20 November 2008

Sukses Tani: OBAMA JADI PRESIDEN AS: ADAKAH PENGARUHNYA BAGI PETANI KOPI SIDIKALANG?



Hari Rabu pada pekan yang lalu ini beberapa pedagang di Pekan Sidikalang kembali geger karena dua orang dari Amerika datang berkunjung. Lalu mereka dengan dengan sangat gembira memfoto hampir seluruh aktivitas masyarakat yang kebetulan hari pekan kecil tsb. Apa yang menarik mereka datang ke Dairi?
Terpilihnya Barack Hussein Obama jadi presiden USA telah menarik hati orang-orang Amerika datang ke Indonesia. Tamu kali ini adalah ahli-ahli kopi dari organisasi Specialty Coffee Association yang pusatnya adalah di New York. Mereka berdua, yakni Mr. Thompson Owen (Perusahaan Sweet Maria’s Home Coffee Roasting) dan Ms. Wendy de Jong (Tony’s Coffees & Teas), walaupun masih muda, adalah para pimpinan top perusahaan pedagang besar kopi. Mereka memang anggota SCA of America yang mengunjungi dan ingin terlibat langsung dengan perdagangan kopi dari SCA of Indonesia (SCAI). Penulis kolom ini adalah anggota yang terdaftar resmi pada SCAI.
Obama pernah beberapa tahun sekolah SD di Indonesia. Dan sampai sekarang beliau masih bisa berbahasa Indonesia, menurut kawan-kawannya sewaktu SD tsb. Lalu, orang-orang Amerika patut merasa perlu dengan barang khas yang berasal dari Indonesia. Apalagi kopi? Mereka termasuk peminum kopi, sekitar 15 kali lebih banyak dibanding rata-rata orang Indonesia. SCAI memfasilitasi kunjungan tsb. Dan kunjungan agrowisata adalah perjalanan yg paling disukai penduduk dari negara-negara maju.
Yang kita petik adalah mari manfaatkan kesempatan emas ini untuk mempromosikan Kopi Sidikalang. Karena untuk orang-orang Amerika hal-hal yang biasa pun menurut kita sudah merupakan kejutan yang pantas diabadikan mereka. Bahkan tandiang dan simaroma-oma pun mereka foto sebagai kenangan. Mr.Owen berjanji akan memuat foto-foto menarik dari Dairi tsb pada situsnya www.sweetmarias.com yang sudah dikenal pada aktivis kopi internasional.. Semoga para perantau Dairi pun akan kagum dengan foto-foto tsb jika sudah dimuat nanti. Semoga para petani kopi Sidikalang juga akan makin meningkat pendapatannya karena promosi akan meningkatkan nilai jual produk, khususnya hasil pertanian.

Foto Mr. Thompson Owen dengan Gayanya yang Lucu di Depan Patung Harimau Sumatra (depan Gedung Nasional Sidikalang)

Wawancara SCA dengan Petani Kopi Dairi di Desa Bangun I.
Brosur topik tertentu tersedia untuk Petani/Pembaca Dairi Pers di Sekretariat Redaksi Dairi Pers.
Tim Sukses Tani Dairi Pers akan berusaha menjawab pertanyaan bidang pertanian dan pedesaan yang perlu disajikan pada kolom ini atau konsultasi langsung. Silahkan hubungi langsung atau SMS-kan pertanyaan (tolong sebut nama dan alamat) ke ponsel kami: 0813 6230 1475.

Y a n g M i r i n g : Zaman

Zaman datang silih berganti tanpa ada yang mengetahui. Bagi bangsa ini banyak zaman telah dilalui. Zaman berjuang untuk merdeka, zaman mempertahankan kemerdekaan, Zaman orde lama, orde baru dan kini zaman reformasi. Kita sering mendengar manusia tiga zaman, manusia empat zaman serta lainnya. Manusia yang mampu bertahan disegala zaman bisa disebut tangguh. Tentu tangguh karena mampu menyesuaikan diri.
Darwin menyebut manusia berasal dari kera. Dengan evolusi ,kini menjadi berubah. Waktu membuat orang ganteng, tinggi semampai, ada yang mancung, kulit putih dan ada cewek yang cantik dengan mayang terurai, Kulitnya halus bak kulit bayi. Bahkan ada yang rela mati demi wanita. Setidaknya itu dibuktikan Romeo yang rela mati demi Juliet. Padahal jika juliet itu ada semasa zaman pra sejarah mungkin bisa dibayangkan badan berbulu hingga satu jengkal, hidung mekrok dan tak pakai baju.
Lukisan monalisa karya Michael Angelo diperebutkan. Harganya hingga triliunan rupiah. Itu diklaim sebagai wanita tercantik zamannya. Bayangkan untuk lukisan saja rela menguras kocek hingga triliunan rupiah.Berantam lagi. Lantas bagaimana pula nilai manusia aslinya ?
Ini semua berkata manusia sebenarnya adalah pelaku perubahan. Manusia rindu dan inginkan perubahan. Dengan perubahan ada harga . Dengan perubahan ada nilai. Dengan perubahan ada sejarah dan dengan perubahan ada cerita.
Zaman reformasi menuding zaman orde baru kurang demokratis. Padahal zaman orde baru sebelumnya menuding zaman orde lama tak beres. Dan zaman orde lama menyebut zaman penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusian dan peri keadilan. Suka tidak suka harus kita akui kita sering menyalahkan masa lalu. Padahal yang menyalahkan masa lalu itu justru pelaku masa lalu. Itu namanya menyesuaikan diri dengan zaman. Saya khawatir usai orde reformasi ini akan muncul orde lainnya yang tetap saja menyalahkan masa orde reformasi.
Saya pernah membaca buku sejarah pelaku orde lama Soekarno ditahan, diasingkan. Pengikutnya juga hampir sama ditahan dan diasingkan oleh penguasa sesudah zaman itu. Padahal jika mau jujur penguasa orde baru kala itu juga bagian yang tak terpisahkan dari zaman orde lama.
Teman saya mengatakan semua pentolan Partai “A” (contoh) bagus dan pemimpin yang handal. “Itu tepat tetapi tidak luar biasa” karena hanya itu pilihan satu-satunya pada zaman itu. Lihat saja ketua-ketua partai sekarang hampir semua dari satu partai yang pernah berkuasa di zaman orde baru. Kembali zaman yang membuat mereka harus beradaptasi. Zaman yang menuntut mereka harus berubah. Kesimpulanya adalah tidak bisa menilai dan mengklaim bagus seseorang kalau pilihan yang diberikan hanya satu.
Sama halnya dengan anak sekolah yang diberikan pertanyaaan dengan jawaban multipel choice. Jika pilihan jawaban yang diberikan hanya satu namanya tak luar biasa bahkan bisa disebut ujian ecek-ecek.
Zaman ternyata tak bisa dihambat, manusia sebagai mahluk dinamis menginginkan perubahan. Sejarah telah menceritakan itu semua. Namun tidak juga salah jika ada mahluk hidup yang tak inginkan perubahan zaman. Paling resikonya mati dengan prinsipnya mempertahankan “keortodokan”. Lihat saja film Jurrasic Park dengan binatang purbanya tewas karena tak bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Mereka tinggal sejarah. Binatang yang tegap, besar , kuat dan ditakuti di zamannya itu kini hanya tontonan menghibur bagi anak-anak. Meski besar, tegap, kuat dan ditakuti namun tak mampu untuk perubahan hanya dihadiahi tewas dan mainan anak-anak (Chief Of Editor)

Tidak Ada Yang Kebal, Takutlah Pada Peraturan

Sidikalang-Dairi Pers : Gencarnya pemberantasan korupsi serta perubahan tren yang terjadi harus disikapi semua jajaran pemkab Dairi jika tidak ingin berurusan dengan hukum. Tidak ada yang kebal, tidak ada yang kuat. Mantan Kapolri masuk, mantan menteri masuk, mantan walikotamasuk, juga mantan bupati masuk bui hanya karena korupsi. Era sekarang era transparansi . Ikuti tren yang terjadi jika tidak ingin tergilas oleh zaman.
Demikian disampaikan Bu-pati Dairi DR MP Tumanggor dalam pidato pelantikan Sekda Dairi Rabu (23/10) di Sidi-kalang. Disebutkan kondisi perang terhadap korupsi yang dilakukan pemerintah seka-rang harus disikapi mereka-mereka yang berhubungan dengan keuangan negara. Takutlah pada peraturan karena kini zaman telah berubah dan tidak ada yang kebal dengan hukum, sebut-nya.
Dikatakan komit peme-rintahan sekarang untuk pem-berantasan korupsi sudah menjadi harga mati. Untuk kejahatan korupsi tidak pan-dang bulu sehingga ini menjadi sinyalemen bagi semua untuk tidak bermain-main dengan korupsi. Saya ingin pada akhir jabatan saya ini semua ber-langsung baik-baik saja. Saya tidak ingin ada yang berurusan dengan aparat hanya karena korupsi. Pemerintah sekarang tegas akan hal itu.
Pilkada
Sementara itu menying-gung pilkada DR MP Tumang-gor menyebutkan agar menya-lurkan hak pilih dan pilihlah pasangan calon Bupati Dairi yang berkenan di hati. Jangan menjadi terkotak-kotak hanya karena pilkada. (R.07)

Serangan Tikus Reda Petani Berampu lega

Berampu-Dairi Pers : Petani Berampu, Dairi yang beberapa tahun silam diteror hama tikus kini mulai bernafas lega. Hama pengerat batang padi tersebut tahun ini tidak menyerang tanaman mereka lagi. Namun demikian bebera-pa lahan masih juga diserang hama binatang menyusui tersebut tetapi jumlah tidak terlalu luas.
Sihombing salah seorang petani daerah itu kepada Dairi Pers Kamis (23/10) mengakui kalau hasil panen tahun ini mulai normal. Serangan hama tikus tidak terlalu terasa namun kewalahan petani justru karena pupuk yang langka. Harga alat-alat pertanian masyarakat membubung tinggi. Namun diakui cukup lega untuk tahun ini karena hasil panen mereka masih cukup menguntungkan.
Hasil panen petani meski tidak seberhasil tahun-tahun sebelumnya namun mereka bersyukur serangan tikus tahun ini jauh berkurang. Sihombing menambahkan tahun ini kon-disi iklim juga terjadi peruba-han . Jika pada bulan Oktober musim kemarau kini justru musim hujan mengguyur. Hal tersebut berakibat sulitnya pengeringan hasil panen mere-ka. (R.07)

SD 030384 Kanopan Kekurangan Guru Pengajar

Siempatnempu-Dairi Pers: Sekolah Dasar(SD) Kanopan Kecamatan Siempatnempu kekurangan guru pengajar mata pelajaran agama kristen.Hal ini dibenarkan kepala sekolah SD Kanopan J.Silaban ketika dikonfirmasi Dairi Pers ditempat kerjanya rabu(22/10).
“Kebanyakan anak didik kami beragama nasrani, kami memang memiliki guru agama katolik tapi itu tak sebanding dengan jumlah siswa yang berjumlah tiga ratusan lebih,oleh sebab itu kami sagat membutuhkan tenaga pengajar dibidang tersebut tegasnya.
Ditambahkanya hal tersebut sudah pernah diajukan ke pihak terkait tapi karena masih banyak sekolah lain yang lebih membutuhkan maka untuk SD Kanopan hal itu masih dipertimbangkan.Sekolah ini juga membutuhkan renovasi ruangan kelas dimana ada dua ruangan kelas yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
SD Kanopan dengan guru yang berjumlah 18 orang dengan murid 337 siswa ini juga telah meluluskan anak-anak terbaik terbukti dengan adanya siswa lulusan sekolah ini yang melanjutkan pendidikannya di sekolah SMP terbaik di sidikalang.(Lian/Erwin)

Pupuk Sulit Hasil Pertanian Desa Hutaimbaru Menurun

Siempatnempu-Dairi Pers:Pupuk yang menjadi kebutuhan para petani,dalam bulan terahir ini sangat sulit didapat dipasaran walaupun tersedia harganya melambung tinggi.Hal ini dialami para petani yang berada di Desa Hutaimbaru kecamatan Siempatnempu.Hasil pertanian khususnya padi menurun drastis pada hal komoditi ini adalah komoditi andalan masyarakat di desa tersebut.
Pantauan Dairi Pers di desa tersebut menyebutkan para petani sudah sangat menprihatinkan,karena sebagian para petani adalah perantau yang datang dari desa lain mereka harus menyewa areal pertanian dan membayar sewa tanah setiap tahunnya kepada para pemilik areal tersebut.
Salah satu warga bermarga Maha yang dikonfirmasi Dairi Pers ketika sedang memanen padi menyebutkan”Hasil pertanian tahun ini tidak memuaskan saya jadi pusing karena harus membayar uang sewa areal pertanian ini,belum lagi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,kadang saya harus mencari pekerjaan sampingan guna menutupi kebutuhan kami” tandasnya.
Sementara petani lain yang bermarga Aritonang menyebutkan untuk mendapatkan pupuk jenis urea mereka harus menunggu lama padahal umur tanaman sudah waktunya di pupuk”tanaman tidak lagi menghasilkan sebagaimana yang kami harapkan pekerjaan kami jadi sia-sia padahal ini satu-satunya tumpuan hidup kami”ujarnya.Seraya berharap agar para petani di desa tersebut lebih diperhatikan oleh instansi terkait.

.

PT DPM SosiaLisasi di Laeparira

Laeparira-Dairi Pers:Untuk menyikapi adanya berbagai informasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat mengenai bagaimana tentang kegiatan PT DPM yang memproduksi seng dan timah hitam di Sopokomil Kecamatan Silima pungga-pungga, yang sampai saat ini belum memperoleh ijin pemakaian lahan dari Menteri Kehutanan RI,pihak DPM melakukan Sosialisasi.
Sosialisasi dilakukan pihak PT DPM dengan para kepala desa dari 2 Kecamatan yakni Kecamatan laeparira dan kecamatan Berampu,yang diadakan di kantor Camat Laeparira ,Kamis ( 24/10 )
Camat Laeparira Eddi Banurea SH. Mengatakan tujuan diadakannya sosialisasi ini adalah untuk menyatukan persepsi yakni adanya suatu kesamaan pandangan dan pendapat bilamana adanya informasi yang beredar di tengah masyarakat,kiranya para Kepala desa dapat memberikan penjelasan yang tepat dan akurat kepada masyarakat di 2 kecamatan.
Bangun Simamora Humas PT DPM dalam paparannya menegaskan bahwa sampai saat ini PT DPM belum beroperasi,masih dalam tahap Eksplorasi dan Konstruksi,hal ini pun dilakukan menurut aturan dan ada payung hukumnya,adanya informasi yang beredar bahwa saham PT DPM telah dibeli oleh Investor atau Take Over kepada pihak lain,hal itu dikatakannya tidak ada hubungannya dengan kegiatan yang dilakukan PT,DPM,kegiatan dilakukan dengan membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan,untuk itu Bangun Simamora meminta adanya komunikasi yang secara bersama-sama dengan para Kepala desa ,sehingga tidak adanya informasi yang simpang siur.
Sosialisasi yang diadakan PT DPM juga memberikan gambaran jika mana nantinya beroperasi,bagaimana dampak positifnya dan apa dampak negatipnya kepada masyarakat,setelah selesi pemaparan tentang sosialisasi diadakan tanya jawab,yang masing-masing kepala desa dari 2 kecamatan memberikan pertanyaaan yang cukup antusias,dan dipaparkan pihak PT.DPM,
Sosialisasi ini dihadiri oleh Camat Laeparira dan Camat Berampu.Unsur Muspika.Kepala desa dari 2 Kecamatan dan Tokoh Masyarakat (SB).

KTP Boleh Untuk Memilih 10.000 Surat Suara Rusak

Sidikalang-Dairi Pers : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dapat digunakan sebagai peng-ganti kartu pemilih jika hingga pada hari H Pemilihan belum sampai kepada pemilih. Namun penggunaan KTP hanya dipe-runtukkan untuk mereka yang namanya sudah terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap).
Ketua KPU Dairi Drs.
Pasder Berutu MBA didam-pingi Lindawaty Br. Simanjutak menyebutkan KTP juga dapat digunakan namun khusus bagi yang mereka yang telah terdaftar dalam DPT. Namun demikian dikatakan untuk pendistribusian unda-ngan atau kartu pemilih dipas-tikan akan tiba pada PPK hingga TPS satu hari sebelum hari pemilihan.
Sementara itu disebutkan semua logistic berkaitan dengan pilkada Dairi tanggal 23 Oktober telah mulai disalurkan ke PPK kecamatan dan diinapkan sementara di kecamatan yang selanjutnya didistribusi ke PPS hingga TPS. Metode yang dilakukan hari pertama didistribusi untuk kecamatan yang letaknya jauhdari kota Sidikalang. Dan terakhir akan didistribusi untuk kota Sidikalang.
Paket logistic yang dirim yakni surat suara, kotak pemili-han, kotak suara, tinta, Bantalan tinta, alat mencoblos hingga formulir berita acara. Me-nyinggung sterilnya suara suara di PPK dikatakan KPU bersama polisi telah melakukan kerja sama untuk pengama-nannya hingga sampai selamat di PPS. “logistik ini dijaga ketat dan akan terus steril hingga hari H pencoblosan “ ujar Pasder.
Rusak
Sementara itu diperkirakan sekitar 10.000 surat suara yang tiba di KPU rusak dari perce-takan. Surat suara yang rusak ini dipastikan akan diganti dan sudah rampung sebelum pil-kada. Kerusakan suara ini murni dari percetakan yakni pada sisi kartu surat suara robek. Namun demikian Pasder menyebutkan suarat suara itu akan diganti dengan menggunakan berita acara dan disaksikan pihak berwajib.
Sedang aktifitas pelipatan surat suara dilakukan KPU Dairi dengan melibatkan siswa SLTA di dua tempat. Surat suara yang dilipat ini dilakukan 250 siswa SLTA dan dipusat-kan di dua tempat yakni KPU Dairi serta SMKN 1 Sidikalang. Pemberla-kuan sterilisasi lokasi dilakukan ketat oleh aparat polisi. Mereka yang melipat surat suara ini masuk ke ruangan pelipatan di periksa dan digeledah aparat . Demikian juga seusai menye-lesaikan tugas pelipatan juga diperiksa. Dalam pelipatan ini juga dikaitkan dengan sortir surat suara yang ditemukan rusak.
Menyinggung kesiapan KPU D dalam melaksanakan pilkada Pasder meyebutkan sudah siap dan semua persia-pan rampung. Menyinggung hasil pilkada Pasder menye-butkan tidak akan memberi-tahukan hasil perhi-tungan sementara. KPU Dairi hanya mengumumkan perolehan suara resmi, katanya. (R.07)

Keseharian Anak SD Penjual Lumut

Sidikalang-Dairi Pers: Masih pagi benar sekira pukul 6 pagi Ramot Bintang siswa kelas 6 SD Bintang Hulu, Dairi telah berangkat ke mata air sekitar 1 km dari rumahnya. Ember dan satu tangguk jaring ditangan. Dalam kedingin kota Sidikalang anak sekecil itu telah menjaring helai demi helai lumut. Sekitar setengah jam dia kembai dan bersiap untuk ke seklah.
Lumut yang tumbuh dimata air daerah itu menjadi komoditi uang. Lumut ini digunakan pemancing kota Sidikalang sebagai umpan. Satu hari saya bisa mendapat Rp. 10.000 ujar Ramot kepada Dairi Pers. Sedang bagaimana awalnya terjun sebagai pencari lumut umpan pancingan itu dikatakan awalnya disuruh para pemancing mencari lumut menggunakan tangguk jaring. Usai megumpulkan satu plastik saya diberikan Rp. 2.000. Saya berpikir jika ini dijual dipinggir jalan pasti laku. Dan itu awalnya mencoba menjual lumut ternyata berhasil. Kini pemancing kota sidikaang tidak bersusah payah lagi untuk turun, berendam dalam kolam yang penuh lumut.
Bagiamana keseharian Ramot? Kepada Koran ini berturur dia merupakan anak ke 5 dan 7 bersaudara. Orang tuanya hanya seorang petani dengan penghasilan pas-pasan. Namun demikian bagi mereka sekolah menjadi satu kewajiban. Semua saudaranya bersekolah. Usai sekolah biasanya langsung ke ladang untuk membantu orang tua. Namun Ramot mengatakan usai sekolah orang tuanya membenarkannya berjualan lumut dikompleks MIN Bintang Hulu. Uang yang didapat diberikan kepada orang tua dan biasanya sekitar Rp. 1.000 s/d Rp. 2.000 diberikan kepadanya untuk ditabung atau biaya jajan.
Lumut merupakan salah umpan pemancing Sidikalang yang digandrungi. Lumut ini tumbuh subur dimata air . Tanaman air ini tumbuh alami tanpa pupuk dan hanya tumbuh pada habitat tertentu. Tidak ada yang menyangka tumbuhan yang tumbuh liar ini akhirnya mendatangkan peluang ekonomi.
Pantauan Dairi Pers puluhan anak setiap harinya bekerja sebagai pencari lumut di daerah itu. Batas harga yang tidak ada membuat penghasilan anak-anak SD ini tidak menentu. Jika pembeli yang simpati datang mereka bisa mendapat uang lebih. Namun disisi lain bisa saja lumut yang tidak habis terjual akhirnya dibuang. Tanaman ini hanya bisa digunakan umpan selama 12 jam saja. Lewat dari waktu tersbut akan busuk dan berbau.
Keseharian Ramot dengan rutinitas kerja dan mencari rezeki merupakan sesuatu yang belum waktunya. Harusnya anak sekecil itu masih bermain dan menghabiskan masa kecilnya dengan keindahan dan bersendawa. Namun jalan hidup seorang anak seperti Ramot tidak seperti impian anak-anak lainnya. Saat dipertanyakan cita-citanya Ramot hanya tersenyum dan tak mampu berkata.
Ramot hanya salah satu gambaran anak Dairi yang kurang beruntung dengan masa kecilnya. Gilasan ekonomi yang kini melanda Dairi dengan turunnya harga-harga panen masyarakat membuat banyak orang tua di Dairi tertekan ekonomi. Masa kecil anak-anak hilang seiring harus turun membantu orang tua untuk menopang ekonomi. (R.07)

Harga Kopi Arabika di Dairi Semakin Merosot Petani Sesak Napas

“Harga Kopi Merosot Karena Krisis Global?”
Sidikalang-Dairi Pers: Sejak memasuki bulan Oktober ini,harga kopi arabika (pupuler disebut kopi ateng) semakin merosot di pasaran.Dari harga Rp 13.000/liter turun secara berangsur yang kini menjadi Rp Rp8500/liter.
Kecamatan Sidikalang,Sitinjo,Parbuluan,Sumbul dan termasuk Siempatnempu merupakan kecamatan yang paling besar penduduknya bertanam kopi ateng.Boleh di katakan warga di lima kecamatan ini mengandalkan hidupnya dari bertanam kopi ateng.P.Boang Manalu,warga desa Panji kecamatan Sidikalang mengatakan,harga kopi ateng Rp 8500/liter,tidak sesuai lagi dengan biaya produksi.
Menurut Boang Manalu,kalau dengan harga kopi sekarang Rp 8500/liter, jelas membuat kami sesak napas.Padahal tenaman kopi ateng merupakan andalan hidup petani di daerah ini.Sekarang kami dihadapkan dengan dua pilihan.Yakni kebun kopi di biarkan tidak di urus lagi dan di gantikan dengan tanaman lain.Di usahai terus,jelas sudah merugikan.
Kalau dilakukan rotasi tanaman,dengan menebang pohon kopi yang sekarang untuk di gantikan dengan tanaman lainnya,bisa saja tahun depan harga kopi meningkat.Kedaan itulah membuat kami selaku petani kopi ateng pusing tujuh keliling.Di pertahankan dengan kondisi harga sekarang,jelas tidak dapat lagi membiaya sekolah anak,ujarnya.
Beberapa petani kopi ateng lainnya yang di hubungi Dairi Pers,juga senada mengatakan bahwa petani kopi ateng di Dairi,sudah sesak napas.Namun beberapa petani saat di tanya,kurang jelas mengetahui faktor penyebab merosotnya harga kopi.
Namun salah seorang petani kopi ateng di Desa Parbuluan,mengaku marga Sigalingging mengatakan,merosotnya harga kopi besar kemungkinan karena faktor krisis global.Umumnya produk pertanian ekspor,kini harganya merosot,termasuk sawit,cengkeh dan lainnya,ujarnnya.(R.01)

Halaman SMP Negeri I Tanah Pinem Memprihatinkan

Tanah Pinem-Dairi Pers: Halaman SMP Negeri I Tanah Pinem kecamatan Tanah Pinem,memprihatinkan.Halaman sekolah ini penuh lumpur bila musim hujan.Sehingga orang yang hendak ke sekolah harus melompat lompat menghindari lumpur.Namun Dairi Pers kurang mengetahui apakah kepala sekolah tersebut,sudah pernah mengusulkannya kepada Pemkab Dairi,agar perbaikan halaman sekolah mendapat perbaikan.
Pantauan Dairi Pers,Senin (20/10) di lokasi,hampir semua halaman sekolah di penuhi lumpur.Karena memang daerah tersebut sudah lama di guyur hujan berkepanjangan.Namun menurut sumber,satu jam saja turun hujan mengguyur halaman sekolah,sudah berlumpur.Sebab halaman sekolah berdengkul dengkul dan dapat manahan air hujan.
Warga yang bermukim di sekitar sekolah tersebut mengaku marga Ginting mengakui keadaan halaman sekolah sangat memprihatinkan.Yang paling menyedihkan saat murid berbaris mengadakan upacara kenaikan bendera.Sepatu murid harus di penuhi lumpur,kendati dari rumah terlihat bersih.Namun saat tiba di halaman sekolah,pasti berlumpur,ujarnya.
Dikatakan,untuk memperbaiki halana sekolah harus memakan dana yang cukup banyak.Tidak dapat di perbaiki kalau hanya mengandalkan swadaya masyarakat,ujarnya saraya mengharpkan perhatian Pemkab Dairi.(R.01)

Gubsu Puji TWI

Sidikalang-DairiPers: Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin,SE dalam kunkernya ke Dairi pekan silam menyempatkan diri berkunjung ke TWI sitinjo Dairi. “Saya tak mengira di Dairi ada pemandangan luar biasa seperti ini. Ide dan visinya ini luar biasa dan ini potensi besar untuk Dairi”. Demikian diungkapkannya usai berkeliling melihat miniatur agama TWI Dairi.
Gubsu dengan gaya merak-yatnya saat meninjau TWI ini menyempatkan diri berbincang dengan anak-anak pengunjung yang kebetulan berada di kompleks TWI. Perbincangan ringan seputar cita-cita dan nasionalisme itu membuat pemimpin Sumut ini terlihat sangat merakyat.
Dikatakan TWI sebagai obyek wisata mempunyai spesifikasi yang tidak dimiliki daerah lain. Model pariwisata Dairi ini menjadi khas dan susah ditiru daerah lain karena memang topografi alamnya yang luar biasa. Dengan miniatur yang memuat kebera-gaman empat agama yang ada di Indonesia sebagai pelajaran betapa indahnya kerukunan antar umat beragama.
Dalam kesempatan itu Gubsu menyempatkan diri melihat berbagai bangunan serta memberikan berbagai ide untuk melengkapi keberaga-man bangunan yang ada.Turut mendampingi Gubsu Bupati Dairi DR MP Tumanggor, Jajaran kadis, kaban pemp-rovsu serta jajaran pemkab Dairi (R.07)

Gubsu: Jangan Terlalu Mudah Terbuai Pada Janji-Janji

Sidikalang-Dairi Pers:Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin pada kunjungan kerjanya ke Pemkab Dairi,Kamis pekan lalu, mengingatkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Dairi, agar bekerja secara proporsional menyongsong penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang sudah dekat. Dalam pertemuan dengan Ketua KPU Drs Pasder Berutu, anggota Lindawaty Simanjuntak dan Asal Padang di sekretariat penyelenggara pemilu itu.
Gubsu menekankan perlunya seluruh tim kerja menempatkan diri pada posisi yang benar dan netral. Jangan karena diimingi sesuatu, lalu hasilnya tidak objektif. Penyimpangan oleh pelaksana berpotensi melahirkan ketidakpuasan bagi masyarakat maupun pendukung. Demi pilkada berkualitas, ditekankan supaya lembaga tersebut bekerja keras, jujur dan fair.
Seputar sikap masyarakat terhadap janji-janji kampanye para kandidat bupati/wakil bupati, Gubsu mengatakan, jangan terlalu gampang terbuai. Percaya boleh saja tetapi jangan mudah dipercaya pada iming-iming. Pilihlah calon terbaik sesuai hati nurani.Jangan karena di iming imingi atau di pengaruhi orang lain.Sebab hati nurani tidak pernah bohong, ujarnya. Ini adalah agenda pertama dimana masyarakat memilih langsung kepala daerah otonom.Seiring itu, mari kita sukseskan agenda sebagai bagian partisipasi warga dalam pembangunan demokrasi..
Kepada para calon agar siap menerima hasil kompetisi itu. Jika mau bertarung gendangnya hanya dua, kalah atau menang. Nah sebagai manusia berjiwa besar satu diantaranya harus terjadi. Siapapun yang menang, seyogianya didukung dan dihormati oleh kandidat tersisih sebab keputusan itu adalah suara rakyat.(R.01)

Drs. Arsenius Marbun, MMA Sekda Dairi

Sidikalang-Dairi Pers : Bupati Dairi atas nama Gubsu Syamsul Arifin, SE melantik dan mengambil sumpah Drs. Arsenius Marbun ,MMA menjadi sekda Dairi Rabu (23/10) di balai budaya Sidikalang. Pelantikan ini berdasar SK Gubsu No. 821.23/2590/2008. tanggal 20 Oktober 2008. Pelantikan orang ketiga kabu-paten itu dihadiri Muspida Dairi Ketua PN Sidikalang Belman Tambunan, SH, Dandim 0206Dairi Let Kol (Inf) Zukriadi, Serta Kajari Sidikalang Saut Simanjuntak, SH. Tampak Hadir kepala dinas, badan dan bagian dilingkungan setda Dairi.
Drs. Arsenius Marbun sebelumnya bertugas sebagai kepala Bappeda Dairi. Dalam karir PNSnya sekda Dairi ini pernah bertugas di Sumatera Barat dan karirnya di Dairi pernah menjabat kadis Perin-dagkop, serta terakhir pelak-sana sekda Dairi. Sedang tempat kelahiranya di kecama-tan Tigalingga, Dairi.
Pantauan Dairi Pers pelan-tikan ini berlangsung sangat sederhana . Papan bunga yang biasanya hadir dan mengeli-lingi balai budaya sama sekali tidak terlihat. Hanya beberapa papan bunga yang tampak. Sedang pesta syukuran yang biasanya dilakukan menyertai acara serupa juga sama sekali tidak tampak. Namun demiki-an pelantikan tersebut berlang-sung hikmad .
Bupati Dairi DR MP Tu-manggor dalam arahannya menyebutkan tugas seorang sekda tidak ringan yakni merumuskan kebijakan pem-kab yang menerima masukan dari instansi dinas serta instansi teknis lainnya. Dan mengkordinasikan pelak-sanaan tugas daerah. Tugas menjadi sekda tidak mudah sehingga dibutuh-kan kinerja dan kebijakan yang lebih.
Disebutkan pimpinan seka-rang berbeda dengan pimpinan pada masa orde baru. Masa orde baru mengandalkan perintah dan masa sekarang mengandalkan apa mau kita. Zaman ini menutut transpa-ransi yakni keterbukaan atas berbagai kebijakan serta arah pembangunan. Banyak lem-baga yang meminta transpa-ransi dan harus dilayani. LSM, Wartawan dan pengawas masyarakat menuntut tran-sparansi itu sehingga masya-rakat mengetahui duduk persoalan yang dihadapi.
Juga dituntut Good Gaver-nance yakni pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bagai-mana melayani masyarakat serta Accountable yakni adanya standart kerja yakni semua kinerja pegawai mem-punyai skala ukur. Dairi jelang berakhirnya periode kepe-mimpinan MP Tumanggor dihadap-kan dengan Lapkip dengan nilai rendah. Padahal menurut Bupati kepala dinasnya S2 dan Bupatinya S3. “Saya merasa malu mendengar Lapkip Dairi yang sangat buruk ini “ sebut Bupati. Dan penegakan hukum. Perlunya kewaspadaan dalam pengelo-laan amanah rakyat. Hukum kini panglima sehingga PNS tidak kebal hukum. Siapapun tak ada yang kebal hukum, Katanya.
Diakhir sambutannya Bu-pati DR MP Tumanggor berpe-san dengan masa kerjanya yang tinggal 6 bulan diharpkan semua jajaran pemkab Dairi berlaku sebaik-baiknya karena kondisi dan zaman telah berubah. Tren ini harus diikuti jika tidak ingin tergilas oleh zaman. Menyang-kut pilkada Dairi Bupati berpesan agar menyalurkan hak pilih dan tidak Golput. Salurkan aspirasi dan pilih yang berkenan di hati. Jangan terpecah-pecah karena pemilihan, sebutnya (R.07)

Dinas Perhubungan Sosialisasikan Lampu Pengatur Jalan

Sidikalang-Dairi Pers: Dinas Perhubungan dan Pariwisata Dairi,selama tiga hari sejak Rabu (22/10) melaksanakan sosialisasi lampu pengaman jalan (trafick Light) yang berlokasi di simpang empat kota Sidikalang.
Kepala bidang (Kabid) dinas perhubungan,R.Simbolon kepada Dairi Pers,Rabu (22/10) di lokasi mengatakan,sosialisasi ini hanya berangsung selama tiga hari.Kepada setiap pengemudi di anjurkan agar tetap mematuhi peraturan (trafick light).Namun selama sosialisasi dilakukan,pengemudi kenderaan yang melanggar rambu jalan ini,hanya di ingatkan dan tidak di kenakan tindakan.
Dikatakan,selesai sosialiasi,pengemudi yang melanggar rambu jalan (trafick light) itu,akan di kenakan tindakan tegas sesuai undang undang yang berlaku,tanpa pilih bulu.Untuk itu agar pengemudi kenderaan di harapkan dapat mematuhi rambu rambu jalan.
Lampu pengaman jalan yang berlokasi di simpang empat kota Sidikalang,menurut Simbolon sudah lama di nantikan,mengingat jumlah kenderaan di kota ini setiap tahun meningkat.Dan di lokasi ini sering terjadi kecelakaan lalulintas.Dengan adanya lampu pengaman itu,di harapkan dapat menekan angka kecelakaan lalulintas,ujarnya.
Selain itu,kehadiran trafick light di simpang empat Sidikalang dapat menambah ke indahan kota.Namun tujuan utamanya adalah untuk menertibkan pemakai jalan,yang selama ini semraut.Sehingga sering terjadi kecelakaan.
Menyinggung tentang arus lalulintas yang sering macet di berbagai titik di sekitar pasar induk Sidikalang,menurut Simbolon sulit teratasi karena dampak pembangunan pasar induk tersebut.Namun demikian,setiap hari pekan (Sabtu) petugas dari dinas Perhubungan,terus berada di lokasi untuk menertibkan pemakai jalan terutama pengemudi kenderaan.(R.01)

Warga Desa Lae Rambon Kesulitan Mendapat Air Bersih

Sitinjo-Dairi Pers:Warga Desa Lae Rambon Kecamatan Sitinjo, mengeluh disebabkan kesulitan mendapatkan air bersih.Untuk kebutuhan sehari hari mereka harus rela menempuh jarak satu kilo meter menuju mata air yang ada di daerah itu.
Akibat jarak yang mereka tempuh untuk mendapatkan air bersih cukup jauh sebagian banyak warga Lae Rambon hanya mengharapkan air hujan.Hal itu di benarkan oleh salah satu warga Lae Rambon, N.Br.Togatorop.
N.Br.Togatorop menambahkan,warga Desa Lae Rambon ada yang jarang mandi bahkan ada juga Warga Lae Rambon yang tidak pernah mandi selama satu mingguTetapi begitulah nasib kami tegas N.Br.Togatorop kepada Dairi Pers.
Dikatakan,keadaan itu sudah cukup lama di alami warga.Yang paling menyedihkan bila anak usia SD pergi mengambil air dengan jalan kaki sepanjang 1 km.sangat melelahkan.Kalau musim hujan masih lumayan.Tetapi bila musim kemarau,kami harus luntang lantung mencari air minum,ujarnya.
Boru Togatorop sangat mengharpkan perhatian Dinas terkait untuk segera meninjau dan segera membangun sarana air bersih di desa tersebut.Kmi sudah cukup lama dilanda kekurangan air bersih keluhnya.(Erwin/Lian).

Daftar Kekayaan Cabup Dairi

Terkaya Ir. Tagor H Sinurat Terendah Irwansyah
Sidikalang-Dairi Pers : Pelaporan daftar kekayaan calon kepala daerah menjadi suatu keharusan menurut pera-turan. Daftar kekayakan calon Bupati yang diumumkan KPU Dairi Rabu (23/10) menyebut-kan Ir. Tagor H Sinurat, MSc sebagai calon Bupati yang mempunyai kekayaan terting-gi, sedang terendah Irwansyah Pasi, SH. Pengumuman ini hanya untuk 13 calon bupati dan wakil Bupati. Sedang salah satu Calon Bupati Viktor Udjung hingga kini belum diketahui daftar kekayaannya.
Ketua KPU Dairi Drs. Pasder Berutu, MBA dalam pres realesnya menyebutkan daftar kekayaan pribadi calon Bupati/wakil Bupati ini meru-pakan hasil laporan para calon Bupati/wakil bupati ke KPK yang kemudian KPK mem-berikannya kepada KPU. Tujuannya agar kelak dapat diaudit pertambahan kekayaan kepala daerah sesudah menga-hiri masa jabatannya. Daftar kekayaan ini sebagai salah satu metode antisipasi korupsi pejabat kepala daerah.
Dari daftar yang disertakan Ir. Tagor H Sinurat, MSc yangmaju berpasangan dengan Ir. Arson Sihombing menjadi calon dengan kekayaan pribadi tertinggi dengan jumlah Rp. 14.633.539.000 sedang kekayaan terendah Irwansyah Pasi, SH dengan jumlah Rp. 816.852.865,- Berada dibawah Tagor Sinurat calon wakil Bupati Dra. Remita Sembiring dengan kekayaan Rp. 13.590.299.779. ( R.07)

Buronan Poltabes Medan Ditangkap di Dairi

Sidikalang- Dairi Pers : Sat Reskim Polres Dairi membekuk WI (35) penduduk jalan Martubung Pasar VIII No. 29 Medan dari salah satu penginapan jalan Medan Panji Siburabura Sidikalang Rabu (22/10). Penangkapan tersang-ka yang merupakan buronan pelaku kejaha-tan pemerasan serta pencurian dengan keke-rasan itu telah lama masuk dalam DPO Poltabes Medan . Penangkapan tersangka ber-langsung mulus dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP SN. Harahap bersama lima anggotanya.
Kapolres Dairi AKBP Drs Yasirman melalui Kasat Res-krim kepada wartawan menga-takan WI disebut sebut otak pelaku kejahatan bersama tujuh temannya melakukan kejahatan pemerasan serta pencu-rian di rumah salah satu korbannya Lindawati penduduk di jalan Ham-paran Perak, Kecamatan Medan Marelanpada tanggal 12 Agustus 2008 silam yang mengakibat-kan korban mengalami keru-gian jutaan rupiah. Pengaduan korban ini selanjutnya ditelu-suri pihak poltabes Medan.
Disebutkan Polres Dairi menerima informasi dari poltabes Medan akan kebera-daan tersangka yang berada di wilayah hukum polres Dairi. Mendapat informasi tersebut, tanpa membuang waktu tiga personil anggota serse dibantu dua personil provost Polres Dairi dikerahkan untuk menca-ri tau keberadaan tersangka . Tersangka berhasil diringkus petugas dari salah satu lokasi penginapan di Panji.
Keterangan dari Polres Dairi menyebutkan hasil pemeriksaan awal WI menga-ku awalnya melakukan kejaha-tan akibat tersangka sakit hati ka-rena dipecat tokenya Ahua (suami korban) dari peker-jaannya sebagai supir. Selain dipecat sepeda motor milik tersangka juga ditahan korban sebagai jaminan penebus hutangnya.
Berselang beberapa ming-gu kemudian, diketahui ter-sangka bersama temannya JN yang disebut-sebut salah seorang oknum anggota polisi yang bertugas di Medan menakut nakuti korban yang tidak memiliki ijin usaha counter hand phone dan assesoris. Dengan menuduh barang palsu enam tersangka mengambil beberapa hand phone milik korban Sementara ketika dimintai komentarnya bahwa didalam surat penga-duan korban ke Poltabes Medan WI adalah intel gadungan. Dia membantah disebut mengaku intel poldasu ketika menjalankan aksinya. “ Saya tak ada mengaku intel polda, tapi teman saya adalah salah satu seorang petugas kepolisian,” ujarnya.
AKP SN Harahap menga-takan bahwa WI berikut berkas penyerahan tersangka hari itu juga segera dikirim ke Poltabes Medan guna memper-tang-gung jawabkan perbua-tannya. Tersangka dikirim ke Poltabes Medan dikawal dua petugas Polres Dairi yaitu Kanit Reskrim Ipda B. Manurung dibantu Briptu Gunawan Surbakti sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Kasat. ( Agus )

Paguyuban Puja Kusuma Pakpak Bharat Terbentuk

Pakpak Bharat-Dairi Pers: Organisasi kemasyarakatan adalah merupakan wadah
Berkumpulnya suatu kelompok, suku, agama dan etnis guna memperjuangkan kenejahteraan anggotanya.
Paguyuban Pujakusuma Pakpak Bharat terbentuk Kamis (23/10) di Hotel Lolona Salak dalam masa bakti Tahun 2008-2013. Ketua Panitia pembentukan Pabguyuban Pujakusuma Pakpak Bharat AKP. Irianto di temui Wartawan mengatakan,bahwa merupakan rapat pertama kali di adakan yaitu rapat pembentukan Pengurus Paguyuban Puja Kusuma Kabupaten Pakpak Bharat.
Paguyuban Puja Kusuma adalah merupakan wadah Kesatuan dan Persatuan Putera/Putri Jawa kelahiran Sumatera dan bertempat tinggal di Sumatera dan bertujuan untuk menjalin silaturahmi sesama warga, khususnya suku jawa dan untuk membantu dan mendukung program pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan harapan kita nantinya Paguyuban ini merupakan sarana peningkatkan sumber daya manusia bagi warga Pakpak Bharat.
AKP.Irianto Ketua Pujakesuma Kabupaten Pakpak Bharat yang terpilih dan juga menjabat Kasat Intelpam Polres Pakpak Bharat menjelaskan, menjelaskan bahwa Paguyuban Pujakesuma bukan tempat bergagah-gagahan akan tetapi Pujakesuma harus punya peranan dalam membangun Kabupaten Pakpak Bharat ujarnya.
Pada pada acara itu Ketua DPD Pujakesuma Kabupaten Dairi Sunaryo Sag menyampaikan dalam sambutanya Paguyuban Pujakesuma Kabupaten Pakpak Bharat merupakan organisasi sosial Kemasyarakatan dan harus dapat menunjukkan sebagai contoh di tengah tengah masyarakat dan bagi pengurus dapat mendata seluruh warga jawa di pelosok desa.
Sementara menurut data yang diperoleh jumlah warga jawa yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat sekitar ratusan jiwa ujar Sunaryo.
Lebih lanjut Ketua DPD Puja Kesuma itu mengatakan terbentuknya wadah Pujakesuma ini sangat banyak manfaatnya.PB.01

“Black Campain” Masih Digandrungi

Sidikalang-Dairi Pers : Seruan pilkada Damai Dairi hingga membubuhkan tanda tangan “Berani menang berani kalah” oleh tujuh pasangan cabup Dairi beberapa bulan silam ternyata hanya manis dibibir saja. Beberapa oknum pasangan Cabup Dairi tetap masih menggandrungi “black Campaign” (Kampanye Kotor).
Hal ini diakui Ketua KPU Dairi dalam pres realasenya yang menyebutkan ada pelanggaran kampanye dalam etika sampai dengan teguran tertulis sebagai mana yang direkomendasikan panwaslu Dairi. Panwas sendiri telah mengirimkan teguran terhadap pasangan calon yang melanggar kesepakatan Damai yang ditandatanganibersama . Namun panwaslu Dairi tidak secara rinci memberitahukan pasangan calon yang melakukan pelang-garan itu.
Sementara itu data yang dikumpulkan Dairi Pers me-nyebutkan memilih kampanye kotor masih digandrungi seba-hagian pasangan calon Bupati Dairi. Modus yang digunakan membnuka aib pasangan pesaing seakan pasangannya sempurna betul. Andai dibe-narkan kampanye kotor mungkin jenis pasangan cabup seperti ini paling mudah diserang karerna terlalu banyak ketidak sempur-naan yang dimilikinya. Namun demikian secara umum hanya sebahagian kecil pasangan cabup yang doyan “kampanye kotor “ tersebut.
Ada juga pasangan cabup yang hobby membariskan pendukungnya yang mempu-nyai marga yang sama dengan marga pasangan cabup pesa-ingnya. Ada yang memburuk-burukkan kinerja pesaingnya. Anehnya untuk pemaparan visi misi serta janji dan program-nya kerja untuk rakyat jika kelak terpilih hanya selintas disam-paikan. Bagi pasangan jenis ini memburukkan pasa-ngan lain jauh lebih menarik ketimbang memaparkan pro-gram kerjanya untuk rakyat.
Bukan itu saja ada juga pasangan yang lebih memen-tingkan mencari latar belakang keluarga pesaingnya. Jika ditemukan keanehan dijadikan komoditi “murahan” kam-panye. Isu itu bahkan disam-paikan berulang-ulang. Gam-baran temperamen yang tidak ter-kontrol masih jelas terlihat. Mementingkan penyelidikan kasus kelemahan pesaing masih jauh lebih penting dibanding dengan kasus per-masalahan Dairi yang tengah bergelut dengan kemis-kinan dan tekanan ekonomi yang makin terasa.
Sementara itu meski tegu-ran lisan hingga tertulis yang disampaikan pihak panwaslu agaknya tidak terlalu berpe-ngaruh pada “selera” sebaha-gian Cabup Dairi yang terus mengkonsumsi kampanye kotor tersebut. Mungkin tegu-ran pengawas ini tidak terlalu digubris karena hingga kini belum ada sejarah pilkada di negeri ini yang akhirnya salah seorang cabup didiskwalifikasi hanya karena memburukkan pasangan lain.
Kepada Dairi Pers banyak warga berharap hendak pilkada Dairi ini cepat berlalu karena potensi “ketidakenakan” semakin hari semakin mena-jam. Perbedaan pendapat lebih diutamakan hanya karena beda dukungan.
Dengan mantapnya ada pasangan Cabup yang “cuap –cuap” membuka aib pasangan lain. Baginya mungkin mem-buka aib ini salah satu materi kampanye yang berkwalitas. Tak jarang cuap-cuap ini semakin beringas karena “ditepuki”TSnya yang disebar di kerumunan massa.
Agaknya kesepakatan pilkada Damai yang ditanda-tangani belum sesuai dengan prakteknya. Namun demikian kembali pada rakyat Dairi menjatuhkan pilihan atas pasangan yang bersaing. Memjatuhkan pilihan pasa-ngan cabup yang hoby “blck Cam-paign” juga merupakan hasil pilkada Dairi. Karena seburuk apa juga cabup yang terpilih kelak harus disepakati itulah pasangan terbaik untuk kaca-mata rakyat Dairi. (R.07)

Benar-benar Pesta - Tajuk Rencana

Ini rangkuman sebahagian penggal kisah rakyat Dairi dalam rangkaian pilkada . Benar-benar pesta . Demikian yang terpantau Dairi Pers. Ujung-ujungnya banyak yang ingin terlibat dengan pilkada hanya karena uang dan janji. Kendati harus diakui ada juga yang terlibat karena murni percaya atas kemampuannya.
Abang Becak
Sejak pilkada digelar profesi ini menjadi ketiban rezeki. Hampir semua pasa-ngan Cabup Dairi menyewa kendaraan roda tiga milik mereka untuk berkampanye. Maka tak ayal jika hari pertama mereka menempelkan salah satu nomor beserta stiker tanda pasangan di becaknya. Besoknya sudah ganti dengan stiker pasangan lain. Entah apa dasar pemikiran para calon hingga membuat abang becak menjadi opsi pilihan. Kemung-kinan abang becak mewakili kaum bawah yang efektif untuk menarik simpati rakyat
Konvoi becak yang biasanya berada di depan peserta konvoi kendaraan ini menjadi simbol betapa calon yang berkampanye pro dengan rakyat. Pengemudi becak juga harus mengakui ini hari ketiban rezeki karena dicarter, diberikan unang minyak, baju kaos serta makan siang gratis.
Meski demikian untuk memstikan mereka memilih siapa yang mencarter becaknya tidak ada jaminan. Kenyataan becak yang sama juga digunakan pasangan cabup lainnya untuk hal serupa.
Baju Kaos & Tk.Sablon
Propesi yang satu ini juga mendapat rezeki layaknya durian runtuh. Meski perce-takan gambar para Cabup Dairi ini bukan di Dairi namun ini menjadi rezeki nomplok yang datang sekali dalam lima tahun. Orderan baju kaos serta samblon gambar para calon biasanya hingga ribuan potong menjadi rezeki meledak meletup. Bahkan hingga ke-walahan menerima pesanan baju kampanye.
Rumah Makan & Catering
Pengusaha rumah makan dan catering juga bernasib sama dengan propesi yang diatas. Untuk bagian konsumsi biasanya para cabup menggu-nakan jasa mereka untuk menyiapkan konsumsi peserta kampanye. Meski tidak diketahui penghasilan siapa yang paling besar namun pengakuan beberapa rumah makan di Sidikalang menye-butkan biasanya para cabup memesan dengan sistim cate-ring sehari sebelumnya. Namun ada juga tiba-tiba meminta bungkusan nasi hingga ratusan bungkus. Biasanya pesanan seperti itu karena nasi yang disediakan catering tidak cukuip.
Diakui keuntungan terbesar justru untuk pesanan menda-dak. Sedang untuk pesanana sistim catering keuntungannya tidak terlalu besar karena pesanan dalam partai besar. Diakui kadang kewalahan untuk melayani pesanan mendadak karena harus buru-buru dan berpacu dengan waktu.
Petani
Tidak semua memang petani tertarik dengan politik. Namun bagi sebahagian peta-ni yang doyan dengan politik ini memang benar-benar pesta. Jadi tidak jarang pemandangan dipinggir jalan mereka muncul dengan baju kaos lengkap sablon tanda gambar pasangan calon Bupati. Jika hari-hari biasa ke ladang tak perlu penampilan untuk komoditas politik ini mulai mandi dan menyisir rambut.
Bagi mereka masa kampa-nye sebagai pesta rakyat dapat uang transportasi, makan siang, menikmati hiburan artis serta melepaskan kebosanan atas rutinitas ke ladang sepanjang waktu. Untuk mende-ngarkan visi misi belum menjadi tujuan utama . Yang utama adanya penyega-ran dari rutinitas.
Pedagang K5
Bagi profesi ini masa kampanye juga masa mengais rezeki dengan menggelar dagangan kaki lima dipinggir lokasi kampanye. Barang yang paling dibutuhkan peserta kampanye biasanya rokok, mancis, minuman ringan serta kopi. Untuk satu kali masa kampanye mereka dapat mengais rezeki hingga ratusan ribu rupiah bahkan jutaan. Namun tak semua pedagang kaki lima ini menggelar dagangan pada kampanye semua pasangan Calon Bupati.
Agaknya juga mereka harus jeli membaca situasi massa yang terbesar. Jika massa seadanya mereka juga enggan menggelar dagangan karena takut rugi.
Ini hanya sebahagian gambaran propesi yang ketiban rezeki semasa kampanye pilkada. Banyak diantara mereka menginginkan pilkada berlangsung dua putaran. Tujuannya agar keberadaan mereka juga digunakan calon yang bertemu di putaran terakhir. Benar-benar pesta demikian mungkin prinsip yang tak diungkapkan. Seba-liknya para calon lebih menginginkan pilkada hanya satu putaran saja karena sudah lelah dengan biaya dan persediaan dana yang sudah menipis.
Gamarana diatas khusus nya mobilisasi massa belum dapat menggambarkan peta kekuatan para calonBupati Dairi. Massa terbesar dalam kampanye juga belum jaminan pasti memenangkan putaran pilkada. Hasil akhir tetap saja pengumuman KPU pasca pemungutan suara 27 Oktober. (R.07)

Banyak Areal Sawah Terlantar di Kecamatan Sumbul

Sumbul-Dairi Pers:Banyak areal persawahan terlantar di kecamatan Sumbul,karena beberapa faktor.Petani sibuk bertanam tanaman bernilai jual lebih tinggi.Sebagian beralih ke tanaman jagung dan tanaman sayuran lainnya.
Pantauan Dairi Pers di lapangan,lahan persawahan di kecamatan itu berubah fungsi menjadi areal tanaman kopi arabika,jagung dan tanaman lain yang lebih bernilai uang.Hal itu dapat terlihat sejak Sumbul kota hingga Desa Tanjung Beringin..Masyarakat petani lebih tertarik bertanam kopi dan jagung termasuk jenis sayuran.
Sepanjang jalan menuju Laepondom (arah Medan) bagaikan hamparan permadani hijau dengan tanaman jagung.
Namun sebagian terlantar begitu saja.Benteng sawah itu di tumbuhi semak belukar menandakan telah lama tidak di fungsikan bertanaman padi.Hal tersebut di khawatirkan akan menyebabkan masyarakat Dairi harus tergantung pada produksi padi daerah lain.Sementara itu warfa Dairi belum terbiasa dengan diversifikasi makanan.Contoh,makanan sehari hari adalah nasi.Digantikan dengan jagung atau roti asin.
Warga masih bertahan bertanam padi adalah di sekitar kecamatan Laeparira,Berampu,Silimapunggapungga,Sintinjo, Siempatnempu dan termasuk kecamatan Sidikalang.
Hal tersebut,akan dapat mengancam swasembada beras Dairi yang selama ini masih dapat di pertahankan daerah.
Beberapa petani di konfirmasi Dairi Pers mengatakan,mereka lebih tertarik menanam jagung karena tidak membutuhkan modal begitu besar.Dan tanaman jagung bebas dari gangguan hama,kecuali tikus,ujar petani(R.01)

Air Mata Boru Tinambunan di Delleng Simponen Terlantar.

Parlilitan-Dairi Pers: Air mata boru Tinambunan (eluh boru Tinambunan) yang menurut sejarah,adalah tempat dimana seorang anak gadis,yakni boru Tinambunan akan dipaksa untuk di jodohkan dengan seseorang di Salak kabupaten Pakpak Bharat,oleh orangtuanya.Namun boru Tinambunan tidak setuju akan perjodohan tersebut.Sehingga orangtuanya memaksa dan membawa putrinya ke Salak.
Sesampainya di Delleng Simponen (gunung Simpoon) perbatasan Pakpak Bharat dengan kecamatan Parlilitan kabupaten Humbahas,boru Tinambunan sadar bahwa dia telah berada di Delleng Simponen.Tahu dia telah di bohongi orangtuanya,sehingga dia menangis.Menurut sejarah air matanya itu menjadi sebuah sumur (mata air),yang persis berada di puncak gunung (Delleng Simponen).
Sumber Dairi Pers menyebutkan,tahun 1987 mata air tersebut pernah di buat sebagai pertanda namun dengan seadanya.Apa bila di di poles menjadi tujuan daerah wisata,akan dapat menjadi sumber pendapatan bagi warga di sekitar itu dan menjadi income pemerintah.
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar itu,Loser Hasugian kepada Dairi Pers mengatakan,bahwa daerah tersebut sangat ramai di kunjungi turid loksl yang datang dari berbagai desa termasuk dari kabupaten Pakpak Bharat maupun dari daerah Parlilitan kabupaten Humbahas