03 Februari 2008

Dua Tahun Permohonan Warga Belum Mendapat Tanggapan

Tigalingga-Dairi Pers: Sebanyak lebih kurang 225 Rumah Tangga (RT) warga Desa Tapuk Kite Batugugun kecamatan Tigalingga Kab. Dairi, dua tahun lalu membuat surat permohonan kepada Pemkab untuk mendapatkan proyek air minum, namun hing-ga sekarang belum mendapat tanggapan.
Beberapa tokoh warga Desa itu diantaranya, P.Silaban dan K.Tarigan kepada Dairi Pers mengatakan, mereka dua tahun lalu melayangkan surat permohonan untuk mendapat-kan proyek sarana air bersih. Surat itu langsung di tujukan kepada Bupati dan tembusan kepada Dinas terkait, termasuk Bappeda,Dinas PU dan PDAM Tirta Nciho Sidikalang. Namun hingga sekarang belum mendapat tanggapan,ujarnya.
Dikatakan, warga Desa ini sangat sulit mendapatkan air minum.Bila musim kemarau mereka harus pergi jauh seperti ke Desa Tupak Raja dan Ram-baserit untuk mendapatkan air minum, dengan jarak sekitar 2 kilometer.Lumayan kalau warga memiliki sepeda motor. Kalau jalan kaki sampai 2 KM memikul satu jerigen air, kan capeknya tidak tanggung.Jadi kalau di daerah kami ini, lebih sulit mendapatkan air dari pada mendapatkan beras, ujarnya.
Memang di Desa ini ada sungai Laurenun yang berjarak hanya 200 meter.Tetapi jalan ke sungai itu cukup terjal dengan jalan setapak dan licin.Selain itu warga Desa ini hampir semua trauma melihat air sungai yang cukup deras dan termasuk buas.Sebab warga sudah banyak mati hanyut terbawa arus air saat mengambil air untuk keperluan sehari hari.Salah satu diantara korban yang masih gadis Br Samosir, hanyut sepuluh tahun lalu, hingga sekarang mayatnya tidak dapat di temukan.
Yang paling meyedihkan bila anak usia SD pergi ke sungai untuk mengambil air, perasaan tidak enak sebelum si aak tiba di rumah.Sebab jalan ke sungai ini hanya setapak, terjal dan licin, ujaarnya.
Salah seorang tokoh masya-rakat lainnya yang juga anggota DPRD Dairi,B.Marpaung di konfirmasi Dairi Pers menga-kui, bahwa warga Desa ini sangat kesulitan mendapat air bersih.Beberapa tahun lalu, memang pemerintah telah membangun sarana air bersih yang bersumber dari Desa Gunung Sitember.Tetapi tidak seberapa lama kemudian air macet hingga kii telah putus total. Terputusnya air tersebut di duga karena ada di antara pipa yang tumpat.Mencari pipa yang tumpat sangat sulit karena panjangnya mencapai 3 kilo-meter, ujarnya.(R.01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar