Sidikalang-Dairi Pers : Tak semua orang tua bisa berbangga karena prestasi anaknya. Agaknya kerja keras juga suratanlah yang bisa menempatkan anak berhasil secara akademis. Betapa bangganya seorang orang tua kala mendengar anaknya masuk perguruan tinggi negeri. Apalagi perguruan tingggi itu adalah terfavorit di Indonesia.
Ini pegamalan dan tips seorang Jhon Mustapa Silalahi sosok ayah yang dikaruniai talenta anaknya juara semuanya. Lima anaknya semua menjadi juara disekolahnya. Sulit mencari vigur ayah seberuntung ini. Bang Mus yang kerap dipanggil kepada orang tua yang satu ini kini menjadi Kabag Ortala di Setda Dairi.
Ternyata orang tua ini tiada pelit akan ilmu dan tipsnya sehingga anaknya berhasil. Jika ini berguna buat orang lain mengapa tidak saya berbagai pengalaman dengan orang tua yang lain ujar Bang Mus kepada Dairi Pers Rabu (26/9).
Sedikit agak pribadi, bagi masyarakat Batak yang me-nganut keyakinan jika keturu-nannya tidak ada laki-laki me-rasa tidak sempurna. Namun tidak demikian dengan Bang Mus dimana lima anaknya semua adalah wanita. Namun dari lima putrinya ini ternyata srikandi dan pahlawan yang selalu tercacat sebagai juara dan pelajar terbaik di disekolah.
Novie Debora Silalahi putri pertamanya tahun lalu mauk ke Universitas Indonesia. Jurusan yang dipilihnya tidak tanggung-tanggung yakni Akuntasi. Semua juga tahu PTN yang satu ini merupakan tempat berkumpulnya alumnus-alumnus terbaik sekolah SLTA se Indonesia. Saya bangga hal itu namun sebatas bangga saja karena bagi saya itulah perja-lanan pertama bagi putriku menginjak masa dewasa dan juah dari orang tua. Finalnya bukan prestsi sekolah namun bagaimana dia berguna bagi keluarga, agama dan Negara, ujar Mustafa.
Anak kelahiran Tigalingga ini menguraikan prestasi serupa juga diraih 4 putrinya yang lain menjadi juara disekolah. Kini Jerika Lamtota Silalahi putrid keduanya tercatat juga sebagai juara pertama di SMAN 1 dan duduk di kelas unggulan. Sebelumnya Jerika juga juara pertama olimpiade computer Kab Dairi dan terakhir juara pertama naskah lomba menulis HUT Dairi ke 60. Juara lomba pidato harkitnas serta juara lainnya juga berhasil diraih. Demikian juga putrinya yang lain tetap menjadi juara dan mengukir prestasi di sekolah.
Namun hal itu tidak mem-buat orang tua ini sesumbar bahkan prestasi anaknya itu dijadikannya sebagai pengobat berbagai kekecewaan yang pernah diraihnya dalam karir. Baginya prestasi putrinya itu adalah sebagai dari prestasinya sebagai orang tua.
Bagaimana Tips men-didik anak hingga sedemikian rupa Bang mus menyebut tidak ada yang istimewa namun yang paling utama orang tua harus menganggap guru adalah sosok orang yang pantas dihargai karena telah rela membantu orang tua dalam mendidik anak. Terus terang saya sering kalau waktu lowong saya berjumpa dengan guru bertanya perkembangan putrid saya disekolah. Bahkan kadang mengakhii perjumpaan itu saya ajak makan siang. Bukan untuk menyogok namun dari pertemuan itu kita ketahui perkembangan dan kelemahan anak dalam mata pelajaran, kata Mustafa. Hal-hal kecil yang tidak bisa disepelekan menurut Mustafa orang tua harus bisa menjadi sahabat, teman dan orang tua dari anak. Orang tua harus pandai melihat kondisi-nya kapan menjadi sahabat atau orang tua. Berkumpul kala makan malam bisa menjadi media curhat akan pengalaman dalam satu hari itu. Itu sangat peting, ujarnya . Kalau saya kebetulan tak bisa pulang makan saya menelepon dan memepertanyakan makan malam dirumah. Jujur saja karena keakraban itu kadang anak saya menganggap saya sahabat. Curhat dan meminta dicarikan jalan keluar atas problem hidup sering saya alami, Tambahnya.
Menyinggung tipsnya menjaga anak menginjak masa remaja menurut Bang Mus sederhana orantua harus sesuai perbuatan dengan bahasa. Kalau kita suruh anak beribadah maka orang tua harus lebih dahulu melakukan. Sebagai sahabat terus terang saya sebagai orang tua mau mencuci piring. Kadang kami bersama ibunya melihat mereka lelah kembali dari sekolah yah kami yang memberekan dapur, tuturnya,
Sedang keluarga tanpa perselisihan paham menurutnya itu tidak benar. Namun bagaimana neorang tua yang berselisih paham menyelesaikannya. Menurut Mustafa mereka bersama sang Istri masuk ke dalam mobil mengitari kota Sidikalang. Didalam mobil itu sama-sama mengeluarkann argumentasi. Tidak boleh orang tua berkelahi didepan anak-anak. Secara psikologis sangat rentan dalam perkembangan anak, ujarnya. (R.07)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar