17 November 2007

Kakao dan Vanili Masih Berprospek Bagus Tanah Pinem


Kutabuluh-Dairi Pers: Kepala Balai Pengembangan Proteksi Tanaman Perkebunan Sumatera Utara (BP2TP Sumut), Ir. Riyatno, MS dengan didampingi KTU Sardjono dalam pertemuan dengan S. Tarigan sebagai PPL Tanah Pinem telah menyampaikan bahwa dengan teknologi imunisasi telah tersedia bibit yang tahan terhadap penyakit busuk batang vanili. Hampir punahnya tanaman vanili di daerah ini terutama disebabkan penyakit busuk batang.
Harga vanili yang jatuh pada beberapa tahun terakhir semakin mengakibatkan terlantarnya tanaman yang tersisa. Dairi Pers yang mendampingi perjalanan Tim menyaksikan masih ada beberapa batang tanaman vanili dibawah kemiri yang tumbuh dan berbuah walau kurang terawat. Beberapa batang vanili tampak busuk sebagian dan sebagian mati.
Beberapa tahun lalu vanili menjadi komoditi yang sangat menarik petani Tanah Pinem. Harga jatuh akibat tindakan memasukkan kawat besi dan paku kedalam polong buah vanili yang diekspor ke Amerika. Pada audensi Tim BP2TP Sumut dengan Kepala Dishutbun Kab. Dairi didampingi Kabid Perkebunan Ir. Jesayas Sipayung menyampaikan bahwa ada perusahaan yang dapat menampung vanili untuk ekspor. Harganya memang tidak setinggi akhir abad lalu tetapi masih cukup menguntungkan. Syarat buah vanili yang harus dipenuhi petani adalah panjang polong dan panen buah setelah cukup umur.
Bibit okulasi dan perbaikan teknik pemangkasan kakao juga akan dikerjasamakan PPL Tanah Pinem dengan BP2TP Sumut sebagaimana disepakati pada saat kunjungan tsb. Komoditi kakao menjanjikan keuntungan besar bagi petani yang mengusahakannya bebe-rapa tahun ini. Staf BP2TP Sumut bekerja sama dengan Ir. John M. Sianturi (Staf Pemkab Dairi) mampu menyediakan bibit okulasi kakao yang telah panen pada umur 15 bulan se-telah tanam dan hasil 3 ton kakao kering per tahun pada umur 3 tahun.
Melihat potensi pertanian maka penanaman vanili dan kakao dibawah kemiri menjanjikan peningkatan pendapatan petani di Tanah Pinem. Dengan kerja sama yang baik antara PPL, Dishutbun, BP2TP Sumut dan instansi terkait maka pertanian Dairi, khususnya Tanah Pinem, diharapkan akan cerah pada saat yang akan datang (R-13).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar