03 Februari 2008

Warga Jumateguh Minta Pihak Berwajib Usut Proyek Air Minum

Siempatnempu-Dairi Pers: Warga Desa Jumateguh kecamatan Siempatnempu Kabupate Dairi, sangat mengharapkan pihak berwenang agar dapat mengusut proyek air minum yang tidak befungsi, di bangun di daerah itu tahun lalu dengan dana ratusan juta rupiah dari APBD tingkat I.
Beberapa warga Desa diantaranya, P.Sihombing kepada Dairi Pers, Selasa (15/1) mengatakan sangat kecewa atas kehadiran proyek di maksud. Semula warga sangat gembira atas pembangunan proyek air minum tersebut.Sebab warga selama ini hingga sekarang masih mengkonsumsi air yang tidak layak untuk di konsumsi.Namun ke gembiraan itu akhirnya sirna, sebab proyek air minum tersebut tidak berfungsi sebagaimana di harapkan.
Dikatakan, warga sekarang sangat kesulitan mencari air minum yang layak untuk dikonsumsi. Kalau hanya untuk keperluan mandi atau mencuci masih dapat di pergunakan air dari parit pinggir jalan yang membentang di Desa itu.Tapi untuk keperluan minum warga hanya mengharapkan air hujan dan sungai.
Tidak berfungsinya proyek air minum tersebut, di duga karena di kerjhakan asal jadi. Soalnya sejak di bangunnya proyek tersebut tahun lalu, warga belum sempat menikmati air satu tetespun dari proyek itu, ujarnya.
Ketika ditanya siapa pemborong proyek itu dan berapa besar jumlah dana pembangunannya, warga disana tidak satupun yang mengetahui. Hanya di katakan orang Medan. Sedangkan kepala Desa Jumateguh hendak di konfirmasi juga tidak ketemu.Menurut tetangganya bahwa Kepala Desa sedang pergi ke undangan pesta.
Camat kecamatan Siempatnempu, Drs Marisi Sianturi di konfirmasi Dairi Pers, Jumat (18/1) mengakui bahwa proyek air minum tersebut sejak di bangun hingga sekarang tidak dapat befungsi.Ketika ditanya siapa pemborong proyek itu serta darimana sumber dana, juga camat kurang jelas mengetahui.
Tetapi menurut camat, bahwa proyek tersebut di bangun dengan dana ratusan juta melalui APBD tingkat I.Sedangkan pemborongnya juga orang Medan.Tetang kehadiran proyek ini, kita tidak ada di libatkan. Bahkan kepala Desa setempat sudah pernah kita tanya, juga tidak ada di libatkan dengan proyek tersebut, ujarnya.
Memang kita sesalkan pejabat yang membuat buat proyek, kenapa pemerintah setempat tidak ada di libatkan untuk sekedar mengatahui sajapun. Sehingga kita dapat mengontrol proyek itu bagus atau tidak. Misalnya dalam berita acara serah terima proyek, jelas kita tolak apa bila proyek tidak berfungsi, ujarnya.(R.01).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar