Doloksanggul-Dairi Pers: Beberapa jalan di sekitar Pasar induk (Pekan) Doloksanggul Kabupaten Humbahas, setiap hari pekan (jumat) penuh sesak di jejali para pedagang. Sehingga jalan di sekitar pajak itu sulit di lalui kenderaan bermotor di samping pemandangan yang menyakitkan. Kendati demikian, petugas yang berkompeten tidak ada terlihat di lapangan, untuk mengatur lalu-lintas yang sudah terlihat runyam.
Pantauan Dairi Pers, Jumat (26/10) hampir semua jalan yang ada di sekitar pajak itu penuh sesak di jejali para pedagang tanpa memikirkan akan keselamatan barang dagangannya dan arus lalulintas yang sudah macet.Para pedagang terlihat seenaknya menjajakan barang dagangannya dibadan jalan.
Mulai dari pedagang kain, ikan asin, sayur mayur dan kebutuhan sehari hari lainnya, semuanya menjajakan barang jualannya di atas tikar plastik di letakkan di badan jalan tanpa ada hambatan berarti. Saat Dairi Pers melintasi kawasan pajak tersebut, seorang pedagang sedang perang mulut dengan sopir bus Koperasi Diori.Karena barang jualannya sedikit tergilas bus tersebut. Salah seorang pedagang ikan asin mengaku br Sihite penduduk Desa Sileang kepada Dairi Pers mengatakan, mereka berjualan di badan jalan karena tempat jualan di dalam pajak tidak ada lagi.Semua telah penuh, ujar ibu lanjut usia itu.
Ketika ditanya apakah pernah terjadi penggusuran atau penertiban dari pemerintah terhadap pedagang yang berjualan di jalan, di jawab tidak pernah.Kami tetap membayar retribusi.Tidak mungkin kami di gusur, ujarnya seraya menanyakan marga dan alamat temannya bicara.(R.01)
Pantauan Dairi Pers, Jumat (26/10) hampir semua jalan yang ada di sekitar pajak itu penuh sesak di jejali para pedagang tanpa memikirkan akan keselamatan barang dagangannya dan arus lalulintas yang sudah macet.Para pedagang terlihat seenaknya menjajakan barang dagangannya dibadan jalan.
Mulai dari pedagang kain, ikan asin, sayur mayur dan kebutuhan sehari hari lainnya, semuanya menjajakan barang jualannya di atas tikar plastik di letakkan di badan jalan tanpa ada hambatan berarti. Saat Dairi Pers melintasi kawasan pajak tersebut, seorang pedagang sedang perang mulut dengan sopir bus Koperasi Diori.Karena barang jualannya sedikit tergilas bus tersebut. Salah seorang pedagang ikan asin mengaku br Sihite penduduk Desa Sileang kepada Dairi Pers mengatakan, mereka berjualan di badan jalan karena tempat jualan di dalam pajak tidak ada lagi.Semua telah penuh, ujar ibu lanjut usia itu.
Ketika ditanya apakah pernah terjadi penggusuran atau penertiban dari pemerintah terhadap pedagang yang berjualan di jalan, di jawab tidak pernah.Kami tetap membayar retribusi.Tidak mungkin kami di gusur, ujarnya seraya menanyakan marga dan alamat temannya bicara.(R.01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar