28 Oktober 2007

Pemilik Ternak Perlu Belajar

Sopobutar-Dairi Pers: Sebagai daerah yang perantaunya kebanyakan berasal dari daerah Kab.Samosir, Taput dan Tobasa ditambah hijaunya hamparan rumput merupakan sumber semangat masyarakat memelihara ternak seperti kerbau, sapi dan kambing. Selain tenaga sapi dan kerbau bermanfaat untuk membajak sawah, nilai ekonomi dagingnya juga tidak kalah penting.
Mudahnya ternak mendapatkan makanan sering menyebabkan pemilik lalai, seakan tidak perduli kondisi sekitarnya. Setiap hari ada saja ternak yang mengganggu lalu lintas. Sebagian ternak yang bebas berkeliaran dan sebagian yang diikat. Khusus ternak yang diikat, sering tali men-jangkau seberang jalan sehingga mobil atau sepeda motor harus ekstra hati-hati saat melintas. Kondisi itu sangat mengganggu kelancaran perjalanan karena ternak seperti itu ditemukan di berbagai tempat. Pemilik ternak kelihatannya harus diberi peringatan dan sanksi supaya tidak membiarkan ternaknya merumput di bahu jalan. Dibutuhkan sedikitnya waktu 16 menit untuk menunggu ternak itu menyisihkan diri dari badan jalan. Kalau dihitung dengan kecepatan 60 km per jam, berarti perjalanan 15 km sudah terbuang setiap perjalanan itu dihambat ternak kerbau atau sapi.
Yang aneh, ada cerita kecelakaan akibat tali pengikatnya tersambat sepeda motor. Karena merasa kesakitan kerbau itu mengamuk. Namun kelihatannya tidak seorangpun mengaku bertanggung jawab atas kejadian. Mungkin orang sekampung sudah sepakat untuk tidak saling memberitahukan kalau ada kejadian serupa.
Para pemilik ternak itu sebenarnya tergolong telat mikir karena tidak mampu mengantisipasi kemungkinan yang akan ditimbukan tindakan membebaskan ternak berkeliaran di jalan raya. Selain itu, hampir tidak pernah ada yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian seperti itu.
Hendaknya para penggembala yang biasa membawa kerbau ataupun peliharaannya yang lain untuk ekstra hati-hati sewaktu membawa ternaknya itu merumput. Memilih tempat yang aman dan tetap dalam kontrol penggembala adalah salah satu keharusan. Jangan sampai kelakaan bagi orag lain. Belum lagi pencurian kerbau yang bisa beraksi di desa-desa.
Cerita di atas benar dan diperuntukkan menjadi pelajaran bagi para pengguna jalan untuk ekstra hati-hati. Sebab keselamatan berkendaraan adalah yang paling utama. Kejadian di daerah itu ciri masyarakat tertinggal. (TH/AP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar