Sidikalang-Dairi Pers: Ratusan petani dari berbagai Desa Kabupaten Dairi, yang mengatakan dirinya sebagai Aliansi Petani Dairi, mengadakan unjuk rasa ke kantor DPRD dan kantor bupati Dairi, Senin (24/9).Pengunjuk rasa memba-wa beberapa spanduk dan pos-ter yang betuliskan yang pada intinya bahwa Pemkab dan DPRD Dairi belum berpihak kepada petani serta harga pupuk tetap melangit. Pengunjuk rasa mengenkan pengikat kepala dan berkali kali meneriakkan agar Pemkab Dairi lebih memperhatikan nasib petani Dairi.
Saat mereka (pengunjuk rasa) tiba di halaman gedung DPRD yang berlokasi di Jl. SM. Raja Sidikalang, tidak satupun anggota DPRD yang menyambut kedatangan pengunjuk rasa.Informasi di peroleh Dairi Pers , bahwa semua pimpinan dan anggota DPRD sedang reses mulai 21-28 September Pengunjuk rasa yang sudah berjalan di tengah teriknya panas mentari itu akhirnya bergerak disertai dengan ungkapan kekesalan kepada Bapak Rakyat Dairi ini sepanjang jlan menuju halaman kantor Bupati Dairi. pengunjuk rasa melanjutkannya ke kantor bupati Dairi.
Beberapa kali merk meriakkan rasa kurang adil perlakuan petinggi Dairi yang kebijakan pembangunannya tidak menyebelah dengan masyarakat yang petani.
Saat berada di halaman kantor bupati dengan pengawalan ketat dari Polres Dairi, mereka di terima Sekda Ir Bungaran Sinaga, Asisten Ir Agus Bukka,Kadis Pertanian, Ir Mangara Damanik,Kabag Tapem Julius Gurning,Kapolres AKBP Daud Subarkah ,Kajari Sidikalang Saut Simanjuntak,SH , Dandim 0206 Dairi Letkol Inf Zukriady dan pejabat lainnya.Sebab bupati dan Wabub sedang tugas luar.
Kordinator Aliansi Petani Dairi, Eben Sinaga dan Sekretaris,Parlindungan Tinambunan dalam selebarannya menyebut, bahwa tahun demi tahun pelayanan dan kebijakan yang di rasakan petani semakin buruk.Sehingga semakin banyak saja orang miskin dan petani yang miskin malah semakin miskin.Tidak ada lagi harga dari jerih payahnya.
Semakin banyak petani yang tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya, sehingga generasi petani tidak akan pernah lagi berkembang.Petani sangat sulit untuk mendapatkan akses terhadap penyediaan produksi yang mencukupi, informasi, tekhnologi,pendidikan,modal dan pasar.Selama ini tidak jelas dimana dan siapa saja yang berhak atas faktor faktor itu.Harga pupuk tetap melangit dan di luar kemampuan petani, sebutnya.
Kadis Pertanian dairi,Ir Mangara Damanik menjawab bahwa Pemkab Dairi, tetap mengutamakan sektor pertanian. Dalam waktu dekat Pemkab akan membagikan bibit padi sawah dan jagung. Sedangkan Asisten 3,Ir Agus Bukka menanggapi tentang harga pupuk yang melangit, di himbau setiap petani membeli pupuk agar di minta kuitansinya dari kios penual pupuk. Kalau ternyata harga itu di luar HET, akan di beri tindakan. Tolong agar petani dan pemerintah kerja sama dalam memantau harga pupuk, ujarnya.
Karena belum puas atas jawaban Kadis pertanian dan Asisten tersebut, pengunjuk rasa tersebut mengatakan akan kembali melakukan unjuk rasa sampai ketemu dengan bupati.Akhirnya mereka membubarkan diri. Ketua LSM Petrasa Samuel Sihombing yang dikonfrimasi Dairi Pers atas demo itu mengatakan Dairi sebagai kabupaten agrarius sudah selayaknya pemkabnya membrikan porsi yang tepat bagi anggran pertanian. Perhatian khusus pemkab Dairi kepada dunia pertanian sangat kurang yang berakibat nasib petani terus mundur dan sekarat. Ini masih awal jika Bupati Dairi tetap tidak merubah kebijakan lebih ber-pihak kepad petani maka mereka bisa kembali dengan kekuatan lebih besar lagi hingga aspirasi petani diterima. (R.01/R.07)
07 Oktober 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar