Sidikalang-Dairi Pers : Mungkin sejumlah rekanan PU Dairi yang berharap banyak akan proyek Pendahuluan APBD 2007 sedikit pusing. Pasalnya Pemkab Dairi melalui dinas PU Dairi menunda proyek pendahuluan itu. Tak satupun rekanan yang mampu mengerjakannya karena waktunya yang terlalu sempit. Demikian dikatakan kadis PU Dairi Ir. Tagor H Sinurat didampingi KTU Dinas PU Dairi Jawasi Banjarnahor kepada Dairi Pers Selasa (6/11) di ruang kerjanya.
Proyek PAPBD yang sebelumnya telah mendapat persetujuan DPRD Dairi itu akhirnya ditunda pelaksanaanya karena masalah waktu. Jawasi menyebutkan proyek PAPBD itu senilai Rp. 8.092.300.000 yang terdiri dari proyek jalan/jembatan sebanyak 10 paket. Proyek pemeliharaan periodik 3 paket, Pembukaan dan perkerasan jalan 6 paket. Proyek drainase/gorong-gorong 5 paket dan proyek lingkungan sehat permukiman 4 paket.
Disebutkan alasan penundaan karena rekanan yang berminat akan proyek tersebut mengatakan tidak mampu mengerjakan PAPBD itu karena waktu yang mepet. Diperkirakan jika proyek itu dilakukan maka waktu efektif yang tersedia hanya 30 hari. Diuraikan seharusnya pendaftaran peserta lelang seyogianya 29 oktober lalu. Padahal untuk masa proses tender saja mencapai 45 hari. Itupun jika lancar tanpa hambatan. Praktis waktu pengerjaan proyek hanya 30 hari saja.
Sebelumnya kita telah menyurati Bupati Dairi DR MP Tumanggor perihal kemungkinan waktu yang mepet ini dan berharap ada proyek luncuran dengan istilah sekarang. Namun oleh Bupati menyebutkan semua peraturan tidak membenarkan adanya proyek tahun jamak. Surat tersebut dibalas bupati dan kita sudah mengundang rekanan 29 oktober. Dengan seperti itu tak satupun rekanan yang bersedia mengerjakan proyek karena waktu yang mepet tersebut, kata Jawasi.
Menyinggung resiko yang dihadapi rekanan jika tetap mengerjakan paket proyek dan tidak dapat menyelesaikan proyek pada tahun itu juga Jawasi mengatakan akan terkena resiko black List. Kemungkinan ini yang mereka takutkan sehingga tak berani menerima dan mengerjakan proyek tersebut, tambahnya. Kendati demikian disebutkan proyek tersebut akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2008.
Bagi-bagi
Sementara itu berkembang isu bahwa paket proyek PAPBD tahun 2007 telah habis dibagi-bagi oknum pejabat Dairi. Jawasi mengatakan sama sekali tidak mengetahui isu itu. Menurutnya semua paket harus melalui prosedur tender dan mekanisme sesuai peraturan. Kita tak mengetahui itu memang isu ada berkembang tetapi nyatanya proyek kita tunda, ujarnya. Dipastikan penundaan proyek tahun ini tidak ada hubungannya dengan isu itu namun persis karena mepetnya waktu.
Dari isu yang berkembang disebutkan bahwa paket proyek PAPBD itu telah habis dibagi-bagi oknum pejabat Dairi. Modus yang digunakan pejabat yang berpengaruh itu menyerahkan paket kepada rekanan yang dipeliharanya untuk mengerjakan paket tersebut. Bahkan disebutkan beberapa oknum rekanan ini sudah kadung mengerjakan proyek yang ditunjuk oleh oknum pejabat yang berpengaruh itu.
Belum diketahui persisnya proyek yang telah dikerjakan oknum rekanan itu . Namun jelas jika ini dilakukan hanya mendapat restu lisan dari oknum pejabat maka dapat dipastikan proyek tersebut akan menjadi masalah pada tahun anggaran baru. Ketika tender diberlakukan dan pemenangnya bukan oknum rekanan yang terlalu maju sudah mengerjakan paket itu dapat dipastikan akan timbul masalah. Bahkan aroma “Koncoisme” oknum pejabat Dairi akan semakin tercium. (R.07)
17 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar