09 Februari 2008

5 Pasang Cagubsu Mendaftar di KPUD Sumut

Medan-Dairi Pers : Lima pasangan cagubsu/cawagubsu resmi mendaftar ke KPUD Sumut hingga batas pendaftaran Kamis (24/1) pukul 00.00 Wib. Teka-teki semua vigur yang selama ini muncul dengan pamletnya akhirnya berakhir dengan ditutupnya pendaftaran cagubsu kamis malam. Sedang Gubsu Drs. Rudolf Pardede yang dielu-elukan akan dijagokan PDI-P kembali ternyata tidak terbukti. Partai berlambang banteng moncong putih itu justru mencalonkan May Jend Tritamtomo/ Ir. Benny Pasaribu.
Data yang dikumpulkan Dairi Pers lima pasangan cagub/cawagubsu periode 2008-2013 yakni pasangan Ali Umri/ DR.H. Martua Simanjuntak yang diusung Partai Golkar, Pasangan Tritamtomo/ Ir. Beny Pasaribu diusung PDI-P, Pasangan Ir. RE Siahaan/Suherdi diusung partai PDS, PIB, PKB, PPD, Partai Pelopor, Partai Buruh Sosial Demokrat serta PNBK.
Sementara itu pasangan Syamsul Arifin/ Ir. Gatot Pudjonegoro diusung partai Merdeka, PPNUI, PSI, PPDI, PKPB, PKS, PPP, PBB, Patriot, PKPI, PDK dan PNI Marhaenisme. Dan pasangan Wahab Dalimunteh/ Raden M Syafi’I diusung partai demokrat, PBR dan PAN. Kelima pasangan ini nantinya akan ditetapkan oleh KPUD Sumut menjadi peserta calon gubsu dan cawagubsu.
Sementara itu disebutkan ketegangan sempat terjadi di KPUD karena Gubsu Drs. Rudolf Pardede bersama pendukugnnya juga muncul ke KPUD. Namun ketua PDI-P Sumut itu tidak mendaftarkan diri sebagai Cagubsu. Namun muncul pasangan May Jend Tritamtomo/ Ir. Beny Pasaribu yang selanjunya diketahui dijagokan PDI-P. (R.07)

07 Februari 2008

SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2559

GONG XI FA CHAI.
Semoga panjang umur, murah, rezeki dan kita Terberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
ATAS NAMA REDAKSI "DAIRI PERS"

03 Februari 2008

Sukses Tani: DAIRI BUKAN TANAH HARAPAN LAGI (?)


Ribuan Tenaga Kerja Produktif Sudah Berangkat
Kejadian yang menarik di Sidikalang baru-baru ini dari sisi pertanian adalah menumpuknya ribuan orang di stasiun angkutan ke arah luar Dairi. Dari mimik mereka yang lesu karena harus menunggu berjam-jam, bahkan tidak pasti berangkat hari itu, tergambar lesunya perekonomian Dairi. Pertanyaan yang muncul di benak pengasuh kolom ini adalah ”Mengapa mereka harus meninggalkan Dairi ?”
Yang menarik lagi di sekitar stasiun motor Sidikalang bertebaran spanduk Selamat Tahun Baru dari yang mengaku para calon-calon Gubernur dan Bupati yang akan datang. Penulis tidak tahu apakah para calon yang tertulis di spanduk dan kalender yang bertebaran melihat penduduk Dairi yang lesu tsb.
Pengasuh kolom ini kuatir akan berduyun-duyun juga yang akan pulang dan berangkat lagi pada Pilkada yang akan datang ini. Kami curiga karena pengamatan seperti ini juga terjadi pada Pilkades-pilkades baru-baru ini. Suara mereka hanya dibutuhkan untuk memilih.
Apakah Dairi Masih Tanah Harapan?
Jumlah mereka yang berangkat tsb menjadi nyata dibanding total penduduk Dairi yang hanya 272.388 jiwa (rasio 99,42 %). Bahkan lebih nyata lagi dibanding jumlah angkatan kerja yang hanya sekitar 150 ribu jiwa.
Padahal nama Dolok Sanggul dan Dolok Partangisan sudah menggambarkan bahwa dahulu Dairi adalah tanah harapan untuk perantau. Impian indahnya harapan tanah Dairi sudah mengajak para Ompung kita termasuk para Ompung pengasuh kolom ini yang marga Sianturi memasuki Dairi pada awal abad lalu.
Memang harus kita akui bahwa manusia sebagai makhluk hidup selalu berusaha mencari tempat penghidupan yang lebih baik. Yang menarik adalah bahwa kebanyakan penumpang yang berjubel di stasiun motor keluar Sidikalang adalah tenaga produktif. Faktanya lagi mereka umumnya bekerja di sektor informal. Mengapa mereka bisa seperti banjir air bah keluar Dairi?
Bagaimana Menahan Mereka yang Merantau?
Ketika kami menanyakan maka ternyata mereka yang berangkat dari Sidikalang lebih banyak yang baru berangkat merantau daripada yang akan pulang ke perantauan. Hal yang menarik adalah jika kita melihat data statistik. Pertambahan penduduk Dairi hanya 0,02 % pada Tahun 2006, bahkan hanya 0,001 % pada Tahun 2004 dan 2005.
Jika kita melihat ekonomi Kab.Dairi maka PDRB Tahun 2005 Rp. 2.303,59 M dengan sektor pertanian 67,81 %, sektor perdagangan, hotel dan restoran 13,76 %, sektor jasa 7,83 % dan sektor lain-lain 10,60 %.jiwa (Tahun 2005). Apa yang menarik disini? Sektor pertanian yang menjadi andalan utama perekonomian tidak dapat menahan keluarnya penduduk Dairi.
Masalah tersebut baru kami sajikan pada beberapa edisi Dapers yang lalu. Sektor pertanian tidak dapat menahan laju keluar tenaga kerja produktif Dairi. Akhirnya banyak lahan yang terlantar.
Saran
Sektor pertanian Kab. Dairi memang harus dibuat menarik. Investasi baru dibutuhkan agar Dairi menjadi tanah harapan lagi. Tenaga kerja juga harus disediakan dengan bursa tenaga kerja. Inovasi dan penyediaan teknologi baru untuk Dairi harus disediakan juga. Kami dari Sukses Tani bersedia untuk yang terakhir ini.
Semoga para calon Bupati yang sudah menebar upaya mengenalkan dan menarik pemilih pada Pilkada yang akan datang memperhatikan tenaga kerja produktif Dairi. Semoga sektor pertanian juga menjadi hal yang menarik sehingga tenaga kerja dari Dairi tidak merasa perlu mencari pekerjaan di daerah lain. Semoga!
Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.
Tim Sukses Tani Dairi Pers akan berusaha menjawab pertanyaan bidang pertanian dan pedesaan yang perlu disajikan pada kolom ini atau konsultasi langsung. Silahkan hubungi langsung atau SMS-kan pertanyaan (tolong sebut nama dan alamat) ke ponsel kami: 0813 6230 1475. Atau hubungan internet ke blog: http://dairipers.blogspot.com/.
Semoga SUKSES BerTANI.

Sukses Tani: PERTANIAN ORGANIK

Apakah mungkin diterapkan di Dairi?
Baru-baru ini ada beberapa forum pertemuan petani yang diikuti penulis kolom ini. Pada waktu diskusi selalu muncul pertanyaan yang sama dari petani: Apakah mungkin pertanian organik diterapkan di Dairi? Jawaban penulis selalu sama: Pasti Bisa!
Prinsip dasar PERTANIAN ORGANIK adalah kembali ke alam. Kita yang lahir di generasi sekarang adalah keturunan dari para leluhur yang petani alami. Dan kita masih hidup dengan gen unggul.
Praktek Petani Tidak Akrab Lingkungan
Yang membuat kita meninggalkan pertanian organik adalah cara pikir praktis tanpa melihat akibat pada lingkungan. Contoh nyata sbb: Petani Marga Sihombing di Desa Huta Rakyat melihat rumput tinggi di sekitar kebun kopinya. Yang terpikir pertama adalah beli racun rumput. Padahal rumput adalah berkat. Rumput jika dibabat dan dikumpulkan akan menjadi kompos untuk menyuburkan tanah.
Contoh kedua adalah ketika penulis ke Tanah Pinem baru-baru ini. Di sekitar Kuta Buluh, penulis melihat petani membakar jerami padi di badan jalan. Alangkah sayangnya! Trilyunan makhluk hidup penyubur tanah berada pada jerami tsb.
Contoh ketiga adalah Petani Marga G di Desa Tanjung Beringin. Beliau berangkat ke kota Sumbul untuk beli pupuk Urea dengan uang ratusan ribu. Padahal di belakang rumahnya bertumpuk kotoran ternak. Beliau memelihara 2 ekor ternak babi sudah lebih dari 2 tahun. Hanya karena tidak dipisahkan dengan air maka beliau tidak bisa memanfaatkannya. Jumlah kotoran ternak itu lebih dari cukup untuk menyuburkan sawahnya yang seluas 5 rante.
Pupuk untuk Pertanian Organik
Kebutuhan pupuk untuk kebutuhan pertanian organik bisa dipenuhi dari lingkungan sekitar kita. Unsur hara mikro sudah terpenuhi dari kompos bokashi. Pengomposan bokashi sudah kami sajikan pada Edisi 64 yang lalu.
Bermacam-macam bahan alami bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan budidaya pertanian kita. Batuan alami Rock Phosphate bisa menjadi pengganti TSP. Petani juga bisa memanfaatkan kapur giling dari Batu Kapur Sidikalang sebagai pengurang kemasaman tanah sekaligus sebagai sumber Magnesium.
Kebutuhan dasar untuk kebutuhan fosfat yang bermanfaat untuk pembentukan buah dapat dipenuhi dengan memanfaatkan Mikoriza. Mikoriza ini hidup pada akar tanaman. Mikoriza ditaburkan di sekitar akar setelah pembersihan gulma dengan cangkul (manggisgis). Penaburan mikoriza sangat membantu pembentukan buah durian, jeruk, kopi dan tanaman buah-buahan. Jumlahnya juga tidak perlu banyak karena mikoriza adalah makhluk hidup yang berkembang sendiri di kebun. Secara khusus akan kami tulis manfaat mikoriza pada edisi yang akan datang.
Masalah Hama dan Pestisida
Ada banyak musuh alami yang bisa dimanfaatkan sebagai pengganti pestisida kimia. Tulisan khusus pestisida nabati sudah dimuat pada Edisi 68 yang lalu.
Penggunaan pestisida akan sangat rendah jika musuh alami hama tidak terganggu. Contoh nyata adalah apakah kita terganggu dengan ular sawah yang masih sepanjang 2 m. Paling-paling kita agak kaget kalau dia melintang di jalan. Padahal ular sawah adalah kawan kita memakan tikus. Biarkan saja dia hidup, jangan dibunuh! Kalau sudah panjang 3 m nanti bisa dipanen juga untuk diambil kulitnya.
Musuh alami yang juga bermanfaat adalah burung alap-alap dan burung hantu. Burung ini sering ditembaki dengan senapan angin. Padahal burung merupakan musuh alami tikus yang paling bermanfaat bagi pertanian kita. Satu ekor burung bisa memakan 5 ekor tikus per hari, bahkan lebih. Mana ada orang yang sanggup memburu tikus 2 ekor saja per hari. Tikus yang bisa kita bunuh adalah yang kebetulan jumpa.
Pelestarian musuh alami di sekitar tanaman sayur-sayuran adalah lebah dan tawon yang kecil-kecil itu. Jangan takut dengan tawon yang bisa menyengat. Kalau pun tak sengaja kita disengatnya, ambil saja bunga atau madu dan dioleskan pada bekas gigitan.
Masih ratusan bahkan ribuan daftar potensi musuh alami di sekitar kita. Hanya kita perlu berupaya mencari dan mencoba. Petani Dairi akan kami dukung terus dengan layanan yang terbaik.
Saran
Prof. Dr. Teruo Higa (Jepang) tahun 70-an telah mempopulerkan kembali pengomposan kembali ke alam. Beliau mengumpulkan berjenis-jenis makhluk hidup yang tidak terlihat oleh mata kita karena sangat kecil. Makhluk hidup tsb hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Lalu lebih dari 50 jenis yang bermanfaat bagi lingkungan diformulasi menjadi EM4. Para makhluk tsb berasal dari lingkungan petani di Indonesia ini.
Pertanian organik tidaklah ajaib. Itu sudah lama dikenal. Hanya kita harus kembali ke dasar pemikiran pertanian: KEMBALI KE ALAM. Di lingkungan kita melimpah bahan alami dan para makhluk hidup yang menghidupkan lahan pertanian kita.
Arsip dan Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.
Tim Sukses Tani Dairi Pers akan berusaha menjawab pertanyaan bidang pertanian dan pedesaan yang perlu disajikan pada kolom ini atau konsultasi langsung. Silahkan hubungi langsung atau SMS-kan pertanyaan (tolong sebut nama dan alamat) ke ponsel kami: 0813 6230 1475. Atau hubungan internet ke http://dairipers.blogspot.com/.
Semoga SUKSES BerTANI.

Sukses Tani: PEMBAHARUAN POLA PIKIR PETANI DAIRI

SELAMAT TAHUN BARU 2008 M/1429 H.
Beberapa hal patut direnungkan pada tahun-tahun yang telah dilalui para petani Dairi dan sekitarnya. Dalam hal budidaya pertanian adalah bagaimana pengalaman memproduksi hasil tani pada tahun yang lalu, dan apa yang menguntungkan diproduksi pada tahun baru ini. Tentang peranan penyuluhan untuk peningkatan pengetahuan dan bagaimana teknologi pertanian untuk petani Dairi telah diterapkan pada tahun yang lalu juga perlu direnungkan untuk langkah pada tahun yang baru.
Petani tentu selalu berpikir apakah akan diterima pasar hasil pertaniannya dan bagaimana memproduksinya. Tetapi pemikiran yang patut direnungkan dari pengalaman tahun lalu untuk tahun yad adalah bagaimana tanggung jawab petani pada pengguna hasil mereka?
Praktek Petani Dairi Memproduksi
Hampir seluruh hasil pertanian Dairi adalah untuk konsumsi langsung. Ini berarti hasil pertanian berpengaruh langsung pada kesehatan pembeli hasil tani Dairi. Orang membeli hasil pertanian untuk kebutuhan pangan dan kesehatannya. Kita patut merenungkan apakah tomat, jeruk, kentang, kopi, kakao, dll yang diproduksi petani tidak malah merusak kesehatan pembeli.
Ketika seorang petani akan menanam suatu komoditi tentu akan menggunakan pengetahuan dan pengalaman untuk memilih yang akan diusahai. Jika tidak cukup bekal, dia akan bertanya ke sekitar. Pilihan yang diputuskan adalah yang paling aman. Praktek petani Dairi juga akan mengikuti pemikiran tsb.
Tindakan yang tidak rasional adalah saat menghadapi masalah. Contoh nyata adalah saat menghadapi masalah penyakit layu bakteri pada tomat. Ada beberapa petani yang sedemikian gelap berpikir untuk menyemprotkan formalin. Padahal belum pernah formalin disebutkan untuk penyakit tsb. Dan sebagian buah tomat tsb akan dipanen 4-5 hari kemudian.
Kenyataan tsb sebagai kenyataan dari beberapa contoh lain yang diamati penulis di Dairi dan sekitarnya. Ini memukul pemikiran kami. Bagaimana kita dapat mengatasinya secara bersama? Karena begitu banyak praktek-praktek pertanian yang tidak logis.
Tahun Baru dengan Pemikiran Baru
Sejak kolom ini diluncurkan pada bulan Agustus lalu, kami sudah mendiskusikan dengan kawan-kawan di Yayasan SPC sebagai Penerbit Dairi Pers. Setelah terbit rutin malahan ternyata hanya sebagian para penyuluh yang tahu kolom ini. Menyedihkan memang! Padahal para penyuluh mengaku kurang bekal dan haus pengetahuan tani. Pengasuh kolom ini mengajak pemerhati pertanian dan penyuluh untuk lebih terlibat mengisi kolom ini pada Tahun 2008 ini.
Keterbukaan adalah pembuka jalan pembaharuan dan pembangunan pemikiran. Pengasuh kolom ini bersyukur atas sedemikian banyak pertanyaan, masukan dan saran. Umumnya kolom ini dibaca petani pelanggan Dairi Pers. Hal yang paling menggembirakan adalah sedemikian banyak tanggapan dari para guru dan paramedis yang bertugas di Dairi.
Saran pada Tahun yang Baru
Pembangunan pertanian adalah tanggung jawab kita bersama. Kabupaten Dairi dan sekitarnya mayoritas petani yang haus akan informasi dan diskusi bidang pertanian. Mari kita bangun Dairi dengan sumbangan pemikiran. Kolom ini salah satu yang bisa dimanfaatkan dan kami terbuka untuk kemajuan Dairi dan sekitarnya.
Mohon doa restu agar kolom ini bisa berkembang sehingga dengan kolom Sukses Tani Dairi Pers ini informasi dan komunikasi dengan insan pertanian Dairi dan sekitarnya bisa berlanjut. Dengan media ini diharapkan petani Dairi memiliki saluran untuk pembangunan pertanian dan pedesaan di Dairi dan sekitarnya.
Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.
Tim Sukses Tani Dairi Pers akan berusaha menjawab pertanyaan bidang pertanian dan pedesaan yang perlu disajikan pada kolom ini atau konsultasi langsung. Silahkan hubungi langsung atau SMS-kan pertanyaan (tolong sebut nama dan alamat) ke ponsel kami: 0813 6230 1475. Atau hubungan internet ke blog: http://dairipers.blogspot.com/.
Semoga SUKSES BerTANI.

Yang Miring: STIA

Ada banyak nama singkatan yang berhubungan dengan pendidikan tnggi di Indonesia. Umumnya menggunakan ST yang berarti sekolah tinggi. Antara lain STIE yakni sekolah tinggi ilmu ekonomi, STT, sekolah tinggi teologi, STAIS, sekolah tinggi agama Islam. Ada STIS, sekolah tinggi statistik, STAN, sekolah tinggi akuntansi Negara, STIP, sekolah tinggi ilmu pertanahan, STIH, sekolah tinggi ilmu hukum. Semua berpaut dengan perguruan tinggi. STIA juga berhubungan dengan peguuan tinggi.
Istilah STIA muncul disebabkan hilangnya idealisme di kalangan pengelola perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi swasta yang mungkin proses hidup institusi itu reot seperti roda pedati yang tidak menggunakan kolahir. Sering tersendat sementaa pengelolanya menginginkan poses hidup yang lancer seperti pengelola institusi yang lancar. Keinginan untuk hidup lancar di tengah kenytaan yang macet merupakan penyebab hilangnya ideaisme di bidang sekolah tinggi.
Kondisi itu menjadi neraka di dunia pendidikan, tetapi menjadi sorga idaman para penjahat pendidikan. Jual beli ijazah menjadi hal yang lumrah saat ini. Konsumen juga kehilangan idealisme. Mereka mengatakan ‘berapalah ijazah sajana, paling mahal Rp4,5 juta!’ Pernyataan seperti itu dari orang-orang berduit sering menciutkan semangat juang generasi muda untuk membenahi kualitas pendidikannya.
Yang paling menghancurkan semangat orang-orang yang berjiwa sekolah bahwa instansi kerja, baik swasta maupun negeri ternyata tidak pernah mempersoalkan ijazah yang disodorkan untu penyesuaian. Padahal para atasan itu tahu yang bersangkutan rajin bekerja setiap hari. Artinya, tidak pernah sekolah atau sedikitnya mereka hanya mengikuti kuliah semester yang dipadatkan.
Yang sering membuat kesal adalah ternyata ijazah tanpa sekolah lebih mudah untuk penyesuaian daripada ijazah benaan. Yah, karena pemilik ijazah benaran mempertahankan idealisme dan mengabaikan pragmatisme. Pertanyaan, siapakah yang lebih pintar dari kedua jenis manusia itu, yang idealis atau yang pragmatis?
Bagaimana pula kalau kalangan pendidik menganut pakmatisme, yang tidak memperdulikan bagaimana proses memperoleh ijazahnya. Ada banyak kalangan pendidik yang meninggalkan institusi pendidikan tinggi yang poses kelulusannya sulit dan mencari jalan pintas yakni langkah pragmatis. Percaya atau tidak saat ini banyak guru jurusan ‘life skill’ yang ijazah terakhirnya menjadi jurusan civic.
Di dunia sedang berkembang gelar sangat menentukan harga diri. Dan entah kenapa harga diri semu itu sangat dibutuhkan padahal tidakn menambah volume uang atau beras. Banyak orang yang protes kalau namanya ditulis tanpa gelar. Bahkan ketka ada pertanyaan ’siapa namamu? Dijawab dengan lengkap bersama gelar. Padahal gelar itu bukan nama.
Badge (papan nama) gelar yang yang tidak sulit diperoleh biasanya lebih bonafid. Mereke mau menunjukkan bahwa mereka juga sarjana. Kesarjanaan mereke memang hanya bisa diperkenalkan lewat badge. Sedangkan kesarjaan yang sulit didapatkan akan terlihat dari perubahan mentalitas akibat godokan utin proses pendidikan untuk memperoleh ijazah itu. Low profile dan cara berpiki dan bertingkat laku yang bernas lebih tajam dibandingkan badgeuntuk menunjukkan intelektualitas seseorang. Banyak kualtas yang tidak bisa ditiru untuk menunjukkan seseorang punya ijazah yang benar atau tidak. Orang yang “sekolah tdak ijazah ada’ akan sering memunculkan kualitas rendah seperti ijazahnya. Ini adalah catatan mring yang peluditegakkan.*
L.Sinaga

TAJUK RENCANA

Calon Pegawai Negeri Sipil
Minggu lalu pemkab Dairi mengadakan ujian seleksi penerimaan CPNS. Tak tanggung-tanggung sebanyak 1882 orang mendaftarkan diri untuk bersaing mendapatkan salah satu kursi. Hanya 57 kursi CPNS yang tersedia. Persentasi peminat dengan daya tampung hanya 0.03 %. Suatu persaingan yang cukup ketat kendati tidak seketat persaingan pelamaran masuk menjadi tenaga kerja di trans TV. Namun ini setidaknya suatu fakta bahwa menjadi PNS masih bergengsi dan menjanjikan.
Mungkin pendapatan warga Dairi sedikit melonjak ketika ujian CPNS di gelar. Hotel, tempat penginapan dan rumah makan menjadi ramai dihuni dan dikunjungi. Kendati satu hari saja namun jelas ini dapat menaikkan pendapatan pebisnis yang berhubungan dengan mereka.
Demikian juga pebisnis pada sektor transportasi. Menurut sejumlah penumpang sehari sebelum ujian digelar stasiun MPU tujuan Dairi di Medan padat hingga pukul 22.00 Wib. Ini suatu rezeki nomplok menurut para supir.
Namun apakah sebenarnya penyebab jumlah pendaftar untuk CPNS ini terus meningkat ? Kendati belum ada survey untuk itu . Satu yang pasti jumlah agkatan kerja tidak sebanding dengan lapangan kerja. PNS menjadi alternatif pilihan terbaik kendati itu dianut oleh kaum akademisi. Bahkan mereka yang berasal dari PTN bergengsi seperti ITB, UI dan USU misalnya masih menganggap PNS sesuatu yang menjanjikan.
Tidak salah memang pendapat itu. Namun ketika mereka yang disebut sebagai orang-orang yang berkwalitas pada PTN bergengsi justru memilih PNS. Lantas bagaimana nasib mereka yang keluar dari PT atau PTN dibawahnya ? Harapan pemerintah muncul alumnus yang bisa menciptakan lowongan kerja ternyata tidak jalan. Ternyata mereka lebih memilih menjadi pekerja ketimbang menciptakan lapangan kerja.
Ini suatu fakta betapa masih banyak yang belum sinkron di negara ini soal kesempatan kerja dan yang utama ekonomi bangsa ini masih terpuruk. Menjadi PNS memang masih harapan banyak orang. Kendati memang harus diakui salari atau gajinya memang masih sebatas bisa hidup saja. Namun ini masih menjadi pilihan terbaik ditengah situasi yang tidak bersahabat itu.
Kini CPNS kembali ke daerah kendati disebut ada kejujuran disana dengan sistim menerapkan ranking namun banyak yang curiga akan hal itu. Praktek kolusi akan terjadi. Sederhana saja alasan mereka bahwa yang memasukkan rangking juga manusia. LKJ hasil ujian juga tidak akan pernah dipublikasikan. Ini sama saja tidak ada garansi mengatakan nilai tertinggi menjadi masuk rangking. Namun jika mau jujur sebenarnya pemkab juga membagikan kembali hasil LKJ. Namun itu tidak mungkin karena letak rahasianya justru berada di sana.
Rasanya ini juga pasti diketahui mereka yang meyandang gelar sarjana. Kendati tidak ada garansi namun fakta tetap berkutat pada PNS masih harapan. Berbagai isu berkembang soal besarnya “Uang Sogok” namun jumlahnya selalu ratusan rupiah. Sesuatu yang tak dapat dibuktikan dengan hukum memang . Namun inilah pelangi menjadi pegawai. Disebut jika mau duduk harus punya duit, deking dan tepat jalur. Kalau tidak tak usah berharap. Otak dan kemampuan bukan jaminan lagi.
Seharusnya ini tidak terjadi kalau semua visi sama ingin bangsa ini berubah. Namun kenyataan belum bisa seindah harapan itu. Inilah kenyataan pahit memang namun harus dijalani. (***)

Warga Kec.Siempatnempu Dan Hilir Keluhkan Kerusakan Jalan

Sidikalang-Dairi Pers: Warga kecamatan Siempatnempu dan kecamatan Siempatnempu Hilir Dairi, mengeluh di sebabkan kerusakan badan jalan yang penuh kubangan dan sudah lama terjadi.
P.Sihotang dan A.Nababan, keduanya warga Desa Janji kecamatan Siempatnempu kepada Dairi Pers, Selasa (15/1) mengatakan mereka sangat resah bila hendak ke Sidikalang naik sepeda motor maupun mobil penumpang umum (MPU).Keresahan itu terjadi karena badan jalan mengalami kerusakan berat.
Kerusakan jalan itu menurut Nababan mulai dari dusun Sibanban Desa Jumateguh arah kecamatan Siempatnempu Hilir.Di sepanjang jalan ratusan kubangan menganga di penuhi air hujan dan berlumpur.Bila kemarau kubangan itu juga menimbulkan debu.Bila kita naik MPU hendak ke Sidikalang, sangat mengganggu kesehatan karena bantingan roda kenderaan saat melalui kubangan yang terdapat di badan jalan, ujarnya.
Selain itu, di Desa Jumateguh terdapat satu buah gorong gorong pecah yang kini hanya tinggal kerangka besinya. Pecahnya gorong gorong itu sangat mengancam keselamatan pemakai jalan terutama pengemudi sepeda motor.Sebab kerusakan itu baru dapat terlihat dari jarak 10 meter.Kendati demikian kerusakan badan jalan yang cukup memprihatinkan, namun hingga sekarang belum ada terlihat akan tanda tanda perbaikan,ujarnya.
Pantauan Dairi Pers, Selasa (15/1) di lapangan badan jalan yang mengalami kerusakan mencapai puluhan kilometer yang terlihat mulai dari Desa Jumateguh hingga ke Desa Janji arah siempatnempu Hilir. Warga disana sangat mengharapkan perhatian Pemkab Dairi, agar badan jalan mendapat perbaikan.(R.01)

Warga Jumateguh Minta Pihak Berwajib Usut Proyek Air Minum

Siempatnempu-Dairi Pers: Warga Desa Jumateguh kecamatan Siempatnempu Kabupate Dairi, sangat mengharapkan pihak berwenang agar dapat mengusut proyek air minum yang tidak befungsi, di bangun di daerah itu tahun lalu dengan dana ratusan juta rupiah dari APBD tingkat I.
Beberapa warga Desa diantaranya, P.Sihombing kepada Dairi Pers, Selasa (15/1) mengatakan sangat kecewa atas kehadiran proyek di maksud. Semula warga sangat gembira atas pembangunan proyek air minum tersebut.Sebab warga selama ini hingga sekarang masih mengkonsumsi air yang tidak layak untuk di konsumsi.Namun ke gembiraan itu akhirnya sirna, sebab proyek air minum tersebut tidak berfungsi sebagaimana di harapkan.
Dikatakan, warga sekarang sangat kesulitan mencari air minum yang layak untuk dikonsumsi. Kalau hanya untuk keperluan mandi atau mencuci masih dapat di pergunakan air dari parit pinggir jalan yang membentang di Desa itu.Tapi untuk keperluan minum warga hanya mengharapkan air hujan dan sungai.
Tidak berfungsinya proyek air minum tersebut, di duga karena di kerjhakan asal jadi. Soalnya sejak di bangunnya proyek tersebut tahun lalu, warga belum sempat menikmati air satu tetespun dari proyek itu, ujarnya.
Ketika ditanya siapa pemborong proyek itu dan berapa besar jumlah dana pembangunannya, warga disana tidak satupun yang mengetahui. Hanya di katakan orang Medan. Sedangkan kepala Desa Jumateguh hendak di konfirmasi juga tidak ketemu.Menurut tetangganya bahwa Kepala Desa sedang pergi ke undangan pesta.
Camat kecamatan Siempatnempu, Drs Marisi Sianturi di konfirmasi Dairi Pers, Jumat (18/1) mengakui bahwa proyek air minum tersebut sejak di bangun hingga sekarang tidak dapat befungsi.Ketika ditanya siapa pemborong proyek itu serta darimana sumber dana, juga camat kurang jelas mengetahui.
Tetapi menurut camat, bahwa proyek tersebut di bangun dengan dana ratusan juta melalui APBD tingkat I.Sedangkan pemborongnya juga orang Medan.Tetang kehadiran proyek ini, kita tidak ada di libatkan. Bahkan kepala Desa setempat sudah pernah kita tanya, juga tidak ada di libatkan dengan proyek tersebut, ujarnya.
Memang kita sesalkan pejabat yang membuat buat proyek, kenapa pemerintah setempat tidak ada di libatkan untuk sekedar mengatahui sajapun. Sehingga kita dapat mengontrol proyek itu bagus atau tidak. Misalnya dalam berita acara serah terima proyek, jelas kita tolak apa bila proyek tidak berfungsi, ujarnya.(R.01).

Wabup Humbahas Lantik Pejabat Eselon III,IV Dan Fungsional

D.Sanggul-Dairi Pers: Wakil Bupati (Wabup) Humba-has, melantik pejabat eselon III,IV serta pejabat Fungsional, Selasa (8/1) di balai data kompleks perkantoran Pemkab Humbahas.Pelantikan itu berdasarkan SK bupato No.821.23/11/BKD/2008 tentang pengangkatan dan mutasi di lingkungan Pemkab Humbahas.
Pejabat eselon III yang di lantik antara lain, Drs.Daendels Sihombing kepada Bidang Pengawasan Ekonomi dan Pe-mbangunan Badan Pengawas Daerah Kab. Humbahas sebe-lumnya staf Bagian Umum Setda Kab.Humbahas, Darwin Sihotang,SE, Msi Kepala Bidang Fisik dan Tata Ruang Badan Perencana Pembangu-nan Daerah (Bappeda) Kab. Humbahas sebelumnya bagian Pembangunan Setdakab Hum-bahas, Ir.Gero Simanjuntak Kepala Bidang Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kab. Humbahas sebelumnya staf Dinas Pertanian. Libanon Manullang,S.IP Kabag TU Bappeda Kab.Humbahas se-belumnya staf kantor Pember-dayaan masyarakat Desa Kab. Humbahas, Mangapul Sinaga,SH Kabag TU Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Humbahas sebelumnya Kabag TU Bappeda Kab. Humbahas, Drs.Jonny Manalu Kabid Pariwisata Dinas Perhu-bungan dan Pariwisata sebe-lumnya kabid Pengembangan/Pembina BKD. Mery Hertina Silaban,S.Pd Kabag TU Dinas Perhubungan dan Pariwisata sebelumnya Kabid Pariwisata Dinas Perhubungan dasn Pariwsata. Drs.Elson Sihotang Camat Parlilitan sebelumnya Kabid Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan. Drs.Hout-man Hutasoit Kabid Pengem-bangan/Pembinaan Badan Kepegawaian Daerah sebelu-mnya staf Bagian Umum Set-dakab Humbahas, Drs.Lautdin Sitinjak Kabid Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidkan sebelumnya Pengawas Seko-lah Lanjutan Dinas Pendidikan, Juni Edward Siregar, SE Pj Kabid Perencana Badan Ke-pegawaian Daerah sebelum-nya staf Bagian Umum Setda-kab Humbahas. Bottor Purba, SE Pj Kabid Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagan-gan dan Koperasi sebelumnya Pj Kabid Fisik dan Tata Ruang Bappeda. Jawatin Sipayung,SE Pj Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian sebelumnya Pj Camat Pakkat, Ratna Fride Marbun,BA Pj Camat Pakkat sebelumnya Pj Camat Parlilitan, Ir.Tumbur Hutagaol Pj Kabid Bina Marga Dinas Prasarana Wilayah Kab.Humbahas sebelumnya Pj Kabid Sumber Daya Air Dinas Prasarana Wilayah Kab.Hum-bahas, Melda Lumban Toruan, SKM Pj Kabid Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan sebelumnya Kasi Pengamaatn dan Pencegahan Penyakit Bidang Pencegahan dan Pem-berantasan Penyakit Dinas Ke-sehatan, Sumurung Rajaguk-guk,SH Pj Kabag Hukum dan Organisasi Setdakab sebelum-nya Kasubbag Bantuan Hu-kum dan Dokumentasi Bagian Hukum dan Organisasi Setda-kab, Sanggul Purba,S.Pd Kabid Pengawasan Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebelumnya Kabid Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan.
Nama-nama Kepala Seko-lah yang diangkat dan dimutasi menjadi Pengawas Sekolah adalah Drs.Jonson Manalu Pengawas Sekolah Lanjutan sebelumnya Ka.SMA N 1 Parlilitan, Drs.Manampin Nababan Pengawas Sekolah Lanjutan sebelumnya Ka SMA N 1 Tarabintang, Jonni Arito-nang,S.Pd pengawas Sekolah Lanjutan sebelumnya Ka.SMP N 4 Lintongnihuta, Drs. Jutohon Situmorang Pengawas Sekolah Lanjutan sebelumnya Ka.SMP N 3 Pollung, Drs.Armin Sima-mora Ka.SMA N 1 Sijamapo-lang sebelumnya Guru SMA N 1 Doloksanggul, Wolden Par-dede,S.Pd Ka SMA N 1 Baktiraja sebelumnya penga-was Sekolah Lanjutan, Drs. Junter Pandiangan Ka SMA N 1 Parlilitan sebelumnya Guru SMK N 1 Doloksanggul, Drs. Asen Hasibuan Ka SMA N 1 Tarabintang sebelumnya Guru SMA N 1 Pakkat, Drs.Manihar Simamora,S.Pd Ka SMP N 2 Sijamapolang sebelumnya Guru SMP N 1 Doloksanggul, Drs Tarianus Nababan Ka SMP N 4 Lintongnihuta sebelumnya pengawas sekolah lanjutan, Drs. Burmo Purba Ka SMP N 2 Parlilitan sebelumnya Ka. SMP N 4 Doloksanggul, Raidin Simanullang Ka.SMP N Tara-bintang sebelumnya Ka.SMP N 2 Parlilitan, Drs.Mangasi Hutapea Ka.SMP N 4 Dolok-sanggul sebelumnya Ka.SMP N 1 Tarabintang Kab.Humba-has.
Dalam kesempatan ini juga wabup Humbahas melantik pejabat eselon IV.(AT)

Turbin Air Desa Sitonong Onan Ganjang Berfungsi

*Masyarakat Setempat Harapkan Bupati Meresmikannya*
Doloksanggul-Dairi Pers: Kegiatan proyek pemamfaatan sumber daya air yang menghasilkan arus listrik yang di bangun di Desa Sitonong kecamatan Onan Ganjang Kabupaten Humbahas, kini telah di uji coba dan dapat berfungsi sebagaimana di harapkan.Proyek dengan kapasitas 30 Kw itu, di bangun tahun 2007 dengan dana Rp 20 juta dari APBD, yang di rancang salah seorang staf Perindagkop Humbahas, Drs.B. Silitonga
Pantauan Dairi Pers dilapangan, kincir/turbin itu telah beroperasi selama 5 bulan dan telah dapat memberikan penerangan ke rumah rumah penduduk sebanyak 30 Rumah Tangga (RT) warga Desa Sitonong dan termasuk ke beberapa Gereja dan sekolah yang ada di Desa itu.
Menurut Drs B.Silitonga, dia menciptakan turbin air ini dengan tujuan untuk memanfaatkan air terjun yang ada di Desa itu serta mendukung program pemerintah mengatasi krisis listrik dan memamfaatkan sumber daya alam untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
Dikatakan, menurut hukum pascal bahwa tekanan air ke setiap sudut dan sisi mempunyai tekanan volume yang sama.Dengan demikian kita membuat inovasi (penemuan baru) guna mensejahterakan rakyat menikmati pembangunan. Tahun 2007 lalu,turbin ini telah di pamerkan di Jakarta Fair.Setelah itu tamu dari Kalimantan dan Sulawesi datang berkunjung ke Humbahas untuk mengetahui lebih jauh sampai dimana pemamfaatan sumber daya air di daerah ini dengan tujuan dapat di contoh di daerahnya,ujarnya.
Beberapa warga Desa itu mengatakan, setelah di operasikan turbin ini mereka telah merasakan pembangunan. Kami telah menikmati hasil pembangunan dari pemerintah karena sudah mendapatkan penerangan atau telah dapat menonton TV yang selama ini tidak dapat di nikmati karena belum terjangkau arus listrik.
Untuk itu kami warga Desa ini sangat mengharapkan agar bupati Humbahas Drs Maddin Sihombing dapat mengunjungi Desa ini sekaligus untuk meresmikan proyek Listrik dari tenaga air.Kami sangat mengharapkan kunjungan bupati untuk menjamunya sebagai ucapan terimakasih qwarga Desa ini, ujar warga.
Kadis Perindagkop Ir.Lasman Simamora mengatakan, seluruh daerah terpencil di Kabupaten Humbahas akan di kunjungi sekaligus mencari sumber daya air terjun yang dapat di mamfaatkan untuk pembangkit listrik.Dengan harapan seluruh warga dapat menikmati penerangan serta memamfaatkan sumber daya alam di daerah ini, ujarnya. (AT)

Sejumlah Dinas di Dairi Akan Dirombak

Sidikalang-Dairi Pers : aksi bongkar pasang sejumlah dinas, badan dan kantor di Dairi agaknya bakal berlangsung kembali di Dairi. Penerapan PP No. 41/ tahun 2007 harus dilaksanakan paling lambat Juli 2007. Dipastikan akan banyak bidang pada dinas yang ikut dirobak atau berada dibawah dinas yang lain. Proses penerapan PP ini tengah dilakukan bidang Ortala Setda Dairi.
Kabag Ortala setda Dairi Drs. Jhon Mustafa Silalahi yang dikonfirmasi di ruang kerjanya menyebutkan tahap penerapan PP tersebut tengah dilakukan dan kini memasuki tahap awal kewenangan. Selanjutnya akan memasuki tahap struktur organisasi. Diprediksi struktur organisasi yang baru sesuia PP tersebut sudah rampung paling lambat Juni 2008.
Disebutkan mengacu pada PP 41 tersebut maka beberapa bidang pada dinas akan dirom-bak . Dicontohkan dinas Kebudayaan, Perhubungan dan Pariswisata Dairi jika mengacu pada PP 41 maka akan lepas bidang perhubungan. Sedang perhubungan selanjutnya akan bersatu dengan Infokon. Infokom sendiri bukan menjadi badan lagi namun sudah menjadi dinas. Demikian juga BPKD (Badan Pengelola Keunagan Daerah) yang masih berstatus badan selanjutnya akan menjadi dinas.
Demikian juga pertambangan dan Lingkungan hidup yang selama ini satu atap. Mengacu pada peraturan tersebut harus lepas. Namun disebutkan hingga kini hal itu belum dibahas. Intinya mengacu pada PP tersebut maka untuk Dairi maksimal dinas yang ada hanya 15 ditambah badan dan kantor.
Menyinggung perihal struktur organsiasi pemkab Dairi murni menjadi pertimbangan mereka Sialalahi mengatakan bagian tersebut hanya mengusulkan kepada pimpinan Dairi yang selanjutnya akan diteliti dan diuji. Dasar pengusulan tersebut menurutnya melihat potensi, PDRB serta keuangan, sarana dan prasarana. Usulan ini selanjutnya akan dinilai Bupati untuk diputuskan dan ditetapkan menjadi struktur organisasi yng baru.
Bongkar Pasang
Sementara itu pantaun Dairi Pers dalam beberpa tahun terakhir perombakan struktur organisasi pemerintah kabupaten terus dilakukan. Hal ini berkaitan dengan munculnya berbagi peraturan pemerintah yang dikeluarkan pusat. Dengan alasan untuk perampingan serta efisiensi namun pada kenyataan munculnya peraturan pemerintah yang baru itu hanya semacam merubah nama saja. Fungsi dan tugasnya sama saja.
Bongkar pasang struktur organisasi sesuai dengan arahan PP tersebut ternyata hanya sebatas kulitnya saja. Namun perubahan ini akan berdampak luas diantaranya pelantikan kembali kepala-kepala dinas, badan dan kantor. Ini hanya merepotkan saja.
Entah apa yang ditargetkan pemerintah dengan peraturan baru itu namun program tersebut hanya semacam “coba-coba” saja layaknya penyakit pada dunia pendidikan Indonesia yang suka mengganti istilah SMA ke SMU dan kembali lagi ke SMA. Agaknya metode ini juga ditiru depdagri dengan upaya bongkar pasang yang dilakukan lewat PP yang baru.(R.07)

SD Aek Nauli Desa Laemarkelang Butuh Ruang Belajar

Siempatnempu Hilir-Dairi Pers: SD Negeri Aek nauli Desa Laemarkelang kecamatan Siempatnempu Hilir Dairi, kini sangat membu-tuhkan penambahan ruang belajar dan ruang perkantoran. Hal tersebut di jelaskan bebe-rapa guru SD itu kepada Dairi Pers diantaranya br Pandiang-an,br Silaban dan br Simbolon belum lama ini.
Dikatakan, selain dari keku-rangan ruang belajar dan per-kantoran juga ruang belajar yang dipakai sekarang tidak layak pakai lagi.Sebab ding ding sekolah yang terbuat dari papan sudah kebanyakan lapuk dan nyaris bercopotan akibat termakan usia.
Kepala sekolah itu, Domis Sihotang di temui Dairi Pers di lain tempat mengakui hal tersebut.Bahwa sekolah itu sangat membutuhkan penam-bahan ruang belajar maupun untuk perkantoran.kekurangan ruang belajar ini menurut Sihotang selalu di usulkan ke Dinas Pendidikan lewat laporan bulanan, namun hingga sekarang belum mendapat realisasi.
Ditambahkan, untuk kantor guru di sekolah itu kini di guna-kan perumahan guru yang di tempati guru di sekolah itu. Ba-yangkan perumahan guru yang di tempati di fungsikan lagi men-jadi kantor membuat suasanan rumit.Sebab perumahan itu sangat sempuit,ujarnya.
Pantauan Dairi Pers di lapangan, hampir semua ruang belajar kelihatan mempriha-tinkan.Sebab ding ding sekolah semuanya terlihat lapuk dan tidak layak pakai lagi sebagai tempat menimba ilmu.Kendati demikian, para guru di sekolah itu kelihatannya tetap semangat menjalankan tugas selaku tukang bengkel ilmu.(BS)

Produksi Durian Siempat Nempu Induk Anjlok


B. Raja-Dairi Pers : Buah yang khas dengan duri ini cu-kup digemari banyak orang. Aromanya yang harum mem-buat buah yang satu ini sulit untuk disembunyikan. Harga jualnya cukup lumayan hingga Rp. 15.000 per buah pada tingkat pedagang eceran. Na-mun harga pada tingkat petani paling Rp. 5.000 per buah.
Produksi buah durian untuk daerah Siempat nempu untuk l tahun ini anjlok. Bahkan dapat disebut sama sekali gagal. Be-lum diketahui persis penyebab-nya namun menurut camat Sie-mpat Nempu Induk Drs. Marisi Sianturi Jum at (18/1) menye-butkan penyebabnya musim yang telah berubah. Pada musim pohon durian ini masih berbunga tiba-tiba iklim berganti menjadi kemarau. Hal tersebut membuat bunga menjadi gugur.
Camat menyebutkan hanya beberapa bunga yang bisa bertahan menjadi buah. Hal itu membuat produksi buah durian kecamatan itu awal tahun 2008 anjlok. Biasanya pada waktu seearti ini sedkitnya per hari sekitar 50 s/d 60 bus kecil durian kelaur dan dipasarkan. Namun pada tahun ini anjlok mendekati titik gagal. Paling sekitar 5 bus per minggunya, ujar Sianturi.
Sementara itu pengaruh gagalnya panen buah durian ini kepada masyarakt setempat cukup terasa. Denyut ekonomi daerah ini terasa sulit dan petani yang biasanya mempu-nyai penghasilan lebih awal tahun kini hanya bisa berdiam diri memandangi hanya beberapa buah duriannya.
Jika biasanya musim durian warga menjaga buah durian dengan tidur diladang namun pemandangan itu tahun ini tidak terlihat. Beberapa buah durian yang jadi dibiarkan dan tidak diperhatikan lagi kapan matangnya.
J. Manurung salah seorang petani durian daerah itu menyebutkan bulan Desember hingga awal januari merupakan masa yang dinanti-nanti mere-ka. Biasanya musim seperti itu penghasilan meningkat tajam. Untuk satu batang durian yang berumur sekitar 7 tahun dipas-tikan bisa menghasilkan Rp 800.000 hingga satu juta per batang . Jika ada 10 batang saja maka mereka dapat menganto-ngi Rp. 10 juta hingga musim durian habis. Namun tahun ini diakui panen gagal karena cuaca yang tidak menentu. Menyinggung batang durian daerah itu juga ikut dirambah untuk dijadikan bahan bang-unan, Manurung menyebutkan hanya beberapa petani saja yang rela menjual batang durianya. Itupun hanya batang durian yang sudah tua dan tidak produksi lagi.
Kita sudah tidak tahu lagi perubahan cuaca ini. Perger-seran yang tidak lazim itu sudah merugikan pada petani, ujarnya. (R.07)

Pilkades Di Kecamatan Tigalingga

Tigalingga-Dairi Pers: Beberapa Desa di kecamatan Tigalingga Dairi, secara serentak melakukan pemilihan kepala Desa (Pilkades), 17 Desember 2007 di Desa masing masing. Pilkades itu berjalaan aman, tertip dan lancar serta di awasi petugas dari Polri.
Desa yang melaksanakan Pilkades tersebut antara lain Desa Palding yang di menangkan Samin Sinulingga (lambang padi) dengan perolehan 336 suara.Perolehan suara itu mengalahkan kepala Desa yang lama.Mahadi Sinulingga.
Sedangkan Pilkades Lau Bagot di menangkan kepala Desa yang lama,Pilian Simamora (lambang padi) dengan perolehan 708 suara. Sedangkan rivalnya, Sempurna Karo karo hanya memperoleh 330 suara.
Pilkades Jumagerat juga di menangkan kepala Desa yang lama, Harlun Anak Ampun yang bersaing dengan Syahlan Padang.Pantauan Dairi Pers di lapangan, selama berlangsung-nya pemungutan suara hingga perhitungan suara di lakukan P2KD, semua warga terlihat antusias mengikuti jalan proses Pilkades hingga pengumuman pemenang.(PM)

Pesta Pomparan Siraja Marpaung Dairi 7 Februari Mendatang

Sidikalang-Dairi Pers: Mungkin jika sekarang banyak marga yng mengadakan pesta berkaitan dengan suhu politik Dairi jelang pilkada yang memanas. Namun tidak demikian halnya pesta Parsadaan Pomparan Siraja Marpaung Boru, Bere dan Ibebere yang akan dilaksanakan 7 Februari 2008 mendatang. Tujuan pesta parsadaan ini tak lain ingin mengeratkan kembali silaturahmi pada semua pomparan dari Siaraja Marpaung. Tidak ada politik disini, Ujar Pdt E Marpaung, Sth kepada Dairi Pers jum at (18/1).
Pdt E Marpauang,STh yang menjadi ketua panitia dalam pesta perdana pomparan Siraja Marpaung ini menyebutkan acara nantinya akan di isindengan acara kebaktian, silaturahmi, hiburan serta doa kepada yang maha Kuasa agar perkumpulan marga itu langgeng dan pomparannya diberikan kemudahan rezeki dalam mengarungi kehidupan.
Tujuan utama silaturahmi ini untuk semakin menciptakan persatuan dan kesatuan khususnya bagi punguan Pomparan marga Siraja Marpaung di Dairi. Acara ini juga dimaksudkan agar pomparan siraja Marpuang kabupaten Dairi dapat saling mengenal. Hingga kini jumlah yang terdaftar pada kita 490 KK atau sekitar 1.500 jiwa. Namun ini masih yang tercacat . Maka dengan pesta ini diharapkan akan dapat terdata mereka yang belum masuk dalam daftar sehingga jumlah angka yang tepat dapat kita pastikan.
Disebuitkan menyadari belum seluruhnya terdata maka dengan pemberitaan ini diharapkan mereka yang masuk dalam Pomparan Siraja Marpauang Boru, bere dan Ibebere agar menghadiri pesta dimaksud pada 7 Februari mendatang di Sopo Godang HKBP Sidikalang pada pukul 10.00 Wib hingga selesai. Meraka dapat mendaftrakan diri pada komisaris-komisaris yang ada yakni di Sidikalang 12 komisaris untuk kec. Tigalingga Op. Melda Marpaung, Silima Pungga-pungga M Marpaung, Sumbul S. Hasibuan, Lae Parira H Marpaung, Siempat Nempu Induk N Marpaung, Siempat Nempu Hilir B Marpaung, Parbuluan Am Adre Marpaung dan Siempat Nempu Hulu B Marpaung.
Mereka yang telah mendaftarkan diri kepada komisaris pada hari H pesta akan diangkut dengan kendaraan dari komisaris. Sedang bagi pomparan yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi HP 081361618234 atau telepon 06127 7004104.
Adapun susunan panitia pesta Pomparan siaraja Marpaung tahun ini yakni Ketua Pdt E Marpaung, Sth, Sekretaris A. Sinaga,SE dan Bendahara Drs. B. Tambunan. Kepanitian ini dilengkapi dengan beberapa seksi-seksi. (R.07)

Pengguna Telepon Selular Mengeluh

Sidikalang-Dairi Pers : Tingginya tingkat permainan dari para pengelola operator telepon selular dalam mema-sarkan produknya cukup mem-bawa dampak buruk terhadap para pengguna telepon selular. Terbukti dengan turunnya tarif telepon dari beberapa operator selular membuat banyak ma-syarakat menjadi tertarik untuk membeli kartu perdana yang menawarkan berbagai fasilitas.
Belum lagi para pengguna telepon selular yang tertarik untuk menggunakan fasilitas tersebut sehingga dengan banyaknya para pengguna telepon selular yang online menyebabkan jaringan sibuk sehingga para pengguna tele-pon selular yang lain menjadi sulit untuk menghubungi atau-pun dihubungi. Seperti halnya iklan-iklan ditelevisi yang gencar promosi habis-habisan untuk memasarkan produknya.
T.Malau salah seorang pengguna telepon selular ketika berbincang-bincang dengan Dairi Pers menyebutkan bahwa masalah sulitnya untuk menghubungi ataupun dihubu-ngi terjadi setelah adanya perang tarif yang menyebab-kan para pengguna telepon selular menjadi korban. Malau mengatakan bahwa seharus-nya walaupun tarif telepon ditu-runkan tetapi pelayanan harus tetap dijaga. Jangan sampai kami pindah dengan mengguna-kan kartu prabayar yang lain, ujarnya.
Hendaknya para penyedia layanan telekomunikasi (pro-vider) tetap memperhatikan pelayanan sehingga para pengguna kartu tidak kecewa dan berpindah. Dan juga kepada para pengguna ponsel agar arif dan bijaksana dalam memilih kartu perdana.(TH)

Objek Wisata Silahisabungan Butuh Lampu Jalan

Silahisabungan-Dairi Pers: Objek Wisata Kecama-tan Silahisabungan, yang meru-pakan Objek wisata andalan Kabupaten Dairi, kini masih membutuhkan berbagai sarana untuk penunjang sarana kepari-wisataan, khususnya lampu penerangan jalan dan lainnya.
Pantauan Dairi Pers belum lama ini, bila malam hari, kecamatan Silahisabungan yang berlokasi ditepian Danau Toba itu nampak gelap gulita karena lampu penerangan jalan sangat minim.Padahal daerah itu adalah sumber daya listrik.Sebab di kecamatan itulah lokasi turbin proyek PLTA Renun.
Warga di daerah itu menga-takan, mereka iri melihat dae-rah tetangga seperti Tongging kecamatan Merek T.Karo yang berjarak sekitar 10 kilometer.Daerah Tongging sudah jauh lebih maju di sektor kepariwisataan.Daerah itu bila malam hari terang dan tidak lagi seperti daerah Silahisabu-ngan gelap,ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Dairi,Drs Parda-mean Silalahi di konfirmasi Dairi Pers mengakui hal tersebut.Bahwa Objek Wisata kecamatan Silahisabungan bila malam hari nampak gelap. Memang daerah itu sangat membutuhkan lampu penera-ngan jalan.
Dikatakan, royek PLTA Renun sebenarnya dapat berpartisipasi untuk daerah ini.Sebab kecamatan itulah lokasi turbin proyek raksasa PLTA Renun.Tetapi kita bukan hanya mengharapkan PLTA untuk membangun daerah itu khususnya untuk lampu penerangan jalan.Kita juga akan memikirkan hal itu. Karena keterbatasan dana, cepat atau lambat akan kita buat lampu penerangan jalan, ujarnya.
Berdasarkan data/doku-mentasi Dairi Pers, bahwa kecamatan Silahisabungan sudah terdaftar sebagai daerah Pariwisata pada Dinas Pariwi-sata tingkat I Sumatera Utara tahun 1976.Namun kelihatan-nya Pemkab Dairi, lamban membangun daerah itu kendati kecamatan ini merupakan andalan objek wisata kabupa-ten Dairi.
P.Silalahi,warga Desa Silalahi I mengatakan, untuk menjual suatu daerah Pariwi-sata, tidak boleh hanya meng-andalkan objek yang ada.Tanpa melakukan pembenahan kecil kemungkinan dapat di jual untuk menjadi income baru bagi pemerintah maupun bagi warga setempat.Memang dua tahun terakhir,Pemkab telah mulai kelihatan menaruh perhatian akan kecamatan Silahisabungan sebagai daerah Pariwisata.
Dikatakan, turis mancana negara yang datang ke daerah itu masih dapat di hitung dengan jari.Paling ada 10 orang dalam satu bulan,turis manca negara yang datang ke daerah ini.Itu di sebabkan daerah ini belum memiliki sarana kepariwisataan seperti tempat sholat,tempat istirahat dan lainnya, ujarnya.(R.01)

Pasar Sidikalang Dikerjakan PT WIKA

Sidikalang-Dairi Pers: Rencana pemkab Dairi untuk membangun pasar moder akan terwujud pada tahun 2008 ini. Dari tender proyek yang dilakukan PT WIKA Realy ditetapkan sebagai pemenang yang akan mengerjakan proyek tersbut. Demikian disebutkan Amister Lumbangaol PPK pembangunan pasar Modern Sidikalang Kamis (17/1) kepada Dairi Pers.
Disebutkan pihak pemenang tender pasar induk PT WIKA Realty bersama dinas PU Dairi Rabu telah meninjau pasar induk Sidikalang untuk melihat kapan pembangunan pasar Induk dimulai. Namun hingga kini belum dipastikan kapan pasar modern itu akan mulai dikerjakan pihak rekanan. Yang pasti mereka punya kontrak selama setahun untuk pembangunan fasilitas pasar modern itu, Ujar Amister.
Disebutkan PT WIKA merupakan persero yang terkenal dengan kemampauannya dalam bidang konstruksi. Mereka bertarap nasional yang sudah teruji dalam pemabnaguan berbagai fasilutas umum hingga pembuatan jalan layang. Dipastikan konstruksi pembangunan pasar modern Dairi ini akan selesai dikerjakan pada tahun ini juga.
Menurutnya kini tahap pembangunan pasar tersebut yakni tahap kordinasi bersama instansi terkait yakni Dinas PU Dairi, Dinas Pasar, Satpol PP serta LLAJ. Hal itu dilakukan sehingga nantinya saat proses pembangunan dimulai semua hal menyangkut konstruksi berjalan lancar. Entah sudah menjadi hukum alam kita tidak tahu namun sepertinya setiap pembangunan pasar selalu dihadapkan dengan masalah sosial dari pedagang. Untuk Dairi ini kita upayakan tidak terjadi dengan sosialisasi serta duduk bersama antara pemkab dan pedagang sehingga proses konstruksi berjalan lancar”, katanya.
Proses pembangunan pasar modern ini menurutnya akan dimulai setelah semua perma-salahan atau mungkin potonsi permasalahan sudah diselesai-kan secara musyawarah ber-sama pedagang. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghidari benturan sosial. Pokoknya pasar belum dibangun sebelum semua masalah sosial diselesai-kan secara musyawarah, sebutnya (R.07)

Mereka Memang Petani Handal

S.Nempu-Dairi Pers : Jika ditanya perjuangan hidup mungkin jawabannya adalah mereka petani yang tinggal di pelosok desa yang ada di Dairi. Berjalan kaki menuju perlada-ngan bahkan hingga puluhan kilometer sudah menjadi santapan sehari-hari buat mereka. Mereka harus bangun sepagi mungkin untuk berjalan kaki dan mulai bekerja sepagi mungkin menghindari sengatan matahari jika sudah siang.
Ini rutinitas mereka dan habitat yang setiap harinya digeluti. Membawa perbekalan/ logistik untuk kebutuhan di areal perladangan harus disertakan. Karena umumnya makan siang harus berada di ladang. Bukan itu saja anak-anak serta binatang peliharaan juga ikut diboyong. Namun bagi anak-anak yang sudah bersekolah biasanya berangkat ke sekolah.
Pemandangan seperti ini masih kerap ditemukan di semua desa yang ada di pelo-sok Dairi. Pada pagi hari dan sore hari ini akan terlihat dan menjadi pemandangan yang umum. Biasanya tempat memasak air yang terbuat dari kaleng (ceret) dibawa serta. Sesampai diareal pertanian biasanya langsung memasak air untuk kebutuhan minum. Anak-anak akan langsung bermain dan orang tua biasa-nya langsung bergegas menga-ngkat cangkul. Mereka baru berhenti jika mata hari sudah meninggi. Kala itu terik mata hari bisa membakar kulit dan cepat membuat lelah.
Ukuran terik matahari biasanya dijadikan jam. Masa ini digunakan untuk istirahat dan makan sinag sekaligus me-nyeduh teh kopi pada cangkir kaleng. Sambil bercengkrama membahas hal-hal ringan kopi mengucur hingga meninggalkan serbuk yang sudah basah. Bagi para suami biasanya serbuk ini dioleskan pada rokok dan dihisap. Konon rasanya semakin nikmat.
Ini rutinitas petani dan sore bergegas. Beberapa hasil per-tanian untuk kebutuhan dapur seperti sayur atau kayu bakar biasanya dimasukkan dalam kereta sorong. Ada juga yang menjinjingnya. Ritinitas ini hanya berhenti jika ada pesta keluarga dan juga hari minggu. Bagi kaum bapak sepulang dari ladang biasanya menyempat-kan diri meneguk satu dua gelas tuak. Konon minuman yang be-rasal dari pohon enau itu dapat melepas lelah dan membuat tidur lelap.
Mereka tidak biasa dengan cerita ikan laut yang ada hanya ikan kering dan ikan asin. Untuk ke pasar paling sekali seminggu. Terkadang sekali dalam dua minggu. Pola hidup ini jauh berbeda dengan masyarakat perkotaan yang setiap paginya hanya duduk diteras rumah menunggu penjual ikan sayur yang muncul.
Mungkin ini bisa disebut potret petani Dairi yang masih miskin dan hidup dalam kesederhanaan. Namun inilah suatu nikmat hidup yang tak bis dinilai dengan uang. Mereka tak pernah khawatir tidur karena takut korupsinya terbongkar. Mereka juga tak khawatir terlibat KKN. Hidup sederhana itu mungkin menjadi dambaan banyak orang yang sudah bosan dengan pola hidup kepal-suan penuh dengan kebohongan.
Kita pantas belajar kepada mereka karena hanya mema-kan yang memang benar-benar haknya. Konon negeri ini terpuruk karena suka memakan yang bukan hasil keringatnya sendiri. Hidup penuh khawatir dan ketakutan selalu menyertai. Namun petani ini memang handal. Kerja keras dan hanya tahu bertani, menjual dan uang-nnya digunakan untuk kebutu-han sehari-hari. Sederhana memang (R.07)

Menjadikan Silalahi “Ancolnya” Dairi


Sidikalang-Dairi Pers: Ancol saat perayaan tahun baru dapat mengutip hingga ratusan juta rupiah dari restribusi masuk. Semua itu dapat terjadi karena fasilitas dan sadar wisata masyarakat yang tinggi.Upaya menjadikan pantai Silalahi layaknya ancolnya Dairi taun 2008 akan dimulai dengan membenahi fasilitas dan semua pendukung untuk rileks. Obyek wisata ini ternyata sangat potensial kendati baru tahun ini pemkab Dairi konsen untuk membenahi wisata bahari Dairi itu.
Kadis kebudayaan, Perhubungan dan Pariwisata Dairi Drs. Pardamean Silalahi menyebutkan berbagai program tahun 2008 akan dialokasikan untuk obyek wisata ini. Program dimaksud yakni pengadaan kapal pesiar yang akan bersandar di dermaga pantai Silalahi. Kapal ini nantinya akan dapat digunakan pelancong untuk menikmati wisata bahari Silalahi dan disewakan untuk umum.
Disamping itu disebutkan tahun ini juga direncanakan akan ada armada khusus dinas pariwisata Dairi yang dapat digunakan pelancong yang beroperasi dari Sidikalang hingga Silalahi. Dikatakan selama ini untuk menjangkau obyek wisata yang satu ini masih agak sulit karena tidak tersedianya kendaran pariwisa-ta yang beroperasi ke daerah itu. Namun demikian menurut-nya kendaraan dimaksud tengah diusahakan didatangkan dari bantuan pusat.
Tahun ini juga Pardamean menyebutkan kalau akan ada reklamasi pantai. Yakni upaya perluasan pantai yang dapat digunakan sebagai tempat wisata dan berenang. Pantai silalahi pada umumnya hanya beberapa meter yang landai dan selanjutnya langsung pantai dalam. Dengan reklamasi ini maka diupayakan sekitar 8 meter pantai Silalahi akan ditimbun dengan pasir untuk mengurangi kedalaman pantai.
Reklamasi ini akan dapat digunakan sebagai sarana rekreasi khususnya mandi dan berenang. Namun demikian menurutnya program ini tengah diteliti para ahli untuk menentukan biaya dan pajang pantai yang dapat direklamasi. Dikatakan dana yang tersedia sekitar Rp. 600 juta yang bersumber dari tingkat I sumut.
Dalam program reklamasi ini juga disebutkan akan diadakan pembenahan pantai dengan penanaman pohon pada pinggir pantai. Program ini untuk menyejukkan pinggir pantai sehingga dapat digunakan dalam pariwisata. Kita akan membeanahi obyek wisata ini tahun 2008. Kerena rencana pemkab TWI masih sektor utama dan perhatian Silalahi juga tidak kalah pentingnya. Ini cukup potensial apalagi jika TWI dan pantai Silalahi dijadikan paket wisata. Maka dapat dipastikan penerimaan lewat restribusi masuk obyek wisata juga akan meningkat, ujar Pardamean.
Diakui menjadikan satu obyek wisata menjadi layak jual tidaklah mudah. Namun harus melibatkan semua pihak. Namun yang menjadi kunci utama yakni peran serta masyarakat sekitar obyek wisata bisa menerima wisata itu sendiri. Tanpa itu terjadi menurutnya semua program pemerintah akan gagal. “untuk silalahi sebenarnya masyarakat harus menyadari bahwa dengan pariwisata meraka dapat makmur. Namun memang untuk merubah kebiasaan seperti petani bawang dan nelayan tradisional masih membutuhkan waktu dan sosialisasi. Namun saya yakin ini akan dapat terwujud. Sekarang saja cara berfikir masyarakat daerah itu sudah mulai menerima perubahan” ungkap Silalahi.
Sementara itu pantauan Dairi Pers pada saat tahun baru lalu ribuan warga memadati obyek wisata ini. Mereka umumnya warga Dairi yang ingin menikmati indahnya pantai. Jalan menuju Silalahi yang sudah hotmix tersebut semakin mendukung pariwisata Silalahi. Kondisi jalan yang rusak semasa pembangunan PLTA Renun membuat wisatawan lokal yang berkujung ke daerah ini enggan..
Pardamean menyebutkan dengan pembenahan obyek ini maka diyakini akan muncul lagi satu obyek wisata di Dairi yang dapat menarik PAD. Kendati tidak semudah membalik telapak tangan namun pihaknya optimis obyek wisata ini akan maju dan berkembang. Hanya permasalahannya masyarakat harus bisa menerima perubahan. Pardamean menyebutkan dengan pembenahan obyek ini maka diyakini akan muncul lagi satu obyek wisata di Dairi yang dapat menarik PAD.. Bertahan pada sektor pertanian untuk masyarakat Silalahi tidak terlalu menjanjikan lagi karena kondisi pertanian 50 tahun silam sudah jauh berbeda dengan kenyataan sekarang, Ujar Silalahi. (R.07)

Laka Lantas Di Dairi 39 Tewas 52 Luka Berat "Kebanyakan Akibat Minum Alkohol"

Sidikalang-Dairi Pers: Kasus kecelakaan lalulintas (laka lantas) di jajaran hukum Polres Dairi, tahun 2007 mengalami peningkatan di bandingkan dengan tahun 2006. Dalam penelitian sejumlah laka lantas itu, 50 persen diantaranya terjadi akibat minum alkohol.Hal tersebut di jelaskan Kasat Lantas Polres Dairi, AKP Sawangin.M kepada Dairi Pers belum lama ini.
AKP.Sawangin.M. menguraikan, tahun 2007 sebanyak 83 kasus laka lantas di jajaran hukum Polres Dairi, mengakibatkan 39 orang tewas,luka berat 52,luka ringan 82 dan kerugian materi Rp 267.650.000.Sedangkan tahun 2006 sebanyak 67 kasus laka lantas,mengakibatkan 30 orang meninggal,28 luka berat,30 luka ringan dan kerugian materi Rp 118.350.000.
Sedangkan kenderaan yang di tindak (tilang) tahun 2007, sebanyak 50.47 dengan jumlah materialnya sebanyak Rp 58.597.500. Tahun 2006 kenderaan yang di tilang sebanyak 3.358 dengan materialnya Rp 43.305.500. Uang dari hasil tilang tersebut di setorkan ke kas negara melalui pengadilan,ujarnya.
Dikatakan,faktor meningkatnya jumlah kasus laka lantas tahun 2007 di bandingkan tahun 2006 di Dairi, 50 % akibat pengaruh minuman alkohol.Sedangkan 50 % lagi akibat pertambahan jumlah kenderaan yang sangat menonjol termasuk kurangnya rambu rambu lalulintas.Rambu rambu lalulintas itu sangat perlu karena dapat berfungsi sebagai pengganti Polisi.Sementara pelebaran badan jalan sangat minim,ujarnya.
Ketika ditanya dengan cara apa yang hendak di lakukan Polres Dairi,untuk menekan jumlah angka laka lantas, AKP.Sawangin mengatakan, tahun 2008 akan di upayakan menekan angka itu dengan cara melakukan Dikmas dan penyuluhan termasuk kepada pelajar SMP dan SMA sedera-jat hingga ke kecamatan ,ujarnya.(R.01)

Kepala UPT Dikdas Dilantik Tanpa Dilengkapi Fasilitas Kantor

Sidikalang-Dairi Pers: Umumnya kepala Unit Pelak-sana Tehnis (UPT) Dikdas Kabupaten Dairi, yang dilantik menjadi eselon IV tiga bula lalu mengeluh karena tidak dilengkapi dengan fasilitas terutama kantor.Para kepala UPT saat ini masih banyak tidak jelas dimana tempat kantornya.
Salah seorang kepala UPT kepada Dairi Pers mengata-kan, sangat mengharapkan perhatian Pemkab Dairi, agar segera memfasilitasi UPT .Sebab tugas tugas yang di bebankan pemerintah harus di jalankan.Yang jelas kami saat ini bagai burung tanpa sangkar, ujar salah seorang kepala UPT.
Sementara kepala UPT Dikdas kecamatan Sidikalang, K.Tumanggor di hubungi Dairi Pers, Sabtu (19/1) mengakui bahwa umumnya kepala UPT di Kabupaten Dairi, belum memiliki kantor khusus. Semen-tara kantor UPT kecamatan Sidikalang yang berlokasi di SD Simpang Salak, masih merupa-kan pinjam pakai. Adapun di kantor ini meja dan kursi, itu merupakan partisipasi rekan rekan, ujarnya.
Yang paling merepotkan adalah administrasi.Surat surat yang hendak di kerjakan harus di rental.Sebab kantor itu belum di lengkapi dengan komputer.Mudah mudahan tahun ini Pemkab Dairi, dapat memfasilitasi kantor UPT, ujarnya.
Sementara pantauan Dairi Pers di berbagai kecamatan, sejak dilantiknya kepala UPT di setiap kecamatan, masih banyak diantara UPT tersebut luntang lanting karena belum memiliki kantor khusus.Namun kebanyakan di antara mereka, meminjam perumahan guru SD di daerah masing masing.
Berdasarkan fakta ini Pem-kab Dairi belum sepenuhnya menaruh perhatian serius un-tuk pendidikan terutama wajib belajar sembilan tahun. Karena sektor pendidikan yang diu-tamakan Pemkab Dairi masih jauh dari yang diharapkan se-perti hal diatas fasilitas unit pelaksana tekhnis Dikdas belum difasili-tasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjalankan roda pendidikan. (R.01)

Jika Mau Jujur Dana Pengairan Harus Tinggi

Sidikalang-Dairi Pers : Kabid Pengairan Dinas PU Dairi Nelson Sitinjak mengatakan jika memang pemkab Dairi menargetkan sektor pertanian maka dana rehabiltasi pengairan di Dairi harus tinggi. Namun kenyatannnya dana untuk bidang itu tergolong rendah. Demikian diungkapkanya saat dikonfirmasi Dairi Pers Rabu (127/1) diruang kerjanya.
Dikatakan visi dan msisi Dairi sudah pasti pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya harus disikapi semua pengambil kebijakan untuk mengistimewakan sektor pertanian. Termasuk diantara pembenahan sarana dan prasaran pengairan untuk persawahan penduduk. Namun kenyataan pada tahun 2007 silam dana yang ada pada bidang tersebut dibawah Rp. 1 Milliar.
Nelson mengatakan untuk tahun ini belum mengetahui jumlah dana yang dialokasikan APBD Dairi untuk bidangnya karena pihaknya baru diangkat pada jabatan tersebut. Namun dikatakan sebaiknya perhatian dana untuk bidang itu harus prioritas.
Dikatakan untuk masyarakat Dairi pertanian khususnya persawahan sudah membudaya. Dan saluran persawahan di daerah ini seharusnya setiap tahunnya harus direhabilitasi. Ini suatu keharusan jika kita memang konsen pada sektor pertanian. Terlebih Dairi sebagai salah satu penghasil padi. Otomatis saluran irigasi harus menjadi perhatian. Ini harus dimanifestasikan dengan penambahan anggran proyek untuk perbaikan saluran pengairan.Kendati demikian menurutnya semua hal kembali pada pinpinan dan kebijakan pemkab.
Pengairan Pertanian
Sementara itu pantauan Dairi pers dalam tahun 2007 proyek rehabilitasi saluran irigansi dikerjakan dinas pertanian Dairi. Proyek yang sebenarnya menjadi tanggung jawab instansi teknis PU tersebut setahu bagaimana dialokasikan pada anggaran dinas pertanian. Dinas pertanian yang seharusnya mengurus peningkatan produksi pertanian dengan tehnologi pertanian justru dibebankan mengurusi teknis bangunan saluran iriagasi. Kendati berkordinasi dengan dinas PU namun jelas proyek ini diduga berkaitan dengan kepentingan.
Paling aneh sebelumnya proyek serupa dikerjakan PU Dairi namun dirubah dan diuji coba ke istansi lainnya.(R.07)

Hasil Ujian CPNS Dairi Diumumkan 29 Januari


Sidikalang-Dairi Pers : Sebanyak 1882 peserta ujian CPNS Dairi formasi tahun 2007 melaksanakan ujian disejumlah sekolah yang ada di kota Sidikalang Rabu (17/1). Mereka bersaing untuk memperebutkan 57 kursi. Ujian yang berlangsung dengan lancar tanpa gangguan itu hasilnya akan diumumkan 29 Januari mendatang. Demikian Kepala BKD Dairi Sebastianus Tinambunan, SH disela-sela kunjungan pemantauannya di SMPN 1 Sidikalang.
Ujian CPNS Dairi formasi tahun ini dirasakan cukup keat karena diperkirakan hanya 0,03 % saja daya tampung dibanding dengan jumlah pendaftar. Ujian tersebut berlangsung lancar dan semua peserta hadir untuk mengikuti ujian. Sekolah yang digunakan untuk test CPNS ini yakni SMK N 1 Sidikalang, SMP N 1 Sidikalang, SMA Bu-kit Cahaya Sidikalang, SMA Negeri 1 serta SMPN 2 Sidikalang.
Kepala BKD Dairi menyebutkan soal ujian yang dibagikan kepada peserta dibuat puskom USU serta pemkab Dairi. Soal sehari sebelum ujian telah tiba di Dairi dan diamankan di kantor Bupati Dairi di Sidikalang. “ Kita pastikan soal masih utuh dan dilak untuk menjaga kerahasiannya, Ujar Sebastinaus.
Disebutkan jumlah soal untuk ujian itu sebanyak 100 soal dengan waktu 2 jam sedang materi ujian sama sekali tidak diketahui karena murni dibuat secara tertutup oleh USU. Selanjutnya LKJ (lemba-ran jawaban) dikumpul beserta soalnya. LKJ dibawa untuk diperiksa komputer ke USU sedang soal dikumpul kembali untuk dibakar dan dimusnahkan. Hal ini untuk menjaga kerahasiannya, tambah Sebastianus.
Sementara itu ujian yang berlangsung disejumlah tempat itu berjalan lancar. Kota Sidikalang sejak pukul 07.00 Wib sudah ramai dengan peserta dengan potongan papan ujian ditangan. Umumnya mereka penduduk dari luar Dairi. Mereka memilih cepat keluar untuk mengetahui lokasi ujian dan tempat duduk dimana mereka melaksanakan ujian.
Sementara beberapa sekolah yang digunakan sebagai lokasi ujian hari itu terpaksa diliburkan. Namun beberapa guru sekolah juga diikutkan sebagai pengawas jalannya ujian CPNS. Ujian kali ini sedikit mengalami gangguan karena aliran listrik dari PLN padam sehingga panitia terpaksa menggunakan lonceng atau pengeras suara seadanya untuk memberitahukan waktu ujian.
Tak Ada Gunanya Mengurus
Sementara itu di SMPN 1 Sidikalang kepala BKD Dairi Sebastianus Tinambunan,SH kepada sejumlah peserta menyebutkan tidak ada gunanya mengurus seperti yang diisukan beberapa oknum. Itu tidak benar karena yang kita lakukan murni penilaian berdasarkan hasil rekapitulasi komputer. Kalau anda memang pintar dan mampu menjawab pertanyaan maka akan lulus, Ujar Sebastianus tegas.
Untung
Sementara itu praktis semua hotel dan penginapan di Sidikalang sehari jelang ujian CPNS padat dengan peserta. Banyak juga diantara peserta yang tidak mendapat penginapan dan tidur di rumah-rumah sanak familinya. Rumah makan dan sarana transportasi juga mendapat untung dengan ujian CPNS ini. Jika pada hari-hari biasa angka hunian hotel di Sidikalang mungkin sekitar 50 % saja. Namun malam jelang ujian penuh 100 % . semua kamar terjual dan dihuni para peserta ujian.
Beberapa peserta saat ditanya Dairi Pers mengakui tidak terlalu berharap akan hasilnya karena sistim yang ada sekarang adalah wewenang kepala daerah. Kendati pihaknya mengakui tidak punya jaringan dan uang. Namun keikutsertannya hanya semacam “judi” saja semoga komputer yang memeriksa hasil ujiannya lupa dan memenangkannya masuk dalam daftar CPNS. (R.07)

Jangan Membanggakan Pertanian Silalahi Lagi

Sidikalang-Dairi Pers : Kadis Perhubungan, Pariwisata dan kebudayaan Dairi Drs. Pardamean Silalahi menyebut-kan pola dan kesuburan tanah Silalahi lima puluh tahun silam dengan kini sudah jauh berbeda. Untuk itu warga Silahi Sabu-ngan harus bangkit bukan menggantungkan hidupnya semata dengan sektor pertanian. Hal tersebut disampikan Drs. Pardamean Silalahi putera kelahiran daerah itu kepada Dairi Pers minggu lalu.
Disebutkan Silalahi , menghidupan pariwisata jauh lebih menjanjikan dibanding jika mempertahankan pola pertanian lama yakni bawang dan tanaman padi. Demikian juga dengan menjadi nelayan tradisional. “ kondisi semua hal sudah berubah, kesuburan sudah berkurang, penyakit tanaman serta ikan dipantai yang sudah mulai berkurang. Ini sebuah pertanda warga Silalahi harus merubah cara berfikir dan mengembangkan pariwisata daerah ini yang masih sangat potensial, Katanya.
Pariwisata daerah ini masih sangat potensial dan memang layak jual. Pantai silalahi yang masih relatif bebas polusi itu merupakan suatu alternatif pilihan pelancong ketika pantai-pantai lainnya diseputaran danau toba sudah mulai terkontaminasi polusi. Namun pantai Silalahi masih asri terlebih pantai sekitar Binangara.
Jika terus mempertahankan pola pertanian tradisonal seperti 50 tahun silam maka akan sulit masyarakat setempat bisa bersaing. Menurutnya tidaklah sulit mengangkat perekonomian daerah ini asal warganya mau terbuka menerima perubahan yakni menjadi pelaku pariwisata.
Banyak hal yang dapat dikerjakan warga seperti menyewakan alat-alat rekreasi seperti ban dalam mobil, sepeda air, sampan yang dapat digunakan turis. Namun ini belum terpikirkan. Sampan masih hanya digunakan nelayan tradisional. Belum lagi beberapa potensi daerah ini yang memang gudangnya pariwisata. Salah satu obyek yang layak sebenarnya animo pelancong menangkap ikan pora-pora dengan menggunakan jaring. Jika saja ada warga yang menyewakan jaring utuk menangkap ikan kecil itu tentu penghasilan biasa lebih besar dibanging menjadi pengumpul ikan pora-pora.
Demikian juga misalnya sepanjang pinggir pantai jika masyarakat mau saja menyewakan tikar lengkap dengan tempat panggangan ikan maka ini dapat menjadi mata pencaharian yang baru bagi mereka.
Pokoknya pingir pantai serta sungai yang mengalir hingga pinggir pantai merupakan uang . Namun harus jeli dan mampu memnbaca keinginan pengun-jung, Kata Pardamean. (R.07)

Jalan Karing Ke Banjar Toba Butuh Perhatian

Sidikalang-Dairi Pers : Kondisi jalan Karing menuju desa Banjar Toba butuh perhatian. Ketika reporter Dairi pers melewati daerah ini, jalan sepanjang 500 meter belum pernah tersentuh akan pemba-ngunan. Sehingga ketika hujan turun kondisi jalan menjadi licin. Jalan yang belum pernah ters-entuh dari pembangunan yang disebut dengan pengerasan ataupun pengaspalan menjadi suatu kebutuhan yang perlu untuk segera dinikmati.
Jalan yang merupakan penghubung antara kedua desa itu merupakan suatu hal yang penting. Karena sebagai pintu penghubung bagi penduduk desa yang ingin membawa hasil dari pertaniannya. Salah seo-rang penduduk yang dijumpai Dairi Pers bermarga Sihombi-ng mengatakan bahwa mereka sangat kesulitan jika hujan su-dah turun, jalan menjadi becek dan kendaraan roda dua mau-pun roda empat jika melewati-nya harus ekstra hati-hati kalau tidak ingin tergelincir.
Hendaknya pemerintah daerah melalui instansi terkait dapat memperhatikan kondisi jalan ini mengingat akan kebu-tuhan dari masyarakat terlebih kedua desa tersebut untuk me-makainya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah itu.(TH/AP)

Hasil Ujian CPNS Dairi Diumumkan 29 Januari

Sidikalang-Dairi Pers : Sebanyak 1882 peserta ujian CPNS Dairi formasi tahun 2007 melaksanakan ujian disejumlah sekolah yang ada di kota Sidikalang Rabu (17/1). Mereka bersaing untuk memperebutkan 57 kursi. Ujian yang berlangsung dengan lancar tanpa gangguan itu hasilnya akan diumumkan 29 Januari mendatang. Demikian Kepala BKD Dairi Sebastianus Tinambunan, SH disela-sela kunjungan pemantauannya di SMPN 1 Sidikalang.
Ujian CPNS Dairi formasi tahun ini dirasakan cukup keat karena diperkirakan hanya 0,03 % saja daya tampung dibanding dengan jumlah pendaftar. Ujian tersebut berlangsung lancar dan semua peserta hadir untuk mengikuti ujian. Sekolah yang digunakan untuk test CPNS ini yakni SMK N 1 Sidikalang, SMP N 1 Sidikalang, SMA Bu-kit Cahaya Sidikalang, SMA Negeri 1 serta SMPN 2 Sidikalang.
Kepala BKD Dairi menyebutkan soal ujian yang dibagikan kepada peserta dibuat puskom USU serta pemkab Dairi. Soal sehari sebelum ujian telah tiba di Dairi dan diamankan di kantor Bupati Dairi di Sidikalang. “ Kita pastikan soal masih utuh dan dilak untuk menjaga kerahasiannya, Ujar Sebastinaus.
Disebutkan jumlah soal untuk ujian itu sebanyak 100 soal dengan waktu 2 jam sedang materi ujian sama sekali tidak diketahui karena murni dibuat secara tertutup oleh USU. Selanjutnya LKJ (lemba-ran jawaban) dikumpul beserta soalnya. LKJ dibawa untuk diperiksa komputer ke USU sedang soal dikumpul kembali untuk dibakar dan dimusnahkan. Hal ini untuk menjaga kerahasiannya, tambah Sebastianus.
Sementara itu ujian yang berlangsung disejumlah tempat itu berjalan lancar. Kota Sidikalang sejak pukul 07.00 Wib sudah ramai dengan peserta dengan potongan papan ujian ditangan. Umumnya mereka penduduk dari luar Dairi. Mereka memilih cepat keluar untuk mengetahui lokasi ujian dan tempat duduk dimana mereka melaksanakan ujian.
Sementara beberapa sekolah yang digunakan sebagai lokasi ujian hari itu terpaksa diliburkan. Namun beberapa guru sekolah juga diikutkan sebagai pengawas jalannya ujian CPNS. Ujian kali ini sedikit mengalami gangguan karena aliran listrik dari PLN padam sehingga panitia terpaksa menggunakan lonceng atau pengeras suara seadanya untuk memberitahukan waktu ujian.
Tak Ada Gunanya Mengurus
Sementara itu di SMPN 1 Sidikalang kepala BKD Dairi Sebastianus Tinambunan,SH kepada sejumlah peserta menyebutkan tidak ada gunanya mengurus seperti yang diisukan beberapa oknum. Itu tidak benar karena yang kita lakukan murni penilaian berdasarkan hasil rekapitulasi komputer. Kalau anda memang pintar dan mampu menjawab pertanyaan maka akan lulus, Ujar Sebastianus tegas.
Untung
Sementara itu praktis semua hotel dan penginapan di Sidikalang sehari jelang ujian CPNS padat dengan peserta. Banyak juga diantara peserta yang tidak mendapat penginapan dan tidur di rumah-rumah sanak familinya. Rumah makan dan sarana transportasi juga mendapat untung dengan ujian CPNS ini. Jika pada hari-hari biasa angka hunian hotel di Sidikalang mungkin sekitar 50 % saja. Namun malam jelang ujian penuh 100 % . semua kamar terjual dan dihuni para peserta ujian.
Beberapa peserta saat ditanya Dairi Pers mengakui tidak terlalu berharap akan hasilnya karena sistim yang ada sekarang adalah wewenang kepala daerah. Kendati pihaknya mengakui tidak punya jaringan dan uang. Namun keikutsertannya hanya semacam “judi” saja semoga komputer yang memeriksa hasil ujiannya lupa dan memenangkannya masuk dalam daftar CPNS. (R.07)

Harga Semen Menurun Rp 20.000/Zak Diduga Spekulasi Pedagang

Sidikalang-Dairi Pers: Memasuki Minggu ketiga Januari, harga semen di pasar Sidikalang Dairi, mengalami penurunan dari Rp 75.000/zak menjadi Rp 55.000/zak ukuran 50 kilogram. Sedangkan ukuran 40 Kg dari Rp 70.000 turun menjadi Rp 45.000/zak. Penurunan harga itu menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat terutama bagi kalangan reka-nan yang telah selesai mengerjakan proyek pemerintah.
Penurunan harga itu diduga merupakan spekulasi pedagang.Sebab harga semen pada pertengahan Nopember 2007, naik secara menggila dari harga Rp 42.000/zak menjadi Rp 75.000/zak ukuran 50 kilogram.Namun setelah memasuki Minggu ketiga Januari 2008, harga menurun secara drastis menjadi Rp 55.000/zak.
Naiknya harga semen di pasar Sidikalang menjelang akhir tahun lalu, membuat rekanan jantungan dan pusing tujuh keliling.Sebab rekanan sedang giat giatnya mengerjakan proyek pemerintah.
Salah seorang rekanan marga Marpaung kepada Dairi Pers, Kamis (18/1) mengatakan naiknya harga semen dan bahan bangunan lainnya seperti besi dan aspal tahun lalu, umumnya rekanan sedang mengerjakan proyek.Akibat kenaikan harga itu banyak rekanan mengeluh karena tidak beruntung dari hasil pekerjaan proyeknya.Tetapi setelah semua proyek selesai di kerjakan, harga semen dan bahan bangunan lainnya kembali menurun.
Marpaung mengatakan, dalam plafon proyek yang di kerjakannya harga semen masih stabil yakni Rp 42.000/zakTetapi setelah proyek mulai di kerjakan, harga semen mulai bergerak naik secara perlahan lahan hingga menjadi Rp 75.000/zak.Bukan hanya saya yang mengeluh. Umumnya rekanan di Dairi mengeluhkan ke adaan itu, ujarnya.
Dikatakan, selain harga semen yang naik secara menggila, juga harga aspal mengalami kenaikan harga mencapai 30 persen.Padahal dalam plafon, harga aspal Rp 700.000/drum.Namun setelah proyek mulai di kerjakan, harga aspal menjadi Rp 1 juta/drum.Tetapi setelah semua proyek selesai di kerjakan rekanan, harga bahan bangunan itu kembali menurun.Ini besar dugaan ak-an permainan para pedagang, ujarnya.
Pantauan Dairi Pers di beberapa pedagang bahan bangunan yang ada di Sidikalang seperti toko Semangat, bahwa harga semen menjadi Rp 55.000/zak.Begitu juga dengan bahan bangunan lainnya juga mengalami penurunan harga. Beberapa rekanan mengharapkan, agar untuk proyek tahun 2008, pemerintah (instansi terkait) dapat mengawasi harga bahan bangunan.(R.01)

Dua Tahun Permohonan Warga Belum Mendapat Tanggapan

Tigalingga-Dairi Pers: Sebanyak lebih kurang 225 Rumah Tangga (RT) warga Desa Tapuk Kite Batugugun kecamatan Tigalingga Kab. Dairi, dua tahun lalu membuat surat permohonan kepada Pemkab untuk mendapatkan proyek air minum, namun hing-ga sekarang belum mendapat tanggapan.
Beberapa tokoh warga Desa itu diantaranya, P.Silaban dan K.Tarigan kepada Dairi Pers mengatakan, mereka dua tahun lalu melayangkan surat permohonan untuk mendapat-kan proyek sarana air bersih. Surat itu langsung di tujukan kepada Bupati dan tembusan kepada Dinas terkait, termasuk Bappeda,Dinas PU dan PDAM Tirta Nciho Sidikalang. Namun hingga sekarang belum mendapat tanggapan,ujarnya.
Dikatakan, warga Desa ini sangat sulit mendapatkan air minum.Bila musim kemarau mereka harus pergi jauh seperti ke Desa Tupak Raja dan Ram-baserit untuk mendapatkan air minum, dengan jarak sekitar 2 kilometer.Lumayan kalau warga memiliki sepeda motor. Kalau jalan kaki sampai 2 KM memikul satu jerigen air, kan capeknya tidak tanggung.Jadi kalau di daerah kami ini, lebih sulit mendapatkan air dari pada mendapatkan beras, ujarnya.
Memang di Desa ini ada sungai Laurenun yang berjarak hanya 200 meter.Tetapi jalan ke sungai itu cukup terjal dengan jalan setapak dan licin.Selain itu warga Desa ini hampir semua trauma melihat air sungai yang cukup deras dan termasuk buas.Sebab warga sudah banyak mati hanyut terbawa arus air saat mengambil air untuk keperluan sehari hari.Salah satu diantara korban yang masih gadis Br Samosir, hanyut sepuluh tahun lalu, hingga sekarang mayatnya tidak dapat di temukan.
Yang paling meyedihkan bila anak usia SD pergi ke sungai untuk mengambil air, perasaan tidak enak sebelum si aak tiba di rumah.Sebab jalan ke sungai ini hanya setapak, terjal dan licin, ujaarnya.
Salah seorang tokoh masya-rakat lainnya yang juga anggota DPRD Dairi,B.Marpaung di konfirmasi Dairi Pers menga-kui, bahwa warga Desa ini sangat kesulitan mendapat air bersih.Beberapa tahun lalu, memang pemerintah telah membangun sarana air bersih yang bersumber dari Desa Gunung Sitember.Tetapi tidak seberapa lama kemudian air macet hingga kii telah putus total. Terputusnya air tersebut di duga karena ada di antara pipa yang tumpat.Mencari pipa yang tumpat sangat sulit karena panjangnya mencapai 3 kilo-meter, ujarnya.(R.01)

Dua Tahun Permohonan Warga Belum Mendapat Tanggapan

Tigalingga-Dairi Pers: Sebanyak lebih kurang 225 Rumah Tangga (RT) warga Desa Tapuk Kite Batugugun kecamatan Tigalingga Kab. Dairi, dua tahun lalu membuat surat permohonan kepada Pemkab untuk mendapatkan proyek air minum, namun hing-ga sekarang belum mendapat tanggapan.
Beberapa tokoh warga Desa itu diantaranya, P.Silaban dan K.Tarigan kepada Dairi Pers mengatakan, mereka dua tahun lalu melayangkan surat permohonan untuk mendapat-kan proyek sarana air bersih. Surat itu langsung di tujukan kepada Bupati dan tembusan kepada Dinas terkait, termasuk Bappeda,Dinas PU dan PDAM Tirta Nciho Sidikalang. Namun hingga sekarang belum mendapat tanggapan,ujarnya.
Dikatakan, warga Desa ini sangat sulit mendapatkan air minum.Bila musim kemarau mereka harus pergi jauh seperti ke Desa Tupak Raja dan Ram-baserit untuk mendapatkan air minum, dengan jarak sekitar 2 kilometer.Lumayan kalau warga memiliki sepeda motor. Kalau jalan kaki sampai 2 KM memikul satu jerigen air, kan capeknya tidak tanggung.Jadi kalau di daerah kami ini, lebih sulit mendapatkan air dari pada mendapatkan beras, ujarnya.
Memang di Desa ini ada sungai Laurenun yang berjarak hanya 200 meter.Tetapi jalan ke sungai itu cukup terjal dengan jalan setapak dan licin.Selain itu warga Desa ini hampir semua trauma melihat air sungai yang cukup deras dan termasuk buas.Sebab warga sudah banyak mati hanyut terbawa arus air saat mengambil air untuk keperluan sehari hari.Salah satu diantara korban yang masih gadis Br Samosir, hanyut sepuluh tahun lalu, hingga sekarang mayatnya tidak dapat di temukan.
Yang paling meyedihkan bila anak usia SD pergi ke sungai untuk mengambil air, perasaan tidak enak sebelum si aak tiba di rumah.Sebab jalan ke sungai ini hanya setapak, terjal dan licin, ujaarnya.
Salah seorang tokoh masya-rakat lainnya yang juga anggota DPRD Dairi,B.Marpaung di konfirmasi Dairi Pers menga-kui, bahwa warga Desa ini sangat kesulitan mendapat air bersih.Beberapa tahun lalu, memang pemerintah telah membangun sarana air bersih yang bersumber dari Desa Gunung Sitember.Tetapi tidak seberapa lama kemudian air macet hingga kii telah putus total. Terputusnya air tersebut di duga karena ada di antara pipa yang tumpat.Mencari pipa yang tumpat sangat sulit karena panjangnya mencapai 3 kilo-meter, ujarnya.(R.01)

Bidang LH Distam Dairi Seakan Mati

Sidikalang-Dairi Pers: Adanya pendapat awal bahwa bidang lingkungan hidup tidak bisa seatap dengan pertamba-ngan agaknya benar. Pemkab Dairi yang menggabungkan dua bidang ini dalam satu dinas pertambangan dan lingkungan hidup berbuntut seakan bidang lingkungan hidup pada dinas ini mati. Perbedaan visi yakni pertambangan takkan berhenti sebelum bumi luluh lantak sedang lingkungan hidup cenderung mempertahankan alamiahnya.
Agaknya dua visi yang berbeda ini membuat salah satu bidang pada dinas ini lumpuh. Kabid Lingkungan Hidup Dinas Pertambangan Dairi (Distam) Ir. J. Simarmata yang dikonfrimasi Dairi Pers Senin (13/1) di ruang kerjanya mengakui kalau bidang yang dikelolanya itu tidak bisa berfungsi maksimal. Bukan karena kurang obyek pekerjaan namun lebih dikarenakan ba-nyak faktor. Salah satunya per-bedaan visi dengan pertam-bangan.
Banyak yang dapat diker-jakan misalnya UKL/UPL (Upaya Pengelolan Lingkun-gan Hidup) dimana semua hal aktivitas manusia berhubungan dengan lingkungan. Untuk kota sidikalang misalnya doorsmer, pencucian mobil, kedai, rumah makan dan tempat lainnya . Semua hal berhubungan dengan lingkungan hidup. Demikian juga petani swah yangmernggunakan pestisiada serta pupuk. Artinya semua hal aktivitas berhubungan dengan lingkungan hidup. Namun demikian hingga kini belum semua hal dapat dilakukan karena berbagai kendala, ujar Simarmata.
Disamping perbedaan visi diakui untuk program bidang ini belum mendapat respon sepe-nuhnya baik intern maupun lintas dinas. Masalahnya masih dirasakan arogansi eselon. Artinya jika eselon III konsul-tasi dengan eselon diatasnya masih melihat jabatanya bukan melihat apa yang dibahas. Disamping itu bidang ini hanya mempunyai staf 6 orang . Suatu hal yang mustahil hanya 6 orang mengurus masalah LH dalam satu kabupaten, Kata Simarmata.
Dikatakan banyak hal sebenarnya yang dapat diker-jakan bidang ini seoperti halnya pembuangan sampah RSU misalnya. Harus diteliti Amdal-nya. Salah satu peraturan pemerintah menyebutkan sampah rumah sakit tidak bisa dibuang pada TPA karena sampah rumah sakit masuk kategori BBB (Bahan Berbahaya Beracun). Jadi kita bukan tidak berupaya dan membuat program namun kita terbentur dengan berbagai permasalahan, tambahnya.
Hal ini menurutnya mem-buat bidang LH tak berfungsi maksimal. Dikatakan jika konsen terhadap masalah LH sebaiknya bidang ini berdiri sendiri atau digabungkan dengan bidang lain. Misalnya LH dan kebersihan. Dengan demikian menurutnya akan lebih sinersis dimana LH dan kebersihan sejalan. Karena kenyataan dinas pasar dan kebersihan yang digabung dihadapkan dengan kenyatan pasar Sidikalang yang belum bebas sampah . Demikian juga halnya dengan dinas kehutanan dan perkebunan. Dimana kehutanan menjaga hutan dari perambahan sedang perke-bunan lebih cenderung perlu-asan yang tentunya dihadapan dengan hutan.
Disebutkan kini munculnya PP 41 mengenai struktur organisasi pada pemkab Dairi sebenarnya harus disikapi dengan melihat kenyataan selama ini. Beberapa dinas ternyata tidak sinersis. Kita harus berangkat dari sana sehingga fungsi dan kinerja suatu dinas dapat maksimal, tambahnya.
Dikatakan dibeberapa daerah bahkan Nias Seatan yang baru kabupaten bidang LH dibuat menjadi satu dinas. Namun untuk Dairi menurut-nya sebaiknya menjadi satu badan saja sehingga untuk kordinasi intern serta kordinasi antar instansi dapat maksimal. Bukan berarti jika ini badan saya kadi kepala disana , bukan itu. Maksud saya jika ini mandiri maka tugasnya menyangkut LH dapat berfungsi bukan seperti sekarang, jelasnya. (R.07)

4 Tahun DPRD Dairi Tak Pernah Rapat Intern

Surat Aduan Masyarakat Tak Jelas Rimbanya
Sidikalang-Dairi Pers: Menjadi anggota DPR pada prinsipnya tidak mudah. Jika prinsip itu dilakukan maka akan sangat sedikit orang bercita-cita menjadi Bapaknya rakyat. Karena menjadi bapak tentu tidak mudah justru sulit karena mempunyai tanggung jawab yang besar dan berat. Namun bagaimana DPRD Dairi. Konon sudah empat tahun masa jabatannya tak pernah menga-dakan rapat intern membahas surat maupun aduan yang masuk dari masyarakat. Keluhan masyarakat yang masuk secara tertulis tak jelas rimbanya dan tak pernah secara khusus dibahas intern wakil rakyat.
Dairi sebagai kabupaten tentu tak sedikit masyarakat melayangkan surat kepada lembaga ini. Sebagai lembaga legislatif tentu semua persoalan seharusnya diketahui lembaga ini. Bahkan masalah terkecil sekalipun soal rakyat harus diketahui. Namun bagaimana pada prakteknya ?. Banyak surat yang tak pernah dibahas intern oleh komisi yang ada.
Wakil ketua DPRD Dairi Benpa Hisar Nababan yang dikonfrimasi Dairi Pers Selasa (15/1) di ruang kerjanya mengakui hingga kini tidak me-ngetahui surat apa saja yang masuk karena hingga kini tak pernah surat yang masuk dibahas secara intern. “Saya tak yakin tak ada surat masyarakat yang masuk ke DPRD selama 4 tahun ini. Tapi tak pernah surat seperti itu dibahas secara intern untuk ikut menyelesaikan keluhan masyarakt Dairi itu, Ujar Benpa sambil menyebut kemungkinan fungsi DPRD yang sepertinya sudah mati.
Disebutkan lembaga yang yang satu ini sebagai institusi tempat menyampaikan keluhan dan aspirasi yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Namun dalam prakteknya berbagai surat yang masuk tak pernah dibahas dan ditindaklanjuti. Padahal menurutnya masyarakat yang melayangkan surat kepada lembaga ini karena yakin keluhan dan harapan mereka dapat ditindaklanjuti anggota dewan.
Diakatakan fungsi Dewan memang cukup banyak namun dari semua fungsi itu khakikatnya berdiri untuk kepentingan rakyat. Fungsi tersebut menurutnya yang perlu diingat kembali. Namun hingga empat tahun sepertinya arah dari pada DPRD itu belum menyentuh kepentingan rakyat. Kondisi ini menurutnya membuat kwalitas DPRD Dairi dari periode ke periode tak jauh beda. Hanya beda-beda tipis, ujar Benpa senyum.
Kocok Ulang
Sementara itu Benpa menyebutkan matinya roda nurani DPRD Dairi dalam menyikapi sejumlah surat masyarakat ini sebagai suatu bukti lemahnya manejemen pimpinan DPRD. Dengan sistim demikian sebaiknya diadakan “kocok” ulang atas pimpinan DPRD. Dari fraksi PDI-P misalnya akan kita usulkan Manto Maha menjadi wakil ketua DPRD. Kita coba ini agar ada perbaikan kinerja DPRD Dairi dan tidak mengecewakan masyarakat. Jika sepakat semua pimpinan diganti maka dengan kepemimpinan baru itu mudah-mudahan rakyat merasa diperhatikan dan fungsi DPRD dapat kembali normal, Ujar Benpa.Secara pribadi saya lebih baik mundur dari wakil ketua karena saya anggap kami sebagai pimpinan DPRD kurang berhasil. Lebih baik saya jadi anggota saja dan mengurus partai. Kiranya ini juga disikapi pimpian DPRD lainnya sebagai instropeksi diri. Jika masih tetap seperti ini tidak ada perubahan manajemen maka secara keseluruhan DPRD Dairi akan dipersalahkan rakyat. Padahal perma-salahannya berada pada pim-pinan DPRD yang kurang menyikapi aspirasi masyarakat, tambahnya.
Menyinggung akhir-akhir ini beberapa pimpinan DPRD Dairi jarang masuk gedung dewan Benpa “mengamininya”. Kendati tidak diketahui penyebabnya namun ketidakhadiran seperti itu menurutnya akan sangat menyolok dimata masyarakat yang membutuhkan wakilnya. Saya lihat fungsi DPRD itu sudah mati di Dairi. Tapi mau apa lagi semua kembali kepada pimpinan karena mereka pihak yang harus menggerakkan anggota, ujarnya apatis. (R.07)