28 Oktober 2007

Yang Miring: Tukar Guling

Mengapa bisa terjadi tukar guling? jawabnya adalah karena saling menguntungkan. Disisi lain apa sebenarnya yang ditukar dan apa yang diguling ? Mereka yang tukar guling karena merasa memiliki sepenuhnya “guling-guling” itu .. Mari kita simak tukar guling yang dilakukan dua orang oknum pejabat Dairi dan Pakpak Bharat pada sebuah departemen.
Sebut saja sia A menjadi kepala sebuah departemen di Dairi dan si B menjadi kepala departemen serupa di Pakpak Bharat. Konon setelah beberapa tahun si A bertugas dan dibatasi enak saja lakukan praktek tukar guling. Si A pindah ke Pakpak Bharat dan Si B pindah ke Dairi Anehnya departemen yang mengurusi ini di TK I dan pusatpun merestui. Wajar memang instansi ini disebut sebagai instansi terkorup di Indonesia.
Entah apa yang ada dibenak mereka namun setidaknya fenomena yang dilakukan “badut-badut “ ini semacam lawak-lawak layaknya jabatan itu adalah warisan orang tuanya. Atasannya juga ikutan “badut” seakan tak ada orang lain lagi , regenerasi dan perubahan.
Tukar guling( tetapi tidak memeluk bantal guling) ini justru masih terjadi di era yang konon transparansi ini. Konon juga era reformasi bervisi maju dan keadilan. Namun apa yang ditunjukkan instansi yang satu ini tak lebih “dagelan” yang mencerminkan semua hal bisa dijadikan “lawak-lawak”. Keputusan restu atasan juga seakan tidak adanya vigur yang lain.
Mungkin jika bertemu dengan atasan mereka di TK I maupun pusat akan menjawab tukar guling (Kalau instilah pemerintahan mutasi) itu paling menjawab keduanya berprestasi dan wajar . Namun tak dapat diterangkan prestasi apa yang dimaksud. Apakah prestasi kerja, membina masyarakat atau berprestasi memberikan upeti dan uang sogok. He…he.. ini suatu yang miring Bung……..
Jika kriteria pretasi kinerja diberikan kepada masyarakat mungkin Si A sama sekali tak memberikan apa-apa dalam pembinaan masyarakat. Bahkan lebih “bulus “ menangguk dari jabatannya. Tetapi sayang mereka yang terkena bulusnya oknum ini tak kan berani “bernyanyi” karena konon si A handal dan manusia nekat dan tak takut pada siapapun.
Sementara Si B yang masih tinggal di Dairi pasti senang karena bisa makan siang kembali kerumahnya. Tidak seperti kala di Pakpak Bharat harus berangkat pagi benar dan kembali sore. Saling menguntungkan memang.
Bung…. Ini sudah miring karena bukan hanya anda berdua yang punya negeri ini. Bukan hanya anda berdua yang PNS. masih banyak dan mungkin jauh lebih bermanfaat kepada masyarakat dibanding anda. Bung, yang memberikan restu juga hendaknya jangan asal restui “peluk-pelukan guling” karena itu adalah amanah negara. Tidakkah cukup cercaan instansi anda dituding lembaga paling korup ? Kejahatan dibalik sesuatu unsur yang paling disegani manusia memang paling aman. Namun Tuhan maha mengetahui kelakuan umat manusia kendati itu bersembunyi dibalik nama atau instansi bermoral. Status diatas kertas bermoral hanya bisa mengelabui manusia dan bukan Sang Pencipta.
Ada ungkapan selama ayam masih makan jagung maka takkan putus kolusi dan korupsi . Menyimak cerita tukar guling ini memang ada benarnya. Meski tak dapat dibuktikan dengan hukum yang memerlukan barang bukti. Namun aroma itu tak dapat dipungkiri. Andai batu Sigadap di Silalahi masih sesakral yang diceritakan. Yakinlah saat keduanya bersumpah tak melakukan kolusi dan atasannya berkata tidak ada korupsi maka ketiganya akan gadap (terkapar) dan mati karena berbohong. Fikirkanlah atribut anda sudah cukup terhormat. Negeri ini sudah miring karena pola fikir oknum-oknum seperti anda. (Pay)

Sejuta Harapan Terbayang Di Kecamatan Silahisabungan

Potensi kekayaan alam kecamatan Silahisabungan Kab.Dairi, selama ini tidak ubahnya bagaikan segumpal permata yang di biarkan terendam di dasar laut.Bahkan suatu asumsi yang menyebut kekayaan alam dengan segala keajaiban itu merupakan rahmat yang di sia siakan.Hal ini sulit dibantah karena memang demikianlah ke adaannya. Potensi besar itu belum ber-manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Padahal tahun 70 an,daerah kecamatan Silahisabungan sudah terdaftar di Dinas Pariwisata Tingkat I Sumatera Utara,sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW)
Dalam dunia periwisata, kecamatan Silahisabungan yang berada di pinggir pantai Danau Toba itu,sudah mulai di kenal di kalangan turis domestik maupun turis asing terutama benua Asia dan Eropa.Namun kecamatan yang mempunyai iklim sejuk dengan pemandangan hamparan Danau Toba itu, belum dapat bersaing dengan daerah lainnya yang berada di di pinggir pantai Danau Toba,seperti Tomok, Samosir, Tongging,Parapat dan lainnya yang sudah menikmati Dolar turis Manca Negara. Beberapa daerah yang berlokasi di sekitar Danau Toba, sudah tinggal landas.Sementara Kecamatan Silahisabungan masih tinggal di landasan,di bidang sektor Pariwisata.
Kecamatan termuda di Dairi ini yang masih tinggal di landasan dalam sektor Pariwisata, tak lain karena kurangnya perhatian Pemerintah, terma-suk kesiapan masyarakat dalam menerima pembangunan.
Saat dairi di pimpin,Drs S.Is.Sihotang memang telah melakukan berbagai upaya untuk mengajak investor menanamkan modalnya di daerah ini.Hasilnya selalu sia-sia.Bahkan menurut suatu sumber, pernah pengusaha nasional merencanakan menanamkan investasinya untuk membangun hotel berbintang. Tetapi akhirnya tidak terwujud, karena terganjal masalah pembebasan tanah.
Belum lama ini,Bupati Dairi, DR Master Parulian Tumang-gor, berhasil menggiring Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT), Ir.H. M. Lukman Edy,MSi ke daerah kecamatan Silahisabungan. Dalam kunjungan Menteri PDT ke daerah ini,beliau me-ngatakan akan memperhatikan daerah ini,seraya memerintahkan Deputinya yang ikut dalam rombongan,agar mencatat nama Desa Silalahi.Spontan warga tepuk tangan.Dapat di prediksi,Menteri PDT akan mengistimewakan kecamatan itu dari sejumlah kecamatan yang ada di Dairi.
Kemudian,September 2007 anggota DPRD Dairi,dari Da-pem III melakukan kunjungan (Reses) ke kecamatan Silahisabungan.Dalam kunjungan itu,DPRD mengadakan pertemuan dengan Muspika,tokoh masyarakat,alim ulama,pada Kepala Desa,OKP dan lainnya bertempat di aula kantor camat.
Anggota DPRD yang me-lakukan Reses dari Dapem III meliputi tiga kecamatan antara lain,kecamatan Sumbul, Pegaganhilir dan kecamatan Silahisabungan.Rombongan DPRD itu di ketuai, Leonard Samosir dan anggota, Ir Arson Sihombing,Pardomuan Simanjuntak,B.Lumban Gaol,Robin Lingga dan lainnya.
Penulis tidak memaparkan secara panjang lebar hasil pertemuan DPRD dengan warga kecamatan tersebut, sesuai dengan judul tulisan ini.Tetapi yang jelas, dalam pertemuan itu, salah seorang dari anggota Dewan, Pardomuan Simanjuntak mengatakan, kecamatan Silahisabungan adalah merupakan primadona dan selalu menjadi buah bibir dalam setiap pertemuan dan pembahasan dalam rapat DPRD. Itu di sebabkan potensi alam yang luar biasa dan hanya di miliki oleh kecamatan Silahisabungan, yaitu Pantai Danau Toba dengan panorama yang sangat indah.Sangat potensial untuk di kembangkan yang nantinya mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dikatakan, secara umum cukup banyak masyarakat daerah lain yang cemburu dengan kecamatan Silahisabungan.Karena pembangunan untuk 2008 sangat banyak di tujukan ke daerah ini yaitu sekitar 30 persen dana APBD Dairi di arahkan ke Dapem III termasuk kecamatan Silahisa-bungan. Selain APBD, juga ada dana pembangunan yang berasal dari APBN di alokasikan ke kecamatan ini, ujar Pardomuan.
Kehadiran Menteri PDT yang dibawa bupati Dairi,DR .MP.Tumanggor ke kecamatan ini,patut dibanggakan.Sebab Menteri telah mencatat nama daerah ini yang mungkin mendapat ke istimewaaan. Ditambah lagi kunjungan (Reses) DPRD Dairi yang mengatakan, bahwa Dapem III termasuk kecamatan Silahisabungan mendapat dana 30 persen dari APBD Dairi, tahun 2008 di samping dana pembangunan dari APBN di tujukan ke daerah ini.
Namun semua kunjungan Menteri dan DPRD ke daerah ini yang dapat mengembirakan, tidak terlepas dari hasil jerih payah Camat Silahisabungan, Robert Sitorus,SH yang mung-kin pandai meloby di samping memiliki akses yang baik dengan Pemkab Dairi.Setelah ia memimpin daerah kecama-tan termuda itu, masa depan daerah ini akan cerah dan menimbulkan “Sejuta Harapan Terbayang di Kecamatan itu”.Penulis bukan membangga banggakan Camat daerah itu.Tetapi karena memang demikianlah ke adaannya.
KESIAPAN MASYARAKAT
Seandainya kecamatan Silahisabungan mendapat dana pembangunan seperti yang di sebut di atas.Janji Menteri PDT,APBD dan APBN, sudah bisa di pastikan akan terjadi berbagai perubahan menuju suatu pembaharuan.Namun yang penting saat ini, sejauh manakah kesiapan masyarakat menerima pembaharuan itu.Sehingga kelak tidak hanya sekedar penonton kepada daerah lain seperti Tomok,Parapat,Tongging dan lainnya yang lebih maju di sektor Pariwisata.
Sejuta harapan mulai terbayang sekarang,saat daerah ini di pimpin Robert Sitorus,SH.Tidak ubahnya bagaikan dewa pembawa pembaharuan dalam usaha meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat-nya. Pandai meloby dana untuk mengolah kekayaan alam yang melimpah di daerah ini.Semoga Amang.

Tajuk Rencana: Lebaran & Pengertian

Gema takbir mengakhiri bulan Ramadhan. Saatnya manusia mengucapkan minal aidin wal faizin. Mohon maaf Lahir dan Bathin. Bulan ramadhan memang setiap tahunnya di isi umat muslim yang beriman melakukan ibadah. Bulan ini disebut sebagai bulan membakar dosa. Hari raya merupakan hari dimana seorang anak manusia dilahirkan kembali bersih layaknya bayi. Namun tak semua mendapatkan karunia itu. Salah satu yang utama tak diterima amalan seseorang jika belum saling memaafkan.
Maaf memang hanya 4 huruf namun tak semua orang punya keberanian mengungkapkannya. Meski sebenarnya mereka yang berani lebih dahulu menyampaikan ucapan maaf lebih baik dari mereka yang menerima. Kenapa itu terjadi ? tak lain gengsi dan merasa dirinya lebih baik dari yang lain.
Ritual Ramadhan memang kalender tetap namun yan terpenting apa yang menjadi perubahan setelah melampaui bulan penggeblengan itu. Dosen IAIN Sumut saat safari Ramadhan di Dairi menyebut dijamin selama Ramadhan korupsi berkurang drastis. Ini suatu berkah. Namun tak dijaminnya setelah ramadhan korupsi itu juga berkurang. Bahkan mungkin oknum-oknum pelakunya justru “merapel” korupsi yang sebulan tak dilakukannya. Kenapa itu terjadi karena bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkat dan setan dibelenggu. Tapi itu hanya untuk mereka yang melakukan puasa.
Bagaimana perayaan idul fitri di Dairi agaknya tak berbeda dengan tahun lalu. Ritual sholat selama bulan puasa, pawai serta saling berkunjung dilakukan. Perantau yang mudik. Ini pemandangan yang terjadi.
Namun ada yang pantas menjadi bahan renungan ketika kaum minoritas butuh pengertian. Ini mungkin yang perlu pemkab Dairi fikirkan. Ketika beberapa kota di sumut memberlakukan libur lebaran hingga masuk kembali pada 22 oktober justru di Dairi menjadi asing. Anak sekolah mulai belajar kamis 18 oktober. Suatu kebijakan yang memang kurang tepat..
Cukup ironis memang saat PNS masuk 22 Oktober justru anak sekolah masuk pada 18 oktober. Guru juga kan PNS ? ini suatu ketidak propesionalan dinas pendidikan. Waktu itu tergolong singkat bahkan masih dalam suasana liburan. Bayangkan saja mereka yang harus berkunjung ke tempat orang tuanya diluar Dairi harus buru-buru kembali. Belum lagi harus silaturahmi dengan tetangga.
Memang kebijakan pendidikan khususnya musim libur idul fitri di Dairi agaknya sejak pendidikan diotonomikan kurang mendapat perhatian serius. Memang hingga kini staf dinas pendidikan Dairi nyaris tidak ada yang muslim. Artinya kebijakan yang dilakukan dinas tanpa melihat dan mengerti sebenarnya makna lebaran itu sendiri. Bukankah ketika seorang pemain bola mengomentari olahraga catur menjadi berantakan ?. inilah yang terjadi kini di Dairi.
Banyak orang tua memang mengeluhkan kebijakan libur anak sekolah itu. Namun mereka tak tahu harus berkata apa karena memang serba tertutup dan masih minimnya pejabat yang mengerti tentang perayaan idul fitri itu sendiri . Paling dikhawatirkan justru umat muslim Dairi mengira ini suatu kesengajaan yang bertendensi SARA. Padahal bukan, hanya mereka yang mengurusi dunia pendidikan Dairi nyaris tidak ada yang beragama Islam sehingga kebijakan yang dilakukan sama sekali tidak menyentuh.
Hendaknya hal ini menjadi perhatian pemkab Dairi pada tahun mendatang. Mempertanyakan kebijakan menyangkut agama hendaknya pada ahlinya. Atau setidaknya pemkab Dairi juga harus menempatkan mereka yang mengerti muslim pada dinas pendidikan Dairi. (***)

Turunan Raja Silalahi Sabungan Tetap Solid Dukung Ir Tagor Sinurat Calon Bupati

Sidikalang-Dairi Pers: Warga Turunan Raja Silalahi Sabungan, hingga kini tetap solid dan mendukung Ir Tagor Sinurat,MSc menjadi calon bupati Dairi tahun mendatang.Hal tersebut di jelaskan beberapa tokoh masyarakat kecamatan Silahisabungan, diantaranya Jaulip Silalahi, Cahaya Silalahi dan lainnya kepada Dairi Pers, belum lama ini di Sidikalang.
Jaulip mengatakan, kedatangannya ke Sidikalang untuk klarifikasi berita di salah satu surat kabar, yang menyebut seolah olah ada perpecahan di tubuh (kalangan) turunan Raja Silalahi Sabungan.Selain itu, di surat kabar tersebut dikatakan, bahwa Ir Tagor Sinurat,MSc tidak lagi di dukung DPC PDIP Dairi.Berita itu sangat mempengaruhi di kalangan warga turunan Raja Silalahi Sabungan, khususnya yang berada di kecamatan Silahisabungan.
Yang jelas, sampai sekarang tidak ada terjadi perpecahan di kalangan turunan Silalahi Sabungan. Kami tetap solid dan sepakat, untuk mendukung Ir Tagor Sinurat,MSc untuk maju menjadi calon bupati Dairi tahun depan. Kalaupun ada diantara marga Silalahi mengatakan, terjadi pepecahan dan tidak mendukung Ir Tagor Sinurat,MSc, itu hanya omongan segelintir orang.Kami tetap sepakat, komit dan solid mendukung Sinurat, ujarnya dengan penuh semangat.
Ditambahkan, tentang adanya issu bahwa Ir Jhon Hugo, akan maju menjadi calon bupati Dairi, hingga sekarang belum pernah ada Silalahi Sabungan, khususnya yang berada di kecamatan Silahisabungan membicarakan pencalonan Jhon Hugo.Memang tahun lalu, saat pesta Tugu Raja Silalahi Sabungan, Ir Jhon Hugo mengatakan, akan maju sebagai calon bupati Dairi. Sejak itu, Jhon Hugo tidak per-nah lagi nampak ke kecamatan Silahisabungan. Jadi sampai sekarang, kami tidak pernah membicarakan tentang pencalonan Jhon Hugo. Sampai sekarang kami tetap solit dan hanya mendukung Ir Tagor Sinurat, MSc untuk menjadi calon bupati Dairi.Tidak betul ada perpe-cahan di kalangan turunan Raja Silalahi sabungan. Jaulip pengusaha Hotel Morina itu menghimbau, agar jangan ada yang mencoba coba mengadu domba warga Silalahi Sabungan. Kalau mau ngomong, silahkan saja.Tetapi ja-ngan bicara mengatas namakan marga Silalahi Sabungan, ujarnya.
Sementara ketua DPC PDIP Dairi, Ir Benpa Nababan di konfirmasi Dairi Pers mengatakan, juga tetap solid mendukung Ir Tagor Sinurat,MSc menjadi calon bupati Dairi, tahun depan.Kalaupun ada orang mengatakan, bahwa PDIP tidak mendukung Ir Tagor Sinurat, itu tidak betul. Yang jelas, DPC PDIP tetap mendukung,ujarnya.Sementara tokoh masyarakat lainnya, Cahaya Silalahi mantan kepala Desa Silalahi juga sangat menyesalkan adanya oknum yang mengaku tokoh dan mengatas namakan warga kecamatan Silahisabungan, tidak berpikiran sehat.Dia mencoba memecah belah kesatuan dan persatuan turunan Raja Silalahi Sabungan, yang sudah komit serta sepakat mendukung Ir Tagor Sinurat menjadi calon bupati Dairi, tahun mendatang.Sementara dari tokoh pemuda dari kecamatan tersebut, H. Pintubatu juga menyesalkan tindakan oknum yang menyebar isu, seolah-olah ada perpecahan di kalangan warga khususnya turunan Raja Silalahi Sabungan. Sampai sekarang,kalangan Kawula di kecamatan ini, tetap memberi dukungan dan komit akan mendukung,Ir Tagor dalam Pilkadasung tahun depan.Dan itu sudah harga mati.Tidak dapat lagi di tawar tawar,ujarnya.(R.01)

KRA Johnny Sitohang Adinagoro: Saya Tidak Berpendidikan Tinggi, Tetapi Proses Hidup Saya Mujizat


KEMURAHAN TUHAN sangat melimpah dalam hidup saya dan keluarga. Tidak masuk akal bagi banyak orang, termasuk bagi saya, kalau hidup saya bisa seperti selama ini dan berlangsung hingga sekarang. Saya tidak berpendidikan tinggi, tidak kaya dan berasal dari kampung kecil yakni Lae Hole, Kec.Pabuluan. Karena mujizat Tuhan maka saya bisa menerima banyak berkat dan kami selalu berdoa agar diberi Tuhan kesempatan menjadi saluran berkat.
Tidak ada nuansa politis dalam tindakan sebagai saluran berkat. Hanya kekayaan Tuhan yang tersalur melalui saya. Kalau pemberian saya mengandung politik tidak ada gunanya menyalurkan bantuan pribadi ke Kab.Simalungun atau Medan. Seharusnya berkonsentrasi di Kab.Dairi. Selain itu, saya tidak pernah mencatat di mana saya menyerahkan ban-tuan dan saya tidak pernah mencatat berapa suara memilih Partai Golkar di suatu tempat. Tidak pernah tersirat dalam otak siapa yang menerima bantuan batako.
Siapapun tidak mampu mengira seorang yang hanya tamat SMP (tidak lulus) mampu empat periode anggota DPRD (termasuk menjadi wakil ketua DPRD) dan satu periode menjadi wakil bupati. Mungkin Tuhan melihat apa yang ada dalam hati nurani saya sehingga Dia mempercayakan saya mendapatkan berkat yang besar seperti sekarang. Tetapi saya mengerti kapasitas pribadi sehingga kalau mendapat berkat yang melimpah, saya tahu bahwa di dalam berkat itu ada banyak orang yang berhak. Demikian dijelaskan Wakil Bupati KRA Johnny Sitohang Adinegoro kepada Dairi Pers beberapa waktu lalu.
Mengenai kedermawanan dan keramahan, dunia Dairi selama tahun 2007 merupakan tonel (drama), banyak orang bertindak jadi figur yang tindak-tanduknya telah diatur dalam skenario. Lihat, seandainya kebaikan yang mereka lakukan sekarang merupakan kebiasaan, mereka pasti telah melakukan keramahan dan kebaikan serta kedermawanan tahun 2006 atau sebelumnya. Mereka yang berpolitik saat ini menjadi rajin menyapa orang, sebelumnya tidak pernah. Di mana selama ini, di Dairikah?
Bagi saya, sedaya mampu akan melakukan yang baik. Tetapi jangan harapkan di luar kemampuan saya. Di samping itu, saya tidak selalu memiliki uang. Kalau saya punya uang saya akan memanggil orang ke ruang kerja saya untuk mem-bagi apa yang ada. Orang yang pernah saya bantu saja pun tidak saya ketahui ke mana arah politiknya. Yang penting saya telah berbuat baik, soal hatinya biarlah urusan Tuhan. Saya tidak pernah minta balasan dari apa yang saya be-rikan. Biar saja saya selalu memberi sepanjang hidup.
Kalau saya mengharapkan menerima balasan berarti kalianlah jadi wakil bupati dan saya jadi wartawan, janganlah. Lebih bagus saya hanya memberi tetapi tetap mendapat berkat melimpah. Dia mengatakan dalam berkat yang diterimanya tertitip bagian banyak orang. Ia mengibaratkan menanam padi, di sana tertitip bagian tikus dan burung. Kenapa kita meracun tikus dan meng-halau burung, karena mereka ingin memakan semua. Jadi, apa untuk saya, katanya.
KRA Johnny Sitohang Adinegoro menjelaskan soal pendidikannya. Menurutnya, dia orang pintar di SMPN 3 Medan. Banyak orang menga-takan saya berbohong mengatakan tamatan SMPN 3 Medan. Memang mereka mencarinya dalam daftar lulus. Saya memang tidak lulus tetapi tamat. Saat itu yang hanya tamat (tidak lulus) bisa melanjut ke SMA swasta tetapi harus mengikuti ujian persamaan. Karena luapan sentimen politik, banyak orang berteriak-teriak ‘ijazah palsu’ tanpa klarifikasi kepada saya. Saya tidak berniat naik karena orang lain jatuh. Yang saya inginkan kawan naik tetapi saya lebih tinggi. Itulah cita-citaku dan saya yakin Tuhan mempercayai saya menjadi saluran berkat-Nya yang melimpah. Kalau Tuhan telah membuka pintu untuk saya, tidak seorangpun yang bisa menutup, ujarnya.
KRA Johnny Sitohang Adinegoro pernah menjadi guru SMP, bahkan pernah kepala SMP di Lae Hole. Semua bekas muridnya berhasil jadi PNS dan polisi. Tidak jauh tempat saya sebagai guru SMP dan kepala SMP. Itu, dekat di Lae Hole. Orang ternyata mengatakan tidak mungkin, saya juga tidak percaya tetapi itulah yang terjadi.(R-06)

Sawah Aek Napa Parsingguran II Krisis Irigasi

Doloksanggul-Dairi Pers : Sawah Aek Napa desa Parsingguran II Kec. Pollung ,Humbang Hasundutan kekurangan air yang disebabkan tidak ada jalur irigasi untuk lahan pertanian padi, sehingga hasil produksi pertanian anjlok sampai 80%.
Pantauan Dairi Pers Jum’at (28/9) dilapangan lahan pertanian sawah daerah ini sangat luas. Informasi yang dikumpulkan dari salah seorang warga pemilik sawah Aek Napa, Lemiser Lumban Gaol diperkirakan luasnya sekitar ± 16 Ha, bisa dibayangkan bagaimana pertumbuhan dan hasil panen jika kondisi air yang diperlukan tidak bisa mencukupi jika hanya mengharapkan curah hujan yang datang dalam skala waktu dan debit air yang tidak menentu.
Saat Dairi Pers menuju lokasi, sebenarnya ada sumber air yang bisa dikelola dengan membuat irigasi, memang warga telah berusaha untuk membuat jalur tali air, namun yang menjadi kendala dan permasalahannya adalah seringnya terjadi tanah longsor sehingga menutupi jalur tali air tersebut bahkan tali air sering longsor pada saat curah hujan tinggi. Struktur tanah tidak mampu menahan air. Inilah yang sering menjadi kendala besar bagi petani Aek Napa.
Sementara dengan kondisi seperti ini jelas tidak bisa memperoleh hasil maksimal atau bisa dipastikan petani Aek Napa gagal panen. Dairi Pers kembali bertanya salah seorang petani sawah, Lamiser Lumban Gaol kira-kira berapa ton kah hasil sekali panen apabila air lancar, beliau mengatakan “berdasarkan pengalaman saya selama ini apabila air lancar, dari 16 Ha bisa memperoleh hasil ± 3.3600 kg atau 33.6 ton. Tapi selama ini hasil tersebut jarang diperoleh karena kondisi air yang tidak lancar. Beliau juga mengatakan hasil panen pada tahun ini sangat anjlok, dan hasil panen pada tahun ini hanya 20% yaitu ; 0.02 X 33600 = 627 kg atau 0.672 ton. Kondisi ini sangat meresahkan masyarakat akan kebutuhan primer (pokok) ujarnya. Beliau juga menambahkan “saya khawatir kondisi ini mungkin akan lebih buruk lagi bila tidak ada irigasi maka dampak kekurangan air tersebut tidak mampu meningkatkan hasil panen yang maksimal, karena akan menyebabkan pertumbuhan padi kurang baik, disamping itu tikus akan merajalela yang menjadi musuh besar yang membawa dampak yang lebih buruk, ujar Lemiser Lumban Gaol. Masyarakat petani Aek Napa sangat mengharapkan adanya kepedulian Pemkab Humbahas untuk meninjau ke lapangan dan menindak lanjuti keluhan dan permohonan masyarakat.(CS/LS/AT)

Ratusan RT Warga Desa Silalahi III Konsumsi Air Sawah

Silahisabungan-Dairi Pers: Ratusan Rumah Tangga (RT) warga Desa Silalahi III kecamatan Silahisabungan Kab.Dairi, kini masih mengkonsumsi air sawah maupun untuk keperluan lainnya.Hal ini sudah sekitar tiga tahun berlangsung karena sarana air bersih terputus.
Beberapa warga disana diantaranya, St Abel Situngkir (60) dan Henny br Sinaga (35) kepada Dairi Pers belum lama ini mengatakan, dulu sarana air bersih di Desa itu telah ada. Tetapi tiga tahun lalu, air dari hulu mati. Sejak itu warga menjadi mengkonsumsi air dari areal persawahan yang tercemar dengan pestisida. Syukurlah masyarakat tidak ada yang kena penyakit, ujarnya.
Dikatakan,kalau pemerintah mau membangun sarana air bersih di Desa itu,menurut ST Abel Situngkir tidak begitu sulit.Sebab masih ada sumber air lainnya yang berhulu dari gunung.Kalau hanya dari swadaya masyarakat untuk membangun sarana air bersih,tidak memungkinkan melihat dari segi perekonomian masyarakat yang masih memprihatinkan.Sebab kebanyakan warga tergolong miskin.
Desa yang berada di pinggir pantai Danau Toba itu,menurut Situngkir tidak pernah warga mengkonsumsi air Danau Toba. Sebab air Danau itu sudah tercemar dan lebih parah dari air areal persawahan. Tetapi kalau hanya untuk mencuci dan mandi,warga masih kerab menggunakan-nya.Tetapi yang jelas,kalau musim kemarau terjadi,semua warga Desa ini mengkonsumsi air sawah, ujarnya. Dikatakan, tentang kebersihan tidak dapat di peroleh kalau air tidak ada. Bagaimana kita meningkatkan kebersihan tetepi sara air tidak ada.Kalau warga masih terus mengkonsumsi air dari aeral persawahan,tidak tertup kemungkinan diantara warga ada yang kena penyakit.Sebab areal persawahan sudah tercemar dengan pestisida. Begitu juga dengan air Danau Toba tidak layak lagi di pakai sekalipun hanya untuk mandi.Justru itu kami sanagat mengharapkan perhatian serius dari Pemkab Dairi,agar dapat membangun sarana air bersih.Apalagi daerah ini sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW).Tentu harus menye-diakan sarana air bersih.Sebab kita malu melihat turis terutama manca negara yang sudah sering berkunjung ke daerah untuk menikmati panorama indah Danau Toba(R.01)

PT DPM Adakan Pelatihan Berbasis Kompetensi Dengan Disnakersos Dairi

Sidikalang-Dairi Pers: PT Dairi Prima Mineral (DPM) bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerga dan Sosial (Disnakersos) Dairi, mengadakan pelatihan berbasis kompetensi selama dua bulan, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang bertempat Lembaga Latihan Kerja (LLK) Panji Sitinjo. Pelatihan tersebut di buka Kadis Tenaga Kerja dan Sosial Dairi,Drs Abdul Muin Lubis,Senin pekan lalu.di hadiri Manajer Humas PT DPM, Parlindungan Sibarani,Ospen Sitinjka, SPd selaku Kabid pelatihan dan instruktur lainnya.
Pada pembukaan pelatihan itu, Ospen Sitinjak melaporkan peserta pelatihan sebanyak 30 orang itu,di latih selama dua bulan dengan tiga jurusan. Yakni, jurusan Automotive, Listrik dan las.Peserta di asramakan di lingkungan LLK.Semua dananya di tanggung oleh PT DPM.
Pelatihan tersebut merupakan kepedulian PT DPM terhadap warga Dairi terutama bagi yang pengang-guran dan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial.Selain makan peserta di tanggung DPM, juga uang transport di berikan kepada peserta pelatihan.
Humas PT DPM,Ir Parlindungan Sibarani dalam kata sambutannya mengatakan, terjadinya pelatihan tersebut, atas kerja sama yang baik dengan Dinas Tenaga Kerja Dairi. Tujuan pelatihan itu menurut Sibarani, untuk menekan jumlah angka pengangguran. Diharapkan selesai nanti pelatihan tersebut,peserta dapat mencari kerja dengan mudah karena sudah memeliki pengetahuan yang tinggi (skil). Itulah kepedulian PT DPM terhadap warga Dairi, ujarnya.
Kadis Tenaga Kerja dan Sosial Dairi,Drs Abdul Muin Lubis pada pembukaan itu mengharapkan kepada peserta, agar belajar dengan tekun sesuai dengan jurusannya. Tetapi pelatihan ini di adakan bukan berarti peserta dapat bekerja di PT DPM yang bergerak di bidang pertambangan itu. Namun bisa saja DPM menerima,tetapi melalui seleksi yang ketat.Apa bila nanti peserta sudah tamat,dapat mendaftarkan diri ke Dinas Tenaga kerja,untuk di pekerjakan ke luar negeri.Yang utama adalah memiliki pengetahuan yang handal,ujarnya.(R.01)

Pengurus IRMADI Kuta Buluh Dilantik

Kuta Buluh-Dairi Pers: Dalam hal pemahaman akan perjalanan Remaja Mesjid yang ada sekarang di Dairi, yang mana telah berjalan cukup lama dan telah banyak membawa hal-hal yang baik dan positif, jika memang dalam pelaksanaannya para Remaja, selalu bekerja dalam koridor norma norma agama.
Oleh karena itu,mari kita para orangtua maupun para pembina Remaja Mesjid, memberikan jalan yang terbaik.Sehingga mereka nantinya menjadi suri tauladan,menjadi anak yang sholeh dan sholeha. Berbakti kepada orangtua maupun masyarakat serta berguna bagu Nusa dan Bangsa. Hal tersebut di jelaskan ketua badan kemakmuran Mesjid Kuta Buluh,Lasiman dalam pelantikan Ikatan Remaja Mesjid Da’Watul Islam (IRMADI) Kuta Buluh kecamatan Tanah Pinem belum lama ini.Pelantikan itu bersamaan dengan peringatan Isra’Ri’raj Nabi Muhammad SAW sekali-gus penyambutan Bulan Suci Ramadhan.
Lasiman, yang juga sebagai ketua DPC Paguyuban Puja Kesuma kecamatan Tanah Pinem itu menambahkan, mengajak para Remaja Mesjid agar selalu waspada terhadap bahaya narkoba dan menghindari obat obat terlarang yang dapat merusak tubuh dan jiwa.Arahkanlah dirimu selalu belajar agama dengan baik. Sebab di pundakmulah nantinya estapet kepemimpinan di masa depan. Mari kita semua melihat apa yang akan di laksanakan serta kegiatan apa yang di kerjakan oleh para Remaja dan kepada para pembina Remaja Mesjid seperti Idris sebagai Sekretaris Puja Kesuma, Rah-mat Tarigan dan Syamsudin Sukatendel, kiranya senantiasa mengarahkan para Remaja ke arah yang baik.Tumbuhkan semangat belajar bagi Remaja.Mari kita laksanakan Puasa Ramadhan dengan baik hati,ikhlas.Sehingga nantinya dapat di terima oleh Allah SWT dan diberikan pahala yang sebesar besarnya,ujar Lasiman mengakhiri.(lt)

Penertiban Pedagang Babi di Pasar Sidikalang


Sidikalang-Dairi Pers: Acungan jempol harus disampaikan kepada pemkab Dairi yang secara terpadu bersama Polres Dairi mengadakan penertiban pedagang daging babi di kompleks pasar induk Sidikalang. Seminggu jelang lebaran lalu pedagang daging babi yang berjualan pada tempat sembarangan tu ditertibkan. Kendati dibumbui suara teriakan pedangang yang nakal namun penertiban berlangsung lancar. Puluhan pedagang babi di terminal Sidikalang terpaksa dihalau dan meja jualannya diangkut untuk diamankan.
Ketua penertiban Ir. Agus Bukka kepada Dairi pers menyebutkan kondisi pedangang babi di Pasar Induk, Sidikalang sudah mencapai titik meresahkan. Penertiban yang dilakukan saat Ramadhan tahun ini menurutnya sudah sangat penting dimana perlunya rasa saling menghargai antar umat beragama. Penertiban pedagang liar itu akan terus dilakukan hingga pembangunan pasar Mo-dern yang tahun ini juga dimulai.
Agus menyebutkan pedagang liar tersebut disamping sudah menyalahi aturan juga berpotensi melahirkan SARA. Untuk itu menurutnya sangat perlu ditertibkan sehingga semua pihak dapat saling menghargai.
Hal senada juga disampaikan kepala dinas ketertiban Umum Dairi Dosiraja Simarmata,SH yang menyebutkan teknis penertiban dilakukan secara persuasif dimana pagi hari semua pedagang illegal itu diberitahukan agar memindahkan tempat berjualannya. Lokasi tersebut tidak dibenarkan untuk menjual daging babi. Namun hingga pukul 11 pedagang tersebut tetap membandel hingga petugas terpadu terpaksa melakukan tindakan tegas mengangkut tempat berjualan pedagang tersebut. Dosiraja menyebutkan tindakan itu dimulai sejak surat MUI Dairi perihal pedagang babi sebarangan dikompleks terminal Sidikalang.
Bandel
Sementara itu pantauan Dairi Pers aksi pedagang illegal ini telah berlangsung lama namun bagai dibiarkan. Gelombang unjuk rasa dari berbagai elemen muslim Dairi termasuk mahasiswa bagai tak ditanggapi pemkab Dairi. Persoalan ini bahkan pernah membesar hingga diadakan pertemuan dengan Bupati Dairi di kediamannnya. Saat itu langsung dilakukan penertiban. Namun dalam waktu tidak terlalu lama kembali pedagang ini muncul dan mejamur dikompleks terminal Sidikalang.
Kondisinya yang terletak pada areal strategis itu justru membuat rentan terhadap SARA. Aparat juga bertindak hanya sporadis dan bagai melupakan kondisi pedagang yang berpotensi menimbulkan gejolak itu.
Sementara itu data yang dikumpulkan menyebutkan oknum petugas dinas pasar Dairi ikutan seakan melegalkan aksi penjualan daging babi itu secara sembarang. Oknum petugas dinas pasar juga mengutip restribusi berjualan dari pedagang tersebut. Hal itu menurut pedagang babi seba-gai persetujuan dan legitimasi dibolehkannya berjaualan di lokasi itu.
Kenakalan pedangang ini terkadang sudah keterlaluan karena menggunakan bahu jalan yang dilintasi semua orang termasuk kaum muslim yang mengharamkan daging itu. Lebih parah lagi terkadang tulang belulang daging yang diharamkan Islam itu dibuang sembarangan.
Hendaknya hal itu menjadi perhatian khusus pemkab Dairi yang mempunyai mandat memberikan kenyamanan kepada semua warganya. Pengawasan rutin perlu dilakukan mengingat “kebandelan” pedagang ini yang sudah berlebihan hingga tak memperdulikan norma saling menghormati. (R.07)

Pemkab Dairi Razia PSK Puluhan Orang Terjaring: 8 ORANG DIANTARKAN KE PANTI REHABILITASI T.KARO

Sidikalang-Dairi Pers: Untuk menghormati bulan suci Ramadhan 1428 H, Pemkab Dairi, mengadakan penertiban (razia) bagi Pekerja Seks Komersial (PKS) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) belum lama ini.Selain itu razia dilakukan,untuk mengantisipasi semakin menjamurnya PSK dan tempat prostitusi di daerah ini.
Tim penertiban Pemkab Dairi, yang mendapat mandat (SK) dari bupati,melibatkan berbagai instansi terdiri dari Polres, Kodim, PM, Polisi Pamong Praja (Pol PP), kantor camat dan dari Dinas Sosial berjumlah sekitar 40 orang. Penanggung jawab tim, Kakan Satpol PP Dairi, DR Simarmata, SH. Sedangkan ketua tim, P.Silaban.
Tim berkumpul di kantor Satpol PP dan dibentuk dua timTim I di tugaskan ke Objek Wisata Silalahi kecamatan Silahisabungan dan tim II di tugaskan ke berbagai hotel/Pup termasuk rumah remang-remang yang ada di sekitar kawasan Sidikalang dan Sitinjo.Dalam penertiban tersebut, tim berhasil mengamankan puluhan orang yang di duga PSK dan dua pasang insan berlainan jenis sedang memadu kasih di kamar hotel, di boyong ke komando (kantor Satpol PP).Sedangkan tim yang berangkat ke Objek Wisata Silalahi kecamatan Silahisabungan,tidak berhasil menemukan PSK.Diduga sebelum razia dilakukan telah bocor ke daerah itu
Namun diantara puluhan yang di duga PSK tersebut masih ada hanya sebatas ikut ikutan.Dan pada malam itu juga di antarkan ke rumah orang tuanya di Sidikalang setelah di nasehati dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya berada di pup sampai pukul 12.00 Wib. Sedangkan kedua pasang muda mudi yang tertangkap berduaan di kamar hotel,satu pasang diantaranya masih kuliah di salah satu PN Medan.Pada malam itu juga di pulangkan setelah di nasehati dan membuat surat pernyataan tidak mengulanginya berduaan di kamar hotel.
Pantauan Dairi Pers di salah satu Pup di kawasan Panji Sidikalang,saat tim memasuki ruangan,ada aparat mencoba menghalangi tugas tim.Namun tim tidak mundur dan tetap melakukan tugasnya.Dari tempat itu, sembilan orang yang di duga PSK yang masih usia muda serta satu orang hidung belang berhasil di amankan dan di boyong ke komando.
PSK yang terjaring tim antara lain,Eva (22) warga Medan, Dewi (20) warga Binjai,Dian (21) warga Binjai,Nl (23) Medan, Diana (45) T.Tinggi,Rahma (35) T.Tinggi,Yanti (30) Medan, Nita (27) warga Tasik Malaya, Mina (19) Medan dan empat orang warga Sidikalang tidak di sebut namanya.Namun satu diantaranya masih hanya sebatas ikut ikutan dan di kembalikan pada saat itu.Sedangkan yang lainnya,besok harinya juga di pulangkan setelah membuat surat pernyataan.
Satu Minggu berikutnya,tim kembali melakukan razia di jalan Sidikalang-Aceh Tenggara, tepatnya di dusun Laurambong Desa Laut Tawar kecamatan Tanah Pinem.Dari daerah itu,tim berhasil mengamankan 8 orang wanita dari beberapa rumah remang-remang yang di duga PSK. Ke delepan orang tersebut kebanyakan waga Medan dan Kutacane.Setelah dilakukan pendataan,besoknya di antarkan ke Panti Rehabilitasi Dinas Sosial Tanah Karo.
Kakan Satpol PP Dairi, DR.Simarmata,SH kepada Dairi Pers mengatakan, penertiban itu dilakukan untuk menghormati bulan Suci Ramadhan,juga untuk mengantisipasi semakin berkembangnya PSK dan tempat prostitusi di Dairi.(R.01)

Pemilik Ternak Perlu Belajar

Sopobutar-Dairi Pers: Sebagai daerah yang perantaunya kebanyakan berasal dari daerah Kab.Samosir, Taput dan Tobasa ditambah hijaunya hamparan rumput merupakan sumber semangat masyarakat memelihara ternak seperti kerbau, sapi dan kambing. Selain tenaga sapi dan kerbau bermanfaat untuk membajak sawah, nilai ekonomi dagingnya juga tidak kalah penting.
Mudahnya ternak mendapatkan makanan sering menyebabkan pemilik lalai, seakan tidak perduli kondisi sekitarnya. Setiap hari ada saja ternak yang mengganggu lalu lintas. Sebagian ternak yang bebas berkeliaran dan sebagian yang diikat. Khusus ternak yang diikat, sering tali men-jangkau seberang jalan sehingga mobil atau sepeda motor harus ekstra hati-hati saat melintas. Kondisi itu sangat mengganggu kelancaran perjalanan karena ternak seperti itu ditemukan di berbagai tempat. Pemilik ternak kelihatannya harus diberi peringatan dan sanksi supaya tidak membiarkan ternaknya merumput di bahu jalan. Dibutuhkan sedikitnya waktu 16 menit untuk menunggu ternak itu menyisihkan diri dari badan jalan. Kalau dihitung dengan kecepatan 60 km per jam, berarti perjalanan 15 km sudah terbuang setiap perjalanan itu dihambat ternak kerbau atau sapi.
Yang aneh, ada cerita kecelakaan akibat tali pengikatnya tersambat sepeda motor. Karena merasa kesakitan kerbau itu mengamuk. Namun kelihatannya tidak seorangpun mengaku bertanggung jawab atas kejadian. Mungkin orang sekampung sudah sepakat untuk tidak saling memberitahukan kalau ada kejadian serupa.
Para pemilik ternak itu sebenarnya tergolong telat mikir karena tidak mampu mengantisipasi kemungkinan yang akan ditimbukan tindakan membebaskan ternak berkeliaran di jalan raya. Selain itu, hampir tidak pernah ada yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian seperti itu.
Hendaknya para penggembala yang biasa membawa kerbau ataupun peliharaannya yang lain untuk ekstra hati-hati sewaktu membawa ternaknya itu merumput. Memilih tempat yang aman dan tetap dalam kontrol penggembala adalah salah satu keharusan. Jangan sampai kelakaan bagi orag lain. Belum lagi pencurian kerbau yang bisa beraksi di desa-desa.
Cerita di atas benar dan diperuntukkan menjadi pelajaran bagi para pengguna jalan untuk ekstra hati-hati. Sebab keselamatan berkendaraan adalah yang paling utama. Kejadian di daerah itu ciri masyarakat tertinggal. (TH/AP)

Pakpak Bharat Butuh Wabup:

Sidikalang-Dairi Pers : Entah dibawah tekanan atau memang sebenarnya . Namun Bupati Pakpak Bharat H. Makmur Berasa,SH menyebutkan kabupaten Pakpak Bharat sangat membutuhkan wakil bupati. Hal tersebut dijelaskannya disela-sela kehadirannya di gedung DPRD Dairi saat peringatan HUT Dairi ke 60 (1/10). Menjawab Dairi Pers Bupati eks wilayah Dairi ini mengatakan hal tersebut perlu dan keputusan itu bukan tekanan dari pihak manapun.
Pemerintahan Pakpak Bharat Pasca meninggalnya Bupati Pakpak Bharat Ir. Muger Hery Berutu praktis dilanjutkan wakil bupati H. Makmur Berasa, SH . Mantan wakil ini telah dilantik menjadi bupati defenitif beberapa wktu silam dalam satu sidang paripurna DPRD Pakpak Bharat di Salak. Adanya undang-undang yang melegitimasi daerah dengan kondisi seperti itu bisa mengusulkan pengangkatan kembali wakil bupati agaknya akan diadopsi Pakpak Bharat.
Bupati Pakpak Bharat H. Makmur Berasa, SH kepada Dairi Pers menyebutkan usulan wakil bupati mempunyai mekanisme dan mendapat persetujuan dari DPRD Pakpak Bharat. Perundang-undangan yang mengaturnya sudah ada. Dan partai yang membawa pasangan tersebut menang dalam pilkada berhak mengusulkan nama untuk calon wakil bupati.
Merasa tugas dan tanggung jawab terlebih membangun pakpak bharat sebagai kabupaten muda masih sangat membutuhkan seorang wakil. Kebutuhan itu bukan karena tekanan dari pihak manapun” ujar Makmur tegas.
Sementra itu pengakuan Bupati pakpak Bharat ini disangsikan banyak pihak menginggat jumlah penduduk kabupaten ini relatif sedikit hanya sekitar 40 ribu jiwa. Luasnya yang tidak terlalu luas juga memungkinkan kehadiran hanya satu pimpinan saja dalam pemerintahan kabupaten sudah cukup. LJ Banurea salah seorang anak salak yang kini bertugas di pemkab Dairi dalam tulisannya mengatakan pasca meninggalnya Bupati Pakpak Bharat agar Makmur Berasa tidak usah lagi mengusulkan wakil bupati lagi. Hal itu menurutnya akan melahirkan kotroversi dan bisa berdampak kurang sinkronnya pemerinta-han. Jika hanya sendiri saya ya-kin pembangunan Pakpak Bha-rat akan lebih maju “ ujarnya.
Ada juga dugaan ungkapan Bupati Pakpak Bharat ini mengusulkan kembali wakil bupati hanya sebatas “politik balas budi” karena konon vigur yang diusulkan adalah adik almarhum Ir. Muger Hery Berutu.
Terlepas dari percaturan politik kabupaten tersebut namun satu yang pasti Pakpak Bharat juga harus bangkit sama halnya dengan kabupaten lain yang berumur sama dengan Pkapak Bharat seperti Humbang Hasundutan dan Nias Selatan. Pertanyaan yang segera akan muncul adalah apakah kehadiran seorang wakil bupati yang dilegitimasi undang-undang itu dapat mengangkat Pakpak Bharat lebih maju. Atau sebaliknya melahir-kan perseteruan bupati dan wa-kil bupati yang banyak terjadi dikabupaten-kabupaten lain ?.
Diduga Tekanan
Usulan kembali daerah ini harus mempunyai wakil bupati diduga hanya tekanan sekelompok massa kepada Bupati Pakpak Bharat. Banyak nada sumbang yang mengatakan pasangan Ir. Muger dan H. Makmur sebelumnya menang karena mobilitas dana mayoritas dari almarhum Ir. Muger. Dikhawatirkan jika memang adik almarhum Muger menjadi wakil bupati dikabupaten itu maka suhu politik pemerintahan justru akan memanas. Kondisi dugaan tekanan ini membuat Bupati Pakpak Bharat sekarang H. Makmur Berasa harus menerima tekanan partai yang dahulunya membawa pasangangan ini menang.
Tingkat apatisme sejumlah kadis dan kakan di kabupaten ini juga terlihat meningkat. Beberapa pejabat eselon II yang memita namanya tidak di cantumkan kepada Dairi Pers mengatakan jika memang dipaksakan dan wakil yang akan dilantik nantinya berlaku layaknya bupati dengan berbagai kebijakan menekan maka mereka akan memilih berhenti dari jabatannya. Rasa khawatir itu tampak jelas di wajah mereka. Mereka juga menyebutkan dengan kondisi hanya seorang Bupati Saja memimpin Pakpak Bharat maka suhu pemerintahan akan jauh lebih nyaman dibanding jika harus dijejali kehadiran seorang wakil. “ lihat saja Gubsu pasca meninggalnya T. Rizal Nurdin bisa kok pemerintahan dikenadalikan seorang Drs. Rudolf Pardede. Ini konon lagi di Pakpak Bharat yang penduduknya relatif kecil. Pasti kon-disi pemerintahan akan bermasalah jika terlalu dipaksakan” ujar mereka.
Kenyataan lainnya adalah tidak ada yang menggaransi visi dan misi serta pemahaman bisa sama antar wakil dan bupati kendati wakil yang diusulkan adalah nota bene adik mantan bupati. Disisi lain rakyat tak pernah memilih adik seorang bupati. Rakyat tetap memlih vigur orang perorang. Namun ini adalah demokrasi setidaknya menurut pemaha-man undang-undang. (R.07)

Mencari Malam Seribu Bulan

Sidikalang-Dairi Pers : Usia umat Nabi Muhammad jauh lebih singkat dibanding dengan umat-umat sebelumnya paling sekitar 60 hingga 70 tahun. Pada bulan ramadhan umat muslim mengakui adanya satu malam lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang menemukan malam tersebut maka dia akan masuk surga. Malam tersebut dikenal dengan malam Lailatulkadar.
Mencari malam Lailatulkadar itu bukan semua manusia yang mendapatnya bahkan mereka yang mendapatkanya juga tak pernah menceritakan hal itu kepada yang lain karena takut hal itu menjadi ibadah yang ria (terlalu berlebihan). Malam lailatulkadar yang diyakini senilai 83 tahun 4 bulan itu bermakna siapa yang mendapatkannya seperti halnya beribadah selama 83 tahun 4 bulan secara terus menerus. Artinya siapa yang mendapatkan malam itu telah dijamin masuk surga.
Ritual mencari malam seribu bulan itu berlangsung disejumlah mesjid di Dairi. Khusus di mesjid telaga Zam-zam batang beruh niat mencari malam seribu bulan itu dilakukan pada malam sepuluh terakhir Ramadhan. Disebutkan hal itu berlangsung pada malam-malam ganjil. Dari berbagai hadist yang disampaikan mereka yang mendapatkan malam berkah itu bermacam jenisnya. Ada yang melihat semua alam sujud tunduk pada sang Khalik. Air sungai berhenti bergerak dan air laut tenang. Ada juga yang melihat bagai bulan bercahaya pada ruangan. Namun orang yang menemukan malam berkah itu cederung tidak mau bercerita namun beramal lebih banyak. Namun hingga kini tak ada pihak manapun yang beriman menceritakan telah mendapat-kan malam lailatul kadar itu. Adanya ungkapan telah mendapatkan malam tersebut ditandai dengan naiknya pangkat dan jabatannya hanya bohong belaka dan pemahaman sesat.
Mencari malam seribu bulan itu biasanya dilakukan dengan iktikap di mesjid dengan melakukan sholat tarawih, membaca Qur an, sholat tasbih serta zikir berpanjangan. Biasanya saat sholat tasbih tersebut air mata mengucur dari pelupuk mata teringat akan dosa-dosa serta kesalahan terhadap orang yang melahirkan.
Hatam Qur an
Sementara itu salah satu malam biasanya akhir Ramadhan yakni malam hatam Quran. Artinya suatu malam menamatkan pembacaan ayat suci Alquran yang terdiri dari 30 dzus dan 6600 ayat. Malam menamatkan pembacaan kitab suci ini biasanya diiringi dengan makan pulut dan rendang bersama jemaah mesjid.
Pembacaan ayat-ayat al quran biasanya dilakukan setelah sholat tarawih yang berlangsung hingga malam hari. Pembacaan dilakukan secara bergiliran jemaah pada ayat-ayat suci. Biasanya pada malam 27 puasa sebanyak 6600 ayat tersebut telah rampung dibaca. Sebagai rasa bahagia dan bangga biasa secara bersama juga anggota jemaah mesjid menyediakan hidangan khas pulut rendang yang dibagikan kepada semua peserta hatamul Qur’an. (R.07)

Drs. Poltak Butar-butar:

Cukup ironis memang komentar orang yang dikenal aktivis ini. Drs. Poltak Butar-butar saat diwawancarai Dairi Pers vigur Bupati Dairi men-datang justru lebih memusatkan pesan kepada masyarkat Dairi. Jangan gadaikan Dairi ini hanya karena sepiring “lomok-lomok” ungkapnya yang bertendensi kenikmatan sesaat.
Poltak yang cukup dikenal dikalangan LSM, Jurnalis dan pejabat pemkab Dairi ini memang selalu kritris dalam berbagai komentar khususnya moralitas dan ketimpangan pembangunan yang terjadi. Berikut komentarnya soal Bupati Dairi mendatang.
Apa yang pantas diwaspadai menurutnya agar calon Bupati/wabup yang bakal muncul jangan menggunakan agama. Suku dan ras menjadi kendaraan politik. Menurutnya cara itu dapat menimbulkan perpecahan bagi masyarakat heterogen semisal Dairi. Sejarah telah berbicara toh bangsa ini dibentuk bukan atas nama suku namun semangat kebersamaan hingga mencapai kemerdekaan. Cara itu menurutnya jauh lebih demokrastis dan tanpa beban balas jasa.
Menggunakan SARA sebagai kendaran politik memang bisa efektif namun pada ujung-nya bisa menuai perpecahan dalam masyarakat. Cara tersebut akan berlanjut pada metode balas jasa sebagai cikal bakal KKN yang telah membuat negeri ini terpuruk.
Sebagai seorang kadipaten (semacam negarawan) hendaknya vigur balon bupati dan wabup menjadikan ajang pilsung Dairi ini sebagai wahana pembelajaran politik yang sopan, santun dan beretika kepada masyarakat .Bukan menghalalkan semua cara dengan satu tujuan yang penting menang. Namun lebih jauh dari pada itu warga Dairi butuh pembelajaran sehingga menumbuhkan kesadaran dan kecerdasan politik di tengah masyarakat.
Oleh karena itu menurutnya seorang vigur yang bakal muncul harus menyampaikan visi dan misi yang dapat dipertanggung jawabkan dan merupakan kontrak politik kepada konstituan.
Meninabobokkan masyarakat dengan janji manis serta hadiah sepiring “lomok-lomok” (Artinya jelang pilkada rakyat dimanjakan dengan makanan enak) menurutnya bukan pembelajaran yang baik. Disisi lain rakyat juga harus sadar ke-tika manakan itu masuk rongga mulut saat itulah Dairi tergadai pada mereka-mereka pembohong. Jelang pilsung pasti banyak vigur yang bersembunyi dibalik kebaikan padahal nyatanya adalah membodohi masyarakat. Suatu hal yang biasa jelang pilsung vigur yang muncul tebar pesona dengan senyum simpul. Namun ketika tujuan sampai jangankan senyum pintu mobil pun dipasang stiker hitam agar tidak tampak dari luar.
Bukankah dengan kenikmatan sesaat, makanan enak dengan sepiring lomok-lomok itu juga nantinya akan dicaplok bupati/ wakil yang menang dari uang rakyat ?, katanya. Suatu hal yang logika vigur yang menang tentu akan terlebih dahulu memikirkan kembali modal yang telah dilemparkannya. Itu sama arti pertampokan uang rakyat, tambahnya.
Kepada masyarakat Dairi Poltak menyebutkan pilsung adalah suatu berkah dimana nasib suatu daerah murni ditangan rakyat. Untuk itu rakyat yang bijaksana harus memilih vigur bupti Dairi yang visioner, kredibilitas yang tinggi dan berperilaku/moral yang tidak tercela. Rakyat pasti dihadapkan dengan sejumlah vigur yang palsu dan manis di bibir . Pilihlah vigur yang bersih dan utamankan hati nurani dengan satu tekad Dairi ke depan akan lebih baik.. Hati-hati pada pempimpin palsu yang lebih buas dari binatang buas, katanya (R.07)

Kakanwil Perindustrian Sulteng Turun Dalam Pilkada Dairi

Sidikalang-Dairi Pers: tampil sederhana dengan kopiah dikepala. Bersahaja dengan stelan jas hitam. Sangat tampak wibawa kepala kantor wilayah dinas perindustrain Sulawesi Tengara ini. Dia adalah H. Ir. Maju Ilyas Padang, MBA yang berjumpa dengan Dairi Pers di kediaman sekjend PBR Jhon Tony Dabutar,SH selasa (16/10)
Nama yang sempat masuk lima besar dalam bursa pilkada bupati Dairi tahun 1999 ini muncul kembali pada pilsung Bupati Dairi tahun 2008. Saya akan maju dan ikut dalam pilsung mendatang , ujar ayah kelahiran April 1951 ini.
Putera kelahiran Tambahan, Dairi ini melanglang buana hingga sulawesi menjadi kakanwil. Diamping sukses sebagai birokrat vigur ini juga sebagian salah seorang orang tua yang pantas berbangga karena semua anaknya berhasil. Anak tertua Asdani br. Padang S2 pada ilmu Farmasi, Anto Padang SP bekerja pada dinas pertanian Dairi. Anak ketiga dr Boby R Padang , Yana Rizka Padang masih kuliah pada teknik Elektro ITB dan paling bungsu Astika duduk di bangku SMAN 1 Medan. Lima buah hati ini merupakan hasil perkawinannya dengan istri tercinta br. Silaban.
Bagimana seorang H. Ir Maju Ilyas Padang, MBA menggapai kursi bergengsi menjadi pemimpin di Dairi berikut perbincangan Dairi Pers. Dikatakan telah mendapat penghargaan pengabdian 30 tahun pada birokrat dari presiden RI. Ketika banyak pejabat berhadapan dengan kursi pengadilan karena KKN namun anak Dairi ini ternyata bersih. Clean Government menjadi modalnya. Pemimpin yang bersih menjadi dambaan semua rakyat Indonesia saat ini.
Sebagai seorang yang aral melitang di dunia perindustrian dan perdangangan jaringan dan kerabat pada jalur birokrat seperti Departemen keuangan, Perindustrian perdagangan serta departemen lainnya cukup banyak dikenal. Salah satu yang menjadi unggulan adalah punya akses dan jalur perdagangan di luar negeri.
Karena itu menurutnya pemimpin Dairi yang paling diharapkan di Dairi adalah vigur yang dapat mengangkat ekonomi kerakyatan. Bagaimana sebenarnya komitmen seorang bupati memeperhatikana sektor ekonomi masyarakat. Khusus Dairi sebagai sentra pertanian tentu pemerintah harus mengutamakan sektor tersebut bahkan harus mempunyai jaringan perdaganan komodiri rakyat hingga luar negeri. Yang terpenting bagi rakyat adalah informasi pasar dimana rakyat dapat memprediksi pertanaman komoditi dan memperhatikan iklim. Ini sangat membantu petani dalam upaya bangkit dari kemisinan.
Disisi lain upaya pemerintah melihat penghasilan utama masyarakat harus menjadi perhatian dalam pembangunan sarana dan prasarana seperti irigasi dan mekanisasi pertanian. Anggaran untuk sektor ini harus diutamakan.
Dari segi suku, agama dan Ras H Maju Padang menyebutkan merupakan suatu anugerah yang pantas disyukuri di Dairi rasa toleransi sangat tinggi. Untuk itu menurutnya pemimpin yang tepat untuk Dairi untuk saat ini harus mewakili Pakpak, Toba dan Karo. “bukan membedakan tetapi pelangi dan warna perlu sehingga apa yang menjadi aspirasi mayoritas bisa diakomodir” ujarnya.
Menyinggung kiprahnya di Dairi H. Maju Ilyias Padang menyebutkan sebenarnya setiap saat mengetahui perkembangan Dairi. Keterlibatannya dalam pembentukan Kab. Pakpak Bharat dengan langsung menjumpakan bupati Dairi DR MP Tumanggor kepada Ketua DPR Ir. Akhbar Tanjung. Karir birokratnya yakni kepala perindustrian Karo, kepala Perinsdustriuan/departemen Tapteng, Kepala Pewrindustrian/kandep Kab. Dairi dan kakanwil Perindustrian sulteng di Kendari. Dan kini bekerja di departemen perindustrian .
Dalam karir oraganisasinya H. Maju Illyas Padang terkenal sebagai pentolan HMI. Tak ayal dengan organisasi itu vigur ini membunyai jaringan luas hingga menteri. Namun lebih mendasar pada era 80 vigur ini terlesal sebagai perekat dan manusia penuh ide dengan pembentukan P3MPI salah satu oragnisasi pemuda /mahasiswa muslim. Organisasi inilah yang kerap mengadakan kegiatan keagamanan pada tingkat Sumut.
Saya mengetahui memang tidaklah mudah mendapatkan kursi seorang pemimpin di Dairi. Saya tidak terlalu berkhayal melambung bisa duduk di kursi nomor 2 pun agaknya sudah bisa berkiprah memban-gun Dairi. Andaipun kapal partai tidak saya dapatkan makan saya akan muncul dari calon independen, Sekjend PBR Dairi Jhon Tony Dabutar, SH menyebutkan kehadiran vigur seperti H. Maju Illyas Padang ,MBA sebagai pelangi yang mempunyai potensi dan kemampuan dalam membawa Dairi ke depan. Pengalaman birokrat ditambah sisi sosialnya sebagai orang Pakpak adalah suatu keberuntungan. Tidak terlalu ambisi menjadi orang nomor satu pantas dicungkan jempol kendati sebenarnya secara karir birokrat memung-kinkan. Ini pantas direnungkan, kata Tony (R.07)

Jembatan Binanga Sihatunggal Pollung Longsor

D.Sanggul-Dairi Pers: Jembatan Binanga Sihatunggal III Desa Parsingguran II kecamatan Pollung Kab. Humbahas,longsor kejurang mengakibatkan sulit untuk dilalui kenderaan bermotor bahkan sangat mengancam keselamatan pemakai jembatan, terutama warga di sekitarnya. Sebab jembatan tersebut menghubungkan pemukiman penduduk dengan sentra produksi pertanian.
Warga di sana kepada Dairi Pers belum lama ini mengatakan, kerusakan jembatan akibat longsor tersebut sudah lama berlangsung.Namun hingga kini belum ada tanda tanda akan perbaikan, kendati jembatan itu merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Pantauan Dairi Pers dilapangan, longsor jembatan tersebut karena struktur tanah yang berobah dan bersifat elastis atau tidak padat. Sehingga bila musim hujan mudah terjadi erosi. Sementara jembatan itu sering di lalui mobil truk bermuatan sarat dengan kayu milik TPL, tanpa memperhitungkan daya tahan jembatan.
Warga disana sangat meng-harapkan perhatian instansi terkait untuk memperbaiki jembatan di maksud sebelum terjadi kerusakan yang lebih fatal.Sebab bila hal itu terjadi (kerusakan lebih fatal), akan melumpuhkan arus perekonomian masyarakat.Sebab jembatan merupakan jalan yang menghubungkan pemukiman penduduk dengan sentra produksi pertanian.(CS/LS)

HKBP Distrik VI Dairi-GKPPD &UEM Adakan Pelatihan Peternakan & Pertanian Organik

Sidikalang-Dairi Pers: Melihat perkembangan kehidupan belakang ini semakin menuntut manusia untuk semakin lebih berkompetisi. Dimana masalah-masalah kehidupan semakin lama semakin susah. Sebagai contoh masalah pertanian yang terjadi di sekitar kita dimana hama penyakit tanaman yang sepertinya tidak kunjung dapat diselesaikan oleh tenaga-tenaga ahli pertanian. Untuk itu perlu adanya suatu pendidikan tambahan bagi kita terutama masyarakat Kabupaten Dairi untuk segera dapat memikirkan upaya dari masalah-masalah pertanian dan peternakan kita
Bertempat di gedung training centrum jalan air bersih Sidikalang, Bishop gereja Kristen Protesta Pakpak Dairi (GKPPD) Pdt.EJ.Solin,S.Th, selasa(2/10), membuka pelatihan peternakan dan pertanian organic GKPPD-HKBP distrik VI Dairi dan United Evangelist Mission(UEM)
Bishop dalam sambutannya dilakukannya pelatihan yang selama 3 hari itu diharapkan peserta akan memahami dan melaksanakan secara nyata ditengah kehidupan masyarakat. diharapkan nantinya dengan adanya kegiatan ini dapat menjembatani para jemaat gereja-gereja untuk sekaligus dapat mempraktekkan apa yang dipelajari selama mengikuti kegiatan pelatihan pertanian dan peternakan ini sehingga memberikan hasil positif .
Ditambahkannya, gereja bukan hanya melayani bidang kerohanian, tetapi turut serta menggalang kemajuan peningkatan taraf hidup masyarakat terutama jemaatnya sendiri. Dimana tantangan gereja ke depan akan semakin sulit untuk itu jemaat gereja khususnya dituntut mampu menghadapi pasar bebas (Free trade)
Sementara tujuan dilaksanakan pelatihan tersebut menurut bishop, adalah menjembatani antara jemaat GKPPD-HKBP Distrik VI Dairi dengan kader-kader jemaat yang berada di Jerman. Mempersiapkan kader-kader pelopor khusus dalam bidang pertanian di dua kabupaten dan menyeimbangkan penggunaan pertanian kimia dengan pertanian organik.
Ketua panitia pelatihan,Pdt Simeon Kudadiri S.Th, dalam laporannya mengatakan, jumlah peserta yang tadinya diharapkan hanya sebanyak 30 orang, ternyata menjadi lebih. Ini membuktikan bahwa kegiatan ini seperti ini masih dianggap perlu oleh jemaat GKPPD dengan HKBP Distrik VI dalam menghadapi tantangan ke depan ini.(TH)
Pelaksanaan pelatihan ini didukung UEM yang dulunya dikenal dengan nama RMG yang berpusat di Jerman. Kegiatan UEM terdapat di tiga benua yaitu Eropah,Asia dan Afrika. Sementara dana kegiatan berasal dari UEM tanpa melibatkan bantuan pemkab Dairi dan Pakpak Bharat. Materi yang diberikan terdiri dari analisa sosial, organisasi ,pemahaman, yang berkaitan dengan peternakan serta pertanian organik. Diharapkan pemerintah Dairi dan pemkab Pakpak bharat dapat sesegera mungkin merespon kegiatan seperti ini sehingga ada kerja sama antara pihak gereja dan pihak pemerintah daerah dalam pengembangan sumber daya masyarakat (SDM) masyarakat meningkatan kesejateraan penduduk.(TH)

Gorong-Gorong Tumpat Badan Jalan Propinsi Terendam Air

Tanah Pinem-Dairi Pers: Hampir empat bulan,satu titik di ruas badan jalan menghu-bungkan kecamatan Tigalingga-Aceh Tenggara tepatnya di Desa Lautawar kecamatan Tanah Pinem Dairi,terendam air hingga sepanjang 10 meter dan setinggi 30 cm.Hal itu terjadi akibat sebuah gorong gorong tumpat.Sehingga air hujan tidak dapat mengalir hingga menggenangi badan jalan beraspal hotmix itu.
Pantauan Dairi Pers dilapangan, apa bila gorong gorong yang tumpat tidak segera mendapat perbaikan, tidak tertutup kemungkinan badan jalan amblas.Sebab di sebelah kanan arah Kutacane,terdapat lembah berisi air hujan setinggi 3 meter. Begitu juga sebelah kiri juga terdapat jurang yang siap menampung badan jalan apa bila amblas.
Gorong-gorong di bawah badan jalan yang terendam, di bangun beberapa tahun lalu. Pekerjaannya di duga tidak sesuai dengan medannya badan jalan.Gorong-gorong di duga terlalu kecil dan terlalu dangkal.Sehingga tidak dapat menampung air hujan yang kini bagaikan kolam pancing. Secara kebetulan belum lama ini, pernah Dairi Pers melihat seorang oknum mengaku dari Dinas PU Provinsi, sedang meneliti dan membuat foto lokasi jalan yang terendam tersebut.Saat ditanya siapa yang bertanggung jawab akan hal tersebut.Oknum tersebut menjawab,akan segera menerjunkan alat berat kelokasi itu untuk memperbaiki jalan tersebut.
Kendati keadaan jalan sangat memprihatinkan dan mengancam keselamatan pemakai jalan, hingga kini belum ada terlihat tanda tanda akan perbaikan.Sementara kepala Desa Lautawar,Lameh Tarigan kepada Dairi Pers mengatakan,siap menurunkan warganya ikut bergotong royong apabila Dinas PU membutuhkan tenaga warga.Atas nama warga Desa itu,Lameh Tarigan sangat mengharapkan perhatian serius dari instansi terkait untuk segera memperbaiki jalan itu,sebelum kerusakan lebih fatal.Sebab jalan ter-sebut satu-satunya menghubungkan Sidikalang-Tanah Pinem hingga Aceh Tenggara.(lt)

Demo Pedagang Pasar Induk Sidikalang

Sidikalang-Dairi Pers : Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan pedagang pusat Pasar Sidikalang berdemo ke kantor DPRD Dairi menuntut transparansi dan kapastian kepemilikan kios di Pasar tersebut akhir September. Tuntutan lainnya mereka menginginkan pembangunan pasar modern Sidikalang ditunda sementara mengingat transaksi yang paling tinggi terjadi pada akhir tahun.
Sejumlah pedagang ini selanjutnya diterima DPRD Dairi di ruangan ketua DPRD Dairi. pedagang meminta pengertian pemkab Dairi agar menunda sementara dan pembangunan pasar modern dilakukan setelah akhir tahun saja.
Menjawab usulan tersebut anggota DPRD Dairi memberikan pengertian soal waktu dan kepemilikan kios pada pasar modern kelak. Demo itu berlangsung tertib dan bubar kembali.
Sosialisasi
Sementara itu sosialisasi perihal pasar modern tengah dilakukan dinas Pasar Sidikalang bersama instansi terkait. Namun karena ruangan kantor dinas pasar yang terbatas maka sosialisasi kepada pedagang terpaksa dilakukan secara bergelombang. Untuk gelombang pertama disampaikan sosialisasi kepada 50 pedagang.
Pantauan Dairi Pers selama berlangsungnya sosialisasi banyak pedagang kurang faham akan kepemilikan hak usaha. Mereka menduga kios yang dibeli sudah menjadi hak milik. Padahal menurut kontrak sesuai yang dimiliki pedagang hanya hak guna usaha dan bukan hak milik . Disisi lain masih ditemukan kepemilikan hak guna usaha oleh para pedagang yang bertransaksi dibawah tangan. Padahal sesuai peraturan pengalihan hak guna harus dilakukan di kantor Dinas pasar atau harus sepengetahuan dinas pasar Dairi..
Dalam sosialisasi ini juga pedagang bebas menyampai-kan pertanyaan akan hal yang kurang difahami. Dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan jelas terlihat kurangnya pemahaman atas kepemilikan hak guna usaha pasar.
Munculnya gelombang demo ini dimungkinkan kurang-nya pemahaman dan merasa disepelekan tidak ikut dalam sosialisasi. Dikhawatirkan jika kekurang fahaman ini dimanfaatkan orang-orang yang kurang bertanggung jawab sehingga membuat tersulutnya demo para pedagang. Wajar memang mengingat lokasi hidup mereka adalah dari pasar hingga mudah dimobilisasi. (R.07)

