Sidikalang-Dairi Pers: Adanya pendapat awal bahwa bidang lingkungan hidup tidak bisa seatap dengan pertamba-ngan agaknya benar. Pemkab Dairi yang menggabungkan dua bidang ini dalam satu dinas pertambangan dan lingkungan hidup berbuntut seakan bidang lingkungan hidup pada dinas ini mati. Perbedaan visi yakni pertambangan takkan berhenti sebelum bumi luluh lantak sedang lingkungan hidup cenderung mempertahankan alamiahnya.
Agaknya dua visi yang berbeda ini membuat salah satu bidang pada dinas ini lumpuh. Kabid Lingkungan Hidup Dinas Pertambangan Dairi (Distam) Ir. J. Simarmata yang dikonfrimasi Dairi Pers Senin (13/1) di ruang kerjanya mengakui kalau bidang yang dikelolanya itu tidak bisa berfungsi maksimal. Bukan karena kurang obyek pekerjaan namun lebih dikarenakan ba-nyak faktor. Salah satunya per-bedaan visi dengan pertam-bangan.
Banyak yang dapat diker-jakan misalnya UKL/UPL (Upaya Pengelolan Lingkun-gan Hidup) dimana semua hal aktivitas manusia berhubungan dengan lingkungan. Untuk kota sidikalang misalnya doorsmer, pencucian mobil, kedai, rumah makan dan tempat lainnya . Semua hal berhubungan dengan lingkungan hidup. Demikian juga petani swah yangmernggunakan pestisiada serta pupuk. Artinya semua hal aktivitas berhubungan dengan lingkungan hidup. Namun demikian hingga kini belum semua hal dapat dilakukan karena berbagai kendala, ujar Simarmata.
Disamping perbedaan visi diakui untuk program bidang ini belum mendapat respon sepe-nuhnya baik intern maupun lintas dinas. Masalahnya masih dirasakan arogansi eselon. Artinya jika eselon III konsul-tasi dengan eselon diatasnya masih melihat jabatanya bukan melihat apa yang dibahas. Disamping itu bidang ini hanya mempunyai staf 6 orang . Suatu hal yang mustahil hanya 6 orang mengurus masalah LH dalam satu kabupaten, Kata Simarmata.
Dikatakan banyak hal sebenarnya yang dapat diker-jakan bidang ini seoperti halnya pembuangan sampah RSU misalnya. Harus diteliti Amdal-nya. Salah satu peraturan pemerintah menyebutkan sampah rumah sakit tidak bisa dibuang pada TPA karena sampah rumah sakit masuk kategori BBB (Bahan Berbahaya Beracun). Jadi kita bukan tidak berupaya dan membuat program namun kita terbentur dengan berbagai permasalahan, tambahnya.
Hal ini menurutnya mem-buat bidang LH tak berfungsi maksimal. Dikatakan jika konsen terhadap masalah LH sebaiknya bidang ini berdiri sendiri atau digabungkan dengan bidang lain. Misalnya LH dan kebersihan. Dengan demikian menurutnya akan lebih sinersis dimana LH dan kebersihan sejalan. Karena kenyataan dinas pasar dan kebersihan yang digabung dihadapkan dengan kenyatan pasar Sidikalang yang belum bebas sampah . Demikian juga halnya dengan dinas kehutanan dan perkebunan. Dimana kehutanan menjaga hutan dari perambahan sedang perke-bunan lebih cenderung perlu-asan yang tentunya dihadapan dengan hutan.
Disebutkan kini munculnya PP 41 mengenai struktur organisasi pada pemkab Dairi sebenarnya harus disikapi dengan melihat kenyataan selama ini. Beberapa dinas ternyata tidak sinersis. Kita harus berangkat dari sana sehingga fungsi dan kinerja suatu dinas dapat maksimal, tambahnya.
Dikatakan dibeberapa daerah bahkan Nias Seatan yang baru kabupaten bidang LH dibuat menjadi satu dinas. Namun untuk Dairi menurut-nya sebaiknya menjadi satu badan saja sehingga untuk kordinasi intern serta kordinasi antar instansi dapat maksimal. Bukan berarti jika ini badan saya kadi kepala disana , bukan itu. Maksud saya jika ini mandiri maka tugasnya menyangkut LH dapat berfungsi bukan seperti sekarang, jelasnya. (R.07)
03 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar