Sidikalang-Dairi Pers : Tajamnya dari semakin tingginya persaingan di berbagai dunia usaha membuat para pelaku menghalalkan segala cara. Contoh kasus yang saat ini di Dairi tetapi agak semu dimana dalam pengadaan mobiler, ATK ke dinas-dinas terkait masih diboncengi segelintir nama dan pangkat seorang pejabat di Kabupaten ini.
Memang sulit mengungkapnya secara nyata tapi itulah kejadian sebetulnya” ungkap salah seorang pegawai dinas di kabupaten ini kepada Dairi Pers, Kamis (08/11) di teras salah satu dinas di Dairi. Sama halnya dengan pengadaan buku-buku dan alat peraga baik dari dana BOS ataupun DAK ke sekolah-sekolah.
Motif yang sering digunakan di lapangan seperti mengantarkan sejumlah ATK dan Alat peraga ke sebuah sekolah tanpa adanya pesanan dari kepala sekolah tersebut. “Kami belum memesan barang tapi sudah diantar ke sekolah” demikian ungkap seorang Kepala sekolah kepada Dairi Pers sambil meminta agar identitasnya dirahasiakan.
Ketika ditanya kenapa diterima kalau memang tidak ada melakukan pemesanan. Si kepala sekolah menjawab bahwa kami takut pak, sebab mereka ada bawa surat resmi dari atasan kami dan kami sering diintimidasi apabila tidak belanja dari mereka maka kami akan diselidiki,ujarnya dengan nada ketakutan.
Dari pantauan Dairi Pers di lapangan buku yang mereka edarkan juga tidak sesuai dengan standar, mutu pendidikan yang diatur dalam PERMEN DIKNAS. Yang isinya mengenai JUKNIS DAK atau JUKNIS BOS bidang pendidikan yang tentu harus mendapat penyerahan dari pemerintah. Kepada Dinas dan penegak hukum di Dairi diminta untuk lebih pro aktif menangani masalah ini sebab sangat merugikan anak didik yang merupakan cikal bakal penerus bangsa ke depan yang hanya diakibatkan segelintir orang yang hanya ingin memperkaya dirinya sendiri. (ATS/TH)
17 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar