Doloksanggul-Dairi Pers : Sawah Aek Napa desa Parsingguran II Kec. Pollung ,Humbang Hasundutan kekurangan air yang disebabkan tidak ada jalur irigasi untuk lahan pertanian padi, sehingga hasil produksi pertanian anjlok sampai 80%.
Pantauan Dairi Pers Jum’at (28/9) dilapangan lahan pertanian sawah daerah ini sangat luas. Informasi yang dikumpulkan dari salah seorang warga pemilik sawah Aek Napa, Lemiser Lumban Gaol diperkirakan luasnya sekitar ± 16 Ha, bisa dibayangkan bagaimana pertumbuhan dan hasil panen jika kondisi air yang diperlukan tidak bisa mencukupi jika hanya mengharapkan curah hujan yang datang dalam skala waktu dan debit air yang tidak menentu.
Saat Dairi Pers menuju lokasi, sebenarnya ada sumber air yang bisa dikelola dengan membuat irigasi, memang warga telah berusaha untuk membuat jalur tali air, namun yang menjadi kendala dan permasalahannya adalah seringnya terjadi tanah longsor sehingga menutupi jalur tali air tersebut bahkan tali air sering longsor pada saat curah hujan tinggi. Struktur tanah tidak mampu menahan air. Inilah yang sering menjadi kendala besar bagi petani Aek Napa.
Sementara dengan kondisi seperti ini jelas tidak bisa memperoleh hasil maksimal atau bisa dipastikan petani Aek Napa gagal panen. Dairi Pers kembali bertanya salah seorang petani sawah, Lamiser Lumban Gaol kira-kira berapa ton kah hasil sekali panen apabila air lancar, beliau mengatakan “berdasarkan pengalaman saya selama ini apabila air lancar, dari 16 Ha bisa memperoleh hasil ± 3.3600 kg atau 33.6 ton. Tapi selama ini hasil tersebut jarang diperoleh karena kondisi air yang tidak lancar. Beliau juga mengatakan hasil panen pada tahun ini sangat anjlok, dan hasil panen pada tahun ini hanya 20% yaitu ; 0.02 X 33600 = 627 kg atau 0.672 ton. Kondisi ini sangat meresahkan masyarakat akan kebutuhan primer (pokok) ujarnya. Beliau juga menambahkan “saya khawatir kondisi ini mungkin akan lebih buruk lagi bila tidak ada irigasi maka dampak kekurangan air tersebut tidak mampu meningkatkan hasil panen yang maksimal, karena akan menyebabkan pertumbuhan padi kurang baik, disamping itu tikus akan merajalela yang menjadi musuh besar yang membawa dampak yang lebih buruk, ujar Lemiser Lumban Gaol. Masyarakat petani Aek Napa sangat mengharapkan adanya kepedulian Pemkab Humbahas untuk meninjau ke lapangan dan menindak lanjuti keluhan dan permohonan masyarakat.(CS/LS/AT)
28 Oktober 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar