29 September 2007

Tajuk Rencana : Sebuah Renungan Hati

Masalah hati adalah masalah sensitif. Namun bulan Ramadan merupakan momen “merinso” hati dan fikiran sehingga lahir dan bersih kembali. Memang masalah hati bukan sekedar sederhana karena disebutkan dalam tubuh manusia ada segumpal daging yang menjadi penentu. Jika daging itu baik maka baiklah tubuh dan jika daging itu rusak maka rusaklah semua tubuh. Daging dimaksud adalah hati.
Seorang cedekiawan muda dalam satu pertemuan di Sidikalang menyebutkan masalah hati adalah universal kepada mahluk yang disebut manusia. Hati tak dibedakan Suku, Agama dan Ras. Hati adalah milik semua manusia. Sebuah renungan dimana hati diibaratkan sebuah lapangan golf. Siapapun juga suka dengan kesegaran dan keasrian lapangan golf.
Jika memadang hotel bukit kubu jalan menuju medan lapangan golf sangat teduh dan anak-anak berlari senang di dalamnya . Bermain layangan dan tiduran dibawah pepohonn sangat menyamankan. Namun mengapa lapangan golf itu menyenangkan karena dirawat. Rumput harus dipotong. Dibersihkan disapu dan di roundup pada beberapa bagian.
Ketika lapangan golf itu dibiarkan maka rumput akan tumbuh bebas dan tidak teratur. Pada rerumputan liar akan mulai muncul kala jenging, lipan dan binatang berbisa lainnya. Jelas anak-anak tak bakalan bermain disana.
Kala lapangan golf itu semakin dibiarkan maka rerumputan akan menghutan sehingga binatangnya bukan hanya lipan dan kala jengking lagi . Mulai muncul monyet. Dan pada puncaknya hutan menjadi liar akan muncul binatang buas seperti singa, harimau dan gajah. Kala itu terjadi maka manusia sepertinya bukan manusia lagi . Tak segan lagi memangsa yang lain. Merasa benar terus dan layaknya gajah suka menginjak binatang yng lebih kecil darinya.
Ini memang merupakan suatu tamsilan betapa hati merupakan penyakit manusia. Hati mungkin hanya seberat 1 atau 2 Kg. Namun gara-gara hati bisa semua menjadi kacau. Ketika hati tak terkontrol yang memerintahkan nafsu maka akan terjadi ketidak adilan. Lapangan golf adalah hati. Hati yang selalu dirawat memberikan kedamian dan kenyamanan. Ketika hati dibiarkan tak dirawat maka akan timbul penyakit seperti dengki dan rasa ingin mengekspansi orang lain.
Hati adalah milik semua orang. Gara-gara hati semua bisa terjadi . Menjaga dan merawat hati bukan semudah membaca abc, namun jauh lebih sulit seperti halnya menjaga telur saat menunggang kuda. Mengingat Sang Khalik , mengerti dan menjalankan agama yang dianutnya merupakan langkah membersihkan dan merawat hati. Bukakah mereka yang jarang mengerjakan ibadah agamanya selalu doyan akan hak orang lain ? Tidak terkontrol dan baginya dunai adalah segalanya. Materi menjadi Tuhan. Memang rajin ibadah saja bukan berarti jaminan tak doyan korupsi atau merebut hak orang lain. Namun satu yang pasti tingkat ketakutan mereka yang menjaga hatinya dengan selalu ibadah sesuai agama yang dianutnya jauh lebih tinggi dibading mereka yang sama sekali tak mau merawat lapangan golf dihatinya.
Saat hutan menjadi liar maka naluri hewan, ganas dan tak kenal ampun akan tampak pada pribadi mereka yang tak merawat hati. Negeri ini belum juga lepas dari korupsi dan berbagi penyimpangan yang terjadi. Ini adalah masalah hati dan naluri pejabat yang doyan dan tak mau merawat hati. Kendati rajin menjalankan ibadahnya ternyata itu adalah kamuflase untuk mengelabui seakan-akan bersih tak punya hasrat korupsi. Inilah keyataan betapa hati merupakan hanya segumpal dagig namun khasiatnya bisa buat satu Negara menderita. (***)

Mengukur Nilai Pelayanan Pemerintah

Sidikalang-Dairi Pers: Keputusan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negera No.Kep/25/M.PAN/2/2204 tentang pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah disosialisasikan di Kab.Dairi Kamis (20/9) di Balai Budaya Sidikalang. Sosialiasi dibukan Asisten Administrasi umum Drs.Dingkar Sitanggang didampingi Kabag Ortala Drs.J.M.Silalahi. Nara sumber Tri Susilo, S.Sos.
Drs.Dingkar Sitanggang melalui pidato tertulis bupati mengatakan keputusan Menpan harus disosialisasikan agar aparatur pemerintah mampu melakukan kegiatan pelayanan terhadap masyarakat secara terukur. Katanya, hingga saat ini pelayan publik dari pemerintah belum memadai, terkesan tertutp dan berbelit-belit. Ditegaskan, masalah waktu belum menentu berapa jam warga masyarakat harus mendapatkan haknya setika berurusan dengan isntansi pemerintah.
Bupati menghinbau aparatur pemerintah merubah paradigma. Rakyat adalah pihak yang dilayani dan aparatur pemerintah ditugaskan dan digaji untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Keputusan Menpatersebut dimaksudkan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap produk layanan pemerintah. Pemerintah berencana membuat indeks kepuasan masyarakat agar setiap saat bisa dikoreksi guna perbaikan ke masa berikut.
Pemkab Dairi merasa perlu berbenah diri untuk menningkatkan kualitas pelayanan. Dengan begitu aparatur harus dibenahi untuk mengerti melakukan pengukuran tingkat kepuasan yang diterima masyarakat. Pmerintah telah menyusun berbagai aturan sebagai indikator indeks kepuasan masyaraat tersebut. J.M.Silalahi dalam pengantar memasuki sesi dari nara sumber mengatakan Pemkab sedang merencanakan pelayanan satu pintu untuk berbagai urusan masyarakat di kantor-kantor pemerintah.(R-06)

Untuk Mengatasi Kenakalan Pengecer Perlu Dibuat Kios Khusus Pupuk Bersubsidi

Sidikalang-Dari Pers: Untuk mengatasi kenakalan pengecer pupuk, perlu dibuat kios khusus pupuk bersubsidi di Sidikalang maupun di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi.Sehingga petani dapat mengerti yang mana pupuk bersubsidi dan pupuk non subsidi.Hal tersebut di jelaskan salah seorang petani Desa Hutaimbaru kecamatan Sidikalang, P. Nababan kepada Dairi Pers, Rabu (19/9). Dikatakan, hingga sekarang masih banyak petani belum mengetahui dimana tempat penjualan (kios) pupuk bersubsidi terutama jenis pupuk urea yang paling banyak di gunakan petani. Sebab semua penjual pupuk yang ada di Sidikalang tidak ada yang menunjukkan bahwa pupuk yang di jualnya adalah bersubsidi.
Yang paling menjengkelkan menurut Nababan, adalah saat tiba Musim Tanam (MT) padi. Sering terjadi pupuk urea langka. Sehingga harga eceran melangit. Sebab pihak pengecer sangat jeli memperhatikan lahan persawahan di lapangan, siap tanam.Saat tiba MT, pupuk urea langka membuat harga meroket,ujarnya.
Kalau pemerintah betul betul mau meningkatkan kesejahteraan petani, pengawasan pupuk bersubsidi harus dilakukan dengan ketat. Sebab Dairi termasuk daerah agraris dengan masyarakatnya kebanyakan hidup dari sektor pertanian. Tentu banyak menggunakan pupuk, ujarnya.
Dikatakan,cara mengatasi peredaran pupuk itu agar betul betul dapat di nikmati petani dengan harga murah dan tepat waktu, harus dibuat kios khusus pupuk bersubsidi di setiap kecamatan yang ada di Dairi. Selain itu di buat kotak pengaduan tentang harga pupuk bersubsidi yang merugikan petani. Dan pengusaha pupuk (kios pengecer) yang nakal jangan hanya di tegur. Diberikan sanksi yang tegas sesuai peraturan yang berlaku. Sementara pantauan Dairi Pers, Rabu (19/9) di salah satu kios pupuk di Sidikalang, bahwa harga pupuk bersubsidi jenis urea kemasan 50 kg, Rp 60.000/zak. Harga eceran Rp 1300/kg. Harga eceran itu bervariasi. Ada yang mengecer Rp 1400/kg, kendati tempat pengecer pupuk itu saling berdekatan. (R.01)

Tak Ada Ganti Rugi Jalan Sidikalang-Parongil

Sidikalang-Dairi Pers : Mungkin beberapa warga sudah memimpikan bakal ada ganti rugi dalam pelebaran jalan Sidikalang – Parongil. Mimpi itu memang cukup berdasar karena belum lama ini PT Dairi Prima Mineral (DPM) memberikan kompensasi ganti rugi kepada masyarakat dalam pembukaan jalan masuk Parongil-DPM serta lahan warga yang digunakan untuk lokasi perumahan perusahaan tamang tersebut. Namun dalam pelebaran jalan Sidikalang – Parongil ganti rugi itu ditiadakan Hanya beberapa titik saja nantinya yang akan dilakukan pembebasan. De-mikian diungkapkan Parlindungan Sibarani Humas PT DPM di Sidikalang Rabu (19/9).
Dikatakan pelebaran jalan Sidikalang –Parongil yang dalam perencanaannya untuk pengangkutan material PT DPM saat operasi memang sangat penting keberdaannya. Namun dikatakan hasil konsultasi bersama instansi terkait pemkab Dairi maka luas jalan yang ada sepanjang jalur tersebut sekitar 7,5 meter. Dengan kondisi itu menurut Sibarani sudah cukup untuk mobilitas penganngkutan material tambang sehingga tidak diperlukan lagi pembe-basan tanah milik warga .Dikatakan tidak semua jalur yang mempunyai lebar 7,5 meter tersebut. Pada beberapa titik juga mungkin akan dilakukan pelepasan hak atau ganti rugi tanah warga.. Hal tersebut menurutnya berbeda dengan ring road atau jalan tembus menuju PT DPM di Sopokomil yang dibebaskan dari masyarakat.
CD
Sementara itu beberapa bulan lau PT DPM melakukan pembersihan pinggir jalan Sidikalang-Parongil . Pekerjaan ini melibatkan pengusaha lkcal dalam operasionalnya. Jalur Sidikalang-Parongil ini dikerjakan pengusaha local seperti CV Borsak, CV Karina Jaya Utama, CV Arnold serta CV Sasta Nilai nominal yang diguakan sekitar Rp. 1,5 Miliar meliputi pembersihan serta penyisipan jalan . Hal tersebut menurut Parlindungan meru-pakan program pembangunan masyarakat (Community Development) dari PT DPM..
Diebutkan ada pengertian yang salah ditengah masya-rakat atas proyek tersebut dengan dugaan pembersihan tersebut merupakan pembangunan infrastruktur jalan . Namun ditegaskan pembersihan jalur jalan tersebut hanya bagian dari program CD PT DPM. Dengan demikian menurutnya diharapakn dapat membangkitkan kerlibatan pengusaha local. Proyek serupa juga diharapkan masyarakat ikut merasa memiliki dan menjaga hasil proyek tersebut.(R.07)

Usia 100 Tahun Masih Mampu Puasa & Berladang

Pasi-Dairi Pers: Kalau di desa menyebutkan nama seseorang kurang etis. Apalagi nama itu sudah tua bahkan super tua. Ini suatu cerita kehidupan seorang ibu, nenek yang sudah berusia 100 tahun. Warga desa Pasi ini sudah melalui beberapa kali zaman yakni zaman belanda, Rodi Jepang, Kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan , pembangunan dan reformasi. Siapa sangka usia setua itu masih mampu berpuasa dan berladang.
Adalah nenek Br. Pohan yang berusia 100 tahun tinggal di desa Pasi. Wajah yang sudah keriput dan mulai dihinggapi noda hitam pada wajah itu ternyata adalah wanita super untuk zaman ini. Dalam usia setua itu masih mampu berpuasa dan bekerja diladang . Tanaman padi disawah masih berhasil diproduksinya. Tentu dia bukan sendiri namun dibantu anak-anaknya. Tak jauh dari Mesjid terbesar di pasi rumah kediaman nenek ini terlihat bersahaja. Ini suatu bukti betapa kesehatan nenek ini terjaga.
Nenek br. Pohan yang siang itu berjumpa bersama Dairi Pers saat menjaga padi yang dijemur di depan rumahnya terlihat curiga dengan kehadiran Dairi Pers. Apalagi saat difoto wanita tangguh itu langsung menutup wajahnya. Namun bukan Dairi Pers namanya jika apa yang diiginkan dalam pemotretan tak dapat dicapai. Akhirnya nenek ini bersedia dan bermohon agar satu foto dicetak kepadanya.
Dalam usia itu menurutnya hidup ditengah desa yang 100 % penduduknya beragama Islam dia menjadi saksi sejarah desa yang dihuninya. Desa Pasi yang merupakan kampung halamannya marga Pasi itu disebut sejak dahulu sudah dihuni warga muslim. Namun demikian menurutnya warga di desa ini toleran terhadap semua warga yang datang atau berkunjung ke desa itu. Zaman berganti tahun disebutnya negeri ini terus berubah. Memang tak mengerti soal politik negeri ini. Baginya bisa hidup nyaman tak sulit mendapat pupuk dan padinya tak dimakan tikus sudah cukup.
Ini suatu potret kehidupan masyarakat Dairi yang bersahaja. Tak banyak neko-neko namun bangga menjadi rakyat Indonesia. Nenek ini tak tahu korupsi. Usia setua itu sangat jarang dimiliki orang kebanyakan saat ini. Namun dari seorang nenek br Pohan kini memetik pelajaran tidak terlalu membebankan negeri yang sudah sakit ini jauh akan lebih menyenangkan dan dapat menikmati hidup dengan nyaman.(R.07)

Warga Desa Onan Lama Gunakan Air Sawah Untuk Minum

Pegagan Hilir-Dairi Pers: Ratusan Rumah Tangga (RT) warga Desa Onan Lama kecamatan Pegagan Hilir Kab. Dairi, masih menggunakan air sungai dan hujan untuk keperluan minum dan lainnya. Yang paling mengerikan, bila musim kemarau warga sebahagian besar menggunakan air sawah yang sudah tercemar dengan pestisida. Sebab areal persawahan lebih dekat dengan sungai ke pemukiman penduduk.
Beberapa warga Desa Onan Lama diantaranya P. Situngkir dan Op.Dewi br Situmorang (60) kepada Dairi Pers, Kamis (20/9) mengatakan bahwa di Desa itu belum ada sarana air minum.Untuk keperluan air sehari hari bila musim kemarau, warga menggunakan air sungai (aek) Manasan yang berjarak 2 km dari Desa itu arah Timur.
Dikatakan, jalan ke sungai tersebut memang sudah baik karena sudah di aspal,namun jalannya naik turun.Bagi warga yang tidak memiliki sepeda motor, harus memikul sendiri dengan zerigen berisi air.
Karena lebih susah mengambil air dari sungai (aek) Manasan, sebahagian warga meng-gunakan air sawah untuk keperluan minum, karena lebih dekat ke pemukiman penduduk. Keadaan seperti itu sudah lama berlangsung dan sejak Desa itu berdiri ratusan tahun lalu, ujar mereka.
Kendati demikian, menurut Situngkir belum pernah ada masyarakat mengalami kesakitan karena mengkonsumsi air sawah itu. Sebab bila anak anak mereka mengambil air dari sawah untuk keperluan minum, selalu di sarankan agar di masak sampai mendidih. Warga Desa tersebut sangat mengharapkan Pemkab Dairi, agar membangun sarana air minum. Sebab warga sangat resah memikirkan air terutama warga yang sudah lanjut usia seperti halnya, Op Dewi br Situmorang (60), ujar Situngkir. (R.01)

Warga Siempatnempu Hilir Minta SMP Ampera Pardomuan Dinegerikan

Pardomuan-Dairi Pers: Warga kecamatan Siempatnempu Hilir Kab.Dairi, sangat mengharapkan Pemerintah, untuk meresmikan SMP Swasta Ampera menjadi SMP Negeri 3 Siempatnempu Hilir. SMP Swasta tersebut berlokasi di Desa Pardomuan dan tempatnya cukup strategis karena terhindar dari ke bisingan.
Panitia peresmian SMP swasta ini menjadi Sekolah Negeri sudah terbentuk. Sebab empat bulan lalu, Pemkab Dairi telah beberapa kali berjanji untuk segera meresmikan sekolah itu menjadi negeri. Sehingga panitia persemian di bentuk.
Salah satu diantara penitia ,M.Simbolon kepada Dairi Pers, Jumat (21/9) mengata-kan, segala sesuatu menyangkut peresmian telah tersedia termasuk di antaranya papan nama. Bahkan pungutan dari masyarakat telah di adakan Rp 20.000/KK.
Dikatakan, orangtua siswa sangat mengharapkan segera meresmikan sekolah itu men-jadi SMP Negeri.Sebab warga di sekitar sekolah tidak mampu membayar gaji guru Rp 30.000/siswa.Apa bila sekolah itu di negerikan, tentu orangtua murid sangat terbantu karena tidak lagi di bebani pungutan uang untuk gaji guru. Sementara warga di Desa Pardomuan Cs,termasuk Desa Laeitam, Laeluhung, Laemarkelang tergolong warga kurang mampu.
Sementara ketua komite sekolah, Pardomuan Simbolon di dampingi kepala sekolah, M.Marbun di tempat terpisah kepada Dairi Pers mengatakan, warga di empat Desa tersebut sudah cukup lama menunggu persemian sekolah swasta tersebut.Atas pertanyaan Dairi Pers, seputar pungutan di sekolah ini, ketua komite mengatakan bahwa pungutan itu akan di kembalikan ke siswa setelah dana BOS keluar. Hal itu sesuai dengan hasil rapat, 4 September 2007,ujarnya.(BS)

Pansus PDAM Tak Masalah

Sidikalang-Dairi Pers: Masyarakat Kota Sidikalang gerah setiap hari dan setiap bulan. Warga yang menjadi pelanggan PDAM Tirta Nciho tertekan kegerahan harian karena tidak bisa mandi dengan baik. Selain air sulit, kebersihannya juga tidak terjamin. Bahkan tidak baik untuk kesehatan. Bak penampung air dari PDAM Tirta Nciho seharusnya dibersihkan setiap hari karena endapan lumpur mencapai satu centimeter kalau dibiarkan hingga seminggu. Bahkan air itu mengandung cacing halus serta kotoran halus lainnya, seperti kulit tomat dan biji cabai.
Kegerahan bulanan adalah karena tagihan listrik membengkak karena banyak pelanggan menggunakan pompa listrik untuk menarik air. Sebagian penduduk beralih pada sumur bor yang memakan biaya mencapai Rp5 juta. Sementara sumur bor pasti menggunakan arus listrik sehingga tagihan juga membludak. Menurut informasi, sebagaimana biasa, pemerintah mulai mengintai pemilik sumur bor untuk dikenai pajak. Pemerintah selalu mencari celah pendapatan walaupun itu sebenarnya menjepit penduduk secara ekonomi.
Pada masa sidang kedua DPRD Dairi dalam rangka pembahasan tiga Ranperda terlihat garang dan bahkan menjdi perdebatan kosongantar sesama anggota dewan. Dari nada protes atas kinerja Pemkab seharusnya ada sedikitnya satu komisi atau fraksi menolak salah satu Ranperda yang sedang dibahas. Namun proses politik mengubah ke-vokalan itu menjadi lelucon dengan istilah menerima dengan catatan. Para anggota dewan ternyata telah secara khusus belajar vokal agar suara mereka lebih nyaring menghadapi LKPJ bupati.
Ketiga Ranperda yang dibahas adalah perhitungan APBD 2006, perubahan status desa menjadi kelurahan dan bantuan keuangan pada partai. Tidak satupun anggota dewan yang mengritisi bantuan keuangan pada partai. Bahkan ketua PPIB Pardomuan Simanjuntak mengatakan bantuan keuangan itu harus disegerakan dalam PAPBD 2007.
Dalam sidang paripurna pengesahan ketiga Ranperda itu semua komisi dan fraksi menyoroti secara tajam ki-nerja PDAM Tirta Nciho. Ketua Komisi C Delphy M.Ujung,SH menyatakan pelayanan air bersih kepada masyarakat di Kota Sidikalang tidak pernah baik. Keadaan suplai air bersih ke rumah penduduk memang amburadul. Untuk itu Komisi C mendesak panitia anggaran membentuk Pansus. Semua komisi dan fraksi menyatakan Pansus dibentuk untuk mengaudit kinerja PDAM itu secara total.
Mrenurut Ketua DPRD Leonard Samosir,BA, Pansus itu tidak urgen karena DPRD tidak berwewenang melakukan audit. Yang berhak mela-kukan audit adalah BPK, katanya. Ketua DPRD itu mengatakan tidak tidak akan menghalangi pembentukan Pansus tetapi dia yakin keberadaan Pansus tidak akan memperbaiki keadaan.
Sementara Dirut PDAM Tirta Nciho Ir.Litmuli Ginting mengatakan tidak keberatan atas pembentukan Pansus. Dia menyatakan tidak sakit hati karena kritikan pedas dari para anggota DPRD. Litmuli Ginting mengatakan anggota DPRD menyalahkan manajemen PDAM karena mereka kurang mengerti. Dengan adanya Pansus maka DPRD akan mengerti persoalan yang dihadapi perusahaan daerah itu. Yang ditakutkan adalah setelah mereka mengerti lalu Pansus merekomendasikan agar PDAM itu tidak usah lagi dikritisi. Dirut itu mengatakan Pansus bermanfaat kalau tujuannya menyehatkan pelayanan kepada masyarakat, kecuali didorong hal-hal yang bersifat pribadi dan politik.
Keberadaan Pansus PDAM di DPRD akan memberikan kemungkinan perbaikan perlakuan panitia anggaran untuk mengalokasikan dana karena PDAM Tirta Nciho bukan usaha komersial tetapi pelayanan kepada masyarakat. Dia menjelaskan sulit meningkatkan kinerja karena direktur utama saja hanya bergaji Rp1,7 juta. Menurutnya, sebagian besar masih hanya bergaji Rp400. 000. Sedangkan tarif air hanya Rp450/meter yang ditetapkan pada tahun 1993. Untuk memenuhi uang kebutuhan gaji saja petugas harus kerja keras mengutip rekening air dari rumah ke rumah agar karyawan bisa gajian. Siapapun harus angkat jempol karena dengan kondisi keuangan seperti itu PDAM Tirta Nciho masih bisa beroperasi.
Litmuli Ginting mengatakan tahun 2007 sebenarnya ada alokasi dana sebesar Rp1,3 milyar tetapi tidak bisa dipergunakan karena tidaak ada Perda mpenyertaan modal Pemkab pada PDAM Tirta Nciho. Katanya, BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) menolak mencairkan dana itu karena tidak ada Perda dimaksud. Soal ketiadaan Perda penyertaan modal itu bukan lagi kesalahan PDAM.
Jumlah pelanggan PDAM Tirta Nciho untuk Kota Sidikalang sebanyak 5.700 rumah tangga. Tetapi sebagian besar tidak terlayani dengan baik karena banyak meteran hilang dan pipa dipotong di depan rumah sehingga tingkat kehilangan dana dan air sangat tinggi. Jangankan untuk meningkatkan pelayanan, gaji karyawan juga tidak terbayar dengan baik. Menurutnya, volume air tidak kurang hingga saat ini jika dibandingkan dengan jumlah pelanggan.
Ginting mengatakan akan sangat bagus kalau Pansus nanti bisa menerima penjelasan. Siapa tahu mereka berpikir bahwa kami melakukan kecurangan, semua bisa dijelaskan, katanya. Dia mengatakan kemungkinan DPRD belum mengerti bahwa PDAM Tirta Nciho adalah untuk pelayanan, bukan komersial yang memang ada uang masuk dan uang keluar. Tetapi antara uang masuk dan uang keluar belum mencapai titik impas. Dengan tarif 1993 PDAM Tirta Nciho bisa berlanjut memberikan pelayanan, itu sudah sangat hebat, ujar Ginting.
Sebelumnya Dirut itu mengatakan ribuan meteran hilang. Karena dalam meteran itu ada logam kuningan jadi tukang botot suka mencurinya karena lebih mahal. Katanya, sudah ada yang tertangkap dan penadahnya diketahui ternyata polisi kembali mele-paskan dengan alasan tidak memenuhi unsur untuk dilanjutkan penyidikannya. Dia mengatakan perbaikan pelayanan PDAM Tirta Nciho menjadi tanggung jawab semua, sementara perusahaan hanya operator untuk menjalankan perusahaan sesuai keadaannya. Dia mengatakan pemasangan meteran baru tidak bisa terlaksana secara keseluruhan karena tidak ada biaya. Pengadaan meteran tidak dibarengi pengalokasian biaya pemasangan. Ginting mengatakan tidak yakin mampu meningkatkan kinerja karyawan yang gajinya hanya Rp400.000 per bulan, itupun tidak bisa tepat waktu karena uang tagihan dari pelanggan sering tidak cukup pada tanggal gajian.(R-06)

Konjen Jepang Resmikan Pembangunan Gedung Yayasan SRO

Doloksanggul-Dairi Pers: Konsul Jendral (Konjen) dari Negara Jepang Mr. Minoru Shirota meresmikan pembangunan Gedung SMP Yayasan Studiefonds Siraja Oloan (SRO) Selasa (18/9) di Desa Matiti Kecamatan Doloksanggul kabupaten Humbang Hasundutan.
Mr.Minoru Shirota dalam sambutannya mengatakan, berterima kasih atas sambutan yang sangat meriah serta menyampaikan rasa gembira atas selesainya pembangunan gedung sekolah yang merupakan bantuan dari negara jepang. Menurutnya proyek bantuan masyarakat Jepang yang disalurkan melalui Konsul Jendral Jepanag di Medan, sejumlah U$ 87,817 atau sekitar Rp 795.622.000. Proyek ini terealisir berkat kerjasama Konjen Jepang dengan yayasan SRO. “Karena ini merupakan salah satu bentuk perhatian rakyat terhadap pendidikan di daerah ini maka kami sangat berharap dapat diterima dengan penuh persahabatan dari masyarakat Doloksanggul” tambah Mr.Minoru Shirota seraya mengatakan agar Yayasan SRO yang telah berusia 55 tahun dapat lebih memajukan kualitas pendidikan sekolah dan bantuan gedung ini merupakan salah satu fasilitas pendidikan yang diharapkan dapat menunjang program yayasan untuk mencapai tujuan.
Bupati Humbang Hasundutan, Drs Maddin Sihombing,Msi dalam sambutannya berterima kasih kepada Konsulat Jepang yang telah memberikan perhatiannya dalam meningkatkan pendidikan di Humbang Hasundutan khususnya Desa Matiti Doloksanggul “Sebagai bukti jalinan persaudaraan kepada masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat kabupaten Humbang Hasundutan dan Studiefonds SRO Matiti pembangunan gedung yayasan SRO sangat menyentuh sesuai skala prioritas pembangunan pendidikan di Humbang Hasundutan. Bantuan ini bukan hanya untuk Yayasan SRO saja tetapi juga untuk masyarakat kabupaten Humbang Hasundutan, ujar Maddin Sihombing.
“Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Konsulat Jepang yang telah membantu mendirikan bangunan yang cukup megah ini dan kami sangat berbahagia atas bantuan bangunan dan akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pendidikan di Humbang Hasundutan khususnya di Yayasan SRO” tambah Maddin lagi.
Sementara Direktur CV Erkarya Jaya, Panusuran Sihite yang melaksanakan pemba-ngunan kepada wartawan mengatakan bahwa jumlah ruangan yang dibangun 10 ruangan dengan 6 kamar mandi. Gedung dibangun dengan 2 tingkat lengkap dengan keramik serta memakai ukiran Batak Toba. Dana bantuan Konsulat Jepang untuk membangun gedung sebesar Rp 795.622.000.
Usai peresmian kemudian Konjen Jepang Mr Minoru Shirota beserta rombongan dan Bupati Humbang Hasundutan beserta istri diulosi pengurus Yayasan SRO Matiti. Ulos dimaksudkan sebagai ungkapan persaudaraan dan terima kasih atas bantuan pembangunan gedung sekolah Yayasan SRO Matiti. Dan sebaliknya Bupati Humbang Hasundutan,Maddin Sihombing menyerahkan cenderamata kepada Konjen Jepang.
Turut pada peresmian tersebut dihadiri Kapolres Humbang Hasundutan AKBP Drs Surya Sofian Hadi,SH, Ketua MUI HAN Sihite, Ketua LADN Humbang Hasundutan TN Nainggolan, Ketua TP PKK Humbang Hasundutan Ny Anni Rosma Maddin Sihombing dan sejumlah Kepala Badan, Kadis, Kakan, Kabag serta ratusan masyarakat dan pelajar Yayasan SRO Matiti.(AT/CS)

Charles Manik Bertarung Dengan 25 Pecatur Tigalingga

Sidikalang-Dairi Pers. Nama Charles Manik sudah akrab ditelinga warga Dairi. Putera Dairi ini teracat sebagai juara catur sumut. Jika ingin melihat kemampuannya sabtu (20/10) mendatang juara catur Sumut ini akan bermain melawan 25 pecatur local kec. Tigalingga Dairi di kota Tigalingga dengan nama catur Simultan Dairi Kepler S. Bintang,SH.
Catur simultan ini diadakan untuk memeriahkan HUT Dairi ke 60 tanggal 1 oktober. Disamping itu pertandingan catur ini juga sekaligus me-masyarakatkan olah raga yang mengutamakan pikiran dan startegi itu ditengah masyarakat.
Kepler S Bintang,SH yang bertindak sebagai promotor dalam pertandingan catur Simultan ini menyebutkan catur merupakan salah satu olah raga yang sangat digemari masyarakat hingga desa di Tigalingga dan Dairi pada umumnya merupakan salah satu daerah yang menggemari olah raga ini. Peminatnya juga tidak dibatasi umur dan antar golongan.
Pihaknya juga tidak menyangkal kalau kejuaran serupa juga dimakuskan sebagai ajang memperkenalkan dirinya kepada masyarakat Dairi yang nantinya akan turun menjadi kandidat balon Bupati Dairi. Bagi warga yang ingin mengikuti kejuaran itu dise-butkan dapat menghubungi pantia di HP 081361573342 atu telepon ke (0627)-7436234. Dalam pertandingan ini juga menyediakan hadih langsung serta lucky Draw. (R.07)

Harga Minyak Goreng Naik Di Sidikalang

Sidikalang-Dairi Pers: Satu Minggu sebelum memasuki Ibadah Puasa, harga minyak goreng di pasar Sidikalang Dairi, telah mengalami kenaikan harga.Kini harga itu mengalami kenaikan kembali menjadi Rp 11.000/kg.
Pantauan Dairi Pers, di berbagai tempat eceran minyak goreng yang ada di Sidkalang,harga itu bervariasi. Minyak goreng jalanta Rp 11.000/kg.Sementara ada pengecer menjualnya di bawah harga tersebut.
Harga minyak goreng sebelumnya Ibadah Puasa, telah beberapa kali mengalami kenaikan harga.Mulai dari Rp 9000/Kg.Secara berangsur terus mengalami kenaikan. Hingga kini menjadi Rp 11.000/Kg.Kenaikan harga tersebut membuat konsumen tercengang. Sebab sebelumnya tidak di duga, harga minyak goreng bakal terus mengalami kenaikan harga.
Salah seorang warga mengatakan perlu mengantisipasi kenaikan itu tidak terjadi lagi, pihak instnsi terkait perlu mengadakan penertiban (pendistribusian) minyak goreng ke Dairi.Sebab besar dugaan menjelang Hari Raya, harga minyak tersebut bakal mengalami kenaikan harga kembali.(R.01)

Harga Jeruk Manis Merosot Petani Sesak Nafas

Sidikalang-Dairi Pers: Harga jeruk manis di pasar Sidikalang Dairi, kini kembali mengalami penurunan membuat petani sesak nafas.Harga itu menurut beberapa petani sudah di bawah harga (biaya) produksi.Sedangkan jeruk tidak dapat di tunda masa panen (di biarkan tidak di panen) menunggu harga membaik. Sebab di khawatirkan dapat membusuk.
Salah seorang petani jeruk, Sahat Sigalingging warga Desa Parbuluan III kepada Dairi Pers, pekan lalu mengatakan harga jeruk di parasan hanya Rp 2000/ kg (jenis) expor. Sedangkan jeruk biasa yang di konsumsi masyarakat (di ecer) di sekitar pekan Sidikalang hanya Rp 1500/kg.
Dikatakan, ketika harga jeruk membaik para toke dari berbagai luar daerah seperti dari Bengkulu,Padang dan lainnya datang ke pekan Parbuluan. Toke jeruk tersebut langsung memperintahkan anak buahnya (agen pengumpul) menjemput jeruk ke ladang dan melakukan transaksi.Sekarang setelah harga itu merosot, jangankan datang ke ladang, batang hidungnya sajapu tidak kelihatan lagi.
Bila dibandingkan dengan biaya sejak penanaman hingga tiba masa panen, harga jeruk harus di atas Rp 2500/kg.Sebab merawat jeruk tidak boleh setengah hati.Harus dengan perawatan yang betul dan rutin memakai pupuk kandang. Kalau memakai pupuk organik, dapat membahayakan kesehatan karena banyak pestisida.
Namun ketika ditanya faktor penyebab harga itu merosot,Sigalingging kurang jelas mengetahui.Hanya dikatakan, mungkin kwalitas jeruk Dairi kalah bersaing dengan jeruk luar daerah lainnya seperti Tanah Karo dan Hum-bahas termasuk juga Taput.
Petani jeruk lainya, H.Ginting warga Pasar Lama Sidikalang mengatakan, faktor penyebab harga jeruk merosot di pasaran karena masa panen jeruk bersamaan di Tanah Karo selaku daerah terbesar penghasil jeruk di Sumatera Utara. Keberamaan masa panen itu menurut Ginting,karena petani jeruk di Dairi kebanyakan menanam bibit dari Tanah Karo.Sehingga masa panennya pun sama,ujarnya.
Menurut Ginting, selain karena faktor tersebut, jeruk Dairi memang sangat manis dan tidak kalah saing dengan jeruk luar daerah.Hanya jeruk Dairi sangat banyak batunya. Sehing-ga sangat jarang di pakai untuk membuat minuman sirup karena memiliki banyak batu. Kalaupun ada jeruk Dairi di buat menjadi minuman sirup, prosesnya cukup lama karena harus di repotkan batu jeruk. (R.01)

Melihat Muslim di Desa Pasi


Pasi-Dairi Pers : Azan menggema kala sang surya mulai tenggelam. Terlihat wajah bahagia mereka yang tengah menikmati tegukan pertama teh manis dari gelas plastik. Terihat sedikit terburu-buru mungkin tak ingin ketingalan sholat Maghrib. Ini pemandangan yang biasa di Mesjid Pasi, Desa Pasi Kab. Dairi . Desa dengan penduduk 100 % umat Muslim itu terlihat bersahaja kendati siangnya tampil biasa seperti bukan bulan puasa tetap bekerja dengan aktifitasnya di ladang. Dairi Pers yang turun ke desa ini Rabu (19/9) bertemu dengan Aswin Pasi salah seorang jamaah masjid tersebut mengakui tahun ini penghayatan dan ketaatan beribadah warga desa tersebut terlihat meningkat. “ Meski mereka bekerja diladang dan mengeluarkan banyak tenaga namun piasa tetap dijaga” Ujar Aswin Alhamdulillah tahun ini juga makna Ramadhan itu cukup terasa disini , tambahnya.
Disebutkan Desa ini tengah panen padi sawah bertepatan saat puasa Ramadahan 1428 H. Hal tersebut menurutnya suatu anugerah dimana jelang lebaran nantinya persiapan perayaan hari kemenangan itu sedikit terbantu. Penduduk desa ini hampir 100 % hidup dari pertanian. Namun paling utma sebagai petani padi dan kopi. Sebagai daerah yang agraris tentu dihadapkan dengan gelombang harga jual hasil panen yang tak menentu. Kendati demikian Ramadhan tahun ini menurut mereka cukup bermakna dan dinikmati layaknya tahun-tahun sebelumnya.
Aswin menyebutkan gelombang ibadah puasa sama seperti tahun lalu berlang sung dengan saling menjaga. Demikian juga ibadah tarawih di masjid desa ini berjalan lancar. Sholat tarawih, witri dan tadarus (Membawa Al Qur an) hingga malam hari biasanya rutin dilakukan. Masjid menjadi tempat utama jamaah bertemu dan membahas masalah agama. Sangat terasa perubahan memakmurkan masjid saat puasa seperti ini , ujar Aswin kepada Dairi Pers.
Namun Aswin menyebutkan kondisi masjid mereka yang sebenarnya sudah mapan itu masih perlu kesempurnaan dimana hingga kini rumah ibadah itu belum dipasang asbes sehingga burung-burung dengan bebasnya terbang dan mengotori lantai masjid. Dengan masjid besar ukuran 22 X 22 meter masjid ini merupakan tumpuan semua warga desa Pasi Saat bulan puasa. Namun kesempurnaan itu juga masih diperlukan dengan memperbaiki Sound sistimnya yang sudah mulai rusak. Kita disini jamaahnya bisa dibilang biasa-biasa saja . Bagaimanalah petani. Sebenarnya andai kami punya rezeki maka perbaikan asbes serta perbaikan pengeras suara masjid ini akan kami utamakan, sebut Aswin.
Sementara itu pantauan Dairi Pers saat bertandang ke desa ini terlihat kondisinya sangat berbeda dengan desa lainnya di Dairi. Kendati tengah bulan puasa namun aktifitas warga tak menjadi halangan. Musim panen padi di desa ini juga dilakukan warga dibawah sinar mentari yang menyengat. Mereka menyebut lelah karena bekerja bukan alasan yang dibenarkan untuk berbuka ., Justru disebut hal itu adalah cobaan yang harus dilalui jika ingin menang.
Kondisi warga yang memang 100% muslim itu terlihat biasa kendati dibeberapa dapur terlihat asap mengepul mungkin makanan untuk anak-anak mereka yang masih kecil. Ramadhan tahun ini di Pasi terasa indah karena juga daerah ini tengah banyak mendapat proyek pemerintah seperti pengaspalan dan perbaikan saluran parit. Disamping kenyamanan desa banyak warga setempat yang bekerja pada proyek pemerintah itu Tentu hal ini dapat menjadi pendapatan dadakan mereka sebagai buruh . (R.07)

Jalan Menghubungkan Dua Kecamatan terancam Putus

Sopobutar-Dairi Pers: Jalan menghungkan dua kecamatan yakni, kecamatan Silima Punggapungga dengan kecamatan Siempatnempu Hilir Kab.Dairi, kini terancam putus, karena badan jalan longsor ke jurang tepatnya dekat jembatan Lae Simbelin, sebelah kiri arah Sopobutar.
Kedaan itu sangat membahayakan bagi pemakai jalan. Sebab badan jalan yang longsor sekitar 3 meter, telah memakan jalan beraspal itu. Warga di sekitar jalan tersebut kepada Dairi Pers mengatakan, longsornya jalan itu sekitar lima bulan lalu setelah kawasan ini diguyur hujan deras dan berkepanjangan.
Pantauan Dairi Pers, Jumat (21/9) di lapangan, badan jalan yang longsor tersebut belum terlihat tanda-tanda akan perbaikan. Kendati kerusakan jalan cukup mengancam keselamatan pemakai jalan.
Warga kecamatan si Empatnempu Hilir sangat mengharapkan perhatian instansi terkait, untuk memperbaiki jalan itu sebelum menelan korban.Sebab badan jalan yang longsor berada di sebuah tanjakan dan tikungan.(BS)

23 September 2007

DENGAN TERONG BELANDA PETANI DAIRI BISA KAYA!


TERONG BELANDA Cyphomandra betacea (Family SOLANACEAE)
Satu batang terong belanda dapat berbuah 20-30 kg per tahun. Caranya memanfaatkan batang bawah keluarga terong seperti rimbang. Ada informasi bahwa cara ini sudah berhasil di Pasi.
Pasar menampung buah yang bagus dengan harga rata-rata Rp. 5.000 per kg. Akan tetapi petani kita sering mengecewakan karena sering melakukan panen terlalu cepat. Tidak sabar menunggu buah masak di pohon sehingga harga menjadi rendah karena rasa buah sepat.
Memang kulit buah terong belanda mengandung suatu zat yang rasanya pahit, tetapi zat ini dapat dibuang dengan cara mengupas kulitnya atau menyeduhnya dengan air panas selama 4 menit. Mengganti air setelah merebusnya 3-4 menit dan memanaskannya kembali dapat mengurangi rasa pahit dan sepat buah yang masih muda.
Manfaat
Setiap 100 g bagian buah yang dapat dimakan mengandung: air 85 g, protein 1,5 g, lemak 0,06-1,28 g, karbohidrat 10 g, serat 1,4-4,2 g, abu 0,7 g, vitamin A 150-500 SI, dan vitamin C 25 mg. Sebagian besar vitamin akan hilang dalam perebusan. Buah terong belanda dimanfaatkan menurut berbagai cara, seperti masakan yang lezat dan makanan yang manis-manis. Buah mentah dapat digunakan untuk masakan 'chutney', kari dan sambal, sedangkan buah matang untuk sirop, sup, adonan pengisi (perut ayam, dan sebagainya) dan untuk rujak. Buah yang dibelah dapat digunakan sebagai bumbu, serta dibakar atau dipanggang untuk digunakan sebagai sayuran.
Hanya buah yang matang di pohon yang dipelihara pada lingkungan yang cocok saja yang rasa dan aromanya enak. Buah yang dimatangkan sebaik-baiknya juga penting agar dihasilkan sirup, jell, selai, pencuci mulut dan sebagai hiasan es krim yang berkualitas baik. Bijinya yang keras itu dapat dibuang setelah digodok. Air kapur dan gula dapat ditambahkan agar rasanya lebih enak.
Syarat Tumbuh
Di daerah tropik, terong belanda dapat tahan hidup di ketinggian 1000 m dpl. atau lebih; terong ini masih dapat hidup di atas 2000 m dpl, jika suhu bulanan rata-ratanya tetap di atas 10° C dan embun bekunya, yang dapat membunuh tanaman muda dan daun serta ujung pucuk tanaman dewasa, tidak terlalu lebat. Di dataran rendah, pohon terong belanda tidak mampu berbunga, sedangkan udara sejuk (barangkali khususnya malam yang 'sejuk) dapat mendorong pembungaan. Oleh karena itu, tanaman ini berbuah matang pada musim dingin 'di daerah subtropik, dan jika ditanam di daerah tropik buah matang sesudah terjadi udara dingin.
Rasa buah akan menjadi lebih baik pada hari-hari cerah yang panas dan malam-malam yang dingin pada musim kemarau di daerah tropik daripada selama musim dingin dl dataran tinggi. Terong belanda tumbuh baik di tanah yang baik drainasenya, karena bahan organik dan kelembapannya sedang. Tanaman ini tidak tahan terhadap genangan, walaupun hanya untuk 1-2 hari. Pohonnya yang berbuah lebat dan berumur panjang dijumpai sebagai naungan dl kandang ayam; hal ini membuktikan bahwa terong belanda resposif terhadap pupuk kandang dan tempat-tempat yang kering. Tanaman ini berakar dangkal, karenanya mudah roboh, juga cabang-cabangnya yang rapuh itu mudah sekali patah jika sedang berbuah lebat. Jadi, lokasi yang ternaung hendaknya dipilih atau diadakan pohon penahan angin.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan dan penanaman: Benih terong belanda hendaknya dipilih dari tanaman yang sifatnya sama dengan induknya. Di Brazil, benih itu dicuci, dikeringkan dan dianginkan lalu disimpan di lemari pendingin selama 24 jam. Pendinginan dinyatakan mengakibatkan perkecambahan benar-benar 100% dalam 4-6 hari. Hendaknya telah disiapkan persemaian yang dipupuk atau diberi kompos dan dinaungi ringan. Perbanyakan dengan setek merupakan alternatif, tetapi sulit untuk memastikan akan terbebas dari serangan virus. Penumbuhan dalam wadah dapat mengurangi kerugian daripada penanaman di lapangan. Setek dari batang yang berumur 1-2 tahun, yang diameternya 10-30 mm, panjangnya 45-100 cm dapat ditanam langsung di lapangan setelah daun-daunnya dibuang. Tanaman dari setek tumbuh menjadi pohon yang rimbun bercabang-cabang rendah, yang harus dibuang bunga-bunganya agar pada tahun pertama pertumbuhan dapat terangsang.
Di Selandia Baru, pohon terong belanda ditanam dalam baris tunggal atau ganda, misalnya untuk barisan tunggal 2,5 m x 2 m atau 4,5 m x 1,5 m dan untuk barisan ganda (3,5 -F 1,5) m x 2 m atau (4 + 2,5) m x 3 m, akan menjadikan kepadatannya 2000-1000 pohon per hektare. Penanaman yang jauh lebih padat lagi juga telah dilaporkan dari beberapa negara lain. Petani-petani Selandia Baru seringkali menanam terong belanda ini sebagai tanaman tumpang sari pada kebun jeruk yang masih muda.
Pemeliharaan
Kebun buah terong belanda hendaknya berdrainase baik; seringkali tanaman ini dipelihara di punggung guludan atau di atas bedengan. Karena sistem perakarannya dangkal, penanaman terlalu dalam hendaknya dihindari, sebaliknya pemberian mulsa sangat menguntungkan. Pohon muda yang berasal dari benih dipenggal sampai tingginya tinggal 1 m agar percabangannya bermunculan, dan setiap tahun diadakan pemangkasan di awal daur kehidupannya. Pemangkasan tahunan ini terdiri -atas pemotongan cabang dan penjarangan cabang-cabang yang telah pernah berbuah, agar terjadi peremajaan cabang yang akan berbuah, dan mengurangi terpencarnya cabangcabang pohon. Waktu pemangkasan akan mempengaruhi saat panen. Untuk tanah-tanah yang kurang subur di Selandia Baru dianjurkan pemberian pupuk dengan kombinasi 110-170 kg N, 35-55 kg P2O5, dan 100-200 kg K2O per tahun. Pelaksanaannya dipecah menjadi pemupukan bagian dasar, persis sebelum pemangkasan untuk mendorong pertumbuhan pucuk, dan pemupukan bagian atas setelah buah terakhir terbentuk guna mendorong pertumbuhan buah. Di daerah tropik pemakaian sejumlah besar bahan organik dan pupuk kandang ketika membuat guludan untuk penanaman akan mengurangi perlunya pemberian pupuk tambahan. Pengairan selama musim kemarau penting untuk mempertahankan pertumbuhan dan untuk memperbaiki ukuran buah dan hasil panen.
Hama dan Penyakit
Masalah-masalah utama disebabkan oleh infeksi virus, antara lain virus-virus mosaik terong belanda, mosaik mentimun, mosaik Arab dan satu atau beberapa virus yang belum teridentifikasi. Virus-virus tersebut cepat menyebar (vektor utamanya mungkin afid) menyebabkan turunnya hasil kebun terong belanda itu. Tanaman yang sehat (asal dari benih) hendaknya ditanam sejauh-jauhnya dari pohon yang lebih tua; kesehatan kebun buah secara ketat dan pemberantasan vektornya merupakan jalan utama untuk mencegah adanya virus. Nematoda bongkol akar (Meloidogyne spp.) juga berbahaya dan bersama-sama dengan virus akan menyebabkan terjadinya tanaman kerdil dan tidak produktif; suhu dan kelembapan yang tinggi akan memperburuk keadaan. Adanya beberapa penyakit jamur, di antaranya embun tepunglah yang paling mengganggu. Jika serangannya gawat, akan menyebabkan daun tua rontok lebih awal. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara perlakuan secara teratur sulfur atau fungisida yang lebih khusus lagi; alternatif lain ialah mempertahankan kecepatan tumbuh yang cukup tinggi untuk menggantikan kembali daun-daunnya yang hilang. Tidak banyak usaha dapat dilakukan untuk memberantas serangan bakteri yang disebabkan oleh Pfeudomonas syringae.
Panen dan Pasca Panen
Mengukur waktu pembungaan akan menjurus ke masa panen yang panjang. Buah terong belanda tidak akan matang setelah dipanen, dan karena hanya buah yang matang penuh yang merupakan kualitas prima, maka pohonnya perlu dipanen beberapa kali sepanjang musim panen, yang lamanya 5-7 bulan atau lebih. Hal ini jelas menambah ongkos produksi. Pemetikannya mudah saja, karena tangkai buah mudah sekali patah di bagian lapisan absisinya yang berada 3,5-5 cm dari pangkal buahnya. Hasil Di Brazil pohon terong belanda yang jarak tanamnya cukup dengan produksi penuh, menghasilkan 20-30 kg buah per tahun: Produksinya di Selandia Baru juga hampir sama, sedangkan hasil komersial umumnya 15-17 ton/ha. Pohon terong belanda ini dapat memberikan hasil yang baik selama 11-12 tahun, tetapi umumnya menurun setelah berumur 5-6 tahun.
Penanganan pasca panen Buah terong belanda dagingnya keras dan kulitnya licin dan liat sehingga mudah dikelola. Dalam keadaan kehangatan yang normal, daya tahannya sekitar 1 minggu, tetapi pada penyimpanan dingin dengan suhu 3,5° C ± 1° C buah dapat disimpan selama 8 minggu atau lebih. Colletotrichum dan Phoma yang menyerang buah yang tersimpan harus diberantas dengan perendaman dalam air panas dan pelapisan kembali dengan lilin.
Untuk Info lebih Lengkap: sukses_tani@yahoo.co.id atau HP: 0813 6230 1475 (bisa SMS).

Ratusan RT Warga Desa Tanjung Saluksuk Minta Pembukaan Jalan

Sidikalang-Dairi Pers: Ratusan Rumah Tangga (RT) Warga Desa Tanjung Saluksuk kecamatan Pegagan Hilir Dairi, sangat mengharapkan Pemkab Dairi, untuk membuka jalan baru menghubungkan Desa itu ke Desa Sungai Raya (KM 6) via dusun Borno.
Warga Desa tersebut ke-pada Dairi Pers mengatakan, Desa Tanjung Saluksuk terma-suk Desa terpencil kendati hanya berjarak 14 KM dari Sidikalang ibu kota Kabupaten Dairi.Warga Desa itu bila memasarkan hasil taninya ke Sidikalang,harus melalui Desa Sumbul Jehe kecamatan Tigalingga atau Tiga Baru.
Keadaan itu sangat merugi-kan petani,sebab harus mene-mpuh perjalan sepanjang 45 km bila via Sumbul Jehe ataupun via Tigabaru ke Sidikalang. Padahal bila melalui dusun Borno Desa Sungai Raya, ha-nya berjarak 14 km ke Sidika-lang. Namun antara Desa Tanjung Saluksuk ke dusun Borno lebih kurang 4 km masih merupakan jalan setapak dan harus memalui titi gantung yang terbentang di atas sungai (Lae)Renun.
Salah seorang warga disana mengaku marga Naibaho mengatakan, tahun lalu mereka telah membuka sebahagian jalan dan sudah di aspal.Kini hanya tinggal antara dusun Borno dengan Desa Tanjung Saluksuk lebih kurang 4 km.Apa bila Pemkab Dairi mau membuka jalan sepanjang 4 km dan membangun sebuah jemba-tan yang layak di lalui kende-raan bermotor, pasti akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Naibaho menambahkan, karena jalan dari Desa itu ke Sidikalang cukup jauh yang mencapai 45 km,banyak hasil pertanian tidak dapat di pasarkan, misalnya pisang. Harga satu tandan pisang di pasar Sidikalang Rp 600/tandan.Sedangkan ongkosnya saja mencapai Rp 5000/tandan.Bila di perhitungkan mulai dari ladang hingga ke pasar sudah rugi menjualnya. Dikatakan, ke inginan warga akan pembukaan jalan tersebut telah berulangkali di laporkan ke Pemkab Dairi & Dinas PU, namun hingga sekarang belum ada tanda tanda adanya pembukaan jalan baru tersebut. Padahal warga Desa Tanjung Saluksuk sangat patuh memba-yar PBB dan kewajiban lainnya.
Kepala Tata Usaha Dinas PU, Jawasih Banjarnahor di konfirmasi Dairi Pers, Rabu (12/9) mengakui adanya surat permintaan warga Desa Tanjung Saluksuk ke Dinas PU untuk membuka jalan baru dari dusun Borno Desa-ke Desa itu.Jalan itu dulunya telah di gotong royongkan warga Desa Tanjung Saluksuk.Tetapi usai gotong royong, jalan itu belum di perkeras.Nilai hasil gotong royong masyarakat mencapai Rp 200 juta.
Menurut Jawasih Banjarnahor, peningkatan jalan tersebut mulai dari dusun Borno hingga ke Desa Tanjung Saluk-suk sudah masuk dalam Daftar Usulan Proyek (DUP) untuk tahun 2008.Desakan warga Desa tersebut akan peningkatan jalan itu telah beberapa kali kita terima,ujarnya.(R.01)

Marhaban Ramadan

Siapa yang gembira akan datangnya bulan Ramadan maka Allah SWT akan mengharamkan api nereka menyentuh kulitnya. Demikian kenyakinan umat muslim sekaligus berkata begitu besarnya makna Ramadan bagi mereka yang beriman.
Ramadan tahun ini di tanah air diramikan dengan program pemerintah dengan konversi BBM menjadi gas elpiji. Banyak daerah yang mulai kehilagan bahan bakar minyak. Di Dairi minyak tanah mulai sulit ditemukan. Kebutuhan pokok masyarakat ini entah mengapa “sipata mullop”.
Ramadahan sepertinya identik dengan kenaikan harga-harga. Jika dahulu harga minyak goreng naik karena harga sawit dunia naik ,kini makin naik lagi jelang Ramadan. Rakyat kelimpungan agaknya semua yang bernama minyak naik. Minyak makan Rp. 8.500/Kg
Ramadan yang merupakan serangkaian ibadah umat muslim yang beriman tentu berkaitan dengan makanan. Tentu makanan harus dimasak Jika dilihat angka persentasi penguna gas dengan BBM tentu sangat jauh berbeda. Dengan sample Dairi saja barang kali dikota Sidikalang sebagai ibuikota kab. Dairi pengguna elpiji paling 30 %. Sisanya BBM atau kayu bakar. Belum lagi mereka yang berada di kecamatan. Masih mayoroitas menggunakan BBM dan kayu bakar. Untuk kebutuhan penerangan juga masih banyak warga Dairi menggunakan minyak lampu.
Sahur berhubungan dengan memasak . Berbuka juga berhubungan dengan memasak. Suatu hal yang riskan memang ketika Ramadan harus kelimpungan mencari minyak tanah. Namun inilah kenyataan ketika pemerintah putuskan konversi minyak tanah ke gas elpiji. Suatu keputusan yang sebarnya harus melihat rakyat sebagai obyek. Bukan hanya melempar program tanpa melihat sisi pahit masyarakat.
Gonjang-ganjing konversi memang suatu dilema. Namun Ramadan harus berjalan dan di isi dengan ibadah. Menahan segala yang membatalkannya memang bukan mudah. Godaan ,emosi dan nafsu selalu terjadi. Apa yang perlu sebenarnya adalah bagaimana umat diluar muslim bisa menghormati bulan penuh rahmat itu. Namun jauh lebih utama bagaimana umat muslim itu sendiri bisa menghormati perintah agamanya itu. Bukankah banyak juga umat muslim yang justru tak puasa pada bulan penuh rahmat ini ? Lebih tragis lagi berlaku biasa-biasa saja dengan merokok sembarangan. Ini yang terjadi tahun silam. Akankah ini terulang tahun ini ?
Agaknya sudah menjadi budaya setiap Ramadan jam kantor dipersingkat artinya jam kantor mulai pukul 8. Ini suatu kemudahan ketika malam harinya umat muslim menjalankan ibadah tarawih. Tentu paginya sedikit terlambat bangun karena juga harus sahur pada pagi hari.
Dairi sebagai suatu kota dimana penduduknya heterogen juga akan kedatangan bulan berkah ini. Bumi sulang silima ini terkenal dengan keamanan dan kesportifan warganya. Budaya ini menjadi indah karena perbedaan membuat suatu bingkai keindahaan. Ini suatu berkah dimana semua warga kabupaten ini masih melihat wawasan kebangsaan dan mensyukuri anugerah akur.
Puasa tahun ini memang akan sedikit susah. Namun inilah mungkin ujian yang diberikan Tuhan kepada umatnya agar semakin sabar dan tabah menghadapi bulan mengekang nafsu ini. Sesuatu yang pasti Ramadan akan datang setiap tahun. Namun sesuatu yang pasti juga kita belum tentu bertmeu Ramadan tahun depan. Ini saatnya berbenah dan kembali menengadah DIA yang Maha segalanya. Marhaban ya Ramadan. (***)

“Pemuda JagaRamadan” PAC PP Sidikalang Dilantik

Sidikalang-Dairi Pers : Bulan Ramadan merupakan bulan paling mulia buat umat Islam untuk itu sebagai bangsa yang berbhinneka sepantasnya menghormati bulan pernuh berkah itu. Pemuda Pancasilan Sebagai organisasi pemuda yang bersifat nasional diharap-kan menjadi pilar menjaga kerukunan dalam perbedaan. Pemuda Pancasila harus muncul sebagai perekat untuk indahnya perlangi perberdaan.
Demikian Ketua MPC Pemuda Pancasila Dairi Selamat Ujung saat melantik PAC PP Sidikalang yang bertempat di gedung Djauli Manik, Sidikalang Minggu (9/9). Pelantikan PAC ini merupakan rangkaian dalam pembenahan intern organisasi PP yang direncanakan paling lambat oktober 2007 kepengu-rusan PAC PP beserta ranti-ngnya pada semua kecamatan yang ada di Dairi sudah akan rampung.Turut Hdir dalam acara pelantikan beberapa wakil ketua MPC PP Dairi diataranya Bidang Organisasi Genta Berutu , Bidang Hukum Dan HAM Takdir Ujung serta lainnya.
Ketua pemuda yang iden-tik dengan tampilan pangkasan plontos ini menyebutkan PP merupakan organisasi pemuda yang bersifat nasional. PP tiak mempersoalkan suku, agama, ras dan antar golongan. Wadah pemuda ini terbuka bagi siapapun yang ingin berperan dalam pembangunan. PP milik semua orang yang menghor-mati perbedaan dan menjadi-kannya suatu kekuatan dalam bingkai persamaan tujuan.
Untuk itu menurutnya selama bulan puasa pemuda diharapkan berperan dalam menjaga kondisi situasi tetap aman dan terkendali. Pemuda juga diharapkan ikut berperan mengingatkan semua pihak yang berpotensi mengganggu jalannya ibadah puasa itu seperti halnya tempat-tempat hiburan sehingga tidak meng-ganggu jalannya ibadah puasa.
Kepada anggota PAC PP Sidikalang yang baru dilantik Selamat Ujung mengharapkan segera melakukan pembena-han intern serta menjalin komunikasi yang baik terhadap ranting yang ada. Menjadi ketua pemuda bukanlah mudah karena dihadapkan dengan berbagai persoalan. Bertindak bijaksana dalam memutuskan suatu masalah yang timbul tentu memerlukan pemikiran. Untuk itu diharapkan semua anggota PP bertindak menyebelah rakyat. “Kini pemuda bukan dituntut menggunakan otot lagi namun lebih dari itu menggu-nakan otak dan akal pikiran yang sehat” ujar Ujung.
Sementara itu Kepengu-rusan PAC Pemuda Pancasila Kec. Sidikalang yang dilantik ketua Sahat Palindungan Huta-galung dengan wakil ketua Tamba Tua Tampubolon, Yusri-zal Tanjung,SH, Robert H Siho-tang, Sadkaryadi, Marasihot Simbolon. Sekretaris Gunawan Che wakil Jonathan TH Mar-bun, ST, Tumbur Siregar,SPd. Bendahara Kennedi Sinaga wakil R. Pasi,SE, serta B. Manullang.
Sementara itu pengurus ranting yang dilantik yakni Ketua Ranting desa Simbara Permai Henri Suranta Angkat, desa Hutagambir Ricardo Manalu, kelurahan Batang Berunh Edy Bronson Manik, desa Bintang Burhannuddin Bintang, kelurahan Sidikalang Friz Wemington Tp.Bolon, Desa Bintang Lae Pinang Aroen Lbn Raja, desa Mblang Malum Mual Aritonang serta Desa Kalang Alfriansyah Ujung.(R.07)

Paimaon Banjarnahor Terpilih Jadi Kepala Desa Parsingguran II

Doloksanggul-Dairi Pers: Paimaon Banjarnahor, terpilih menjadi kepala Desa Parsingguran II kecamatan Pollung Kab.Humbahas,dalam Pilkades yang di gelar di halaman SD Negeri 2 Parsing-guran Desa itu,Selasa (11/9).Pilkades tersebut berjalan aman tertip dan lancar di saksikan Camat,Drs Rich J.Simamora dan unsur Muspika Dalam pemilihan kepala Desa tersebut, jumlah pemilih yang terdaftar sebanyak 996 orang.Sedangkan calon yang tampil tiga orang tiga masing masing, Paimaon Banjarnahor, Jahotlen Lumban Gaol dan Sabar Banjanahor
Berdasarkan hasil perhitu-ngan suara yang di saksikan pemilih,camat dan unsur Mus-pika, ternyata pemilihan kepala Desa tersebut di menangkan Paimaon Banjarnahor dengan perolehan 338 suara. Sedang-kan Jahotlen Lumban Gaol memperoleh 337 suara dan Sabar Banjanahor memperoleh 321 serta 20 suara di nyatakan tidak sah.
Dalam kesempatan itu, camat Drs Rich J.Simamora mengatakan, dengan terpilihnya kepala Desa yang baru itu di harapkan dapat membawa perubahan bagi masyarakat Desa Parsingguran II.Mudah mudahan kepala Desa yang terpilih dapat menjalankan Visi dan Misi serta tugas dengan sebaik sebaiknya.
Dikatakan, Kepala Desa yang baru terpilih itu harus mengutamakan kepentingan masyarakat banyak dari pada kepentingan pribadi.Karena tugas dan tanggung jawab ini adalah amanah yang harus di emban dengan penuh tanggung jawab,ujarnya.(CS)

Murid SDN Mangan Molih Jalan Kaki 3 KM

T.Pinem-Dairi Pers: Siswa SD Negeri Desa Mangan Molih, Kec.Tanah Pienm, Kab.Dairi, berjalan kaki menempuh tempatnya menimba ilmu sepanjang 3 km dengan jalan setapak yang dibalut semak belukar dan kondisi naik turun. Anak-anak itu tidak memperdulikan jauh-nya perjalanan yang mereka tempuh, yang mereka pikirkan adalah ilmu dan menjadi orang pintar kelak.
Beberapa orangtua siswa SD Negeri Mangan Molih mengharapkan pemerintah memperbaiki jalan setapak tersebut. Dengan keadaan se-perti itulah murid harus menempuh perjalanan sepan-jang 6 km pulang pergi setiap hari. Kedaan jalan berbukit-bukit, setapak dan sangat sunyi. Kalau hanya swadaya gotong royong masyarakat sangat kecil kemungkinan dapat membuka jalan karena medan yang sangat sulit.
Selain itu, kedaan bangu-nan SD tersebut sudah mem-prihatinkan. Dinding yang terbuat dari papan sudah banyak yang lapuk. Orangtua siswa khawatir dengan kea-daan bangunan SD itu, dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan terhadap anak melihat kondisi bangunan yang tidak layak lagi dipakai untuk bengkel ilmu. Kepala SD Negri Mangan Molih Morah Bintang dan orang tua murid sangat mengharapkan pihak Pemkab & Dinas Pendidikan, memper-hatikan keadaan bangunan SD tersebut. Salah seorang orangtua siswa, M.Ginting kepada Dairi Pers mengata-kan, sejak berdiri SD itu 30 tahun silam, belum pernah mendapat renovasi.Sedangkan Pemerintah memberikan bantuan ke sekolah lain dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun SD Mangan Molih hingga sekarang belum pernah mendapat dana tersebut yang dapat dipakai untuk peningkatan bangunan gedung sekolah.(BS)

Takdir Ujung Wkl Ketua PP Dairi: “Pemimpin Yang Benar-benar Menyatu”

Sidikalang-Dairi Pers : Gonjang gajing mengenai vigur bupati Dairi tahun 2008 memang terus bergulir. Banyak tanggapan warga Dairi mulai dari kaum kecil, LSM dan ormas. Takdir Ujung salah seorang unsu wakil ketua Pada MPC Pemuda Pancasilan Dairi menyebutkan sedehana saja Dairi butuh vigur bupati yang benar-benar lahir dari bawah dan selanjutnya menyatu dengan masyarakat. Disebutkan hal itu jauh lebih penting karena vigur tersebut sudah mengenal daerah dimana dia mencalonkan diri. Tentu sangat banyak minat orang menjadi seorang bupati di Dairi. Namun tentu kesempatan pilsung membuat masyarakat berdaulat penuh. Vigur yang muncul tentu berbeda. Namun yang perlu menurutnya vigur yang harus didukung adalah vigur yang benar-benar mencintai Dairi. Dia harus lahir dari lini paling rendah berkarir dan mengetahui perkembangan Dairi itu sendiri.
Menyinggung mengapa harus seperti itu Takdir menyebutkan pemimpin yang lahir dan besar sejak dari bawah tentu lebih memahami karaktertistik daerahnya. Dengan demikian berbagai kebijakan yang akan dilahirkan sudah akan menyebelah masyarakat kecil. “banyak pelajaran bagi pemimpin yang benar-benar dibentuk alam. Disamping pengalaman tentu dia sudah menyatu dengan masyarakat. Pemahamanya akan lingkungan sangat membantu dalam menerapkan suatu kebijakan pembangunan.
Menyinggung isu putra daerah Takdir menyebutkan kadar cinta diukur dari rasa patritoisme dan menyukai daerah . Bukan dari suku atau hal lain. Siapapun berhak mencalonkan diri namun permasalahannya solusi apa yang ditawarkan untuk membangun Dairi. Pemahaman akan budaya dan culture daerah sangat penting sehingga harmonis dalam tatanan kebhinnekaan.
Menyinggung pendidikan menurutnya apa yang ditetapkan pemerintah sudah tepat mengingat Indonesia masih sebatas SMA. Namu menurutnya yang terpenting sejauh mana pemimpin itu bisa melihat kebutuhan masyarakat. Pertanian sebagai sector utama kehidupan masyarakt Dairi mengisyaratkan pemimpin Dairi yang tepat adalah mereka yang memberikan perhatian bagi sector pertanian. Tanpa sector itu Dairi hanya akan tetap terbelakang.
Vigur yang mampu memebrikan inovasi sekaligus memikirkan pertanian menurutnya jauh lebih menjanjikan dari pada program-program seperti yang sudah-sudah, Ujar Ujung (R.07)

Morratorium Pembabatan Kemiri T. Pinem

T. Pinem-Dairi Pers: Cukup dilematis memang soal hutan tanaman rakyat. Pasalnya hutan kemiri yang merupakan milik rakyat di Tanah Pinem ini sudah menjadi hutan penyanggah longsor. Namun kini hutan kemiri ini sudah dibabat masyarakat dan dinas kehutanan sebagai instansi pemerhati koservasi tanah tak mampu berbuat apapun. Jika ini dibiarkan tak lama lagi ekonomi kecamatan ini akan porak poranda bahkan mati.
Ketua PHP Tanah Pinem Sentosa Pinem menyebutkan sekitar 50 % hutan kemiri milik rakyat sudah ditebang. Berbagai factor penyebab hutan rakyat ini dibabat. Namun yang paling utama adalah munculnya hama tanaman kemiri yang mengakibatkan buah jatuh pada usia muda. Disisi lain warga masih miskin hingga memilih batang kemiri dijual.
Batang kemiri yang dijual ke industri meubel dan bahan bangunan di Medan ini biasa diangkut dengan truk. Batang kemiri dipotong-potong sepanjang 2 meter berbentuk gelondongan .. Harga yang diberikan kepada pemilik kemiri yakni 1 truk Rp.700.000 dan paling tinggi Rp. 1 juta. Namun itu menjadi pilihan masyarakat di sana mengingat sulitnya ekonomi dan tidak menjanjikan lagi tanaman itu.
Sentosa Pinem menyebutkan dalam waktu tidak terlalu lama lagi kalau daerah ini tidak secepatnya moratorium perambahan hutan kemiri maka bukan tidak mungkin daerah ini akan terkena musibah bencana longsor atau banjir banding . Memang kini sering terjadi longsor pada lahan-lahan yang kayunya ditebang . Namun ukurannya masih relative kecil. Namun bila terus berlangsung bukan tidak mungkin ke depan bencana lebih besar bisa terjadi layaknya bencana Lau Petundal beberapa waktu silam.
Menteri kehutanan MS Kaban dalam beberapa kali kunjungannya ke Tanah Pinem menyebutkan perlunya menjaga hutan termasuk diantaranya menjaga hutan rakyat karena sangat berperan menjaga konservasi lahan. Indonesia bertengger pada papan atas untuk kerusakan hutan.. Komitmen pemerintah untuk terus memerangi illegal loging terus dilakukan.
Sementara itu warga desa di Tanah Pinem menyebutkan sebenarnya mereka tidak bermaksud menjual batang kemirinya. Namun kemiri daerah itu rusak. Disebutkan saat berbunga kondisinya masih bagus. Namun saat buah masih muda sering menjadi gugur. Tinggal hanya beberapa buah yang berhasil hingga panen. Jika diteliti secara seksama ditemukan semacam wereng pada buah kemiri muda. Tak lama kemudian buah muda ini akan gugur.
Sebenarnya warga mencoba mengatasi hama ini dengan membakar belerang dibawah pohon kayu kemiri. Jika ini dilakukan maka buah kemiri aman dan tidak gugur. Hal ini menurut masyarakat telah dilaporkan ke Dinas pertanian Dairi namun hingga kini belum mendapat tanggapan.
Dengan kondisi buah yang tidak terjamin ditambah bujukan para calo kayu kemiri maka warga memilih menjual batang kemirinya. Padahal perhitungan ekonominya sangat merugikan. Yakni untuk 1 batang kayu kemiri bila panen bisa menghasilkan 8 kaleng buah kemiri kupas. Harga per Kg Rp. 13.000. Ini sama artinya sekali panen saja buah kemiri bisa menghasilkan harga Rp. 1 juta lebih sama dengan harag satu pohon kemiri. Namun saat serangan hama pada buah kemiri terjadi , mereka memilih menjual batang kayunya.
Namun penjualan batang kemiri ini melahirkan persoalan baru ancaman longsor dan banjir bandang di beberapa desa di Tanah Pinem. Kepada instansi terkait khususnya dinas pertanian Dairi warga sangat berharap peranannya dalam mengatasi hama yang menyerang tanaman mereka. Kurangnya tanggapan dinas pertanian atas keluhan warga ini bisa membuat kondisi semakin menyusahkan warga Tanah Pinem. (BS)

Ruang Belajar Kurang, Terpaksa Masuk Sore

Parbuluan-Dairi Pers: Lima kelas murid SMAN 1 Parbuluan terpaksa masuk sore karena sekolah itu keku-rangan ruang belajar. Ruang belajar yang tersedia hanya delapan, padahal murid ada 12 kelas terdiri dari tiga kelas XII, empat kelas XI dan lima kelas X. Tahun 2007 jumlah pen-daftar mencapai 250 orang dan diterima hanya 200 orang. Guru tidak kurang seandainya semua yang 12 kelas itu masuk pagi.
Untunglah para guru mau mengerti dan rela bekerja dari pagi hingga sore walaupun tidak ada penambahan gaji, ujar kepala sekolah Drs.Naek Lumbantobing kepada Dairi Pers beberapa waktu lalu di Sidikalang. Dibutuhkan enam ruang belajar yang sangat mendesak karena sekolah itu kewalahan pada mata pela-jaran agama. Harus ada tiga ruang belajar untuk pelajaran agama untuk Kristen Protes-tan, Katolik dan Islam.
Kepala sekolah memohon Pemkab memperhatikan kon-disi kekurangan ruang belajar itu. Tentu jumlah yang diterima sebanyak lima kelas seperti sekarang tidak mungkin dila-kukan tahun depan kalau ruang belajar tidak segera ditambah, katanya. Menurut Naek Lum-bantobing, pihaknya telah me-laporkan keadaan itu dan telah membuat permohonan ke Dinas Pendidikan. Mudah-mudahan menjadi perhatian karena itu merupakan kepen-tingan masyarakat umum, katanya. Pihak berkompeten memang berjanji mengupaya-kan pembangunan ruang belajar yang dibutuhkan tetapi tetap dilapis dengan alasan keterbatasan keuangan Pemkab.
Komite sekolah memba-ngun tiga unit ruang belajar darurat. Komite sekolah me-rencanakan bangunan darurat, walaupun tanpa lantai semen yang penting bisa diperguna-kan untuk belajar secara da-rurat. Demikian kesimpulan rapat komite sekolah yang diselenggarakan baru-baru ini. Naek Lumbatobing menyata-kan salut pada kerelaan ma-syarakat untuk membangun ruang belajar dimaksud karena secara umum orang tua murid miskin.

Solusi
Menyangkut prestasi akademik dan non akademik, sekolah itu telah mengukir sejarah hingga tingkat provinsi. Tahun 2006 murid sekolah itu peringkat ke-10 olimpiade matematika Su-matra Utara. Hanya SMAN 1 Medan sekolah negeri di atasnya waktu itu, kata Tobing. Untuk tahun 2007 hanya 10 orang tamatan sekolah itu yang mengikuti SPMB dan semua lulus, lima ke USU dan lima ke Unimed. Dari sudut kemampuan aka-demik, pelajar Parbuluan memang luar biasa karena sangat tekun, ujarnya.
Banyak tamatan SMA itu yang tidak mengikuti SPMB karena kondisi ekonomi keluarga yang memprihatin-kan. Bahkan ke-10 orang yang lulus SPMB itu menyata-kan sangat khawatir tidak mampu membiayai kuliah. Mereka sudah datang ke sekolah untuk membicarakan kekhawatirannya dan saya sarankan untuk tidak mundur, kata kepala sekolah itu. Katanya, dia menganjurkan, nanti kalau sudah beradaptasi dengan kehidupan kota Medan pasti ada jalan keluar kalau mau kerja sambil kuliah.
Dia mengatakan menemu-kan banyak kasus, orang yang pintar terkendala melanjutkan pendidikan walaupun ke-mampuan akademiknya me-madai. Ia mengatakan sebaik-nya pemerintah mengalokasi-kan dana khusus bantuan untuk anak Dairi yang kuliah di perguruan tinggi dengan kri-teria tertentu. Pemerintah harus memperhatikan keluhan masyarakat yang tidak ter-ungkap ke permukaan selama ini yakni terhambatnya me-napaki masa depan lewat per-guruan tinggi.
Naek Lumbantobing mengatakan hanya pendidikan yang bisa memberikan solusi terhadap persoalan kehidupan manusia. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi kemampuannya menga-tasi persoalan hidupnya dan persoalan hidup keluarganya. Itu sebabnya subsidi pada perguruan tinggi negeri tidak boleh dicabut. Yang harus dikondisikan adalah memam-pukan anak-anak keluarga miskin belajar hingga pergu-ruan tinggi agar mampu memutus mata rantai kemis-kinan keluarganya, minimum dalam proses waktu satu generasi. Dia mengatakan beras miskin (Raskin) tidak lebih seperti oksigen penyam-bung nafas agar seseorang yang seharusnya sudah mati bisa bertahan hidup walaupun tidak ada lagi harapan perbai-kan. Uang itu seharusnya un-tuk menolong anak orang mis-kin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.(R-06)

Meniupkan Nafas Opera Toba

Sidikalang-Dairi Pers : Mungkin ABG saat ni sudah tak mengenal istilah opera. Namun pada kurun 70-an dan 80 an panggung opera menjadi favorit . Tampilan group opera layaknya kaum Gipsy Amerika ini paling diminati ABG kala itu. Setelah puluhan tahun nama itu tak muncul lagi Wabup Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro bersama salah satu LSM menggelar opera dengan judul pementasan Pulau Simardan di GOR Sidikalang belum lama ini.
Pagelaran yang tergolong sukses ini dimanfaatkan sebagian besar Kadis/Kabag/ kakan dan camat bereuni kembali menggunakan kain sarung yang dibalut ke tubuh untuk menonton cerita Pulau Simardan. Kala biduanita kelompok opera ini menyanyikan lagu opera yang terasa janggal ditelinga ABG sekarang spontan sejumlah kadis dan DPRD Dairi ikut berjoget ke atas pentas.
Anggota DPRD Dairi DR Abdul Angkat yang terlihat ikut larut dalam tarian opera itu menyebut pementasan opera itu mengingatkannya kembali saat-saat anak muda di Sidikalang. Dari segi budaya menurutnya opera yang pernah merajai hiburan masyarakat era 70-an itu sangat indah dan penuh dengan nilai-nilai luhur. Baginya pagelaran itu menjadi kenangan indah diabad 21 ini. Wabup Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro menyebutkan hadirnya opera mengingatkannya pada masa-masa muda dimana kala itu Opera menjadi satu-satu sarana hiburan bagi masyarakat. Dengan stelan sarung tak jarang arena hiburan ini dijadikan tempat mencari jodoh. Dari berbagai cerita opera menurutnya banyak cerita dan pelajaran yang bersifat filosifis yang dapat ditarik dari cerita yang dipentaskan .
Cerita pulau Simardan betapa dipertunjukkan yang maha kuasa kutukan bagi anak yang melupakan orang tuanya. Menurutnya banyak cerita opera yang mempunyai nilai pelajaran . Memang opera ini sudah mulai hilang ditelan masa namun berbagai nilai kebajikan yang diramu dalam hiburan ini sudah mulai sulit ditemukan. Pagelaran kali ini menurut Wabup sangat berkesan karena bisa bereuni pada era 70-an kala dirinya masih muda.
Menurutnya ke depan merencanakan akan membawa kelompok yang terkenal era 70 an itu berkeliling ke kecamatan yang ada di Dairi. (R.07)

Pemerkosaan Di L.Tanggiang

Lae Tanggiang-Dairi Pers: Anak di bawah umur diduga menjadi korban pe-merkosaan di Dusun Lae Tanggiang, Desa Pegagan Julu VII, Kec.Sumbul. Kor-ban yang masih berumur tiga tahun itu berinisial ERS, anak dari M.Sagala/Br.Pandia-ngan. Kejadian yang berlang-sung di rumah korban sendiri Sabtu (2/6) sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat itu ibu korban sedang mencuci pakaian di kamar mandi dan hujan turun sangat deras seperti yang diceritakan ibu korban kepada Dairi Pers. Kebetulan si pelaku RN(27 th) yang berprofesi sebagai tukang botot, warga desa Binjara su-dah sering berkunjung ke rumah itu sebab dia menyusun ba-rang-barang bekas yang biasa dikumpulkan tepat di halaman rumah itu, seperti dituturkan ibu korban.
Dengan memanfaatkan keadaan yang sudah akrab itu tersangka pelaku menyuruh korban mengambil bantal dan selimut. Dengan polosnya korban menuruti perintahnya dan kemudian menidurkan si korban di kursi tamu, lalu melakukan pemerkosaan di kursi itu. Si korban saat itu menjerit tetapi tidak diperdu-likan pelaku dan karena kuatnya suara hujan membuat ibu korban tidak mende-ngarnya.
Menurut ibu korban Br. Pandiangan, setelah kejadian itu pelaku datang ke pihak korban dengan perantaraan beberapa delegasi yang me-ngaku oknum wartawan ber-inisial BK dan BR mengaku dari Sidikalang juga yang katanya mengaku oknum petugas Polres Dairi (tetapi ibu korban tidak tahu marganya) untuk membuat kesepakatan damai.
Dan pada malam itu di-buatlah kesepakatan damai dengan nilai material Rp.15. 000.000. Menurut cerita dari sumber yang tak mau disebut namanya oknum polisi tersebut meminta agar pihak pelaku mengantar uang tersebut ke Sidikalang tepatnya di jem-batan timbangan, Simpang Salak dan pelaku menuruti permintaan tersebut akan tetapi oknum polisi tersebut tidak berani mengambil uang tersebut dan setelah negosiasi melalui HP diminta mundur kembali di seputar kantor Pengadilan Negeri Sidikalang. Dan akhirnya si penelepon tidak mengambil uang tersebut dan pihak si pelaku akhirnya pulang.
Setelah ibu korban me-ngadu ke Polsek Sumbul yang diterima oleh Briptu HP.Purba, petugas Polsek Sumbul lang-sung turun ke rumah pelaku di Binjara, Kec.Sumbul dan ternyata tersangka pelaku telah melarikan diri ke arah Pangu-ruran. Dan menurut informasi, orang tua pelaku berjanji menyerahkan pelaku dalam dua hari tetapi tidak ditepati.
Menurut Kapolsek Sum-bul AKP Budiman Bostang, SH,Sik melalui Kanit Reskrim Briptu HP Purba kepada Dairi Pers kemungkinan tersangka pelaku lari karena ketakutan setelah uang yang dia bawa ke Sidikalang tidak diambil si penelepon yang mengaku ok-num petugas dari Polres.(ATS/TH)

Mendegger Uruk Marga Manik PGGS Sukses

Kecupak-Dairi Pers: Kerja Mendegger Uruk Marga Pergetteng-getteng Sengkut se Indonesia disele-nggarakan dari tangga 7 s/d 8 September di lokasi Kantor Camat Kecupak. Pakpak Bharat . Dalam pelaksanaan kerja adat dan budaya itu pada hari pertama dilaksanakan acara Napak Tilas yaitu berjia-rah ke tempat-tempat pening-galan leluhur marga Manik yaitu Lebuh Kuta Messeng Pertulanan, Lae Kecupak, Lae Une, Pangulubalang Mejan dan ke lebuh-lebuh yang terdiri dari 17 lebuh (perkampungan) marga Manik.
Mansehat Manik,SPd seba-gai ketua Sulang Silima marga Manik menyampaikan dalam sambutannya. Mendegger Uruk adalah merupakan acara Budaya Pakpak yang dilaku-kan oleh marga pemegang tanah ulayat dan juga marga-marga lain yang berkaitan dengan marga Sulang Silima pemegang ulayat tersebut.
Mansehat juga mengatakan tujuan dari pesta ini adalah untuk mempersatukan marga Manik, yang dihimpun dalam Persatuan Marga Manik Pergetteng-getteng Sengkut (SMPS).
Bupati Pakpak Bharat H.Makmur Berasa,SH dan juga sebagai dengan sibeltek marga Manik menyatakan dalam sambutannya melalui dilaksankannya acara adat budaya itu pada dasarnya untuk dapat mengangkat harkat dan martabat marga Manik khususnya SMPS.
Bupati juga berharapa agar adat istiadat Pakpak dibuat kesepakatan agar ciri khas dapat diketahui atau dicontoh suku-suku lain. Artinya para tokoh budaya dan sejarahwan orang Pakpak kiranya dapat menerbitkan buku yaitu ten-tang adat dan budaya-budaya Pakpak Kerja Mendegger Uruk Marga Manik PGGS ini, dihadiri keturunan marga Manik dari perantauan dan yang beradad di lebuh-lebuh, juga dengan sibeltek seperti, Tendang Banurea, Beringin, Berasa, Gajah, marga Manik Kuta Usang dan marga Munte sebagai seperjanjuan dan marga Boang Manalu, Bancin sebagai beru, sedangkat Pokan, Cibero dan Berutu sebagai kula-kula dari pada marga Manik. Pada hari itu juga Pelantikan Pengurus SMPS Periode 2007-2010 dilantik.

Jembatan Lae Sale P.Bharat Masih Terlantar

Kerajaan-Dairi Pers: Jembatan Lae Sale, yang menghubungkan Sukaramai, ibu kota Kec.Kerajaan dengan Desa Perpulungen, Kab. Pakpak Bharat runtuh Bulan Desember 2006. Hingga Sep-tember 2007 keadaan itu sama sekali tidak mendapat perha-tian baik oleh pemerintah mau-pun masyarakat. Tidak ada jembatan darurat sebagaimana biasa dilakukan masyarakat menunggu perbaikannya men-dapat alokasi proyek dari pemerintah.
Badan jembatan itu am-bruk total pada musim hujan Desember tahun lalu. Saat itu Dinas PU dan pemerintah kecamatan telah meninjau keadaan lapangan tetapi tidak ada upaya penanggulangan secara darurat. Jalan akses keluar masuk bagi ratusan ke-luarga masyarakat Desa Per-pulungen dialihkan melalui Dusun Pangiringan (melalui jalan lintas Kuta Babo).
Kondisi jalan alternatif itu tidak kondusif untuk pengangkutan hasil pertanian karena beberapa bagian jalan berkemiringan mencapai 45 derajad. Menurut informasi ada bagian jalan yang tergolong tanjakan tajam dan sekaligus tikungan tajam. Turunan dan tanjakan menca-pai ratusan meter sehingga sangat riskan terhadap kese-lamatan kenderaan. Mobil penumpang umum harus menurunkan semua penum-pang kalau melintasi bagian jalan tersebut yakni antara SD Perpulungen dengan Dusun Pangiringan.
Keadaan itu menutup kemungkinan mobilisasi hasil pertanian secara besar-besaran. Bahkan kecil ke-mungkinan untuk truk mem-bawa muatan yang banyak untuk masuk atau keluar dari desa. Sedangkan muatan hasil pertanian kecil-kecilan milik penumpang juga sebagian harus diturunkan dari mobil penumpang umum kalau lumayan berat, menjaga kenderaan terjungkal ke belakang ketika mendaki tanjakan yang sangat tajam itu.
Posisi badan jembatan yang ambruk di Lae Sale tersebut tidak berubah ketika masih baru saja ambruk De-sember silam. Tidak ada batangan kayu atau papan sekedar bisa dilintasi sepeda motor. Itu sebabnya, pendu-duk dari kedua sisi harus tetap menempuh jarak yang jauh melalui jalan alternatif dari Simpang Kuta Babo menuju Dusun Pangiringan baru me-nuju ladang mereka di Desa Perpulungen di seberang jem-batan yang ambruk. Beko so-rong roda satu saja tidak bisa melintas karena tidak ada sekeping papan pun dibentang untuk mengatasi keadaan darurat itu. Diduga, karena masyarakat tidak melakukan insiatif sehingga Dinas PU menganggap peruntukan jembatan itu tidak begitu urgen sehingga tidak diupayakan penanganan yang cepat atau darurat.(R-06)

Isra’ Mi’raj SMAN Dan SMKN Pakpak Bharat

Salak-Dairi Pers: Pera-yaan Isra’Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW merupakan hari yang bersejarah bagi umat Islam di dunia, dimana Isra’ Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah, Nabi Besar untuk menerima perintah shalat.
Perayaan itu dirayakan oleh tiga sekolah tingkat atas yaitu SMAN 1 Salak, SMAN 1 Sitellu Tali Urang Julu dan SMKN Pergetteng-getteng Sengkut yang dilaksanakan secara tergabung Kamis (7/9) di Gedung Serbaguna Pem-kab Pakpak Bharat.
Ketua panitia Dariana, S.Pd menyampaikan dalam laporannya dengan melalui perayaan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW ini dapat dijadikan sebagai peningkatan iman dan taqwa serta menjalin ukuwah antar sesama sekolah.
Pada kesempatan ini Kepala Dinas Pendidikan Pakpak Bharat Drs.Jusen Berutu mengatakan dalam sambutannya bahwa acara-acara seperti ini sangat terdukung apalagi perayaan Isra’ Mi’raj ini diseleng-garakan oleh tiga sekolah sekaligus secara akbar. Kepala Dinas Pendidikan menyarankan kepada siswa-siswi yang hadir pada acara itu agar kita belajar sungguh-sungguh dan memanfaatkan kesempatan untuk mengejar pendidikan dimana pemerintah saat ini memberi peluang yang sangat besar untuk melan-jutkan pendidikan ke pergu-ruan tinggi terutama bagi siswa yang berprestasi demi pe-ningkatan pendidikan dan SDM.
Irwan Sidebang menyam-paikan dalam ceramahnya seputar perjalanan Nabi besar Muhammad SAW untuk menerima perintah salat lima waktu sehari semalam dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umat manusia.
Turut hadir pada acara tersebut Kakandepag Pakpak Bharat, Drs.Hasan Basri Bancin, Kadis Pendidikan Drs.Jusen Berutu, Kapolsek Salak AKP M.Dahlan, Ke-pala SMAN 1 Salak Drs.Vik-tor H.Sinamo, Kepala Sekolah SMK N 1 PGGS Drs.Jamardi Manik,MSi , Kepala SMAN 1 STU Julu, para undangan dan para pelajar dari ketiga sekolah.
Perayaan keagamaan tersebut sangat berperan membentuk karakter generasi muda, terutama para pelajar yang secara umum rentan terhadap pengaruh kemajuan di berbagai bidang. Perayaan Isra’ Mi’raj tersebut meru-pakan kesempatan untuk pembinaan kepada pelajar di Kab.Pakpak Bharat. (PB 01)

Jalan Borno Dipestakan ---- KRA Johnny Sitohang Adinegoro: “Prioritas Jalan Kantong Produksi”

Lae Pinang-Dairi Pers : Proyek pembukaan jalan yang merupakan pembangunan harus dijaga dan dirawat semua warga desa. Perawatan pembangunan penting karena hal itu untuk kepentingan masyarakat sendiri. jelang pilsung Dairi banyak muncul oknum-oknum yang mengatakan mampu membangun jalan jika daerah itu memilihnya. Secara berapi-api wabup Dairi ini mengatakan hal itu adalah bohong karena semua proyek harus melalui sistim dan mekanisme yang ada. “ada calon bupati di Lae hole mengatakan bisa memberikan proyek . itu bohong karena ada mekanisme yang mengaturnya” Demikian Wabp Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro saat pesta syukuran masyarakat Bintang selasa (11/9)
.Kepala desa Lae Pinang Daulat Lumbangaol menyebutkan di desa tersebut tahun ini mendapat pembangunan pembukaan jalan dari dusun IV lae pinang, hutalama dusun VI lae pancur juma takkar sepanjang 4,6 km dan 900 meter diantaranya perkerasan. Jalan tersebut dikerjakan TH Tambunan. Sedang pengadaan sumur bor juga dilakukan di tiga titik di desa tersebut. Pekerjaan ini dilakukan perusahaan sianjur nulamula dan penituri kerjasama dengan pengusaha dari jawa. Kedua proyek tersebut merupakan proyek pemerintah yang telah ditampung dalam APBD Dairi tahun 2007. Sementara itu warga masyarakat setempat M Sihombing meminta agar tahun depan jalan yang telah dibuka itu juga dilakukan perkerasan.
Wakil Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro dalam sambutannya mengatakan pembukaan jalan pada kantong –kantong produksi memang menjadi prioritas pemkab Dairi. Terlebih Lae Pinang yang merupakan bagian dari kota Sidikalang masih harus menjadi perhartian. Luas lahan yang terbentang di desa tersebut sekitar 1000 hektar. Daerah ini jika dibuka jalan akan membantu petani dimana selama ini petani sulit mengangkut hasil panen karena jalan yang tidak ada.
Ditambahkan acara ini tidak ada unsur politisnya hanya merupakan rasa syukur masyarakat karena telah dibukanya jalan ke kantong-kantong produksi tersebut. Kehadrian beberapa camat se dairi dalam cara itu dimaksudkan agar camat di kecamatan juga melihat lahan-lahan potensial untuk dibuka jalan.
Dalam kesempatan itu wabup juga menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa bagi umut muslim dan kepada umat di luar muslim agar tetap menjaga kebersamaan dan menghormati umat yang menjalankan puasa. Dalam kesempatan itu warga setempat bersama TH Tambunan membulang-bulangi KRA Johnny Sitohang bersama ibu disertai ucapan semoga mencapai tujuan.
Tak Lazim
Memang tak lazim usai proyek pembukaan jalan yang berasal dari dana APBD dilakukan pesta syukur oleh masyarakat. Namun ini yang terjadi di desa Lae Pinang, Sidikalang, Dairi. Pengusaha TH Tambunan yang mengerjakan proyek pembukaan jalan itu dielu-elukan mensponsori pesta mengatasnamakan pesta syukur masyarakat lae pinang. Terlepas dari motivasi yang menggerakkan hati pengusaha ini namun pesta itu disambut hangat masyarakat setempat dengan menghadiri undangan . Sejumlah kadis /kakan/ kabag dilingkungan pemkab Dairi juga terlihat turut menghadiri acara tersebut. Juga tampak beberapa camat pemkab Dairi .
Tren baru ini menurut beberapa masyarakat hendaknya dibudayakan yakni mengajak masyarakat berpesta jika disuatu desa ada pembukaan jalan. Rekanan pemborong yang lain juga diharapkan dapat meniru budaya itu . Alasannya sederhana karena pesta seperti itu enak (R.07)

Jalan Santai Sambut HUT Dairi

Sidikalang-Dairi Pers: Kendati Dairi akan memasuki usia ke 60 tahun namun mungkin banyak warga Dairi tak mengetahui hari jadi Dairi 1 oktober. Namun demikian serangkaian acara tetap digelar untuk memeriahkan hari jadi ini. Salah satu kegitan yakni jalan santai yang dilakukan selasa (11/9) yang dilepas dari depan kantor bupati Dairi di Sidikalang. Turut ambil bagian dalam acara ini PNS dilingkungan pemkab Dairi. Keluarga PNS, anak sekolah serta masyara-kat. Jalan santai ini mengitari kota Sidikalang dan finish di depan kantor Bupati.
Kabag Tapem setda Dairi Julius Gurning,BA mengata-kan kegiatan ini salah satu kegiatan dalam memeriahkan hari jadi Dairi ke 60 tahun 2007. Berbagai kegiatan lainnya seperti lomba karya tulis, sepak bola dangdut serta kegiatan hiburan lainnya akan digelar. Hal tersebut menurut-nya untuk memeriahkan sekaligus rasa syukur rakyat terhadap kemajuan dan perkembangan Dairi. Jalan santai ini sengaja dilakukan lebih awal mengingat bulan puasa yang akan di isi ibadah oleh kaum muslim. Acara puncak menurutnya akan dilakukan pada 1 oktober mendatang dalam suatu resepsi bertempat di gedung balai budaya Sidikalang.
Jalan santai ini juga dirangkai dengan pencabutan lucky draw yang dilakukan di halaman kantor bupati. Berbagai hadiah dibagikan pada peserta yang beruntung yakni hadiah hiburan hingga sepeda dan kompor gas. (R.07)

Festival Paduan Suara Ama Di HKBP Pansur Nauli

Sidikalang- Dairi Pers: Bertempat di HKBP Pancur Nauli Minggu (9/9/2007 ) diadakan Festival paduan Suara Ama dari 5 Ressort Sidikalang. Sebelum diadakan Festival , terlebih dahulu diadakan kebaktian, pada Khotbahnya dibawakan Pendeta Sianturi dari HKBP Sidikalang 2. Intinya menekankan dengan Tahun 2007 yaitu Tahun Koinonia (Marsaor) atau Persatuan, kiranya para Ama yang berada di 5 Ressort yang mengikuti Festival ini bersukacita, diharap-kan para Ama semakin memper-erat tali persatuan,j anganlah Lomba tersbut bukan ajang persaingan ,tetapi menjadi obat bagi para Ama, dimana akhir-akhir ini para Ama jarang hadir mengikuti acara Kebaktian di Gereja.
Festival Koor Ama ini di ikuti 5 Peserta dari 5 Resort Sidika-lang. Adapun Lagu wajib adalah “ Ahu do Manumpak “ dan Lagu Pilihan : Gabe Imbaru “ Muncul sebagai juaradalam festival ini Juara 1,2 dan 3 adalah : HKBP Sidikalang 1. HKBP Pancur Nauli dan HKBP Pancuran, setelah selesai lomba paduan suara dilanjutkan dengan lomba CCA ( Cerdas Cermat Alkitab) yang di ikuti oleh 4 peserta, Acara Festival Lomba Paduan suara ini diselang selingi dengan acara lelang maupun pemberian cendera mata (SB)

BKD Adakan Pelatihan Komputer

Sididikalang-Dairi Pers: Sebanyak 50 orang peserta mengikuti pelatihan komputer yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari berbagai kecamatan termasuk dari Puskesmas. Pelatihan diselenggerakan Badan Ke-pegawaian Daerah (BKD), bertempat di Hotel Berristera Jumat (14/9). Hal tersebut di jelaskan R.Sihombing selaku panitia penyelenggara pe-latihan.
Menurut Sihombing, pe-serta dilatih para pengajar dari LPKBI-NNI dengan tujuan meningkatkan sumber daya manusia dan kinerja di unit kerja masing masing. Sebe-lumnya pelatihan yang sama dilaksanakan di Sentrum GKPPD Sidikalang dan sudah berjalan selama 2 hari. Namun karena arus listrik yang tidak mencukupi maka di pindahkan ke hotel Berristra. Pelatihan dilaksanakan selama 20 hari sejak tanggal 10 September dan berakhir tanggal 02 oktober 2007.
R.Sihombing mengatakan ketrampilan mengoperasikan komputer sangat urgen i unit kerja pemerintahan karena komputer telah menjadi instrumen kerja yang tidak bisa dielakkan saat ini. Dia me-ngataan tidak peserta yang tidak bersungguh-sungguh karena para staf kator keca-matan dan Puskesma sudah menyadari pentingnya penge-tahuan komputer.(JS)

Anggota BPD Berampu Dilantik

Berampu-Dairi Pers: Camat Berampu Drs.Erwin Sihotang melantik 38 anggota BPD masa bhakti 2007 -2013 Selasa (11/9) di aula kantor camat.
Camat Berampu dalam sambutannya mengatakan BPD merupakan perwakilan seluruh masyarakat Berampu yang akan menampung seluruh aspirasi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan. Camat juga me-nekankan bahwa BPD meru-pakan mitra kerja dari kepala desa dan bukan merupakan mitra tanding. Perlu kerja sama yang baik dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa. Kiranya setelah pelantikan ini P2KD (Panitia Persiapan Pe-milihan Kepala Desa) dapat segera dibentuk. Seperti yang diketahui bahwa jabatan 5 Kepala desa yang berada di Kecamatan Berampu pada tahun 2007 akan habis masa jabatannya. Dia mengucapkan terima kasih kepada mantan kepala desa yang selama lima tahun telah me-ngabdi kepada masyarakat sehingga segala aspek pemba-ngunan dapat terwujud. Peme-rintah Kabupaten Dairi dalam hal ini Bupati Dairi memberikan Piagam Penghargaan kepada mantan kepala desa.
Mantan kepala Desa Pasi, Abdul Latief Manik dalam acara itu mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Dairi yang memberikan Piagam Penghargaan atas pengabdian mereka, kiranya jangan seperti kata pepatah “Habis Manis Sepah dibuang”, ungkapnya. (SB)

Banding Guru SMPN 2 Ditolak

Sidikalang-Dairi Pers: Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan (PTUN) telah menolak upaya hukum banding lima guru SMPN 2 Sidikalang, Kab.Dairi yang menggugat Bupati Dairi atas keputusan No.278 tahun 2006 ter-tanggal 25 Juli 2006 tentang pemutasian mereka dari sekolah itu. Pada tanggal 14 Februari 2007 setelah ber-sidang sebanyak 12 kali PTUN Medan menolak gugatan dimaksud. Tetapi para guru itu melakukan upaya banding melalui kuasa hukum DR.Januari Siregar, SH,M.Hum.
Gugatan itu kmbali ditolah dalam upaya banding di Pe-ngadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dengan putusan nomor:41/BDG/2007/PT.TUN-Mdn tertangga 8 Agustus 2007. Sebagai konse-kwensi penolakan itu penga-dilan tinggi itu juga membe-bankan biaya banding sebesar Rp400.000 dan memberikan kesempatan permohonan ka-sasi selama 14 hari kepada para penggugat. Demikain dijelaskan kuasa hukum Bupati Dairi yangjuga Kabag Hukum Setda Dairi Edward Hutabarat,SH di Sidikalang Rabu (12/9).
Kelima guru yang meng-gugat bupati itu adalah Erbin Hutasoit, Manjur Purba, Juniar Simanungkalit, Marianna Hutapea dan Farida Raja-gukguk. Perkara itu berawal dari penolakan puluhan guru SMPN 2 Sidikalang atas pe-nempatan Drs.Asbel Tampu-bolon dari kepala SMPN 3 Sidikalang menjadi kepala SMPN 2 Sidikalang. Erbin Hutasoit kebetulan adalah guru di SMPN 3 ketika Asbel Tampubolon di tempatkan ke SMPN 3 sebagai kepala sekolah. Akhirnya Erbin Huta-soit dipindahkan dari sekolah itu dan ditempatkan di SMPN 2 Sidikalang. Ternyata ketika Asbel Tampubolon ditempat-kan menjadi kepada SMPN 2 dimaksud Erbin Hutasoit menggalang solidaritas guru-guru untuk melakukan peno-lakan.
Ianggap sebagai pemicu konflik di SMPN 2, maka kelima guru tersebut dipindah-kan ke sekolah lain. Tetapi guru itu tidak tinggal diam tetapi menggugat bupati ke PTUN Medan. Walaupun kalah, gugatan itu teap mem-berikan nilai positif agar ke depan, Pemkab tidak terlalu menonjolkan kepentingan pribadi dan kekuasaan untuk melayani keperluan negara dan masyarakat. Saat itu pemuta-sian beberapa kepala sekolah dianggap mengabaikan aspi-rasi sekolah dan kepala seko-lah bersangkutan, hanya im-plementasi kesewenangan kepala Dinas Pendidikan dan kepala BKD.

Maringan Sinurat
Pembentukan Desa Sinar Pagi, Kec.Tanah Pinem pada awal tahun 2007 sempat menjadi persoalan yang men-cuat ke permukaan dan per-soalan pengangkatan pelak-sana kepala desa sempat men-jadi agenda di Pengadilan Tata Usaha Negara. Bekas kepala dusun, ketika masih Dusun Sinar Pagi, Maringan Sinurat merasa tidak puas dengan pengangkatan Jaminer Tu-mangger dari dusun lain di desa baru itu menjadi kepala desa.
Akibatnya Maringan Sinurat menggugat Bupati Dairi DR.Master Parulian Tumanggor hingga ke PTUN. Setelah proses yang panjang, pada sidang Kamis (30/8) lalu majelis hakim PTUN Medan yang terdiri dari Zainul Abidin Madjid, Elisabeth Lumban-tobing,SH,M.Hum, Hari-man,SH,S.Sos,MAP dan panitera pengganti Ratna Rosdiana,SE,SH memutuskan menolak gugatan Maringan Sinurat atas pengaduannya terhadap Bupati Dairi. Peng-gugat juga diwajibkan mem-bayar biaya perkara sebesar Rp169.000.
Sidang dihadiri Maringan Snurat dan kuasa hukumnya Irwanta R, SH sedangkan ter-gugat diwakili kuasa hukum yakni Kabag Hukum Setda Dairi Edward Hutabarat,SH. Majelis hakim menjelaskan bahwa perkara itu diawali perasaan tidak puas dari penggugat Maringat Sinurat terhjadap pengangkatan Jaminer Tumangger sebagai kepala desa Sinar Pagi yang dituangkan dalam surat kepu-tusan bupati No.21 tahun 2007.
Perkara telah disidangkan sebanyak 14 kali. Majelis hakim dalam amar putusannya menyatakan bahwa keputusan bupati No.21 tahun 2007 yang di dalamnya inklusif pengang-katan beberapa pelaksana kepala desa dinyatakan sesuai dengan peraturan dan perun-dang-undangan yang berlaku. Keputusan itu telah diuji petik baik dari aspek kewenangan maupun aspkel prosedur formal. Majelis hakim mem-berikan peluang kepada penggugat untuk melakukan upaya hukum yakni untuk banding dan harus menyam-paikannya dalam jangka waktu 14 hari sejak keputusan penolakan perkara dibacakan secara resmi.
Belum diperoleh infiormasi apakah pnggugat Maringan Sinurat masih akan melanjut-kan upaya hukum ke tingkat lebih tinggi melalui banding. Namun sebelumnya sempat diisukan bahwa gagalnya Maringan Sinurat menjadi kepala desa adalah karena Jaminer Tumangger memiliki beking lebih kuat yakni Bupati Dairi DR.Master Parulian Tumanggor.(R-06)