04 November 2007

Siswa Yasop Ke DPM

Sidikalang-Dairi Pers: Melihat potensi lapangan kerja secara langsung ke lapangan dipastikan menjadi motivasi yang nyata bagi generasi muda, terutama pelajar. Banyak pelajar yang bercita-cita memasuki suatu jurusan di perguruan tinggi hanya berdasarkan cerita dari ulut ke mulut. Bahkan sebagian pelajar yang akansegera tamat SMA tidak pernah meihat buku panduan jurusan di perguruan tinggi. Belum lagi tingkat skor yang harus dicapai untuk memasuki suatu jurusan.
Peninjauan langsung ke lapangan salah satu potensi lapangan kerja yang bersifat mendunia adalah kunjungan Enam dari 19 pelajar SMA Plus Yayasan Soposurung Balige, Kab.Tobasa yang berasal dari Kab.Dairi ke PT.DPM (Dairi Prima Mineral) di Sopokomil, Desa Longkotan, Kec.Silimapungga-pungga pertengahan Oktober. Keenam pelajar asrama Yasop itu terdiri dari kelas XII yakni Yovieta Pasaribu, Eska Silaban, Yoanita Padang, Franz Sinaga, Betman Hutabarat dan kelas X Chrisman Silaban.
Para pelajar itu diterima manajer Humas dan CD Parlindungan Sibarani didampingi Bangun Simamora dan Tonny Silalahi. Perjalanan ke lapangan dipandu Tonny Silalahi dan Bangun Simamora mengunjungi lokasi pembangunan jalan hantar, pembangunan perumahan dan penyimpanan sampel batuan hasil pemboran dari Hutan Sopokomil.
Dalam pertemuan di kantor Humas dan CD di Parongil, Parlindungan Sibarani menjelaskan seputar prospek kelayakan penambangan dan kendala yang dihadapi perusahaan joint venture Indonesia-Australia itu. Menurut Parlindungan Sibarani cadangan batuan yang mengandung bahan zinkum dan plumbum sangat berprospek untuk dieksploitasi. Cadangan yang ada sekitar 6,6 juta ton di lokasi Anjing Hitam, cukup untuk dieksploitasi selama tujuh tahun. Perusahaan itu melakukan eksplorasi sejak 1998 dan tahun 2004 lokasi Anjing Hitam dinyatakan layak tambang.
Sedangkan di Lae Jehe, daerah Desa Bongkaras ditemukan cadangan 4,4 juta ton. Sementara di Desa Sinar-pagi, Kec.Tanah Pinem masih dilakukan eksplorasi tetapi diperkirakan ada cadangan namun belum bisa dipastikan. Namun survey awal menunjukkan tanda-tanda kandungan zinkum dan plumbum. PT.DPM memiliki areal kontrak karya seluas 27.500 hektar, meliputi Kec. Silima Pungga-pungga, Siempat Nempu Hilir dan Kec.Tanah Pinem. Namun dari kontrak karya itu yang sudah dinyatakan layak tambang masih delapan hektar yakni lokasi Anjing Hitam. Perusahaan itu akan melakukan penambangan bawah tanah dan rongga bekas penam-bangan akan ditutup kemudian pada tahap pasca tambang. Dia juga menjelaskan cadangan batuan Sopokomil sangat bagus karena mengandung bahan tambang yang diperlukan sebesar 15 persen.
Parlindungan Sibarani memaparkan kendala yang dihadapi perusahaan adalah anjloknya harga saham perusa-haan itu di bursa saham karena maslaah izin pinjam pakai hutan lindung yang belum jelas kapan diterbitkan. Pada 28 April lalu Menteri Kehutanan H.M.S. Kaban, SE, MSi kepada Waspada di Balai Vudaya Sidikalang mengatakan pihaknya menindaklanjuti permohonan izin PT.DPM tetapi harus bersikap ekstra hati-hati karena menyangkut areal hutan lindung yakni Register 66 Batu Erdan.
Kendala lain, perbankan sulit memberikan kredit karena izin belum keluar. Padahal walaupun tidak ada kegiatan dan tidak ada target kerja biaya operasional tetapi tinggi karena karyawan tidak bisa ditelantarkan begitu saja. Perusahaan itu telah melakukan pembukaan jalan hantar dari Parongil hingga pinggir hutan lindung sepanjang 4,1 km. Pekerjaan selesai dan sudah ada 70 karyawan yang dirumahkan karena penghentian pekerjaan oleh PT.Thies Indonesia. Menurut Parlindungan Sibarani, kalau sampai lima bulan lagi tidak ada kegiatan, secara finansial PT.DPM mengalami kerugian besar. Kalau lima bulan lagi tanpa kegiatan seperti sekarang, kami lebih baik di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), kata Sibarani. Kalau tidak ada kegiatan tentu kami tidak ada gunanya di sini, tambahnya. Tonny Silalahi mengatakan gembira karena kedatangan para pelajar itu karena inisiatif sendiri dan menurutnya, kalau ada pelajar lain yang ingin berkunjung akan disambut dengan gembira. Dengan demikian kami bisa memberikan informasi yang positif dan kami berharap kalian memberikan informasi yang positif itu kepada masyarakat, katanya.
Menyangkut program CD (pengembangan masyarakat), walaupun belum memasuki tahap produksi tetapi perusahaan telah melakukan niat baik beru[a pelatihan kepada warga setempat, antara lain yang dilakukan langsung di kantor Humas dan CD PT.DPM maupun 30 orang bekerja sama dengan BLK (Balai Latihan Kerja), Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kab.Dairi di Kec.Sitinjo.(R-06)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar