20 Oktober 2007

Sukses Tani : KOPI MERANGGAS DI DAIRI KARENA CACINGAN

Seorang Pak Tani di Daerah Tanjung Beringin bertanya kepada pengasuh kolom Sukses Tani Dapers ini: ”Berapa tahun sebenarnya umur kopi?” Lalu penulis bertanya kembali kepada Pak Tani tersebut: ”Kenapa Amang menanyakan itu?” Amang itu menjawab: ”Karena pohon kopiku sudah bermatian pada umur 5 tahun, paling lama 7 tahun”. Penulis menjawab bahwa sebenarnya pohon kopi dapat bertahan 30 tahun, bahkan pohon kopi Arabika yang ditanam pada zaman Belanda dulu pun masih bertahan sampai sekarang jika tidak diserang nematoda dan jika dipelihara dengan baik.
Penulis bersama Tim dari Balai Pengembangan Proteksi Tanaman Perkebunan (BP2TP) Sumatera Utara lalu meninjau pertanaman dan mengambil sampel tanaman kopi Pak Tani tsb. Hasil analisa lab dan lab menunjukkan positif terserang nematoda. Nematoda ini semacam cacing yang hanya bisa dilihat dengan kaca pembesar atau mikroskop. Ternyata kopi di Dairi sudah cacingan. Cacing tanaman ini mirip dengan cacing manusia atau hewan tetapi tidak dapat menyerang manusia atau hewan.
GAMBAR TANAMAN TERSERANG NEMATODA AKAR KOPI (a dan c) DIBANDING YANG SEHAT (b dan d)
Luka akar kopi akibat serangan nematoda membusuk oleh jamur dan menjadi penyakit busuk akar coklat dan hitam. Selanjutnya tanaman akan meranggas dan mati jika tidak diobati.
Sampel akar kopi yang meranggas di 5 Kecamatan daerah kopi Sigarar Utang dan Arabika di Dairi menunjukkan positif terserang nematoda. Perbandingan dengan Kabupaten lain di Sumatera Utara juga menunjukkan penyebaran penyakit nematoda ini sudah meluas, tidak hanya di Dairi.
Permasalahan nematoda yang menyebabkan meranggasnya kopi ini lebih terasa di Dairi karena beberapa sebab : (1) nematoda lebih ganas jika kurang kompos padahal penggunaan kompos pada kopi Dairi sangat jarang dilakukan , (2) kopi robusta walaupun relatif tahan sebenarnya sudah terserang nematoda sehingga ketika diganti dengan kopi Sigarar Utang akan terserang nematoda (3) bibit/benih kopi yang dibawa dari daerah lain tidak bebas nematoda.
Ciri-ciri tanaman mulai terserang nematoda adalah daun-daun pada bagian bawah menguning dan gugur sebelum berukuran penuh. Gejala serangan awal nematoda terlihat jika bulu akar menumpuk pada sebelah bagian saja dari perakaran. Jika tanaman mulai meranggas maka sudah tergolong serangan berat.
Langkah Penanggulangan
Langkah-langkah mengobati tanaman kopi yang sudah terserang berat nematoda adalah: (1) bongkar tanaman yang mati, (2) lubang bongkaran ditaburi dengan potongan 10 buah pinang muda untuk membunuh nematoda; (3) lubang perakaran ditaburi dengan Trichoderma koningii 2 kg/lubang untuk membunuh penyakit jamur yang bertahan dalam tanah; (4) Timbun kembali lubang dan tanam dengan rapusan/­ampua yang bermanfaat juga sebagai anti-nematoda.
Untuk mencegah dan mengobati tanaman yang masih terserang ringan dilakukan dengan cara: (1) Setiap pohon diberi kompos bokashi sekurangnya 3 kg; (2) Sekitar perakaran ditaburi dengan potongan 4 buah pinang muda untuk membunuh nematoda; (3) Setiap pohon ditaburi dengan Trichoderma koningii 1 kg untuk membunuh penyakit jamur akar yang bertahan dalam tanah; (4) Setiap pohon ditaburi dengan potongan rapusan/­ampua (Bhs Indonesia Babadotan) sebanyak 2-3 kg yang bermanfaat sebagai anti-nematoda.
Gambar Rapusan/Ampua (Bahasa Indonesia Babadotan) yang bermanfaat sebagai Anti Nematoda. Di Dairi banyak tumbuh liar. Biasanya dipakai sebagai antiseptik luka.
Tips Jangan Membongkar Kopi Robusta
Tanaman kopi robusta yang ada (karena relatif tahan terhadap nematoda) jika hendak diganti menjadi Sigarar Utang tidak perlu dibongkar. Tanaman cukup disambung saja dengan syarat ketinggiaan tempat diatas 600 m dpl. Daerah yang ketinggiaannya cocok untuk Sigarar Utang di Dairi adalah Parongil sekitarnya, mulai Buluduri hingga ke atas, Hingga Batu (KM) 11 arah Tigalingga, Jumateguh keatas. Seluruh daerah yang dingin hingga ke arah Salak juga cocok untuk Sigarar Utang.
Teknik menyambungnya cukup sederhana. Praktek menyambung ini sudah diterapkan di Panji, Kec. Sidikalang. Langkah-langkah menyambung adalah: (1) Runcingkan kanan dan kiri entres klon unggul. Potong tunas air lalu belah dengan pisau bersih dan tajam. Masukkan entres kedalam bagian yang dibelah; (2) Ikat dan balut sambungan dengan lembaran plastik es mambo hingga air tidak dapat masuk ke dalam persambungan yang dibuat; (3) Tutup batang atas sambungan dengan kantong plastik transparan lalu ikat agar tidak lepas. Bila setelah 2-3 minggu sudah mulai tumbuh tunas baru maka kantong plastik segera dibuka; (4) Pertumbuhan batang atas tampak subur dan sehat bila sambungan berhasil 4 minggu setelah penyambungan. Lembaran foto langkah-langkahnya dapat diperoleh pembaca dengan menghubungi redaksi Dapers.
Kopi hasil sambungan seperti ini lebih cepat berbuah daripada menunggu dari bibit biasa dan relatif tahan terhadap nematoda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar