29 September 2007

Melihat Muslim di Desa Pasi


Pasi-Dairi Pers : Azan menggema kala sang surya mulai tenggelam. Terlihat wajah bahagia mereka yang tengah menikmati tegukan pertama teh manis dari gelas plastik. Terihat sedikit terburu-buru mungkin tak ingin ketingalan sholat Maghrib. Ini pemandangan yang biasa di Mesjid Pasi, Desa Pasi Kab. Dairi . Desa dengan penduduk 100 % umat Muslim itu terlihat bersahaja kendati siangnya tampil biasa seperti bukan bulan puasa tetap bekerja dengan aktifitasnya di ladang. Dairi Pers yang turun ke desa ini Rabu (19/9) bertemu dengan Aswin Pasi salah seorang jamaah masjid tersebut mengakui tahun ini penghayatan dan ketaatan beribadah warga desa tersebut terlihat meningkat. “ Meski mereka bekerja diladang dan mengeluarkan banyak tenaga namun piasa tetap dijaga” Ujar Aswin Alhamdulillah tahun ini juga makna Ramadhan itu cukup terasa disini , tambahnya.
Disebutkan Desa ini tengah panen padi sawah bertepatan saat puasa Ramadahan 1428 H. Hal tersebut menurutnya suatu anugerah dimana jelang lebaran nantinya persiapan perayaan hari kemenangan itu sedikit terbantu. Penduduk desa ini hampir 100 % hidup dari pertanian. Namun paling utma sebagai petani padi dan kopi. Sebagai daerah yang agraris tentu dihadapkan dengan gelombang harga jual hasil panen yang tak menentu. Kendati demikian Ramadhan tahun ini menurut mereka cukup bermakna dan dinikmati layaknya tahun-tahun sebelumnya.
Aswin menyebutkan gelombang ibadah puasa sama seperti tahun lalu berlang sung dengan saling menjaga. Demikian juga ibadah tarawih di masjid desa ini berjalan lancar. Sholat tarawih, witri dan tadarus (Membawa Al Qur an) hingga malam hari biasanya rutin dilakukan. Masjid menjadi tempat utama jamaah bertemu dan membahas masalah agama. Sangat terasa perubahan memakmurkan masjid saat puasa seperti ini , ujar Aswin kepada Dairi Pers.
Namun Aswin menyebutkan kondisi masjid mereka yang sebenarnya sudah mapan itu masih perlu kesempurnaan dimana hingga kini rumah ibadah itu belum dipasang asbes sehingga burung-burung dengan bebasnya terbang dan mengotori lantai masjid. Dengan masjid besar ukuran 22 X 22 meter masjid ini merupakan tumpuan semua warga desa Pasi Saat bulan puasa. Namun kesempurnaan itu juga masih diperlukan dengan memperbaiki Sound sistimnya yang sudah mulai rusak. Kita disini jamaahnya bisa dibilang biasa-biasa saja . Bagaimanalah petani. Sebenarnya andai kami punya rezeki maka perbaikan asbes serta perbaikan pengeras suara masjid ini akan kami utamakan, sebut Aswin.
Sementara itu pantauan Dairi Pers saat bertandang ke desa ini terlihat kondisinya sangat berbeda dengan desa lainnya di Dairi. Kendati tengah bulan puasa namun aktifitas warga tak menjadi halangan. Musim panen padi di desa ini juga dilakukan warga dibawah sinar mentari yang menyengat. Mereka menyebut lelah karena bekerja bukan alasan yang dibenarkan untuk berbuka ., Justru disebut hal itu adalah cobaan yang harus dilalui jika ingin menang.
Kondisi warga yang memang 100% muslim itu terlihat biasa kendati dibeberapa dapur terlihat asap mengepul mungkin makanan untuk anak-anak mereka yang masih kecil. Ramadhan tahun ini di Pasi terasa indah karena juga daerah ini tengah banyak mendapat proyek pemerintah seperti pengaspalan dan perbaikan saluran parit. Disamping kenyamanan desa banyak warga setempat yang bekerja pada proyek pemerintah itu Tentu hal ini dapat menjadi pendapatan dadakan mereka sebagai buruh . (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar