18 Juli 2009

OPINI: Gaya Hyperbola Menilai Pembangunan di Humbang Hasundutan

Gaya Hyperbola Menilai Pembangunan di Humbang Hasundutan
Oleh: Manganju Tampubolon,SPd
“Never put till tomorrow what you can do today”, “Jangan tunggu sampai esok apa yang dapat anda kerjakan hari ini”, satu kunci mencapai sukses diberbagai bidang kehidupan manusia. Perlu kita ketahui bahwa gaya hyperbola bukan suatu wujud kesuksesan melainkan harus dengan realitas. Gaya hyperbola adalah suatu sikap para “penjilat” iblis bertopeng. Bukan Albert Eistein yang salah menciptakan bom, tetapi orang menyalahgunakan, bukan SBY kurang kebijaksanaan, tetapi bawahannya termasuk Pemkab.
Menjelang Pilkada 2010 muncul figur figur kandidat yang melahirkan banyak penjilat musang berbulu domba. Terkadang dari para penjilat bergaya hyperbola mengangkat kemajuan yang dicapai Humbahas (di media cetak) yang dipimpin bupati Drs Maddin Sihombing. Benar tidaknya mari kita lihat bersama, seolah Humbang Hasundutan sudah sejahtera di otonomi daerah. Sebenarnya merupakan bumerang dimana pemerintah pusat akan mengurangi anggaran nantinya buat daerah ini karena dianggap sudah maju.
Kondisi demikian melahirkan Miss understanding (kesalahpahaman) diantara masyarakat sejujurnya sampai dimanakah kemajuan yang dicapai Humbahas…?. Mari kita koreksi bersama. Sebenarnya masih Developing Country (daerah sedang membangun) diberbagai sektor. Dikatakan percepatan pembangunan melaju cepat. Hal itu omong kosong. Sebagai yang di katakan Kartiko Purnomo, ketua tim verifikasi data lapangan Depdagri baru baru ini di Humbahas.
Dikalangan masyarakat menilai, Purnomo bergaya hyperbola. Secara jujur dimanakah yang maju?. Menurutnya sektor pendidikan, pertanian, peternakan, kesehatan apakah nyata oleh masyarakat. Petani cari pupuk aja susah, pelayanan kesehatan kurang, ternak tidak berkembang, pendidikan masih dibawah standart.
Pendapat yang sama diungkapkan pengamat politik dan hukum, Hendri Manullang,ST menilai kinerja Pemkab bernuansa muncul musang berbulu domba. Drs Onggung Silaban yang ikut ikutan menyatakan pembangunan melaju cepat, disiplin PNS cukup tinggi. Kenyataan pada jam kerja banyak PNS berkeliaran. Barangkali karakter angkat telor kepada bupati, dari dinas KB diangkat menjadi Asisten I pemerintahan. Banyak masyarakat menangis batin mendengar percepatan pembangunan, misalnya saja sejak terbentuk Humbahas, jalan infrastruktur kesanggaran I, II terbaikan.
Pengamatan penulis, di Pemkab Humbahas masih banyak kejanggalan ditemui diantaranya penempatan pimpinan SKPD Unskilled. Kurangnya pemerataan pembangunan, nihilnya lapangan kerja, Pemkab terkesan alergi Wartawan, kurangnya lobby ke pusat menambah APBD. Ironisnya bupati akhir akhir ini berkunjung ke daerah daerah diduga menggalang kekuatan Pilkada nanti. Yang penting kurang diterima rakyat yaitu pembangunan tiga kantor bupati. Sementara rakyat susah. Bangunan kantor mewah dan mobil mobil baru yang bertambah. Kekurangan manajemen di Pemkan Humbahas yang dimuat di media, hampir tidak ditanggapi. Hal ini di ungkapkan bukan karena sentimen, melainkan apa adanya.
Perbandingan penulis ketika membandingkan manajemen bupati Semeluh Aceh, yang sampai kini berkantor di gedung SD dan pakai mobil Kijang tahun 1982. Menurutnya tak perlu bangun kantor bupati mewah dan mobil mewah yang menghabiskan APBD. Yang diprioritaskan adalah pembangunan sektor irigasi dan pertanian, hingga menampakkan pembangunan yang berarti dan bebas dari Tsunami (tanggul yang dibangun mampu menyerap banjir Tsunami akhirnya bebas dari bencana).
Penulis banyak melanglang buana ke pelosok termasuk desa desa di Humbahas, mengkhawatirkan. Kemanakah arah Humbahas di hari esok?. Umumnya masyarakat Humbahas mendambakan pemimpin yang baik hati dan mencintai rakyatnya apa adanya di Pilkada mendatang yang mampu menampung aspirasi rakyatnya adil, jujur dan bijaksana dan memiliki kemampuan membawa Humbahas ke arah Self Sufficient (berswasembada) pangan menuju kesejahteraan. Kemampuan memimpin secara luas diucapkan pilocof Cina Khnghucu bahwa pemimpin yang besar adalah pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyatnya. Semoga Tuhan mengirimkan pemimpin dambaan rakyat menuju Humbahas maju dan harum ditingkat nasional. (Penulis berdasarkan UUD 45 kebebasan mengeluarkan pendapat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar