Tigalingga-Dairi Pers: Komunitas sangat mempengaruhi semangat individu dalam mencapai sesuatu. Demikian sebaliknya, kemajuan individu dalam satu komunitas akan memacuk semangat banyak orang untuk maju. Hal itulah yang terjadi di kalangan pelajar di Kec.Tigalingga saat ini.
Dua tahun lalu kepala SMAN 1 Tigalingga, Kab.Dairi Drs.Mannihar Tumanggor mengeluhkan rendahnya semangat pelajar di daerahnya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Saat itu dia mengatakan guru diwajibkan memberikan penjelasan ekstra seputar manfaat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sebelumnya, kebanyakan pelajar di sana tidak begitu berminat mengejar prestasi akademik karena mereka tidak berencana bersaing secara akdemik dengan pelajar dari daerah lain. Bagi mereka, yang penting lulus dan proses sekolah selesai. Banyak orang tua juga tidak menodorong anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena secara umum terlena dengan kemakmuran ekonomi.
Hal itu kini berubah. Semakin banyak pelajar yang mengejar prestasi akademik karena mereka berencana mengikuti persaingan global dalam SPMB. Semangat itu sekaligus memacu pelajar untuk belajar lebih sungguh-sungguh. Tahun lalu ada 16 orang yang masuk ke perguruan tinggi negeri melalui SPMB. Sementara tahun ini dipastikan 19 orang yang lolos melalui SPMB. Yang terpenting, menurut Manihar Tumanggor adalah semakin banyaknya pelajar dari daerah itu memasu-ki arena pertandingan memasu-ki PTN.
Drs.Manihar Tumanggor mengatakan ke-19 orang tersebut sudah pasti karena mereka sudah melapor langsung ke sekolah. Ada semangat bersama dengan masuknya ke-19 orang tersebut memasuki PTN tahun 2007 ini ditambah dua orang yang dibiayai Yaya-san SPMB selama satu tahun akademik, tanpa membayar kewajiban finansial.
Ada kelebihan masyarakat Tigalingga kalau anak-anak mereka berminat masuk ke perguruan tinggi. Secara ekonomi masyarakat kecamatan itu jauh lebih unggul daripada masyarakat kecamatan lain di Kab.Dairi. Oleh sebab itu, gabungan minat anak dan kemampuan ekonomi keluarga akan sangat menentukan keberhasilan mereka menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Tumanggor mengatakan peningkatan prestasi sekolah itu bukan hanya hasil kerja satu pihak tetapi semua elemen yang berhubungan. Kebetulan pemerintah mendukung peningkatan prestasi dengan menyediakan bimbigan test gratis kepada puuhan siswa yang diseleksi pihak sekolah. Orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk meningkatkan kualitas akademik dengan tujuan agar mampu bersaing secara global di SPMB. Katanya, peningkatan kualitas itu adalah akumulasi kerja keras semua pihak, terutama siswa yang semakin giat belajar dan berkemauan menatap jauh ke depan ke suatu titik waktu yang belum pasti.
Sepintas mengenai dinamika kehidupan masyarakat Tigalingga. Seperti dijelaskan sebelumnya, dinamika komunitas sangat menentukan dinamika individu dan keluarga. Sebaliknya, dinamika individu akan menjadi acuan bertindak bagi komunitas. Di tengah komunitas yang sangat sibuk, seseorang pasti malu ‘bersarung’ dan duduk santai di teras rumah pada jam kerja karena tidak seorangpun di lingkungan itu yang tidak beraktivitas. Keadaan itu pasti mempengaruhi pola hidup seseorang menuju perubahan yang bertahap. Dinamika itu menjadi sangat tinggi di Kec.Tigalingga karena saling mempengaruhi.(R-06)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar