17 Juli 2009

Bimbingan Komputer Gratis Didirikan Mantan Calon Bupati Jalan Terus

Sidikalang-Dairi Pers: Bimbingan komputer secara gratis yang didirikan mantan calon bupati Dairi, Tom Sianturi kini berlanjut dan sangat diminati khususnya anak pelajar SMP dan SMA segerajat. Bimbingan komputer tersebut yakni di laboratorium Wicky Sianturi berlokasi di jalan K.Hajar Dewantara Sidikalang.
Pantauan Dairi Pers di lokasi laboratorium Wicky Sianturi, setiap hari tempat komputer itu terus dipadati peminat yang umumnya anak anak sekolah. Bahkan semua komputer yang ada di dalamnya terpakai oleh peminat. Warga di sekitar itu salut betul terhadap pendirinya Tom Sianturi. Warga tidak sangka bimbingan itu berlanjut karena pendirinya kalah dalam Pilkada Dairi 2008.
Asisten pengajar Komputer itu, Manton Padang kepada wartawan Jumat lalu mengatakan, sejak diresmikannya laboratorium itu September 2008 sudah tercatat 300 orang murid dari berbagai sekolah di Sidikalang maupun dari berbagai kecamatan lainnya. Menurut Padang, siswa di bagi dalam dua gelombang yakni SMP pukul 14.00 Wib dan SLTA pukul 16.00 hingga pukul 18.00 Wib.
Dikatakan, kegiatan dibuka setiap hari. Jumlah komputer yang tersedia ada 25 unit. Untuk mengikuti perkembangan jaman, fasilitas itu juga di lengkapi internet. Hanya saja, bagi siswa yang menggunakan koneksi dikenakan biaya Rp 3000 per jam tanpa orientasi profit. Pemakaian perangkat komputer semisal belajar office atau MS Excel adalah tanpa biaya.
Tom Sianturi mantan calon bupati Dairi, selaku penyumbang laboratorium tersebut pada kesempatan terpisah mengatakan, pembangunannya semata mata sebagai bhakti sosial bagi dunia pendidikan agar wawasan generasi muda dapat berkembang.
Kendatipun saya tidak jadi kepala daerah di kabupaten Dairi, partisipasi demi memajukan generasi muda akan tetap diwujudkan. Ini bukan sesaat dengan target politik, ujarnya kala itu.
Dikatakan, dana untuk pengadaan ruangan dan perlengkapan lainnya bersumber dari PT Freeport menyusul meninggalnya putra tercinta Wicky Sianturi yang semasa hidupnya bekerja di perusahaan tambang emas (PT Freeport) yang berlokasi di Jayapura itu.
Ditambahkan, dana asuransi diarahkan kepada kegiatan yang lebih bernilai. Ketika anak anak bisa lebih maju, saya tidak merasa kehilangan Wicky. Sebab jiwa anak saya masih tetap hidup dan mampu memberi mamfaat bagi masyarakat, ujarnya. (R.01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar