sawah Terlantar di Kecamatan Sumbul

Sumbul-Dairi Pers:Banyak areal persawahan terlantar di kecamatan Sumbul,karena beberapa faktor.Petani sibuk bertanam tanaman bernilai jual lebih tinggi.Sebagian beralih ke tanaman jagung dan tanaman sayuran lainnya.
Pantauan Dairi Pers di lapangan,lahan persawahan di kecamatan itu berubah fungsi menjadi areal tanaman kopi arabika,jagung dan tanaman lain yang lebih bernilai uang.Hal itu dapat terlihat sejak Sumbul kota hingga Desa Tanjung Beringin..Masyarakat petani lebih tertarik bertanam kopi dan jagung termasuk jenis sayuran.
Sepanjang jalan menuju Laepondom (arah Medan) bagaikan hamparan permadani hijau dengan tanaman jagung.
Namun sebagian terlantar begitu saja.Benteng sawah itu di tumbuhi semak belukar menandakan telah lama tidak di fungsikan bertanaman padi.Hal tersebut di khawatirkan akan menyebabkan masyarakat Dairi harus tergantung pada produksi padi daerah lain.Sementara itu warfa Dairi belum terbiasa dengan diversifikasi makanan.Contoh,makanan sehari hari adalah nasi.Digantikan dengan jagung atau roti asin.
Warga masih bertahan bertanam padi adalah di sekitar kecamatan Laeparira,Berampu,Silimapunggapungga,Sintinjo, Siempatnempu dan termasuk kecamatan Sidikalang.
Hal tersebut,akan dapat mengancam swasembada beras Dairi yang selama ini masih dapat di pertahankan daerah.
Beberapa petani di konfirmasi Dairi Pers mengatakan,mereka lebih tertarik menanam jagung karena tidak membutuhkan modal begitu besar.Dan tanaman jagung bebas dari gangguan hama,kecuali tikus,ujar petani(R.01)

Air Mata Boru Tinambunan di Delleng Simponen Terlantar.

Parlilitan-Dairi Pers: Air mata boru Tinambunan (eluh boru Tinambunan) yang menurut sejarah,adalah tempat dimana seorang anak gadis,yakni boru Tinambunan akan dipaksa untuk di jodohkan dengan seseorang di Salak kabupaten Pakpak Bharat,oleh orangtuanya.Namun boru Tinambunan tidak setuju akan perjodohan tersebut.Sehingga orangtuanya memaksa dan membawa putrinya ke Salak.
Sesampainya di Delleng Simponen (gunung Simpoon) perbatasan Pakpak Bharat dengan kecamatan Parlilitan kabupaten Humbahas,boru Tinambunan sadar bahwa dia telah berada di Delleng Simponen.Tahu dia telah di bohongi orangtuanya,sehingga dia menangis.Menurut sejarah air matanya itu menjadi sebuah sumur (mata air),yang persis berada di puncak gunung (Delleng Simponen).
Sumber Dairi Pers menyebutkan,tahun 1987 mata air tersebut pernah di buat sebagai pertanda namun dengan seadanya.Apa bila di di poles menjadi tujuan daerah wisata,akan dapat menjadi sumber pendapatan bagi warga di sekitar itu dan menjadi income pemerintah.
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar itu,Loser Hasugian kepada Dairi Pers mengatakan,bahwa daerah tersebut sangat ramai di kunjungi turid loksl yang datang dari berbagai desa termasuk dari kabupaten Pakpak Bharat maupun dari daerah Parlilitan kabupaten Humbahas

04 September 2008

PENTINGNYA CATATAN USAHATANI

Catatan bagi seorang petani nampaknya memang hal sepele. “Ah, saya kan masih mengingat kejadian 20 tahun yang lalu!” kata seorang petani sahabat penulis ini yang menjadi petani bertempat tinggal di Palipi, Kecamatan Silima Pungga-pungga, Dairi.
Padahal catatan usahatani sangat penting. Catatan angka-angka dapat dibuat untuk menghitung semua pengeluaran, termasuk biaya tenaga kerja sendiri. Nilai penjualan juga harus menjumlahkan semua hasil usahatani, termasuk untuk dimakan sendiri. Dengan catatan seperti ini maka seorang petani dapat menghitung terus menerus hasil usahataninya. Lalu petani tsb dapat menilai usaha sendiri, apakah yang paling menguntungkan. 
Biasanya petani menyusun rencana usaha berdasarkan perasaan dan kebiasaan saja dan dibuat tidak tertulis. Rencana usaha yang dibuat secara tertulis akan memudahkan petani untuk menilai kembali apakah rencana usaha yang telah dilakukan memberikan hasil yang menguntungkan ataukah ada kegiatan-kegiatan lain yang perlu untuk diperbaiki, penghematan-penghematan atau ada faktor resiko yang harus dipertimbangkan yang akan sangat berguna untuk rencana usaha pada musim/periode berikutnya.
Analisa usahatani merupakan suatu perhitungan kebutuhan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani dan jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil usahatani tersebut dalam kurun waktu tertentu. Untuk membuat catatan usahatani yang baik maka harus dibuat rencana usaha.
Rencana Usahatani
Untuk apa membuat rencana usaha ?
- Sebagai pedoman dalam menjalankan usaha 
- Untuk memperkecil terjadinya resiko usaha yang tidak diperhitungkan
- Untuk menjamin tumbuhnya tanggung jawab terhadap kelangsungan usaha
- Untuk membantu dalam upaya perbaikan dan peningkatan usaha selanjutnya
- Pada rencana usaha yang disusun secara berkelompok dapat menumbuhkan rasa memiliki, tanggung jawab dan peran aktif semua anggota dalam pelaksanaan usaha bersama.
Apa yang perlu diperhatikan dalam membuat rencana usahatani yang baik ?
- Lengkap dan cermat yaitu pertimbangan berbagai hal yang menjadi unsur-unsur rencana usaha (jenis usaha yang dipilih, kebutuhan sarana produksi, perkiraan hasil, dll).
- Sederhana dan mudah dilaksnakan baik oleh petani/keluarga tani ataupun oleh kelompok tani.
- Terbuka artinya memberi peluang untuk dilakukannya perbaikan pada setiap usaha
- Berkelanjutan (secara terus menerus) supaya memberikan gambaran yang lengkap agar mudah untuk dinilai, diperbaiki dan ditingkatkan pada siklus selanjutnya
- Pada rencana usaha yang dibuat secara berkelompok harus diproses berdasarkan kesepakatan dan dengan jelas menentukan tanggung jawab dari masing-masing anggota.
Cara Membuat Rencana Usaha
- Identifikasi setiap tahapan usaha yang harus dijalankan dalam suatu periode usaha (musim, tahun atau periode usaha tertentu).
- Catat kegiatan-kegiatan usaha untuk setiap tahapan usaha tersebut.
- Perghitungkan berapa kebutuhan barang/uang/tenaga dalam setiap kegiatan. 
- Hitung kemungkinan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh dalam menjalankan usaha.
- Jangan lupa memperhitungkan biaya-biaya lain seperti pajak atau iuran-iuran yang berkaitan dengan jalannya usaha kita.
Pencatatan Usahatani 
Informasi mengenai pendapatan, tentang tenaga kerja, dan biaya-biaya lainnya yang berkenaan dengan produksi jenis-jenis tanaman tertentu akan sangat bermanfaat untuk berbagai hal. Informasi itu dapat berguna untuk: 
- Petani dalam mengembil keputusan-keputusan dalam pengelolaan usahataninya
- Penyuluh dan petani sebagai dasar diskusi yang terarah pada pencarian cara-cara memperbaiki ekonomi usahatani. 
Data yang diperlukan:
- Jumlah hasil panen 
- Pupuk dan pestisida-pengelolaan, penggunaan, jumlah dan biayanya.
- Penggunaan tenaga kerja – jumlah hari kerja orang untuk masing-masing kegiatan yang berbeda, biayanya perhari. 
- Masukan-masukan yang lain dan biayanya 
- Pendapatan, harga jual yang diterima, jumlah yang terjual
- Kendala-kendala dalam budidaya masing-masing jenis tanaman 
- Pemasaran
Penutup
Setelah dikumpulkan maka informasi-informsi tersebut harus disajikan secara sistematis namun sederahana agar orang dapat memahaminya. Penyajian itu semestinya merangsang diskusi diantara para petani dan para penyuluh. Waktu yang sesuai adalah pada pelatihan-pelatihan singkat lokakarya atau pertemuan kelompok.
Petani perlu lebih mengandalkan catatan tertulis daripada daya ingat di otak. Karena banyaknya mengingat kegiatan usahatani maka petani sering lupa berkreasi. Padahal, otak manusia terbagi dua, bagian kanan untuk mengingat dan bagian kiri untuk berkreasi. Jika bagian mengingat terlalu banyak digunakan maka kemampuan berkreasi akan berkurang. Ini fakta hasil penelitian!
Daya cipta seorang petani kadang-kadang sangat mengagumkan. Beberapa kali penulis kagum dengan hasil penelitian para petani yang sangat hebat. Umumnya mereka memiliki catatan usahatani yang sangat baik. Semoga ini bisa diterapkan para petani kita di Dairi tercinta ini.
Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.
Tim Sukses Tani Dairi Pers akan berusaha menjawab pertanyaan bidang pertanian dan pedesaan yang perlu disajikan pada kolom ini atau konsultasi langsung. 

SEKOLAH PERTANIAN, MENGAPA TIDAK DIPILIH?

Hingga data terakhir kami dapat Dairi memiliki sekitar 160 desa/kelurahan. Dipersyaratkan di setiap desa ada satu orang penyuluh lapangan. Ada kekurangan beberapa desa yang belum tercukupi karena jumlah PPL saat ini sekitar 140 orang. Padahal para petani membutuhkan penyuluh yang mampu dan mau bekerja sepenuh waktu. Kesulitan saat ini di Dairi adalah belum tersatukannya para petugas penyuluh dalam lembaga lintas komoditi sebagaimana dipersyaratkan UU tentang Penyuluhan yang seharusnya sudah diterapkan. Di Kabupaten Pakpak Bharat malahan Badan Pelaksana Penyuluhan ini malahan sudah terbentuk beberapa bulan lalu. Beberapa topik yang penting tentang penyuluhan di sekitar Dairi akan kami muat dalam kolom ini. Kami persilahkan kawan-kawan penyuluh memberikan masukan dan sumbangan tulisan.
Sejak beberapa tahun terakhir ini pendidikan pertanian tidak menjadi pilihan lagi. Karena jumlah lulusan sekolah pertanian sedikit, akhirnya Menteri Pertanian dalam pengangkatan tenaga harian lepas PPL terpaksa menerima lulusan SMA/SMU. Padahal kita tahu bagaimana perbedaan kemampuan lulusan SMA/SMU dibanding SPP/SPMA.
SEKOLAH PERTANIAN, UNTUK APA?
Dalam milis (komunitas internet) kami pro-petani ada berita yang mengagetkan: BANYAK KURSI KOSONG DI FAKULTAS PERTANIAN. Hampir setengah jatah kesempatan jurusan2 pertanian di Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia tidak diminati oleh lulusan sekolah menengah kita. Kalau pun terisi mungkin hanya sisa pilihan kedua. Nilai baik testing yang memilih pertanian hanya beberapa orang.Padahal begitu banyak orang tidak lulus ke perguruan tingg negeri. Salah siapa ini? 
Pada tahun 70-an hingga 80-an adalah kebanggaan masuk tanpa testing ke IPB karena yang diterima hanya ranking terbaik dari tiap sekolah seluruh penjuru Indonesia. Ketika kami berkunjung ke Bogor tahun lalu, para dosen mengeluhkan rendahnya minat dan kualifikasi kemampuan inteligensia mahasiswa tahun-tahun terakhir ini.
Pendidikan pertanian memang tidak menarik lagi. Anak-anak kami satupun tidak mau memilih pendidikan bidang pertanian untuk kuliahnya, walaupun penulis sudah membujuk mereka. Padahal kami pasangan ayah ibunya adalah lulusan dari Fakultas Pertanian IPB. 
Pekerjaan alumni pendidikan pertanian memang tidak memberikan pendapatan lebih dibanding lulusan sekolah lain. Dan inilah yang menyakitkan di negeri kita yang kenyataannya masih mengandalkan pertanian sebagai penghasilan utama masyarakatnya.
KEADAAN SEKOLAH PERTANIAN 
Sekolah pertanian di Dairi, khususnya di Sidikalang, bernasib hampir sama dengan sekolah pertanian di seluruh Indonesa. Mati segan hidup tak sanggup! Hanya beberapa orang pintar saja yang mau memilih SPP (Sekolah Pertanian Pembangunan). “Untuk apa memilih sekolah jika untuk kembali ke desa”, jawab umum anak SMP ketika kami tanya “kenapa tidak memilih SPP?”
Di negeri kita tercinta ini memang apa-apa aneh! Termasuk dalam bidang pendidikan pertanian. Ketika seseorang yang mampu secara ekonomi mau berusaha di bidang pertanian maka dia baru tersadar bahwa ilmu-ilmu dasar pertanian itu perlu dipelajari, dan itu sudah terlambat. 
Memang kami akui pengalaman adalah sekolah terbaik, tetapi di sekolah pertanianlah dipelajari ilmu pertanian secara sistematis. Ilmu pertanian akan lengkap jika dipraktekkan dalam pengalaman bertani.
PENDIDIKAN PENYULUH PERTANIAN
Perbaikan sistem pendidikan pertanian di negara ini telah terlambat diperbaiki ketika diberlakukannya Undang-undang tentang Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan baru-baru ini. Kurangnya tenaga terdidik bidang pertanian tsb lalu diisi oleh lulusan pendidikan umum. Padahal para alumni sekolah menengah pertanian jelas berbeda kemampuan dengan lulusan sekolah menengah umum. 
DAIRI BUTUH SEKOLAH PERTANIAN BERMUTU
Supaya penyuluh yang ada berasal dari budaya yang sama dan memiliki kedekatan emosional dengan wilayah kerjanya maka Dairi sebaiknya SPP yang bermutu baik. Penyuluh yang akan diangkat di Dairi dan sekitarnya hendaknya memiliki kualifikasi pengetahuan yang cukup dan terdidik sistematis dari SPP bermutu baik tsb.
Yang menyakitkan adalah banyak lulusan Sekolah Pertanian Pembangunan era 80-an belum tertampung menjadi PPL karena sudah terlalu tua umurnya. Padahal banyak PPL sekarang akan memasuki usia pensiun.
SPP yang saat ini ada hendaknya ditingkatkan mutunya menjadi sekolah bermutu baik. Baru-baru ini telah ada kebijakan baru untuk memberi bantuan pendidikan bagi siswa dan sekolah-sekolah SPP di daerah. Kebijakan Deptan tsb untuk peningkatan mutu lulusan SPP tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Nomor 61/Per/Ku.240/J/5/08 Tentang Pedoman Teknis Penyaluran Dana Bantuan Sosial Pendidikan Pertanian di Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP). Semoga kebijakan tsb bisa disambut untuk peningkatan mutu pendidikan sekolah pertanian di Dairi. 
Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.

10 Agustus 2008

Sukses Tani: PERMASALAHAN HARGA HASIL PETANI DAIRI


Persoalan pemasaran hasil pertanian tidak habis-habisnya sejak pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu di daerah "bulan sabit yang subur" di Timur Tengah. Pemasaran hasil pertanian dibutuhkan karena petani tidak dapat menghasilkan semua kebutuhan keluarga sendiri. Pasar terbentuk agar para petani dapat saling mempertukarkan kebutuhan-kebutuhan masing-masing. Masalah yang timbul kemudian adalah ukuran yang dipergunakan agar setiap petani tidak dirugikan.
Masalah pemasaran hasil pertanian juga dirasakan para petani di Dairi. Pada beberapa kali pertemuan dengan para petani dalam keltan dan sms yang masuk kepada penulis kolom Sukses Tani terlalu sering keluhan dilontarkan. 
Yang anehnya, para pedagang juga mengeluh kepada penulis tentang mutu hasil petani yang tidak seragam. Akibatnya pedagang juga kesulitan melakukan sortasi dan penentuan mutu untuk konsumen/perdagangan lebih lanjut.
PASAR SAPRODI 
Hal paling dasar yang dibutuhkan petani adalah ketersediaan sarana produksi (saprodi) dalam jumlah yang cukup dan harga yang wajar. Petani juga harus memiliki pilihan tempat membeli saprodi dengan harga yang bersaing. Yang terjadi belakangan ini di Dairi adalah hal mendasar tsb tidak terpenuhi sehingga terjadi demonstrasi. 
Pasar saprodi yang ideal tsb masalah selama ini dan menjadi tantangan pada masa yang akan datang karena perekonomian Dairi tergantung pada hasil pertanian.
PASAR HASIL TANI
Kesulitan pasar hasil tani juga menjadi keluhan yang masih dipendam dalam hati petani Dairi selama ini. Petani yang membawa kopi, jeruk, tomat, dan sayur-sayuran pada hari Rabu/ Sabtu ke pekan di Sidikalang atau pekan lain tidak memiliki informasi jelas berapa uang yang akan diperoleh dari hasil penjualan. Bahkan komoditi tertentu, seperti kol dan tomat, belum tentu dibeli konsumen/pedagang. 
Dairi membutuhkan sumber informasi yang jelas tentang harga hasil tani dan berapa yang dapat dibeli pasar. Penyebarluasan informasi idealnya dilakukan melalui radio dan papan informasi pada pasar-pasar kecamatan dan ibukota Kabupaten Dairi. Penyediaan pasar lelang hasil tani dengan sarana yang lengkap seperti di Thailand idealnya juga diterapkan di Dairi.
Untuk mendukung papan informasi tsb maka petani juga harus disadarkan akan standar mutu hasil tani yang dapat diterima dalam perdagangan. Untuk itu manajemen informasi pasar, penyuluhan dan standardisasi mutu hasil tani juga sebaiknya dibawah satu atap seperti samsat pengurusan surat-surat kendaraan bermotor.
PENUTUP
Perdagangan pasar dunia yang terbuka sudah menuntut mutu produk pertanian yang terukur jelas. Harga yang terbentuk pada perdagangan tsb juga adalah harga yang terbuka. 
Ada hal yang beberapa kali disampaikan penulis pada kolom ini, yaitu: “Mulai Tahun 2010 hasil kopi kita tidak akan diterima negara konsumen jika tidak menerapkan budidaya kopi organik”. Kita hanya memiliki waktu 2 tahun lagi untuk menjamin sekitar 30.000 KK petani kopi Dairi masih memiliki pasar yang jelas. Semoga waktu yang masih ada dapat dimanfaatkan untuk memenuhi tuntutan pasar. 
Dairi membutuhkan figur calon Bupati yang dapat memahami kesulitan petani dalam penyediaan saprodi dan pemasaran hasil tani. Semoga siapa pun calon yang didukung setiap orang/petani Dairi memiliki perhatian dan pemahaman yang cukup tentang pertanian sehingga masyarakat tani di Kabupaten Dairi memiliki masa depan yang lebih baik. 
Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.

11 Juli 2008

SUKSES TANI: Mengapa Buah2an di Dairi Busuk?

Penulis kolom Sukses Tani ini pernah jalan-jalan di pajak Sidikalang lalu tertarik dengan jeruk sunkist yang dijual petani. Penulis lalu membeli karena harganya sangat murah dibanding harga jeruk sunkist di kota besar. Setelah sampai di rumah ternyata semua jeruk tersebut busuk semua. Pantas harganya murah. Bahkan musang peliharaan kami pun tidak mau makan jeruk tsb.
Penulis tidak lagi kesal dengan petani jeruk tsb, malahan kasihan! Serangan lalat buah telah menyebabkan buah hasil pertanian Dairi berharga sangat murah. Bahkan tidak berharga sama sekali! Apa yang menyebabkan tingginya serangan lalat buah di Dairi?
Hama Lalat Buah
Jumlah lalat buah di sekitar Dairi memang sangat banyak. Begitu banyaknya sehingga setiap buah yang kita letakkan di meja akan segera dikerubungi lalat buah walau masih segar.
Secara ekonomis beberapa spesies lalat buah merupakan hama penting yang berasosiasi dengan berbagai buah-buahan dan sayuran tropika. Lalat buah dapat menyebabkan kerusakan langsung terhadap 150 spesies tanaman buah dan sayur-sayuran baik di daerah tropis maupun daerah subtropis.
Lalat buah genus Bactrocera (Diptera: Tephritidae) merupakan spesies lalat buah dari daerah tropis. Lalat buah ini sebelumnya diidentifikasi sebagai genus Dacus, kemudian diketahui merupakan kekeliruan identifikasi dari genus Bactrocera. Genus Dacus merupakan spesies asli dari Afrika, dan biasanya berasosiasi dengan bunga dan buah dari jenis tanaman cucurbits (Cucurbitaceae) dan kulit buah tanaman kacang-kacangan. Berbagai spesies yang termasuk dalam B. dorsalis bertanggung jawab atas kehilangan hasil dari yang ringan sampai 100%. B papayae, B. carambolae, B. cucurbitae, dan B. umbrosus merupakan spesies yang banyak ditemukan pada berbagai sentra produksi buah di Indonesia.
B. carambola dan B. dorsalis merupakan spesies lalat buah yang paling umum. Tanaman inang adalah jambu biji, belimbing, pisang, dan jambu air. Menurut White dan Hancock (1997), B. carambola mempunyai beberapa jenis tanaman inang yaitu belimbing, jambu air, belimbing wuluh, sukun, cabe, jambu biji, nangka, jambu bol, mangga, rambai, sawo, aren (kolang-kaling), tomat, dan ketapang. Sedangkan B. umbrosus mempunyai tanaman inang antara lain nangka, tanaman jambu, kelapa sawit dan lada.
Serangan lalat buah pada cabe adalah buah berlubang kecil, kulit buah menguning dan kalau dibelah biji cabe berwarna coklat kehitaman dan pada akhirnya buah rontok.
Pencegahan
Upaya untuk mengurangi jumlah lalat buah adalah jangan membuang buah terserang sembarangan. Buah yang terserang harus dibenam dalam lubang dan ditutup tanah minimal 10 cm. Ulat dalam buah akan menjadi lalat jika tidak ditutup tanah. Lebih baik lagi jika sebelum ditutup tanah buah2 busuk disiram larutan Beauveria bassiana 20 gram per liter air. Jumlah larutan yang dipergunakan tergantung banyaknya buah busuk. Untuk jumlah sekitar 5 kg cukup 1 liter larutan.
Untuk mencegah serangan hama lalat buah secara tradisional dilakukan dengan cara membungkus buah dengan berbagai alat pembungkus antara lain kantong plastik, kertas koran dan daun kelapa.
Pengendalian
Berbagai upaya pengendalian lalat buah telah dilakukan baik secara tradisional maupun penggunaan insektisida kimia. Bahan atraktan seperti Methyl Eugenol telah digunakan untuk pengendalian hama lalat buah, juga di Dairi. Cara pengendalian lain pada perkebunan buah adalah mengombinasikan atraktan tsb dengan teknik pembinasaan serangga jantan dan teknik jantan mandul.
Pengendalian juga dapat dilakukan dengan membuat perangkap dengan sexferomon, penggunaan insektisida nabati mindi dan nimba, atau dengan penyemprotan insektisida piretroid dengan konsentrasi 0,25-0,5 cc/liter.
Salah satu teknik pengendalian yang sangat penting untuk mencegah masuknya suatu spesies lalat buah dari satu daerah ke daerah lain adalah dengan peraturan karantina yang ketat. Hal ini telah banyak dilakukan diberbagai negara di dunia, terutama negara-negara pengimpor buah-buahan. Oleh karena itu informasi mengenai spesies-spesies lalat buah yang ada di suatu daerah perlu didapatkan secara periodik dan disosialisasikan sehingga akan diketahui perkembangan penyebaran suatu spesies sebagai landasan untuk pemberlakuan karantina. Selain itu informasi tentang jenis-jenis lalat buah yang ada di suatu daerah perlu untuk didapatkan dan disampaikan kepada petani di daerah tersebut sebagai langkah antisipasi untuk melakukan monitoring dan pengendalian pada tanaman buah maupun sayur yang diusahakan. Hal ini penting karena spesies lalat buah tertentu mempunyai preferensi terhadap jenis inang tertentu dan jenis bahan atraktan sebagai alat monitoring maupun sebagai alat untuk eradikasi. Dengan diketahuinya jenis-jenis lalat buah yang ada di suatu daerah maka tindakan monitoring maupun pengendalian yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien.

09 Juli 2008

Polres Dairi Tanam Seribu Pohon Di Kawasan Danau Toba

Silahisabungan-Dairi Pers: Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-62,Polres Dairi melakukan berbagai macam kegiatan.Salah satu diantara kegiatan dimaksud, adalah melaksanakan penanaman seribu pohon di kawasan Danau Toba, tepatnya di kecamatan Silahisabungan, Sabtu pekan lalu.
Penanaman pohon tersebut langsung di pimpin Kapolres Dairi,AKPB Yasirman di dampingi Sekda,Ir Bungaran Sinaga,Kadis Pertanian Ir M.Tinambunan,Kadis Kehutanan Ir Tahan Lumban Tobi-ng, Pasi Ops Kapten Inf Agus Wahyu mewakili Dandim Dairi,Kasat Lantas Polres Dairi, AKP Sawangin M serta beberapa Kasat dan Perwira lainnya.Selain juga turut, Richard Lingga,tokoh masyarakat/tokoh pemuda kecama-tan Silahisabungan. Menurut Kapolres Dairi, AKPB Yasirman pada aksi penanaman seribu pohon itu mengatakan,kegiatan dimaksud di lakukan untuk menindak lanjuti harapan Kapolri, Jenderal Sutanto,agar masyarakat menanam pohon di kawasan Danau Toba hingga merawat-nya.
Dikatakan,penanaman pohon itu adalah untuk kepentingan masa depan masyarakat. Kendati kita yang menanamnya, nanti yang akan menikmati hasilnya adalah generasi yang akan datang atau negerasi anak cucu kita.Ini merupakan sikap yang mulia,ujarnya. Kapolres juga merasa prihatin melihat ke indahan Danau Toba yang sungguh luar biasa,tetapi di balik keindahan itu di sepanjang perbukitan terlihat gundul yang hanya di tumbuhi rerumputan ilalang. Hal itu menimbulkan rawan longsor.Kapolres mengajak masyarakat,agar memelihara pohon yang baru di tanaman untuk melestarikan ke indahan Danau Toba.(R.01)

Tarif Angkutan Kota Dan Pedesaan Naik 20 % Di Dairi

Sidikalang-Dairi Pers: Tarif angkutan Kota dalam kota maupun angkutan pedesaan, di naikkan 15-20 persen daribtarif lama.Penetapan tarif tersebut sesuai dengan hasil rapat,26 Juli 2008 di setujui bupati Dairi.Demikian kepala Kebudayaan,Periwisata,Perhubungan Dairi,Drs Pardamean Silalahi melalui Kabid Perhubungan, R.Simbolon kepada Dairi Pers,Senin (30/6).
Rapat penetapan tarif angkutan itu di hadiri kadis Kebudayaan.Kasal Lantas, AKP Sawangin M,Kabag Hukum E.Hutabarat,Ketua Organda,Parlindungan Silaban dan para Direksi/pengusaha dan angkutan.Kenaikan itu untuk menikapi kenikan BBM,24 Mei oleh pemerintah pusat.

Pesta Kerja Tahunan Desa Renun Kec.Tanah Pinem Semarak

T.Pinem-Dairi Pers: Pesta tahunan kerja Desa Renun kecamatan Tanah Pinem Dairi,yang di mulai Minggu (1/7) berlangsung semarak dan meriah.Ribuan warga tumpah riuh memenuhi los Desa Renun,tempat di adakannya acara pesta tersebut.Pesta di hibur penyanyi kondang Karo,Kelang Barus dan Anita br Sembiring.
Losta Sembiring di dampingi panitia pelaksana pesta kerja tahun itu,kepada Dairi Pers mengatakan,tujuan utama pelaksanaan pesta kerja tahun tersebut sebagai tradisi ucapan terima kasih kepada Sang Pencipta,yang telah memberikan kasih berlimpah dan juga sebagai ajang temu kangeng dengan keluarga/Family yang telah berdomisili jauh dari Desa Renun.Sebab hampir di pastikan akan hadir semua untuk bersama sama bergembira melepas rindu.
Sembiring menambahkan, dana pelaksanaan pesta tahun ini banyak di dukung oleh warga Desa Renun,yang telah berhasil di kota yang jauh dari Desa Renun.Begitu juga dari warga sekitar Desa Renun.
Acara pesta kerja tahun yang kedua kali ini juga di hadiri camat Tanah Pinem,Swasta Ginting,S.Sos dan unsur Muspika lainnya dan berkenan juga menari dan bernyanyi bersama.Selanjutnya camat Tanah Pinem,memberikan kata sambutan meminta agar segenap warga menjaga ke amanan, kesopanan dalam menari maupun bernyanyi.Sehingga pesta ini berjalan aman dan tertip (LT)

Berbagai Hiburan Akan Meriahkan Peringatan Hari Jadi Kab.Humbahas

Doloksanggul-Dairi Pers: Berbagai hiburan akan diadakan untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 kabupaten Humbang Hasundutan,27 Juli 2008.Panitia untuk itu telah terbentuk dan siap melaksanakan.Hal tersebut di jelaskan panitia kepada Dairi Pers, Jumat pekan lalu.
Panitia HUT ke-5 tahun 2008,kabupaten Humbang Hasundutan antara lain,ketua Drs Tonny Sihombing dan Sekretaris Drs SDV Sihombing,MM.Dikatakan,berbagai acara yang telah di susun dalam rangka untuk memeriahkan HUT tersebut.Semua panitia melibatkan unsur masyarakat dari 10 kecamatan dengan tujuan,agar rasa kekeluargaan dan kebersamaan tetap terpelihara dengan baik.
Dikatakan,acara hiburan yang akan di tampilkan termasuk termasuk perlombaan seperti lomba paduan suara lanjut usia (lansia) antar kecamatan. Mars dan Hymme antar kecamatan.Kader posyandu antar kecamatan.Lomba tutor PAUD,lomba busana pengantin khas batak toba antar kecamatan,lomba papan bunga terindah antar pengusaha, remaja berpidato tingkat SMA, cerdas cermat 10 program pokok PKK antar kecamatan, serta karya tulis antar kecamatan,kebersihan kantor/instansi dan kecamatan,stand pameran terbaik serta Desa terbaik.
Dikatakan,bentuk kegiatan maupun pertunjukan yang akan di laksanakan yaitu,hiburan artis ibu kota,panjat pinang, hiburan rakyat dari kecamatan,gerak jalan santai,defile kontingen dari 10 kecamatan serta berbagai kegiatan utama lainnya seperti penyerahan bantuan kepada warga penyandang cacat.Pemeriksaan kesehatan gratis,pengobatan gratis di setiap kecamatan dan pe-nyerahan bibit serta penanaman pohon.(AT).

Belum Ada Sanksi Bupati Beri Atau Tolak Izin Birokrat


Sidikalang-Dairi Pers : Pilkada Dairi yang akan berlangsung 27 Oktober mendatang ternyata semakin meruncing. Banyaknya calon dari birokrat maju untuk pencalonan Bupati/wakil bupati Dairi periode 2009-2014 berkaitan dengan izin pimpinan daerah kepada birokorat setingkat eselon II dan III. Hingga kini belum ada peraturan atau sanksi kepada pimpinan daerah memberi atau tidak memberi izin bagi cabup/cawabup yang berasal dari eselon II atau III untuk maju sebagai pasangan cabup.
 Kepala BKD Dairi Sebastianus Tinambunan, SH yang dikonfrimasi Dairi Pers senin (30/6) menyebutkan surat untuk mempertanyakan hal itu telah dilayangkan kepada menteri pendayagunaan aparatur negara. Surat yang dilayangkan berkaitan dengan kriteria dan batasan seorang bupati memberi atau tidak memberi izin bagi pejabat eselon II atau III yang maju menjadi cabup/cawabup. Namun hingga kini jawaban dari Menpan belum juga ada. Sementara itu jika mengacu pada ketentuan yang ada dikatakan pemberian izin tergantung pimpinan daerah dalam hal ini Bupati Dairi.
 Bisa saja izin tidak diberikan dengan alasan tertentu atau bisa juga diberikan seluruhnya. Hal tersebut tergantung penilaian pimpinan daerah.
 Sementara itu berkaitan dengan pejabat negara yang akan maju sebagai pasangan calon kembali disebutkan prosedurnya mengajukan pengunduran diri ke Mendagri. Surat persetujuan mendagri kembali dikirimkan ke daerah melalui gubernur untuk selanjutnya disidangkan di DPRD Dairi. Setelah semua kriteria itu dipenuhi maka seorang Calon Bupati/wakil yang maju dari incumbent mendapat salah satu syarat mendaftar di KPU.
 Sebastianus mengatakan perihal mereka yang maju dari birokrat sebagai cabup atau cawabup Dairi periode 2009-2014 khusus pegawai negeri sipil harus mengajukan pengunduran diri dari jabatan kepa-da Bupati. Sedang menyangkut PNS haknya tidak ada perubahan. Dengan demikian bagi mereka yang maju sebagai cabup/cawabup diberlakukan peraturan pemerintah seperti tidak dapat menggunakan fasilitas pemerintah serta berbagai kemudahan lainnya untuk mensukseskan pilkada.
 Sementara itu untuk pejabat negara yang maju juga diperlakukan sama harus mundur dari jabatan serta mengembalikan fasilitas pemerintah kepada negara. Sedang menurut perubahan UU No. 32 /2004 bagi mereka yang biorokrat mengundurkan diri dari jabatannya sejak pedaftaraan. 
 Keresahan sejumlah balon bupati akan menjumurnya balon dari birokrat Dairi masih dalam tahap wajar. Kehadiran mereka justru memperuncing persaingan yang mungkin akan terjadi. Bahkan dalam sidang DPRD Dairi perihal Interplasi Bupati Dairi soal banyaknya birokrat yang maju jelas terlihat betapa DPRD Dairi khawatir kondisi itu bisa berakibat fatal bagi roda pemerintahan. Disisi lain pantas juga menjadi pertanyaan kekhawatiran sejumlah politisi lokal akan banyaknya PNS yang maju dalam bursa pilkada.
 Kedati demikian uapya menghempang PNS agar tidak terlalu banyak masuk bursa pilkada hingga kini tidak jelas peraturan yang mengaturnya. Bahkan pimpinan daerah sebagai pembina PNS hingga kini belum jelas aturan mainnya. Apakah seorang bupati berhak memberikan izin atau sama sekali tidak memberikan izin belum ada sanksinya.(R.07)

Pemkab Kepahiang Study Banding Ke Dairi

Sidikalang-Dairi Pers: Pemerintah Kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu, dipimpin Bupati Kepahiang, Drs H.Bando Amin C. Kader,MM di dampingi beberapa kepala Dinas dan tim PKK mengadakan study banding ke Dairi, selama 2 hari sejak Senin (2/7).
Rombongan Bupati Kepahiang, di sambut Bupati Dairi, DR M.P.Tumanggor, para Asisten, kepala Dinas, Kabag, kepala badan dan lainnya. Pertemuan kedua bupati tersebut diadakan di balai budaya Sidikalang.
Pada pertemuan tersebut, Bupati Kepahiang, Drs.H. Bando Amin C.Kader,MM mengatakan mereka memilih Kabupaten Dairi,untuk study banding karena daerah mereka yakni kabupaten Kepahiang, iklimnya sama dengan daerah Dairi.Penduduknya mayoritas hidup dari sektor pertanian. Sedangkan daerah tersebut berada antara 300-1400 dari permukaan laut.Hampir sama dengan Dairi,yang berada antara 400-1600 dari permukaan laut.
Dikatakan,Kepahiang adalah merupakan kabupaten baru di Propinsi Bengkulu dan termasuk daerah agraris. Penduduknya mayoritas hidup dari sektor pertanian, termasuk perikanan, ternak juga perkebunan.Kami ingin melihat dari dekat bagai cara pertanian di Dairi,ujarnya ujarnya setelah terlebih dahulu memaparkan secara singkat perkembangan dan kendala kabupaten Kepahiang.
Bupati Dairi,DR MP.Tumanggor,juga menjelaskan secara singkat tentang pertanian di kabupaten Dairi.Menurut Tumanggor,kendala yang kini di hadapi petani Dairi,adalah masalah pupuk.Namun bupati menyebut bahwa dinas pertanian Dairi,telah mengekspor bibit kentang ke berbagai daerah termasuk daerah Kerinci.
Setelah bupati Dairi memberikan cendra mata berupa ulos dan brosur kepada bupati Kepahiang, dan juga sebaliknya bupati Kepahiang memberikan cendra mata.Selanjutnya rombongan bupati Kepahiang di dampingi bupati Dairi, mengunjungi beberapa lokasi pertanian, perikanan hingga usaha bubuk kopi yang ada di Sidikalang. Rombongan juga menyempatkan dir4i mengunjungi obyek wisata kesohor Dairi TWI(R.01)

Wabup Humbahas: Olahragawan Lebih Cepat Terkenal Dari Pada Pimpinan

Doloksanggul-Dairi Pers: Olah ragawan lebih cepat terkenal dari pada pimpinan. Untuk itu,jadilah olah ragawan yang mampu membawakan nama Humbang Hasundutan,di tingkat propinsi bahkan pada tingkat nasional hingga internasional.
Hal itu di sampaikan wakil bupati Humbahas,Drs Marganti Manullang,Minggu (29/6) di halaman kantor bupati saat memberangkatkan 45 orang atlit yang akan berlaga pada Pekan Olah raga Pelajar Dae-rah Sumatera Utara (Popdasu) di Stabat kabupaten Langkat. Hal itu di jelaskan Kabag Infokom Humbahas,Osbon Siahaan,BA kepada Dairi Pers,belum lama ini.
Saat pemberangkatan itu,wakil bupati Drs Marganti Manullang mengatakan para altit harus bangga dengan kemampuan yang dimiliki pata atletik yang merupakan duta kabupaten Humbahas.Sebab itu tunjukkan prestasi dan tetap menjaga kedisplinan serta menjaga nama baik kabupaten Humbahas.
Manullang menghimbau kepada semua atlet,agar menunjukkan sportivitas sebagai budi pekerti ke daerah kabupaten Humbang Hasundutan, yang relativ muda,berusia 5 tahun.Harus mampu bersaing dengan kabupaten/kota lainnya di bidang olah raga.Hal ini akan menggambarkan bahwa betapa bermamfaatnya pemekaran dalam pembangunan di berbagai daerah masing masing, termasuk di bidang olah ragawan dan atletik.
Tunjukkan kepada pihak lain,bahwa kabupaten Humbang Hasundutan,memiliki segudang potensi olah raga, sesuai kondisi alam Danau Toba,yang merupakan potensi alam yang sangat indah. Apalagi olah ragawan berenang serta alam berbukit bukit akan menjadikan terciptanya atletik lari dan lainnya,ujar Marganti Manullang.
Menurut Osbon Siahaan, BA, kontingen kabupaten Humbahas yang berangkat ke Stabat adalah dari cabang olah raga atletik lari,renang,tenis meja dan lainnya.Kontingen berada di Stabat,sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2008 dengan peserta dari SMP/MTs/SMA dan sederajat,dengan jumlah peserta 45 orang.Diantaranya 30 atletik,pelatih 8 orang dan ofisial 7 orang.(AT) 

Kajari Sidikalang Periksa Dugaan Korupsi Pemutahiran Data Pilgubsu

Diduga Rp. 267 Juta Dana Pemutahiran Data Tidak Tersalur
* Kades Akui Tidak Pernah Terima Dana Pemutahiran Data
Ka. BKKB Dairi Drs. Parlemen Sinaga, MM : “Itu Sudah kita Salurkan”
Sidikalang-Dairi Pers : Pemberantasan korupsi tengah gencarnya dilakukan Kajari Sidikalang. Rabu (2/7) Kajari Sidikalang melakukan pemeriksaan kepada 169 kepala desa dan lurah di kabupaten Dairi untuk mengambil keterangan bagaimana dana pemautahiran data disalurkan di Dairi. Kajari Sidikalang Saut Simanjuntak, SH menyebutkan dugaan tindak pidana korupsi pemutahiran data pemilih untuk pilgubsu itu itu merupakan target kejatisu.
Dugaan korupsi dana pemutahiran data pilgubsu ini telah dilakukan beberapa waktu silam kepada camat, kepala BKKB serta instansi terkait dengan kasus itu. Dan pemeriksaan kepada semua kepala desa di Dairi rabu (2/7) merupakan pemeriksaan lanjutan dalam rangkaian perkara dugaan korupsi dana pemutahiran data pilgubsu.
 Pemeriksaan kepada 169 kepala desa di Dairi ini dilakukan di balai budaya Sidikalang yang dihadiri semua kepala desa se-Dairi, Kajari Sidikalang Saut Simanjuntak beserta staf serta mewakili pemkab Dairi kabag Tapem Julius Gurning, BA. Untuk keefektifan disepakati kajari Sidikalang memberikan berkas pemeriksaan kepada 169 kepala desa dengan 20 perta-nyaan. Berkas tersebut diterima kembali paling lambat jumat (4/7) melalui camat setempat. Isi pertanyaan yang diberikan kepada kepala desa ini berkaitan dengan penerimaan dana pemutahiran data.
Kajari Sidikalang Saut Simanjuntak, SH seusai acara kepada wartawan menyebutkan pemeriksaan kepala desa tersebut untuk mengambil keterangan dari kepala desa dan petugas untuk pemutahiran data pilgubsu. Dikatakan sesuai SK Gubernur No. 900/1451./2007 tanggal 25 sepetember 2007 dana untuk pemutahiran data pemilih untuk Dairi sebesar Rp. 267.629.000 dan untuk Pakpak Bharat Rp. 34.822.000. Hal tersebut merupakan biaya untuk pemutahiran data pemilih untuk pilgubsu Rp. 1.000 per jiwa . Hasil pemeriksaan itu selan-jutnya akan dikrimkan ke Kajatisu.
Dikatakan dana untuk pemutahiran data itu bersumber dari propinsi yang berlangsung sekitar september 2007 dan dana tersebut ditransper ke rekening pemkab Dairi. 
Beberapa kepala desa yang dikonfirmasi Dairi Pers menyebutkan tidak pernah menerima dana untuk pemutahiran data. Lameh Tarigan kepala desa Lau Tawar, tanah peinem mengatakan tidak pernah menerima dana pemutahiran data dari pihak manapun berkaitan dengan pilgubsu. Dan yang mereka terima yakni Honor kepala desa untuk pendataan penduduk Rp. 50.000. sedang untuk biaya pendataan penduduk Rp. 500 per jiwa. Tarigan mengakui tidak pernah menerima dana untuk pemutahiran data. “ Yang kami terima dana untuk pendataan penduduk bukan dana untuk pemutahiran data pilgubsu, jelasnya tegas.
Sekdes Pasir Tengah Murni Ginting juga mengakui hal yang sama dimana sepanjang tahun 2008 tidak pernah menerima dana pemutahiran data pemilih. Yang mereka terima dana pendataan penduduk sebesar Rp. 500 per jiwa. Dan honor kepala desa Rp. 50.000.
Staf Keuangan setda Dairi MT Simbolon yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan dana tersebut benar diterima pemkab Dairi dari propinsi dan dana tersebut telah diserahkan kepada bendahara BKKB Dairi yang mengurusi pendataan. “Kita hanya membayarkan sesuai permintaan. Dan soal kemana, bagaimana dana itu dialokasikan bukan lagi urusan kami, sebutnya.
Ketika hal ini dikonfrimasi kepada kepala BKKB Dairi Drs. Parlemen Sinaga, MM mengakui kalau dana tersebut telah dibagikan kepada petugas pendata. Pendataan dilakukan sekitar Juli dan dana baru cair dari pemkab Dairi bulan desember, ujarnya.
Menjawab dana untuk pendataan Rp. 1.000 per jiwa namun yang dibayarkan hanya Rp.500 kepala BKKB Dairi ini mengatakan kalau dana sebesar Rp. 1.000 tersebut sudah menyangkut biaya keseluruihan termasuk diantaranya biaya komputer dan honor kepala desa. Sinaga mengakui kalau pihaknya juga sudah dimintai keterangan seputar dana pemu-tahiran data dari propinsi itu.
Kasus ini secara maraton terus diperiksa kejari Sidikalang. Saat dipernyatakan apakah kasus itu menarik bagi kejaksaan Saut Simanjuntak mengatakan bukan masalah menarik atau tidak namun hal ini program kejatisu. Yang jelas sekitar bulan mei ada pendataan penduduk yang dilakukan aparat desa . Sedang menyangkut pemutahiran data pilgubsu dilakukan september 2007. Kita akan menindak lajuti masalah ini, tambahnya
Tampakn ya kasus ini akan menyeruak termasuk dugaan korupsi yang mungkin terjadi menyangkut dana pemutahiran data pilgubsu. Dari perhitungan sementara dana sebesar Rp.-267.629.000 yang diterima Dairi diperuntukkan untuk biaya pendata Rp. 500 X 267.629 orang = Rp. 133. 814.500 sedang honor kepala desa Rp. 50.000 X 169 kepala desa dan lurah =Rp. 8.450.000 sehingga total keseluruhan Rp. 142.264.500. Sementara itu sisa dana sebesar Rp. 125.364.500 belum diketahui untuk apa digunakan.(R.07)

Dikhawatirkan Tak Satupun Calon Independen Lulus Verifikasi

•5 Pasangan Independen dijaring, Dua gagal
• Bintang Mersada Pemilih 1000 , Surat Dukungan 3.000
•Pemalsuan Stempel kades, dukungan ganda, No. KTP sama orang berbeda
Sidikalang-Dairi Pers : Jika sejak awal banyak memprediksi masuk dari calon independen untuk menjadi seorang kepala daerah sangat sulit. Agaknya ungkapan itu segera terbukti. Hasil pemeriksaan sementara KPU Dairi atas berkas pasangan dari calon independen di khawatirkan tak satupun dari pasangan calon independen lulus menjadi Cabup periode 2009-2014.
 Ketua KPU Dairi Drs. Pasder Berutu, MBA yang dikonfrimasi Dairi Pers Selasa (1/7) menyebutkan hingga tutupnya pendaftaran balon yang berasal dari pasangan independen sebanyak 5 pasangan. Dua diantaranya tidak jadi diterima karena tidak memenuhi kriteria persyaratan pencalonan dari independen. Lima pasangan calon independen yang mendaftar yakni pasangan Hotradja Sitanggang, S.sos- Ir Bungaran Sinaga, Msi, Pasangan Jariel Simbolon, SH, Msi- Romaulus Beru-tu, SE, Drs. FJ Pinem-dr Tumpu Capah, Drs. Mardongan Sigalingging, MM- Ir. Litmuli Ginting, serta pasangan Drs. Tunggul Sihombing- Tio Fanta Pinem. Sedang dua pasangan yang tidak jadi diterima berkasnya yakni pasangan Ir. Samuel Hutagalung- Togar Si-morangkir serta pasangan Bonar Sembiring- Dra. Nora Butar-butar.
 Dikatakan bagi 5 pasangan yang telah mendaftarkan diri akan dilakukan verifikasi faktual yakni pemeriksaan surat pendukung “door to door “. Sedang bagi pasangan yang tidak diterima menurut Pasder dikarenakan persyaratan untuk maju dari calon independen tidak memenuhi persyaratan.
 Menyinggung insiden yang terjadi di KPU dimana adanya luapan kekecewaan yang dilakukan para pendukung balon yang akhirnya gagal masuk ini Pasder menyebutkan hal itu tidak merugikan KPU dan masalah itu tidak ditempuhnya melalui jalur hukum.
 Ketua KPU Dairi Pasder menyebutkan dari data sementara pemeriksaan secara kasat mata banyak keganjilan bahkan dikhawatirkan persyaratan dukungan dari masyarakat tidak memenuhi kriteria untuk lulus dari calon independen. Namun demikian menurutnya KPU tengah mengadakan verifikasi faktual ke desa-desa yang dilakukan PPS. Saya khawatir memang banyak calon yang menyertakan 20.000 dukungan meski persayaratan hanya 14.073 dukungan namun jika nanti diperiksa justru anjlok hingga tak memenuhi kuota, ujar Pasder.
 Perkembangan sementara dari pemeriksdaan PPS dikatakannya berbagai keganjilan yakni ditemukannya dukungan ganda . Yakni satu nama di KTP dipecah-pecah hingga 5 nama. Padahal kenyataan hanya satu orang saja. Disamping itu ada juga KTP yang nomornya satu namun nama pemilik-nya hingga 5 orang. Bukan itu saja nama yang sama ditemukan juga pada pendukung di pasangan lain. Berbagai keganjilan juga ditemukana semisal nama yang dicantumkan dalam surat dukungan serta identitas diri saat diperiksa ke lapangan sama sekali fiktif. Bahkan di desa Bintang Mersada, Sidikalang, Dairi yang jumlah pemilihnya sekitar 1.000-an orang justru dukungan yang dibawa calon independen dari daerah itu jika dihitung sudah mencapai hingga 3.000-an orang. Bayangkan ada satu calon independen yang mendapat dukungan dari sana hingga 700 suara itu kan namanya luar biasa, sebut Pasder.Untuk itu ketua KPU Dairi menyebutkan PPS lang-sung mengadakan verifikasi. Untuk dukungan ganda atau lebih PPS mempertanyakan dukungan sebenarnya kepada pasangan yang mana dan jika sudah pasti maka si pendukung diwajibkan membuta surat pernyataan dukungan. Namun bagi identitas fiktif langsung dicoreng dan tidak masuk dalam perhitungan suara.
 Sementara itu ada juga pemalsuan tanda tangan kepala desa beserta stempel kepala desa. Namun saya lupa desa mana namun jelas disana disebut kepala desanya bermarga Sitorus, Yang jelas hasil pemeriksaan PPS kita nama tersebut tidak ada. sebut Pasder. Saya tidak mengetahui mengapa ini terjadi namun dugaan ini permainan dari pada TS (tim sukses), tambahnya.
 Dikatakan kalau pemeriksaan atas berkas pasangan cabup ini dilakukan 169 orang PPS yang kesemuanya itu akan melakukan verifikasi antar rumah-rumah penduduk. Menyinggung kemungkinan PPS juga akan didekati pasa-ngan calon agar meluluskan hasil pemeriksaan Drs. Pasder dengan tegas mengatakan jangan dicoba-coba menyogok kerena resiko hukumnya tinggi, katanya.
 Disebutkan KPU Dairi telah merencanakan akan meng-umumkan hasil verifikasi untuk calon perseorangan ini pada 26 Juli 2008 atau sehari sebelum pendaftaran pasangan Cabup.
 Dijelaskan hasil verifikasi faktual ini nantinya akan dikembalikan kepada pasangan calon . Jadi, tidak ada keraguan atau trik untuk tidak memasukkan pasangan dari calon independen. Kita usahakan pilkada ini berlangsung sesuai koridor peraturan yang berlaku. Meski dari pemeriksaan awal ini dikhawatirkan sangat tipis kemungkinannya mereka dari pasangan calon independen bisa masuk dalam bursa untuk pilkada Dairi. (R.07)

23 Februari 2008

PHT PADA TANAMAN CABE

Banyak pertanyaan ditanyakan kepada pengasuh kolom ini oleh para petani Dairi. Mengingat pentingnya masalah mendasar budidaya maka kami sajikan hal-hal mendasar dan secara berseri akan disajikan penanggulangan penyakit keriting, lalat buah dan hal-hal lain tentang tanaman cabe.
Cabe merah (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup penting di Indonesia, baik untuk konsumsi di dalam negeri maupun untuk ekspor. Produksi cabe di Indonesia masih rendah, rataan nasional hanya mencapai 5,5 ton/ha, sedangkan potensi produksinya dapat mencapai 20 ton/ha.
Salah satu masalah dalam peningkatan produksi dan kualitas mutu cabe adalah adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang terjadi mulai dari pesemaian sampai pasca panen. Pada tulisan ini kami sajikan hal-hal yang mendasar pada Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Cabe.
Diantara OPT utama yang sering menimbulkan kerugian pada usahatani cabe adalah serangan penyakit dengan pathogen/ penyebabnya dari golongan virus. Serangan penyakit virus kuning pada tanaman cabe misalnya, telah menimbulkan kerugian besar bagi petani di daerah-daerah sentra cabe di Pulau Jawa dalam 3 tahun terakhir ini, karena akibat serangan geminivirus tersebut menurunkan produksi cabe hingga jauh dari produksi normal, yang kemudian berdampak melonjaknya harga cabe di pasaran dengan kisaran antara Rp 15.000 – 25.000/kg, bahkan di Jakarta pada tahun 2003 mencapai Rp.50.000,-/kg, terutama menjelang hari-hari besar nasional dan hari keagamaan. Kehilangan hasil yang diakibatkan oleh virus kuning pada tanaman cabe dapat mencapai antara 20 – 100 % (Setiawati, 2003).
Untuk mengendalikan serangga vektor penyakit virus pada tanaman cabe petani masih mengandalkan penggunaan pestisida kimia sintetis, namun bila pemakaiannya tidak bijaksana dikhawatirkan menimbulkan residu pestisida pada produk buah cabe relatif tinggi, biaya produksi meningkat, bahaya terhadap kesehatan pekerja, juga menyebabkan pencemaran lingkungan hidup. Di era pasar bebas saat ini produk cabe yang tidak ramah lingkungan sulit bersaing karena konsumennya konsen dengan produk pertanian yang bermutu baik dan aman dikonsumsi.
Sistem PHT tersebut dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengamatan
Pengamatan bertujuan untuk mengetahui intensitas serangan atau kepadatan populasi OPT, luas serangan, dan daerah penyebaran serta faktor biotik (musuh alami, tanaman, tindakan manusia) dan faktor abiotik (temperatur, kelembaban udara, sinar matahari, hujan, angin, tanah, air dsb). Metode pengamatan OPT cabe tercantum pada Lampiran 2.
2. Pengambilan Keputusan
Kegiatan pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan hasil analisis data pengamatan rutin, yaitu diteruskannya kegiatan pengamatan itu atau dilaksanakannya tindakan pengendalian.
Apabila hasil analisis data pengamatan masih di bawah ambang pengendalian (misalnya serangan hama pengisap (kutu daun, thrips, tungau sebanyak < 0,7 ekor/tanaman contoh atau intensitas serangan < 15% pertanaman contoh), maka pengamatan dilanjutkan dan belum perlu dilakukan tindakan pengendalian. Ambang pengendalian untuk penyakit virus pada tanaman cabe sampai saat ini belum ada. Eradikasi dilakukan untuk menghilangkan sumber serangan.
3. Tindakan Pengendalian
Tindakan pengendalian dilakukan apabila populasi dan atau tingkat serangan OPT dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis, atau hasil analisis data pengamatan rutin sudah mencapai ambang pengendalian. Persyaratan tindakan pengendalian OPT, yaitu harus memenuhi aspek ekologi (tidak mengganggu kesehatan manusia, kehidupan musuh alami dan organisme bukan sasaran, lingkungan hidup dan tidak menimbulkan residu pestisida sintetis yang berbahaya pada hasil tanaman), aspek ekonomis (biaya terjangkau petani dan memberikan manfaat yang optimal), aspek sosial (mudah dilaksanakan dapat diterima masyarakat), dan aspek teknis (mendukung berbagai cara pengendalian yang serasi, selaras dan seimbang, mengutamakan pengendalian, budidaya, fisik/mekanik, biologis dan genetik, menggunakan pestisida sintetik apabila diperlukan).
Beberapa tindakan pengendalian yang dapat dipilih dan digunakan dalam menyusun operasional pengendalian sesuai dengan rakitan teknologi yang memungkinkan, antara lain :
a. Pengendalian secara teknik budidaya
- pengolahan tanah yang baik dan benar
- penggunaan benih dari varietas tahan OPT, bermutu, dan sehat
- penggunaan jarak tanam, pola tanam (tumpang sari/ tumpang gilir), dan waktu tanam yang tepat
- pemupukan berimbang
- pengaturan drainase atau tata air, dan
- menanam tanaman perangkap/pengikat OPT
b. Pengendalian secara fisik/mekanik
- sanitasi/eradikasi selektif terhadap tanaman terserang OPT
- sanitasi terhadap tumbuhan pengganggu yang kemungkinan menjadi tanaman inang lain dari OPT
- pengambilan kelompok telur, larva/imago vektor virus dari tanaman secara langsung.
- Pemasangan perangkap likat kuning (kutu kebul), likat putih (trips, kutudaun). Teknik Operasional pemasangan Perangkap likat (Lampiran 3).
c. Pengendalian biologi
- pemanfaatan musuh alami, agens hayati lainnya yang sangat spesifik

d. Aplikasi pestisida. Ditinjau dari segi cara mengeksplorasi bahan aktifnya maka pestisida dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu :
- pestisida hayati; pestisida yang dieksplorasi dari mahluk hidup, karena kandungan bahan aktifnya yang dapat digunakan untuk mengendalikan OPT berasal dari mahluk hidup. Pestisida hayati dapat berupa pestisida nabati (tumbuhan) dan agens hayati (cendawan, bakteri, virus, dsb).
- pestisida sintetis; bahan aktif dari hasil sintesa kimia yang terdiri dari beberapa golongan.
Untuk memperkecil dampak negatif pestisida sintetis, terutama mengurangi residu pestisida pada hasil pertanian, maka aplikasi pestisida sintetis harus memenuhi kriteria 6 (enam) tepat, yaitu :
1. Tepat Jenis
Jenis pestisda yang digunakan efektif terhadap OPT sasaran hasil pengamatan rutin (dapat dibaca pada label kemasan).
2. Tepat Mutu
Pestisida sintetis yang digunakan bermutu baik, untuk itu dipilih pestisida yang terdaftar dan dizinkan, tidak menggunakan pestisida yang sudah kadaluarsa, rusak atau yang diduga kuat palsu.
3. Tepat Sasaran
Berdasarkan hasil pengamatan rutin secara tepat diidentifikasi jenis OPT, usahakan hanya bagian tanaman yang terserang OPT yang diaplikasi.
4. Tepat Dosis Konsentrasi
Dosis (liter atau kilogram pestisida sintetis per hektar luas tanaman) dan konsentrasi (mililiter atau gram pestisida per liter cairan semprot) yang digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan pada label kemasan.
5. Tepat Waktu
Aplikasi pestisda dilakukan pagi atau sore hari, saat udara cerah, angin tidak terlalu kencang, dan tidak hujan. Disamping itu OPT masih stadia awal/peka, dan populasi atau intensitas serangannya sudah melampaui ambang pengendalian.
6. Tepat Cara dan Alat Aplikasi
Cara aplikasi pestisida harus sesuai antara alat yang digunakan dengan jenis pestisidanya, dan fase tanaman yang disemprot serta OPT sasaran.
Kemudian untuk meminimalkan kandungan residu pestisida sampai di bawah batas maksimum residu (BMR) yang diizinkan, maka perlu juga memperhatikan pemilihan jenis pestisida sintetis yang akan digunakan bersifat tidak persisten (mudah terurai pada kondisi lapangan) atau mempunyai waktu paruh (DT50) yang pendek. Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan agar separuh (50%) dari senyawa kimia tersebut telah terurai, makin kecil angkanya berarti makin cepat terurai.
Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.
Tim Sukses Tani Dairi Pers akan berusaha menjawab pertanyaan bidang pertanian dan pedesaan yang perlu disajikan pada kolom ini atau konsultasi langsung. Silahkan hubungi langsung atau SMS-kan pertanyaan (tolong sebut nama dan alamat) ke ponsel kami: 0813 6230 1475.
Semoga SUKSES BerTANI.

10 Februari 2008

PENGENDALIAN NEMATODA AKAR PADA KOPI

PENDAHULUAN
Nematoda parasit pada tanaman kopi merupakan jasad penggangu yang cukup berbahaya dan sulit dikendalikan. Sebagian besar kopi arabika rentan terhadap serangan nematoda parasit, khususnya jenis Pratylenchus coffeae dan Radophulus similis. Gangguan nematoda tersebut merupakan salah satu penghambat pengembangan kopi arabika di Indonesia.
Pada daerah serangan berat (endemik) kedua jenis nematoda itu, tanaman kopi arabika yang berasal dari biji akan mengalami kematian setelah berumur 2-3 tahun. Pengelolaan nematoda parasit seharusnya dilakukan secara terpadu, berwawasan lingkungan dan mendukung usaha perkebunan kopi berkelanjutan. Dengan strategi ini, diharapkan populasi nematoda tetap berada di bawah nilai ambang kerusakan.
SPESIES NEMATODA PARASIT KOPI
Ada beberapa spesies yang menimbulkan kerusakan pada tanaman kopi yaitu jenis P. coffeae, R. similis, dan Meloidogyne spp. Nematoda P. coffeae merupakan jenis yang paling berbahaya, baik pada kopi arabika maupun kopi robusta. R. similis terutama menyerang kopi arabika, meskipun di beberapa daerah juga dijumpai menyerang kopi robusta.
Nematoda Meloidogyne spp. termasuk jenis yang kurang berbahaya pada tanaman kopi. Hal ini disebabkan spesies Meloidogyne spp yang ada di Indonesia bukan merupakan spesies yang berbahaya sebagaimana terdapat di Amerika Latin, yaitu Meloidogyne coffeicola dan M. exigua.
Adanya ras fisiologi nematoda P. Coffeae dan R. Similis telah dilaporkan oleh beberapa ahli. Nematoda P. coffeae yang menyerang tanaman kopi di Amerika Latin merupakan ras yang berbeda dengan yang menyerang kopi di India. P. coffeae ras kopi India lebih merusak atau lebih ganas dibandingkan P. coffeae ras kopi Amerika Latin. P. coffeae yang ada di Indonesia dilaporkan merupakan ras yang sama dengan yang ada di India. Nematoda R. similis awalnya diketahui terdiri atas dua ras fisiologi yaitu R. similis ras ”pisang” (R. similis yang hanya dapat menyerang tanaman pisang tetapi tidak dapat menyerang tanaman jeruk), dan ras “jeruk” (dapat menyerang tanaman pisang dan jeruk).
Perkembangan penelitian pada bidang taksonomi menempatkan nematoda R. similis ras jeruk menjadi spesies tersendiri, yang menjadi R. citrophilus. Belum diketahui secara pasti spesies R. similis yang menyerang kopi di Indonesia, apakah termasuk ras “pisang”, ras “jeruk” (R. citrophilus) atau spesies lainnya. Namun karena kopi arabika, yang pada umumnya ditanam di dataran tinggi dan seringkali dijumpai ditumpangsarikan dengan tanaman jeruk, maka jenis Radopholus yang menyerang kopi arabika kemungkinan besar merupakan ras “jeruk” atau R. citrophilus.
STRATEGI PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT
Sistem pengendalian terpadu yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah nematoda pada perkebunan kopi antara lain adalah penanaman bahan tanam kopi tahan/­toleran, aplikasi bahan organik, penanaman tanaman bukan inang, penggunaan dan pemilihan tanaman penaung, pemanfaatan agens hayati, dan aplikasi nematisida nabati.
Penanaman Bahan Tanam Kopi Tahan/Toleran
Penggunaan bahan tahan/toleran merupakan metode pengendalian yang paling efisien dan ramah lingkungan. Sebagian besar varietas kopi arabika yang tersedia dalam koleksi plasma nutfah kopi di dunia saat ini pada umumnya sangat rentan terhadap nematoda parasit, baik P. coffeae, R. similis, maupun Meloidogyne spp, (M. exigua, M. coffeicola, dan M. incognita).
Upaya mendapatkan varietas kopi arabika tahan/toleran serangan nematoda ditempuh dengan introduksi beberapa genotipe kopi arabika dan robusta yang diduga memiliki gen ketahanan. Penelitan penentuan tingkat ketahanan didasarkan pada reproduksi nematoda, yaitu dengan membandingkan reproduksi nematoda pada tanaman yang rentan serangan.
Hasil penelitian pada fase bibit menunjukkan bahwa sebagian besar genotipe yang diuji memiliki tingkat ketahanan yang rendah terhadap P. coffeae. Hasil beberapa penelitian secara umum menyimpulkan, upaya pengendalian nematoda parasit dengan menggunakan varietas kopi arabika yang tahan/toleran pada saat ini belum dapat dilakukan karena tidak adanya varietas kopi arabika yang tahan/toleran..
Aplikasi bahan organik
Berbagai jenis bahan organik diketahui berpengaruh negatif terhadap perkembangan nematoda parasit tanaman. Menurut Wiryadiputra dkk. (1987) dari pusat penelitian kopi dan kakao Jember, kulit kopi (pulp) dan pupuk kandang terbukti cukup efektif dalam menekan populasi nematoda parasit di pembibitan kopi. Hasil penelitian terakhir mengenai pengaruh pupuk kandang dalam pengendalian P. coffeae pada kopi arabika jenis Kartika menunjukkan bahwa bahan organik tersebut dengan dosis 15 kg/pohon/tahun sangat efektif dalam menekan populasi P. coffeae dan memperbaiki pertumbuhan tanaman. Keefektifan perlakuan pupuk kandang dengan dosis tersebut dalam menekan nematoda P. coffeae tidak berbeda nyata dengan perlakuan nematisida berbahan aktif Oksamil, bahkan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik.
Hasil pemangkasan beberapa jenis penaung dan tanaman penutup tanah seperti dadap, teprosia, kenikir, dan krotalaria, juga dapat menekan populasi nematoda P. loosi dan Meloidigyne spp.
Penanaman tanaman bukan inang
Penanaman tanaman bukan inang pada areal serangan nematoda parasit, akan mengurangi populasi dan sumber infeksi pada tanaman kopi. Penanaman tanaman bukan inang terutama ditujukan sebagai tanaman sela/penaung dan tanaman rotasi. Sebagai tanaman penaung, Terophsia spp., dadap, dan turi, merupakan inang nematoda P. coffeae dan Meloidogyne spp., sehingga tidak dianjurkan sebagai penaung tanaman kopi pada areal serangan berat nematoda tersebut. Tanaman lamtoro, Crotalaria spp., Moghania spp., Albizia, dan kacang gude merupakan tanaman yang cukup tahan terhadap kedua nematoda tersebut sehingga dapat disarankan sebagai tanaman penaung atau tanaman sela.
Untuk efisiensi penggunaan lahan, terutama dalam rangka menyusun pola tumpang sari dan rotasi (sebelum ditanami kopi atau setelah pembongkaran kopi yang terserang berat nematoda parasit) perlu dipikirkan penanaman tanaman yang menguntungkan sekaligus dapat menekan populasi nematoda parasit. Tanaman tebu, koro benguk (Mucuna pruriens), dan rumput Guatemala (Trypsacum laxum) sangat efektif dalam menekan populasi P. coffeae sebagai tanaman rotasi dan diharapkan mendapat hasil tambahan dari tanaman tersebut. Tumpangsari tanaman kacang tanah (Arachis hypogea) dengan tanaman kopi arabika Kartika menunjukkan pengurangan tingkat serangan nematoda R. similis pada tanaman kopi. Kematian tanaman pada areal yang tidak ditumpang sari mencapai 50-80% sedangkan pada areal tumpang sari hanya sekitar 10-20%.
Penggunaan dan pemilihan tanaman penaung
Pada umumnya tanaman kopi yang ditanam tanpa penaung menderita kerusakan oleh nematoda parasit lebih berat dibandingkan tanaman yang berpenaung. Hal ini dapat dimengerti karena tanaman kopi tanpa penaung, lebih-lebih tidak diikuti penggunaan pupuk yang memadai, akan mengalami stres pertumbuhan, sehingga lebih rentan terhadap serangan nematoda. Seresah yang berasal dari tanaman penaung juga akan terproses menjadi bahan organik yang berpengaruh negatif terhadap populasi nematoda parasit, tetapi membuat kondisi sesuai bagi perkembangan musuh alami nematoda.
Beberapa jenis penaung tetap yang dianjurkan untuk tanaman kopi pada areal yang terserang nematoda parasit antara lain lamtoro dan sengon (Albizzia spp.). Penaung kopi dari tanaman sengon dilaporkan dapat menekan tingkat serangan nematoda parasit P. coffeae.
Penggunaan Agens Pengendali Hayati
Dalam rangka panjang pengendalian hayati dan penggunaan nematisida nabati, yang bahannya dapat terbarui (renewable), memiliki prospek baik untuk dikembangkan. Beberapa agens hayati nematoda parasit dari golongan bakteri dan jamur telah banyak diteliti dan diuji keefektifannya terhadap berbagai jenis nematoda parasit penting.
Bakteri Pasteuria penetrans yang memiliki sifat obligat dan memarasit nematoda Meloidogyne spp., pada kondisi percobaan pot. Pada kondisi tanah yang lembab, penambahan bahan organik dari kotoran ayam maupun kotoran sapi akan memberi kondisi lingkungan yang sangat menguntungkan bagi perkembangan P. penetrans. Bakteri P. penetrans memiliki sifat tahan terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan seperti pH tinggi, temperatur tinggi, kadar garam tinggi, dan tahan terhadap residu pestisida.
Berbagai spesies jamur juga telah diketahui merupakan agens hayati yang efektif bagi nematoda parasit. Kombinasi aplikasi pupuk kandang (kotoran sapi) dengan dosis 2 kg/tanamna/tahun dan mulsa yang dikombinasi dengan aplikasi jamur Dactylaria, Dactylella, bakteri P. penetrans mampu menekan populasi nematoda R. similis pada tanaman lada sebesar 79,2-95,1%. Perlakuan tersebut lebih efektif dibandingkan penggunaan karbofuran (Furadan 3G) dengan dosis 50 g formulasi/tanaman. Saat ini sedang diteliti secara intensif pemanfaatan jamur mikoriza ber-VA dalam pengendalian hayati nematoda parasit kopi. Pada percobaan pot dalam kondisi media steril, inokulasi jamur mikoriza mampu menekan serangan nematoda P. coffeae pada bibit kopi arabika maupun robusta
Penggunaan Nematisida Nabati
Diantara pestisida nabati yang paling prospektif untuk mengendalikan nematoda parasit adalah produk-produk yang dihasilkan dari tanaman nimba (Azadirachta indica) dan pinang. Wiryadiputra (1996) dari puslit kopi dan kakao Jember melakukan percobaan pada skala pot mendapatkan hasil bahwa ekstrak daun dan biji nimba dalam air dengan konsentrasi masing-masing 10% dan 2% secara nyata dapat menekan populasi P. coffeae pada bibit kopi. Penggunaan nimba lebih efektif dibandingkan perlakuan nematisida karbofuran.
KESIMPULAN
Nematoda Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis merupakan spesies nematoda yang sangat berbahaya pada tanaman kopi arabika. Kopi arabika memiliki sifat sangat rentan terhadap serangan dua spesies nematoda tersebut.
Penggunaan tanaman tahan/toleran merupakan komponen yang kompatibel dengan komponen pengendalian yang lain dan merupakan metode pengendalian yang efisien. Hingga saat ini belum ada varietas kopi arabika yang tahan/toleran pada serangan nematoda akar kopi, walaupun demikian upaya mendapatkan varietas tahan terus diupayakan.
Komponen pengendalian non-kimiawi yang dapat dipadukan dengan penggunaan jenis tanaman tahan adalah pengelolaan naungan (penanaman dan pemilihan jenis naungan), pemberian bahan organik dan mulsa, dan penanaman tanaman bukan inang (tanaman antagonis) baik sebagai tanaman sela maupun tanaman rotasi, penggunaan dan pemilihan tanaman penaung, penggunaan agens hayati dan pestisida nabati.
Naskah ditulis oleh Ir. Syahnen, MS (Balai Pengembangan Proteksi Tanaman Perkebunan Sumatera Utara).
Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.
Tim Sukses Tani Dairi Pers akan berusaha menjawab pertanyaan bidang pertanian dan pedesaan yang perlu disajikan pada kolom ini atau konsultasi langsung. Silahkan hubungi langsung atau SMS-kan pertanyaan (tolong sebut nama dan alamat) ke ponsel kami: 0813 6230 1475.
Semoga SUKSES BerTANI.