Campursari Gema Takbir Dairi

Sidikalang-Dairi Pers : gema takbir, tahmid dan tahlil terdengar disemua mesjid di Dairi pada perayaan hari kemenangan idul fitri 1428 H. 1 Syawal 1428 H yang tahun ini masih berbeda pandang menurut Muhamadiah dan NU ini di Dairi dirayakan pasa Sabtu (13/10) . Kendati perbedaan itu ada namun perayaan idul fitri berlangsung semarak dengan berbagai tradisi menyambut hari kemenangan.
Menyambut idul fitri di Dairi umumnya satu hari sebelum perayaan diramaikan dengan menyembelih kerbau atau lembu yang dilakukan kelompok pengajian, mesjid maupun kelompok marga. Ini merupakan tradisi yang mengandung makna kebersamaan dan kebahagian menyambut idul fitri
Tradisi membakar lemang juga masih terus berlangsung dimana hidangan lemang ditambah dengan rendang menjadi menu khusus yang disajikan merayakan lebaran. Jika banyak rumah dibelakangnya terlihat asap mengebul. Itu berarti mereka membakar lemang. Makanan khas ini adalah beras pulut yang dimasak di dalam bambu dicampur dengan santan. Bambu inilah yang se-lanjutnya dipanggang pada kayu bakar. Mengakhiri bulan puasa pada berbuka terakhir santapan ini menjadi hidangan utama. Kala lemang panas dicampur dengan kuah rendang maka rasanya mengakhiri puasa sebulan penuh itu terasa nikmat.
Tradisi Mudik
Merayakan hari kemenangan di Dairi umumya diramaikan dengan kembalinya para perantau ke kampung halaman. Tradisi mudik oleh perantau ini mulai berlangsung 3 hari sebelum hari H perayaan. Kendati tidak sebanyak perayaan tahun baru karena kaum muslim di Dairi masih minorotas namun mobilitas pengangkutan untuk mereka yang kembali ke Dairi terlihat meningkat.
Hotma Sidebang supir MPU Datra menyebutkan terjadi lonjakan penumpang pada 2 hari sebelum hari raya. Terminal Datra di medan me-ngalami lonjakan penumpang dengan tujuan Dairi. Demikian juga penumpang terpaksa harus antri di stasiun BTN, Sampri dan Himpak. Namun semua penumpang bisa diangkut.
Tradisi musik ini biasanya untuk sungkem kepada orang tua serta kaun famili yang masih tinggal di Dairi. Nikmat berlebaran di kampung halaman bersama orang-orang yang dicintai jauh lebih skral. Inilah yang menjadi tujuan utama pemudik.
Tabuh Bedug
Dikota Sidikalang menyambut Idul fitri dimeriahkan de-ngan pawai takbiran pada malam 1 syawal yang dimotori MPC Pemuda Pancasila. Sebanyak 15 peserta yng berasal dari remaja mesjid serta perusahaan mengikuti perlombaan tabuh bedug yang merupakan kalender tetap PP Dairi.
Kendati saat malam takbiran kota Sidikalang diguyur hujan namun acara pawai tabuh bedug berlangsung semarak. Kontingen pawai diberangkatkan dari depan kantor Bupati Dairi dan dilepas langsung Bupati DR Master P Tumanggor. Hadir dalam kesempatan itu kapolres Dairi AK-BP Drs. Daud Subarkah, Kajari Sidikalang Saut Simajuntak, SH, Dandim 0206 Dairi diwakili Kasdim serta muspida lainnya.
Pawai tahun ini sama dengan tahun sebelumnya PP Dairi memberi hadiah kepada para pemenang lomba tabuh bedug. Ketua MPC PP Dairi Selamat Ujung menyebutkan terjadi peningkatan jumlah peserta tabuh bedug yang umumnya dari remaja mesjid pada malam takbiran idul fitri 1428 H. Pawai bedug ini dimulai dengan berbuka puasa bersama bertempat di halaman kantor MPC PP Dairi di Ba-tang Beruh. Selanjutnya rom-bongan pawai bedug ini sholat magrib dan bergerak berku-mpul di depan kantor bupati Dairi.
Selamat menyebutkan tuju-an pawai tabuh bedug tersebut untuk memeriahkan perayaan idul fitri sekaliigus melestarikan budaya yang bernilai sakral. Untuk tahun ini diwajibkan semua peserta harus menggunakan bedug asli. Tujuannya adalah untuk melestarikan bedug sebagai warisan bangsa. Bedug ini umumnya digunakan sebagai tanda masuknya waktu sholat di mesjid. “ banyak bedug di mesjid yang digunakan sebagai pertanda waktu sholat. Jika ini kita wajibkan kepada peserta maka bedug akan lestari “ ujar Ujung.
Gema takbir ,tahmid dan tahlil menggema di sejumlah mesjid di Dairi. Untuk kecamatan di Dairi takbiran bukan dilakukan seperti di kota di Sidikalang. Umumnya mesjid utama di ibukota kecamatan melakukan takbiran yang berada di dalam mesjid. Ada juga yang melakukan pawai takbiran dengan berjalan kaki menggunakan obor
Sholat Id
Sholat idul Fitri (sholat Id) biasanya dilakukan pada pukul 08.00 Wib pada 1 syawal 1428 H. Shalat yang hukumnya su-nat muakkat itu biasanya dihadiri banyak umat muslim mulai dari dewasa hingga anak-anak.
Di mesjid Telaga Zam-zam Sholat Id dipandu Imam Mejid Telaga Zam-zam Karimin Silalahi, S Ag. Shalat sebanyak 2 rakaat itu berlangsung sakral. Sebagai mana biasanya polres Dairi ditempatkan untuk menjaga lalulintas serta pengamaan selama shalat id berlangsung.
Dalam khutbah idnya Karimin Silalahi menyampaikan makna hari kemenagan harus dilakukan dengan hati tawaduk jauh dari sifat berlebihan serta ugal-ugalan. Mereka yang dapat berubah lebih baik setelah lebaran adalah orang-orang yang mendapat makna puasa. Layaknya ustad H. Haryono yang terkenal itu , Karimin Silalahi dalam doanya menyampaikan ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan kepada orang tua serta kerabat. Lantunan doa yang berlangsung sakral itu hingga membuat banyak jemaah yang meneteskan air mata terharu dan sadar akan dosa-dosa “ Ya Allah ampuni dosa-dosa kami, dosa kepada ibu Bapa kami . Tangan ini sering menzalimi, telinga ini masih sering mende-ngar yang tak sepantasnya, Kaki ini masih sering berjalan ke tempat-tempat maksiat dan bibir ini masih sering berdusta “ pintanya dalam doa.
Usai sholat Id ini biasanya dilakukan dengan bersalam-salaman dan saling memaafkan antara sesama jemaah. Tidak akan diterima amal seseoarang selama ramadhan sebelum dia saling memaafkan antar sesamanya, kata K Silalahi mengutip salah satu hadist nabi Muhammad S AW.
Berkunjung
Tradisi berkunjung antara sesama tetangga masih tetap dilakukan. Kendati intensitasnya sudah mulai berkurang. Namun kunjungan ke beberapa rumah yang melakukan lebaran masih berlangsung. Bukan hanya sesama umat islam Namun dalam hubungan dengan manusia juga tampak kunjungan silaturami yang dilakukan umat diluar muslim. Usai salaman biasanya disuguhkan makanan dan kue diatambah minuman sirop. Minal aidin walfaizin mohon maaf lahir dan bathin. Semoga tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu. (R.07)

Arus Penumpang Di Berbagai Stasion Sidikalang Sepi

Sidikalang-Dairi Pers: Arus penumpang di berbagai Stasion antar Propinsi di Sidikalang Kab.Dairi, terlihat sepi bila di bandingkan dengan tahun lalu, sejak hari kedua hingga hari kelima, arus penumpang membludak.
Pantauan Dairi Pers di berbagai Stasion bus di Sidikalang antar Propinsi seperti Stasion BTN, SAMPRI dan lainnya, hari ke empat (Selasa 16/10) terlihat sepi dengan penumpang.Hanya hari kedua Lebaran 1 Syawal 1428 H, Stasion itu penuh dengan calon penumpang. Namun memasuki hari ketiga, stasion itu terlihat sepi dan tidak seperti tahun lalu, bila hari lebaran arus penumpang yang hendak balik telah membludak.
Hari kedua (Minggu 14/10), memang beberapa Stasion bus antar kota maupun antar Provinsi di padati calon penumpang. Arus balik penumpang yang hendak balik ketempat kerja kebanyakan ibu rumah tangga bersama anggota keluarga dengan tujuan Medan,P.Siantar dan P.Baru.Namun penumpang yang paling banyak adalah pelajar SMTA dan Mahasiswa yang ingin balik ke kota dimana dia menimba ilmu.
Sebelum berangkat menuju tempat kerjanya atau tempat sekolahnya,saat berada di Stasion, mereka terlihat saling salam salaman untuk saling memaafkan dengan penuh ke gembiraan.
Salah seorang kernet bus antar Propinsi kepada Dairi Pers, mengakui bahwa arus penumpang kali ini setelah Lebaran, sangat jauh menurun bila dibandingkan hari Lebaran tahun lalu.Tahun lalu sampai hari kelima Lebaran, penumpang masih membludak.Kali ini hari ketiga, penumpang sudah sepi,ujarnya. (R.01)

45 SD Di Humbahas Mendapat DAK

Doloksanggul-Dairi Pers: Dari sebanyak 224 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Humbahas, di antaranya 45 SD yang tersebar di berbagai Desa mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan dana Rp 250 juta/SD. Hal tersebut di jelaskan, KTU Dinas Pendidikan Humbahas, L.Lumbanbatu di dampingi Pimpro, Marusaha Nababan kepada Dairi Pers, Kamis pekan lalu.
Menurut Lumbanbatu, pelaksanaan proyek itu di percayakan kepada kepala sekolah dan pengurus Komite, sesuai dengan petunjuk.Sedangkan pengawasnya adalah dari Dinas Tarukim. Kini realisasi fisik sekitar 30 persen.Sesuai dengan keadaan di lapangan dapat di pastikan, akan rampung 100 persen hingga Desember 2007, ujarnya.
Dikatakan, SD yang mendapat DAK tersebut setelah berbagai penelitian di lapangan.Artinya gedung SD yang sudah lapuk dan sangat membutuhkan untuk mendapat perbaikan.Itu jelas mendapat DAK.Sedangkan dananya langsung turun ke nomor rekening kepala sekolah selaku pelaksana.
Atas pertanyaan Dairi Pers, Lumbanbatu mengatakan, bahwa sekolah yang ada di daerah itu tidak lagi kekurangan guru.Sebab pemerintah pusat telah menempatkan guru PTT.Kalaupun masih ada SD yang kekurangan guru, itu terdapat di SD yang berada di Desa.Sedangkan SD yang berlokasi di kota, malah kelebihan guru.Tetapi yang jelas, rasio murid dengan guru sudah seimbang. Menurut data menunjuk-kan secara kwantitas, jumlah guru relative sudah cukup, ujarnya.(R.01/AT).

4 Desa Tarabintang Pilkades, Draw Kisruh

Tarabintang-Dairi Pers: Empat desa di kecamatan Tarabintang, Humbahas melaksanakan pilkades. Empat desa tersebut Desa Tarabintang, sibongkare, sitanduk dan sihombu. Namun dalam pilkades Sibongkare terjadi kisruh hasil draw yang berbuntut panjang. Munculnya pemilih yang belum cukup umur menjadi tuntutan calon yang kalah.
Pilkades di empat desa tersebut dihadiri camat Tarabintang di desa Sibongkare dilaksanakan di kompleks SD N Sibongkare. Turun berlaga Belman Marbun dengan lambang kelapa dan Marisi Sitomorang dengan lambang pisang. Namun hasil nyaris draw yakni Belman Marbun 270 suara dan Marisi 262 suara dengan 2 suara batal akhirnya protes karena ditemukannya calon yang kurang umur. Bahkan mereka menuding munculnya pemilih seperti itu adanya usnsur kesengajaan panitia PPKD.
Salah seorang perantau asal desa itu Tumpal Situmorang kepada Dairi Pers mengatakan pilkades yang berlangsung tidak jurdil tersebut akhirnya tidak diterima warga . Mereka membuat peryataan dan menyampaikannya kepada Bupati Humbahas. Bukan tidak mungkin jika hal ini tidak berkesudahan kami akan maju dan dermo “ ujarnya.
Dikatakan sejak awal sudah ada indikasi permaianan dengan mengikutsertakan pemilih dibawah umur. Namun saat diprotes panitia tidak menggubrius. Akhirnya kisruh itu terjadi setelah usai perhitungan suara.
Camat Tarabintang H Sinabutar,SE mengatakan demi kondusifnya hasil pilkades maka panitia agar mempending hasil pilkades. Selanjutnya akan diadakan musyawarah antar tokoh, PPKD dan BPD. Hasil ini akhirnya disepakati dengan pengumuman PPKD hasil dipending untuk menga-dakan pengecekan ulang.
PPKD yang ditemui wartawan dikantornya mengakui adanya pemilih yang terdaftar di DPT belum cukup umur. Pemilih yang tak cukup umur tersebut berasal dari desa yang sama . Desa ini didata AS. PPKD tidak mengetahui apakah itu unsur kesengajaan AS atau tidak.
Pengakuan PPKD ditemukan beberapa nama yang belum cukup umur yakni Ripel Marbun, Dewi Parti Buaton dan Rismawati sinaga. Namun karena permasalahan belum selesai panitia menjadi kalang kabut. Ketua PPKD Bistok Sitohang di duga melarikan diri dan menurut infromasi berita acara hanya ditandatangai anggota.
Sementara itu di desa Sitanduk, Tarabintang pilkades Senin (17/9) bertempat di pasar Sitanduk. Hasilnya Masinton Tumanggor dengan lambang kelapa memperoleh suara 556 suara serta Bernardus Berutu dengan lambang pisang memperoleh 403 suara., Di desa Sihombu dilaksanakan Selasa (18/9) bertempat dilapangan SMA N 1 Tarabintang . Panabar Marbun dengan lambang jagung memperoleh suara 276 suara dan Baris Malau dengan lambang padi memperoleh suara 382 Suara.
Dalam pilkkades putaran kedua di desa Tarabintang dilaksanakan jum at (28/9) berlangsung di SD tarabintang. Pada putaran pertama hasil pilkades desa ini draw.
Dari putaran ke dua ini Albine Tumangger dengan lambang nenas memperoleh 328 Suara dan Selamat Simbo-lon dengan lambang kelapa memperoleh 325 suara. (Tim)