13 November 2007

Kadis PU: Penundaan Proyek PAPBD Permintaan Rekanan

Sidikalang-Dairi Pers: Menyadari keteledoran yang terjadi dalam proses pengusulan dan pengumuman tender proyek PAPBD tahun 2007, Kepala Dinas PU Dairi Ir.Tagor H.Sinurat,MSc menyatakan berjanji agar para rekanan yang sempat memenuhi persyaratan administrasi tidak terlalu rugi. Katanya, para pendaftar itu boleh mendaftar kembali untuk tender paket proyek yang sama pada APBD 2008. Panitia lelang akan memberikan keringan sesuai dengan aturan main, katanya.
Dinas PU Dairi telah mengumumkan tender proyek PAPBD 2007 secara resmi melalui media massa yang dihunjuk pemerintah. Saat para rekanan telah memenuhi persyaratan resmi dan tidak resmi untuk memenangkan paket-paket proyek dimaksud secara sepihak Kepala Dinas PU Ir. Tagor H. Sinurat,MSc membatalkan proyek tersebut. Alasannya, karena waktu tidak cukup untuk mengerjakannya.
Isu yang beredar di tengah masyarakat dan di antara rekanan Dairi bahwa pembatalan proyek PAPBD itu terkait dengan perseteruan politik antara beberapa pejabat yang berambisi mencalonkan diri menjadi bupati pada Pilkada langsung tahun 2008. Pembatalan itu sangat meresahkan para rekanan yang telah membayar berbagai jenis biaya untuk memenuhi persyaratan resmi dan persyaratan tidak resmi untuk mendapatkan proyek dimaksud.
Tentu atas persetujuan Bupati DR.Master Parulian Tumanggor, Kepala Dinas PU membatalkan proyek PAPBD 2007 itu secara sepihak. Katanya, proyek itu dibatalkan demi hukum. Tagor Sinurat memang menolak menyebut kobdisi itu sebagai pembatalan karena PAPBD Dairi tahun 2007 belum disahkan. Menurut para rekanan yang merasa dirugikan, pembatalan itu pada hakekatnya bukan demi hukum, karena secara hukum proyek itu telah diumumkan untuk ditenderkan melalui media massa yang dihunjuk pemerintah.
Selasa (30/10) di rumahnya bupati mengakui pembatalan itu atas permintaan rekanan karena keterbatasan waktu. Katanya, ada peraturan baru yang tidak membenarkan adendum waktu atau pejadwalan ulang. Padahal pembatal seperti itu belum pernah terjadi di Kab.Dairi maupun di daerah lain. Kadis PU Ir.Tagor H.Sinurat tidak mengakui keputusan itu sebagai pembatalan tetapi hanya peluncuran yakni memindahkan proyek itu ke APBD induk tahun 2008. Itupun atas permintaan rekanan karena merasa tidak sanggup mengerjakan proyek itu dalam janhka waktu sa-tu bulan. Kalau hal itu karena masalah waktu, maka Dinas PU dianggap tidak mampu membuat program yang bisa dilakukan.
Tagor Sinurat mengatakan waktu yang tersisa hanya 30 hari sementara rekanan meminta waktu 120 hari. Setelah dijelaskan mengenai adanya peraturan baru bahwa semua proyek dalam PAPBD harus selesai sebelum akhir tahun, katanya, semua rekanan sepakat agar proyek itu ditunda dan diluncurkan tahun depan. Para rekanan takut pada sanksi hukum, administrasi dan keuangan sehingga mengatakan tidak berani mengerjakan proyek itu. Bupati mengatakan kalau ada rekanan yang menyatakan mampu mengerjakan proyek dalam waktu yang tidak bisa diadendum, silahkan meminta pekerjaan itu. Tagor Sinurat tidak mau menyebutkan berapa jumlah dana proyek yang dibatalkan dan berapa paket yang dibatalkan. Dia hanya mengatakan bahwa pembatalan itu atas permintaan kontraktor karena merasa tidak mampu mengerjakannya dan mengatakn hanya proyek yang tidak bisa diselesaikan dalam satu bulan yang ditunda sehingga harus diluncurkan ke APBD 2008. Menurut informasi, proyek yang dibatalkan kepala dinas PU itu bernilai Rp26 miliar dan diprediksi akan memperbanyak paket proyek untuk para pendukungnya menjadi Balon bupati pada tahun 2008.
Menurutnya, panitia akan berupaya supaya tidak ada yang dirugikan dalam hal itu. Sementara beberapa rekanan mengakui merasa sangat dirugikan karena telah mempersiapkan semua persyaratan untuk mengikuti tender yang telah dimumkan secara resmi. Mereka mengatakan biaya resmi dan tidak resmi untuk memnuhi syarat memperoleh proyek tidak cukup Rp 2 juta untuk satu perusahaan. Kelihatannya Ir.Tagor Sinurat ingin menciptakan sejarah tersendiri pada bidang pekerjaan umum di Kab.Dairi. Pembatalan itu merupakan sejarah baru dalam bidang pekerjaan umum di Kab.Dairi. Rupanya, bupati dan Kadis PU yang persahabatannya bagaikan pinang dibelah dua itu ingin tercatat sebagai pelaku sejarah yang sangat menonjol (hotspot) dalam proses perjalanan Kab.Dairi.(R-06/R-01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar